*~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~* { Sila lawat Laman Hizbi-Net - http://www.hizbi.net } { Hantarkan mesej anda ke: [EMAIL PROTECTED] } { Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED] } *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~* PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Tanggungjawab Setiap Pemimpin Umat Islam Disetiap Golongan "Setiap pemimpin, di akhirat kelak akan ditanya oleh Allah taala tentang setiap orang di bawah kepemimpinannya, tidak terkecuali pemimpin besar atau pemimpin kecil, pemimpin umum atau pemimpin khusus." Apabila kita mengatakan pemimpin umat Islam, terbayang oleh kita bahwa mereka terbagi menjadi berbagai peringkat dan pemimpin di berbagai bidang dan jurusan. Di kalangan mereka, ada yang menjadi pemimpin imperium (empire ), pemimpin negara, pemimpin daerah, pemimpin kampung, pemimpin tentara, pemimpin politik, pemimpin dakwah, pemimpin budaya dan kesenian, pemimpin pendidikan, pemimpin ekonomi, pemimpin pemuda, pemimpin rumah tangga dan lain-lain. Artinya pemimpin di kalangan umat Islam itu, ada pemimpin besar dan ada pemimpin kecil, ada pemimpin umum dan ada pemimpin khusus. Ada pemimpin terbatas, di mana selain dia memimpin, dia juga dipimpin. Yang dikategorikan dalam pemimpin umum adalah pemimpin imperium, pemimpin negara, sedangkan pemimpin khusus adalah seperti pemimpin pendidikan, pemimpin kebudayaan dan kesenian, pemimpin ketentaraan dan lain-lain. Di bawah kepemimpinan dan tanggung jawab pemimpin umum ada bermacam-macam golongan, peringkat dan profesi. Sedangkan di bawah tanggung jawab dan kepemimpinan pemimpin khusus hanya satu golongan saja karena golongan itu hanya memperjuangkan satu bidang atau satu profesi saja. Mungkin ruang lingkupnya luas seperti ketentaraan. Sudah tentu melibatkan seluruh negara atau imperium. Begitu juga di bidang pendidikan, walaupun satu aspek pengkhususannya namun ruang lingkupnya luas mencakup seluruh imperium atau negara. Sudah tentu banyak orang yang hendak dipimpinnya. Setidak-tidaknya seluruh guru, pelajar dan murid. Sedangkan bagi pemimpin umum, walaupun di bawah kepemimpinannya berbagai lapisan masyarakat, berbagai profesi, berbagai bidang dan aspek yang hendak dipikirkannya tapi ruang lingkupnya tidak luas. Perbandingannya adalah seperti pemimpin sebuah wilayah dibandingkan dengan pemimpin tentara di dalam sebuah negara. Setelah kita mengetahui bahwa pemimpin dan kepemimpinan di dalam Islam itu ada berperingkat-peringkat, ada yang besar, ada yang kecil, ada yang umum dan ada yang khusus, di sini kita akan membahas apa tanggung jawab setiap pemimpin itu. Di dalam tulisan ini, saya tidak akan membahas tanggung jawab pemimpin Islam secara luas dan menyeluruh, karena akan terlalu panjang. Di sini saya hanya akan membahas, di peringkat mana pun pemimpin itu memimpin, ada 2 perkara yang wajib dan mesti dipertanggungjawabkan oleh pemimpin Islam kepada rakyatnya atau anak buahnya. Tidak ada seorang pun yang dapat menghindarkan dirinya dari tanggung jawab karena mereka adalah pemimpin Islam. Agama Islam mewajibkan kepada setiap pemimpin umat Islam bertanggung jawab, yaitu agama dan akhlak orang yang di bawah pimpinannya. Setiap pemimpin, di akhirat kelak akan ditanya oleh Allah taala tentang setiap orang di bawah kepemimpinannya, tidak terkecuali pemimpin besar atau pemimpin kecil, pemimpin umum atau pemimpin khusus. Mereka tidak boleh memikirkan bidangnya saja. Di dalam ajaran Islam, masalah agama terutama di sudut fardhu ain harus diketahui, dihayati dan diamalkan oleh setiap mukallaf. Oleh sebab itu siapa saja yang menjadi pemimpin, dia juga bertanggung jawab memastikan tentang agama dan akhlak untuk keselamatan bersama di dunia dan akhirat. Tidak seperti halnya di bidang fardhu kifayah, seperti ketentaraan, ekonomi dan pertanian, di mana jika sudah ada satu golongan yang berkecimpung di bidang itu dan mencukupi untuk keperluan umum, maka sudah memadai. Orang lain yang tidak mengambil bagian di bidang itu terlepas dari dosa. Sedangkan mengetahui halal dan haram serta akhlak yang mulia, yaitu memiliki sifat-sifat mahmudah, seperti adil, jujur, tawadhuk, pemurah, kasih sayang, sabar, redha, tawakal, bertolak ansur, lapang dada, pemaaf, meminta maaf dan amanah, diwajibkan bagi setiap orang, baik pemimpin, maupun bukan pemimpin. Setiap pemimpin tidak boleh hanya bertanggung jawab pada bidangnya saja, seperti pemimpin ketentaraan maka tanggung jawabnya adalah hal yang bersangkutan dengan ketentaraan saja, sedangkan soal agama dan akhlak adalah tanggung jawab ulama, ustaz, pendakwah atau pemimpin dakwah. Allah dan rasul tidak menghendaki demikian. Di akhir zaman ini, di situlah kelemahan umat Islam, di mana pemimpin itu hanya bertanggung jawab di bidangnya saja. Terhadap agama dan akhlak banyak di kalangan mereka menganggap ringan. Itulah rahasianya mengapa setiap golongan susah disatukan antara satu sama lain. Hati berjauhan walaupun tidak bertengkar, karena tali pengikat di kalangan umat Islam, yakni agama dan akhlak mereka sudah diputuskan. Kalaupun ada, sudah hampir putus. Padahal yang dikehendaki oleh Islam, setiap orang, apapun pekerjaannya, di bidang apa, profesi apa yang dia miliki, namun terhadap agama dan akhlak mesti sama karena itu adalah keperluan bersama. Kalau setiap pemimpin memperhatikan didikan agama dan akhlak terhadap orang di bawah kepemimpinan mereka dan mendidik ke arah keduanya, maka akan lahirlah di dalam masyarakat Islam, ahli politik, ahli pendidikan, ahli ekonomi, ahli kesenian, ahli budaya, ahli kesusasteraan, ahli ketentaraan, ahli kepolisian, ahli dakwah, ahli jemaah, ahli sains dan teknologi, ahli akademik, dan golongan lain yang taat dengan Allah, berdisiplin, dan berakhlak mulia. Dengan cara itu akan dapat dilihat bahwa semua golongan umat Islam dari segi pribadi dan individunya sama, selaras, bersatu. Dapat melahirkan syiar dan akhlak mulia yang sama, walaupun mereka pakar di dalam berbagai bidang dan profesi yang tidak sama. Apakah ada umat Islam berpikir bahwa ketaatan beragama, berdisiplin dan mempunyai akhlak yang mulia itu hanya diperlukan oleh guru-guru agama, ustaz-ustaz, alim ulama, para daĠi semata-mata, sedangkan yang lain tidak perlu?! Apakah sifat jujur, alim, pemurah, kasih sayang, amanah dan sifat-sifat mulia yang lain hanya perlu untuk ahli agama. Golongan yang lain tidak perlu. Apakah ada di kalangan umat Islam berpikir jika taat kepada agama dan berakhlak mulia akan merugikan umat Islam dan manusia seluruhnya. Apakah dengan beragama dan berakhlak mulia akan membawa kemunduran, tidak akan maju, tidak akan berjaya ? Sebenarnya kepatuhan pada agama dan akhlak mulia itulah yang menjadikan umat Islam berdisiplin. Akan memperindah dan memperbaiki bidang dan profesi setiap golongan. Di situlah kemuliaan dan kehormatan umat Islam. Kalau ada sifat ini bukan saja Allah dan Rasul suka, tetapi akan dihormati oleh seluruh manusia sekalipun orang bukan Islam karena akhlak mulia bersifat sejagat. Semua manusia menerima, suka dan merasa senang. Umat Islam di zaman salafussoleh mempunyai kepakaran dan kepandaian yang berlainan di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Ada pakar tafsir, pakar hadist, pakar fiqih, pakar sejarah, pakar aqidah, pakar falsafah, pakar sain, pakar pengobatan, pakar astronomi dan pakar strategi perang tapi dari segi agama yaitu ketaatan kepada Allah dan Rasul, disiplin hidup serta akhlak mulia mereka sama-sama terlihat nyata, sama-sama hebat dan sama-sama kuat. Syiar Islam sangat menonjol dan dapat dilihat di dalam semua keperluan. Sedangkan mereka di bidang fardhu kifayah mereka mempunyai kepakaran yang tersendiri, mempunyai profesi yang berlainan. Mengapa tejadi demikian? Karena didikan agama dan akhlak kepada semua golongan yang mengetahui di berbagai bidang itu adalah sama. Sama-sama dititik beratkan. Selain memiliki kepakaran di bidang-bidang tertentu, di sudut lain menjadi abid. Di samping mempunyai ilmu yang tinggi di berbagai bidang, akhlak mereka juga begitu mulia dan tinggi yang tidak dimiliki oleh ahli ilmu di kalangan agama lain. Itulah yang membuat umat Islam di masa itu selain mendapat kemajuan di bidang material, juga mencapai kejayaan di bidang kerohanian. Dengan begitu mereka menjadi mulia dan menjadi masyarakat yang agung sepanjang kehidupan manu __________________________________________________ Do You Yahoo!? Get Yahoo! Mail - Free email you can access from anywhere! http://mail.yahoo.com/ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ( Melanggan ? To : [EMAIL PROTECTED] pada body : SUBSCRIBE HIZB) ( Berhenti ? To : [EMAIL PROTECTED] pada body: UNSUBSCRIBE HIZB) ( Segala pendapat yang dikemukakan tidak menggambarkan ) ( pandangan rasmi & bukan tanggungjawab HIZBI-Net ) ( Bermasalah? Sila hubungi [EMAIL PROTECTED] ) ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Pengirim: dehya kalbi <[EMAIL PROTECTED]>