*ENAM PERUSAK UKHUWAH.*
**

Mengingat kedudukan ukhuwah islamiyah yang sedemikian penting, maka
memeliharanya menjadi sesuatu yang amat ditekankan. Disamping
kepentingan meneliti kebenaran suatu berita buruk yang menyangkut saudara
kita yang muslim.

Ada beberapa hal yang harus kita hindari agar ukhuwah islamiyah  tetap
terpelihara, Allah Swt berfirman:

 Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum
yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari
mereka (yang mengolok-olokan) dan jangan pula wanita wanita-wanita
mengolok-olokan wanita yang lain (karena) boleh jadi wanita (yang
diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan) dan
janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil
dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan)
yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka
itulah orang-orang yang zalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa
dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian
kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu
memakan daging saudaranya yang sudah mati?. Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang (QS 49:11-12).


Dari ayat di atas, ada enam hal yang harus kita hindari agar ukhuwah
islamiyah tetap terpelihara:


Pertama, Memperolok-olokan, baik antara individu maupun antara kelompok,
baik dengan kata-kata maupun dengan bahasa isyarat karena hal ini dapat
menimbulkan rasa sakit hati, kemarahan dan permusuhan. Manakala kita tidak
suka diolok-olok, maka janganlah kita memperolok-olok, apalagi belum tentu
orang yang kita olok-olok itu lebih buruk dari diri kita.


Kedua, Mencaci atau menghina orang lain dengan kata-kata yang menyakitkan,
apalagi bila kalimat penghinaan itu bukan sesuatu yang benar. Manusia yang
suka menghina berarti merendahkan orang lain, dan iapun akan jatuh
martabatnya.


Ketiga, Memanggil orang lain dengan panggilan yang tidak disukai.
Kekurangan fizikal bukanlah menjadi alasan bagi kita untuk memanggil orang
lain dengan keadaannya itu. Orang yang pendek tidak mesti kita panggil si
pendek, orang yang badannya gemuk tidak harus kita panggil dengan si tembam,
begitulah seterusnya karena panggilan-panggilan seperti itu bukan sesuatu
yang menyenangkan. Memanggil orang dengan gelar sifat yang buruk juga tidak
dibolehkan meskipun sifat itu memang dimilikinya, misalnya karena si A
sering berbohong, maka dipanggillah ia dengan si pembohong, padahal mungkin
sekarang sifatnya sudah jujur tapi gelar si pembohong tetap melekat pada
dirinya. Karenanya jangan dipanggil seseorang dengan gelar-gelar yang buruk.


Keempat, Berburuk sangka, ini merupakan sikap yang bermula dari iri hati
(hasad). Akibatnya ia berburuk sangka bila seseorang mendapatkan kenimatan
atau keberhasilan. Sikap seperti harus dicegah karena akan menimbulkan
sikap-sikap buruk lainnya yang bisa merusak ukhuwah islamiyah.


Kelima, Mencari-cari kesalahan orang lain, hal ini karena memang tidak ada
perlunya bagi kita, mencari kesalahan diri sendiri lebih baik untuk kita
lakukan agar kita bisa memperbaiki diri sendiri.


Keenam, Mengumpat (Ghiybah) dengan membicarakan keadaan orang lain yang bila
ia ketahui tentu tidak menyukainya, apalagi bila hal itu menyangkut rahasia
pribadi seseorang. Manakala kita mengetahui rahasia orang lain yang ia tidak
suka bila hal itu diketahui orang lain, maka menjadi amanah bagi kita untuk
tidak membicarakannya.

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa ketika ukhuwah islamiyah kita
dambakan perwujudannya, maka segala yang bisa merusaknya harus kita hindari.
Bila ukhuwah sudah terwujud, yang bisa merasakan manfaatnya bukan hanya
sesama kaum muslimin, tapi juga umat manusia dan alam semesta, karena Islam
merupakan agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Karenanya mewujudkan
ukhuwah Islamiyah merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan ini.

-- 
-- 
~~~Whatever mountains stands in your path,
Whatever obstacle blocks your way,
Whatever difficulty immobilized you,
The prayer full of faith can remove it~~~.

~~~Kebahagiaan Hidup Yang Tertinggi Adalah
Keyakinan Yang Diri Kita Dicintai. Cinta
Ibarat Seperti Petir, Anda Tidak Dapat
Meneka Di mana Akan Terjadi, Tahu-tahu
Sudah Terserang~~~

~~~fairlady.sha...@gmail.com~~~
~~~fairlady.sha...@yahoo.com~~~
*fairlady.sha...@gmail.com*

Kirim email ke