Note: forwarded message attached.


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online and get email alerts with Yahoo! Messenger.
http://im.yahoo.com/


Let us take a look at what the Christians in Indonesia
say about JIHAD...................................

( from Ambon Berdarah online)

Just give your views. Don't e-mail to them. They might
not know that we  are watching on them
--------------------------------------------------------------------------------
----Original Message----- 
From: made bagus ( [EMAIL PROTECTED] ) 

TABLIGH AKBAR LASKAR JIHAD AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH =
ISLAM YANG PRIMITIF ( Surat Kepada Saudaraku di
Propinsi Maluku ) 

Apa kesan anda membaca di media massa, melihat dan
mendengar Tabligh Akbar Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah yang di Stadion Utama Senayan, dan gedung DPR
RI di Jakarta, Kamis siang (6 April 2000) dan Senin
(10 April 2000) kemarin, yang menuntut agar mereka (10
Ribu Anggota) dikirimkan ke Maluku untuk berjihad?.  

Mungkin kita banyak yang senada mengatakan bahwa ada
sekelompok elit dari kalangan Islam (Ayip Saifuddin
dan kawan-kawan) sedang mengajari umat Islam menjadi
manusia primitif seperti yang dikatakan DR. Mochtar
Pabotinggi dalam wawancara yang disiarkan Indosiar
(pukul 16.40 Wib), TPI (pukul 17.00 Wib), dan
dibodoh-bodohi, serta ingin membuat kekacauan di
daerah lain atas nama Tuhan (Agama). Dikatakan
primitif karena para pasukan Laskar Jihad ini
dilengkapi dengan berbagai jenis senjata tajam (golok,
parang, belati) dan senjata api yang terselip di
pinggangnya. Mereka juga memakai rompi. Bahkan, ada
juga yang membawa bom rakitan (Media Indonesia
(4/7/2000). Suatu budaya yang hanya populer pada jaman
primitif dahulu.  

Dikatakan dibodoh-bodohi karena para pasukan Laskar
Jihad ini diajari tidak berpikir logis berdasarkan
realitas peradaban. (1) Seolah-olah Tuhan membenarkan
membunuh sesama manusia. Kalau Tuhan benci terhadap
seseorang misalnya, tidak perlu dia mempergunakan
tangan-tangan manusia seperti tangan semacam pasukan
Laskar Jihad, Tuhan cukup mencabut nyawa seseorang
misalnya melalui penyakit darah tinggi, atau tabrakan
dan sebagainya. Kalau Tuhan benci terhadap sekelompok
orang misalnya, tidak perlu dia mempergunakan
tangan-tangan manusia seperti tangan semacam pasukan
Laskar Jihad, Tuhan cukup membuat gempa bumi, atau air
laut pasang yang besar, atau hujan yang menyebabkan
banjir dan sebagainya, untuk mencabut nyawa sekelompok
orang yang nakal tersebut. 

(2) Kesan melalui atribut yang dikenakan oleh pasukan
Laskar Jihad ini yang dilengkapi dengan berbagai jenis
senjata tajam (golok, parang, belati) dan senjata api
yang terselip di pinggangnya, jubah, sorban, rompi,
dan bom rakitan, hebat dan pokoknya wah! dalam
kengerian. Mereka, bila turun berjihad ke Maluku,
seolah-olah akan keluar sebagai pemenang.  

Barangkali tidak tumbuh dalam benak mereka, kalau
pedang lawan justru bisa lebih hebat dari pedang
mereka mereka, jangan-jangan senjata lawan “di daerah
pertempuran” justru lebih dahsyat, bukan hanya sekedar
jenis senjata tajam (golok, parang, belati) dan
senjata api yang terselip di pinggangnya, rompi, dan
bom rakitan. Sekali senjata lawan diayunkan, 10
pasukan laskar yang mati konyol. Kalau begini
keadaannya, maka jelas pasukan Laskar Jihad ini,
hanyalah sebuah permainan yang konyol dari sekelompok
elit Islam yang kemungkinan besar dimotori oleh
beberapa orang dari Poros Tengah, yang kecewa dengan
Gus Dur.  

Ini adalah sebuah pendidikan budaya (politik) primitif
yang dilakukan oleh kelompok yang namanya Laskar Jihad
Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dan sejenisnya kepada umat
Islam Indonesia. Kebudayaan umat Islam di Indonesia
ingin dikembalikan kepada kebudayaan umat Islam
(manusia) jaman Jahiliah. Maka benar apa yang
dikatakan Feuerbach, bahwa agama (Islam, red)
mengasingkan manusia dari dirinya sendiri. Dikatakan
ingin membuat kekacauan di daerah lain atas nama Tuhan
(Agama) karena seolah-olah Tuhan merestui pekerjaan
mereka. Kalau mereka ingin membuat kekacauan kenapa
harus ke daerah orang lain, di daerahnya sendiri kan
bisa. Kalau seperti ini niatnya ingin membuat
kekacauan di daerah orang lain kebangetan namanya. 

Maka seruan ajakan jihad di atas, jelas seruan
pembodohan, eksistensi Tuhan dan ajarannya
dimanipulasi untuk tujuan politik dari golongan Islam
tertentu. Pribadi individu dari pengikut Islam di
tangan Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
benar-benar tidak bebas (merdeka) secara layak,
pribadi- pribadi itu diasingkan dari dirinya sendiri
atas nama agama (Tuhan). Yang tidak kalah serunya
justru isu yang mengatakan umat Islam di Indonesia
masih banyak yang bodoh. Ya wajar saja memang
disengaja dibodoh-bodohi oleh sekelompok elit Islam di
Indonesia untuk dijadikan pion bagi kepentingan
politiknya. Dalam konteks ini pula seruan ajakan
jihad, bukan pemurnian terhadap ajaran Islam,
pengagungan terhadap eksistensi Tuhan, tetapi
pelecehan terhadap pengagungan Tuhan, dan ajaran
Islam. Juga sekaligus pelecehan terhadap eksistensi
Tuhan, Maka melalui ajakan jihad ini dengan mengenakan
senjata tajam (golok, parang, belati) dan senjata api
yang terselip di pinggangnya, rompi, dan bom rakitan
yang dilakukan di Stadion Utama Senayan, dan Gedung
DPR Jakarta, jelas menggambarkan betapa mundurnya
perilaku budaya umat muslim yang tergabung ke dalam
Laskar Jihad Ahlu Sunnah wal Jamaah ini. Betapa tidak
mandirinya individu pengikut Laskar Jihad Ahlu Sunnah
wal Jamaah dibuat panglimanya Ustad Ja‘far Umar
Thalib. Inilah salah satu bentuk pemanipulasian ajaran
agama Islam.  

Kalau mereka sempat jihad ke Ambon dan mati dibunuh
lawan, para sponsornya yaitu panglimanya Ustad Ja‘far
Umar Thalib, Ayip Saifuddin dan kawan-kawan,
paling-paling hanya mengirimkan doa, sambil mengatakan
mati sahid, mati di jalan Tuhan (mati konyol namanya).
Habis itu lupalah mereka. Yang akan tinggal menanggung
derita adalah keluarga para korban yang mati sia-sia
tersebut mulai dari orang tuanya, kerabatnya,
teman-temannya, sampai ke tetangganya. Anak yang
dibesarkan dari kecil, dalam perjalanannya akhirnya
mati sia-sia hanya untuk memenuhi sebuah ambisi dari
sekelompok orang yang ingin meraih kekuasaan dengan
menjual nama Tuhan. Yang menjadi tragis, orang yang
menyuruhnya kelak dapat jabatan, anak buahnya yang
mengantarnya mendapat jabatan itu, diingatnya lagi pun
tidak. Kalau tadi dia tetap sebagai penarik becak,
tetap sebagai penarik becak. Siapa mau jadi pion,
hanya orang bodoh yang mau dijadikan pion.  

Kepada Masyarakat Maluku  

Maka Kepada masyarakat Maluku, saya bersaran,
sebaiknya anda tolak saja kedatangan pasukan jihad.
Kehadirannya tidak akan menyelesaikan masalah, justru
akan semakin memperkeruh suasana dan menambah masalah.
Anda hancur babak belur dihantam perang saudara yang
tidak berkesudahan, operator pasukan jihad yang
menyerbu daerah anda justru tenang-tenang di Jakarta,
menikmati segala macam fasilitas yang mereka peroleh.
Maka tolaklah. Bila perlu anda sesama penduduk Maluku,
yang saat ini berbeda pendapat, segera berembuk dan
balik menyerang, mengusir mereka yang menamakan
dirinya pasukan jihad ini.  

Komposisi pasukan jihad ini adalah sekelompok orang
(1) bisa sekelompok orang sengaja menipu dirinya
sendiri, untuk membenarkan petualangan dirinya dalam
bidang kemanusiaan atas nama Tuhan (2) bisa sekelompok
orang yang tertipu oleh panafsiran ayat-ayat Al’Quran
oleh orang-orang berbicara atas nama Tuhan, (3) bisa
sekelompok orang yang memang sengaja datang untuk
mengobrak-abrik Maluku, atas nama persaudaraan umat
Islam dan sebagainya. Usirlah mereka, supaya mereka
lari terbirit-birit atau terkencing-kencing dari
wilayah propinsi Maluku. Kelompok pemimpin mereka
(Poros Tengah) kecewa dan anti terhadap Gus Dur
(Presiden RI), masalah Maluku ingin dijadikannya
bola-bola politik untuk menekan Gus Dur. Betapa
brengseknya strategi seperti ini, cara meraih
kekuasaan seperti ini dengan memaksakan kehendaknya
dengan cara mengorbankan orang lain, dengan
membawa-bawa nama Tuhan (agama). Mereka ini justru
datang dengan membawa budaya primitif, malah justru
bisa lebih primitif lagi. Usirlah mereka, supaya
mereka lari terbirit-birit atau terkencing- kencing
dari wilayah propinsi Maluku. Katakan kepada mereka,
kami bukan anti orang non Maluku, tetapi jangan
campuri urusan interen etnik Maluku. Kami tidak ingin
dijadikan komoditi politik, kendaraan politik oleh
golongan manapun.  

Bagus Sinar Petromak 

----- End of forwarded message from made bagus -----  

Received via email from : [EMAIL PROTECTED] 

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online and get email alerts with Yahoo! Messenger.
http://im.yahoo.com/


Kirim email ke