*~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
 {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net     }
 {        Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED]         }
 {        Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED]     }
 *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
          PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Melayu dan Islam tak sama.
"Mungkin anak perempuan anda juga akan menjadi Aisyah" Ulamak Malaysia


Assalamualaikum,

Saya tempoh hari dulu telah berjumpa dengan satu keajaiban yang sungguh
ajaib dan mustahil, tetapi sudah boleh di bolehland kita yang serba boleh.

Saya telah berjumpa dengan dua wanita yang cukup cantik dan lemah
lembut.Mereka bertudung dan memakai pottu.

Disinilah yang ajaib, pakai baju kurung tudung pun ada labuh, tapi ada pottu
di dahi, dengan segera saya yang memang penyibuk dan suka jaga tepi kain
orang bila Ad din kita Islam tercemar, bertanya kepada saudari kita yang
saya tak tahu ugama apa mereka, nak kata islam sebab tudung pun boleh, nak
kata hindu pun boleh, kawan saya yang india juga pelik,Dia kata " apa ini
pompuan tudung juga ada pakai, itu pottu juga ada pakai, di worang mau bikin
kacau ka ?"

Saya pun bertanya kamu ugama apa kepada perempuan perempuan itu.Mereka
dengan gaya sombong menjawab, 'you sibuk apa kami ugama apa, you tadak kerja
ke ?"

Kita tanya elok elok depa jawab macam kurang ajar, mau tak mau saya yang
penyibuk dan suka jaga tepi kain orang yang menghina Islam pun terpaksa buat
kurang ajar, dengan menuding kearah tudung mereka, "kamu Islam?"

Mereka jawab "you peduli apa".

Saya jawab " awak hina dan caci saya dan ugama saya takkan saya nak berpeluk
tubuh"

Pada masa itu beberapa brother Islam kita yang dak tersunat lebih(sampai tak
ada le tu), pun menegur saya kita datang kerja cari makan buat peduli apa
depa nak jadi apa pun.

Kawan saya yang india pun menegur, ini orang melayu hindu ka muslim ka pun
tak tau, lagi dia bikin main main kita punya pottu,mana boleh bikin diam lu
pirah kita orang settle, lalu dia halau brother brother Islam kita yang dak
tersunat lebih(sampai tak ada le tu).

Pada masa itu juga kami minta IC budak perempuan itu, nama islam dua dua
ekor tuuu, lalu saya kata "kalau nak jadi Islam buat macam Islam jangan nak
buat kerja tak betul, tak takut Allah swt ke"

Mereka boleh jawab " Apa Allah Alah, boleh pi belah, kita orang tak percaya
itu semua merepek aja, Allah itu belakang kira, sekarang hidup mau enjoy"

Susah sangat saya heret penyelia mereka yang bangsa Cina dan pergi tempat
mereka bertugas dan meyuruh mereka menghentikan perbuatan mereka yang
sengaja, penyelia mereka pun mengatakan kepada saya bahawa budak budak itu
memang dia dah nasihat jangan cuba menimbulkan perasaan marah antara kaum,
tetapi mereka telah berbuat demikian selama lebih sebulan, dan tidak ada
orang islam yang berani menegur mereka selama tempoh itu lalu dia pun
membiarkan mereka.

Selama lebih sebulan tak ada dalam 459 orang lelaki islam dari taraf HR
manager sehingga pekerja am  yang berani menegur mereka masyallah, saya yang
baru bertugas kurang 4 hari dalam jawatan professional sahaja yang berani.

Saya melapor pekara ini kepada Human Resource, dan pegawai human resource
cuma magatakan " drop the case, mereka cuma bergurau anyway you are still
new"

Tapi saya berkeras kedua dua ekor ini memilih hanya satu ugama anutan,
kerana ugama bukan syampoo 2 in 1, sampai budak budak dua ekor ini buang
tudung dan pakai pottu kerana tidak mahu berganjak dari keputusan mereka
hendak menjadi Melayu Hindu.

Sebenarnya Allah masih ada, cuma Orang Islam yang makin takde,
Tak cukup ada nama islam, hati pun kena Islam, Takut sangat buat apa, bila
dah lahir mati dah tetap bukan.

Kalau nak nampak Kebesaran Allah kena ada lagi banyak orang Islam .

Tapi Jabatan Agama pun macam nyawa nyawa ikan apa boleh buat.

Wassalam


mesej ini tak de kena mengena dengan yang dah mati, cuma yang hidup sahaja.
-----Original Message-----
From: mkns <[EMAIL PROTECTED]>
To: k b <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thursday, 29 June 2000 16:38
Subject: Re: H-Net* DI MANA ALLAH? (II)


>
> *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
> {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net     }
> {        Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED]         }
> {        Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED]     }
> *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
>          PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
>alhamdulillah
>satu mail yg baik.
>pasai pa ada siri 3 kemudian 2?
>I missed part 1 and please mail one.
>
>JKHK wassalam
>
>
>
>k b wrote:
>
>>  *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
>>  {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net     }
>>  {        Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED]         }
>>  {        Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED]     }
>>  *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
>>           PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
>>  ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
>> Assalamu alaikum,
>> (Sambungan dari DI MANA ALLAH ? (I))
>>
>> Ketiga
>>
>> Penunjukan Beberapa Dalil dari Al-Qur'an dan Hadits yang Shahih
>> Firman Allah 'Azza wa Jalla.
>> Artinya :
>> "Apakah kamu merasa aman terhadap DZAT yang di atas langit, bahwa Ia akan
>> menenggelamkan ke dalam bumi, maka tiba-tiba ia  (bumi) bergoncang ?"
>> (Al-Mulk : 16)
>> "Ataukah kamu (memang) merasa aman terhadap DZAT yang di atas langit
bahwa
>> Ia akan mengirim kepada kamu angin yang mengandung batu kerikil ? Maka
kamu
>> akan mengetahui bagaimana ancaman-Ku". (Al-Mulk : 17).
>> Berkata Imam Ibnu Khuzaimah -setelah membawakan dua ayat di atas di
>> kitabnya "At-Tauhid" (hal : 115).
>> Artinya :
>> "Bukankah Ia telah memberitahukan kepada kita -wahai orang yang berakal-
>> yaitu ; apa yang ada diantara keduanya sesungguhnya Ia di atas langit".
>> Berkata Imam Abul Hasan Al-Asy'ary di kitabnya "Al-Ibanah Fi
>> Ushulid-diayaanah hal : 48) setelah membawakan ayat di atas : "Di atas
>> langit-langit itu adalah 'Arsy, maka tatkala 'Arsy berada di atas
>> langit-langit.
>> Ia berfirman : "Apakah kamu merasa aman terhadap Dzat yang berada di atas
>> langit ?" Karena sesungguhnya Ia istiwaa (bersemayam) di atas 'Arsy yang
>> berada di atas langit, dan tiap-tiap yang tinggi itu dinamakan 'As-Samaa"
>> (langit), maka 'Arsy berada di atas langit. Bukankah yang dimaksud
apabila
>> Ia berfirman : "Apakah kamu merasa aman terhadap Dzat yang diatas langit
?"
>> yakni seluruh langit !
>> Tetapi yang Ia kehendaki adalah 'Arsy yang berada di atas langit".  Saya
>> berpandangan (Abdul Hakim bin Amir Abdat) : Dua ayat di atas sangat tegas
>> sekali yang tidak dapat dibantah dan ta'wil bahwa lafadz "MAN" tidak
mungkin
>> difahami selain dari Allah 'Azza wa Jalla. Bukan Malaikat-Nya sebagaimana
>> dikatakan oleh kaum Jahmiyyah dan yang sepaham dengannya, yang telah
merubah
>> firman Allah 'Azza wa Jalla. Bukankah dlamir (kata ganti) pada fi'il
(kata
>> kerja) "yakhtsif" (Ia menenggelamkan) dan "yartsil" (Ia mengirim)adalah
>> "huwa" (Dia) ? siapakah Dia itu kalau bukan Allah  'Azza wa Jalla.
>> Firman Allah :
>> Artinya :
>>
>> "Mereka (para Malaikat) takut kepada Tuhan mereka yang berada di atas
>> mereka, dan mereka mengerjakan apa-apa yang  diperintahkan". (An-Nahl :
50).
>> Ayat ini tegas sekali menyatakan bahwa Allah 'Azza wa Jalla berada di
atas
>> bukan di mana-mana tempat. Karena lafadz "fawqo" (di atas) apabila di
majrur
>> dengan huruf "min" dalam bahasa Arab menunjukan akan ketinggian tempat.
Dan
>> tidak dapat di ta'wil dengan ketinggian martabat, sebagaimana dikatakan
kaum
>> Jahmiyyah dan yang sepaham dengan mereka. Alangkah zhalimnya mereka ini
yang
>> selalu merubah-rubah firman Tuhan kita Allah Jalla Jalaa Luhu.
>>
>> Berkata Imam Ibnu Khuzaimah di kitabnya "At-Tauhid" (hal : 111):
"Tidaklah
>> kalian mendengar firman pencipta  kita 'Azza wa Jalla yang mensifatkan
>> diri-Nya.
>> Artinya :
>>
>> "Dan Dialah (Allah) yang Maha Kuasa di atas hamba-hamba-Nya". (Al-An'am :
>> 18 ; 61).
>> Berkata Imam Ibnu Khuzaimah di kitabnya  tersebut : "Tidakkah kalian
>> mendengar wahai penuntut ilmu. Firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala kepada Isa
bin
>> Maryam :
>> Artinya :
>>
>> "Wahai Isa ! Sesungguhnya Aku akan  mengambilmu dan mengangkatmu
>> kepada-Ku" (Ali Imran : 55)
>> Ibnu Khuzaimah menerangkan : Bukankah "mengangkat" sesuatu itu dari bawah
ke
>> atas (ke tempat yang tinggi) tidak dari  atas ke bawah!. Dan firman Allah
>> 'Azza wa Jalla.
>> Artinya :
>>
>> "Tetapi Allah telah mengangkat dia (yakni Nabi Isa) kepada-Nya" (An-Nisa'
>> : 158).
>> Karena "Ar-raf'ah" = mengangkat dalam bahasa Arab yang dengan bahasa
mereka
>> kita diajas berbicara (yakni Al-Qur'an) dalam bahasa Arab yang hanya
dapat
>> diartikan dari bawah ke tempat yang tinggi dan di atas" (kitab At-Tauhid
:
>> 111).
>>
>> Sekarang dengarlah wahai orang yang berakal, kisah Fir'aun bersama Nabi
>> Allah Musa 'Alaihis Salam di dalam kitab-Nya yang mulia, dimana Fir'aun
>> telah mendustakan Musa yang telah mengabarkan kepadanya bahwa Tuhannya
Allah
>> Subhanahu wa Ta'ala di atas langit :   Artinya :
>> "Dan berkata Fir'aun : Hai Haman! Buatkanlah untukku satu bangunan yang
>> tinggi supaya aku (dapat) mencapai jalan-jalan. (Yaitu) jalan-jalan
menuju
>> ke langit supaya aku dapat melihat Tuhan(nya) Musa, karena sesungguhnya
aku
>> mengira dia itu telah berdusta".
>> (Al-Mu'min : 36-37. Al-Qashash : 38).   Perhatikanlah wahai orang yang
>> berakal!.
>> Perintah Fir'aun kepada Haman -menterinya- untuk membuatkan satu bangunan
>> yang tinggi supaya ia dapat jalan ke langit untuk melihat Tuhannya Musa.
Hal
>> ini menunjukkan bahwa Nabi Musa telah memberitahukan kepadanya bahwa
>> Tuhannya -Allah Subhanahu wa Ta'ala- berada di atas langit-.
>>
>> Kalau tidak demikian, yakni misalnya Nabi Musa mengatakan bahwa Tuhannya
>> ada dimana-mana tempat -sebagaimana dikatakan kaum Jahmiyyah- tentu
Fir'aun
>> yang disebabkan karena kekafirannya dan pengakuannya sebagai Tuhan, akan
>> mengerahkan bala tentaranya untuk mencari Tuhannya Musa di istananya, di
>> rumah-rumah Bani Israil, di pasar-pasar dan di seluruh tempat di timur
dan
>> di barat !?. Tetapi tatkala Nabi Musa dengan perkataannya: "Sesungguhnya
aku
>> mengira dia ini berdusta !". Yakni tentang perkataan Musa bahwa Tuhannya
di
>> atas langit.
>>
>> Perhatikanlah, wahai orang yang berakal !. Keadaan Fir'aun yang
>> mendustakan Nabi Musa dengan kaum Jahmiyyah dan yang sepaham dengan
mereka
>> yang telah merubah firman Allah dengan mengatakan : Allah ada di segala
>> tempat !.
>>
>> Ketahuilah ! Bahwa pemahaman di atas bukanlah hasil dari pikiran saya
>> (Abdul Hakim bin Amir Abdat) tetapi pemahaman  Ulama-ulama kita
diantaranya
>> :
>>
>> 1. Imam Ibnu Khuzaimah di kitabnya "At-Tauhid" (hal : 114-115) diantara
>> keterangannya : "Perkataan Fir'aun (sesungguhnya aku menyangka/mengira ia
>> termasuk dari orang-orang yang berdusta) terdapat dalil bahwa Musa telah
>> memberitahukan kepada Fir'aun :" Bahwa Tuhannya Yang Maha Besar dan Maha
>> Tinggi berada di tempat yang tinggi dan di  atas".
>>
>> 2. Berkata Imam Al-Asy'ary setelah  membawakan ayat di atas : "Fir'aun
telah
>> mendustakan Musa tentang perkataannya :  Sesungguhnya Allah di atas
langit"
>> (Al-Ibanah : 48).
>>
>> 3. Berkata Imam Ad-Daarimi di kitabnya "Raddu 'Alal Jahmiyyah hal : 37
>> Setelah membawakan ayat di atas : " Di dalam ayat ini terdapat keterangan
>> yang sangat jelas dan dalil yang nyata, bahwa Musa telah mengajak Fir'aun
>> mengenal Allah bahwa Ia berada di atas langit. Oleh karena itu Fir'aun
>> memerintahkan membuat bangunan yang  tinggi".
>>
>> 4. Berkata Syaikhul Islam Al-Imam As-Shaabuny di kitabnya "Itiqad Ahlus
>> Sunnah wa Ashabul Hadits wal A'imah " (hal : 15) : "Bahwasanya Fir'aun
>> mengatakan demikian (yakni menuduh Musa berdusta) karena ia telah
mendengar
>> Musa AS menerangkan bahwa Tuhannya berada di atas langit. Tidakkah engkau
>> perhatikan perkataannya : "Sesungguhnya aku mengira dia itu berdusta"
yakni
>> tentang perkataan Musa : Sesungguhnya di atas langit ada Tuhan".
>>
>> 5. Imam Abu Abdillah Haarits bin Ismail Al-Muhaasiby diantara
keterangannya
>> : "Berkata Fir'aun : (Sesungguhnya aku mengira dia itu berdusta) tentang
apa
>> yang ia (Musa) katakan kepadaku : Sesungguhnya Tuhannya berada di atas
>> langit". Kemudian beliau menerangkan : "Kalau sekiranya Musa mengatakan :
>> "Sesungguhnya Allah berada di tiap-tiap tempat dengan Dzatnya, nisacaya
>> Fir'aun akan mencari di rumahnya, atau di hadapannya atau ia
merasakannya,
>> -Maha Tinggi Allah dari yang demikian- tentu Fir'aun tidak akan
menyusahkan
>> dirinya membuat bangunan yang tinggi". (Fatwa Hamawiyyah Kubra : 73).
>>
>> 6. Berkata Imam Ibnu Abdil Bar :
>> "Maka (ayat ini) menunjukan sesungguhnya Musa mengatakan (kepada Fir'aun)
:
>> "Tuhanku di atas langit ! sedangkan Fir'aun menuduhnya berdusta". (baca
>> Ijtimaaul Juyusy Al-Islamiyyah hal : 80).
>>
>> 7. Berkata Imam Al-Waasithi di kitabnya "An-Nahihah fi Shifatir Rabbi
>> Jalla wa 'Alaa" (hal : 23 cetakan ke-3 th 1982 Maktab Al-Islamy) : "Dan
ini
>> menunjukkan bahwa Musa telah mengabarkan kepadanya bahwa Tuhannya yang
Maha
>> Tinggi berada di atas langit. Oleh karena itu Fir'aun berkata :
>> "Sesungguhnya aku mengira dia ini berdusta".
>>
>> Demikianlah penjelasan dari tujuh Imam besar di dalam Islam tentang ayat
di
>> atas, selain masih banyak lagi yang kesimpulannya: "Bahwa mendustakan
Allah
>> Subhanahu wa Ta'ala berada di atas langit di atas 'Arsy-Nya, Ia istiwaa
>> (bersemayam) yang sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya, adalah;
>> sunnahnya Fir'aun". Na'udzu billah !!.
>> Sampai disini pembahasan beberapa dalil dari kitab Allah -salain masih
>> banyak lagi- yang cukup untuk diambil pelajaran bagi mereka yang ingin
>> mempelajarinya. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.   Artinya
>> :
>> "Ambillah pelajaran wahai orang-orang yang mempunyai pandangan !"
>> (Al-Hasyr : 2).
>> Adapun dalil-dalil dari hadits Nabi SAW banyak sekali. Di bawah ini akan
>> disebutkan beberapa diantaranya
>> :
>> Nabi kita SAW telah bersabda :   Artinya
>> :
>> "Orang-orang yang penyayang, mereka itu akan disayang oleh Allah
Tabaaraka
>> wa Ta'ala (Yang Maha berkat dan Maha Tinggi). oleh karena itu sayangilah
>> orang-orang yang di muka bumi, niscaya Dzat yang di atas langit akan
>> menyayangi kamu". (Shahih. Diriwayatkan oleh Imam-imam : Abu Dawud No.
4941.
>> Ahmad 2/160. Hakim 4/159. dari jalan Abdullah bin 'Amr bin 'Ash. Hadits
ini
>> telah dishahihkan oleh Imam Hakim dan telah pula disetujui oleh Imam
>> Dzahabi. Demikian juga Al-Albani telah menyatakan hadits ini shahih
>> dikitabnya "Silsilah Shahihah No. 925".
>>
>> "Barangsiapa yang tidak menyayangi orang yang di muka bumi, niscaya tidak
>> akan disayang oleh Dzat yang di atas langit". (Shahih, diriwayatkan oleh
>> Imam Thabrani di kitabnya "Mu'jam Kabir No. 2497 dari jalan Jarir bin
>> Abdullah. Imam Dzahabi di kitabnya "Al-Uluw" hal : 83 diringkas oleh
>> Al-Albani) mengatakan : Rawi-rawinya tsiqaat/kepercayaan).
>>
>> "Tidakkah kamu merasa aman kepadaku padahal aku orang kepercayaan Dzat
>> yang di atas langit, datang kepadaku berita (wahyu) dari langit di waktu
>> pagi dan petang". (Shahih, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim 3/111
dan
>> Ahmad 3/4 dari jalan Abu Sa'id Al-Khudry).
>>
>> "Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya ! Tidak seorang suamipun yang
>> mengajak istrinya ke tempat tidurnya (bersenggama), lalu sang istri
>> menolaknya, melainkan Dzat yang di atas langit murka kepadanya sampai
>> suaminya ridla kepadanya ".(Shahih, diriwayatkan oleh Imam Muslim 4/157
dari
>> jalan Abu Hurarirah).
>>
>> Keterangan :
>>
>> "Dzat yang di atas langit yakni Allah 'Azza wa Jalla (perhatikan empat
>> hadits diatas)".
>> "Silih berganti (datang) kepada kamu Malaikat malam dan Malaikat siang
dan
>> mereka berkumpul pada waktu shalat shubuh dan shalat ashar. Kemudian naik
>> malaikat yang bermalam dengan kamu, lalu Tuhan mereka bertanya kepada
>> mereka, padahal Ia lebih tahu keadaan mereka : "Bagaimana (keadaan
mereka)
>> sewaktu kamu tinggalkan hamba-hamba-Ku ? Mereka menjawab : "Kami
tinggalkan
>> mereka dalam keadaan shalat dan kami datang kepada mereka dalam keadaan
>> shalat". (Shahih, diriwayatkan oleh Imam Bukhari 1/139 dan Muslim 2/113
>> dll).   Keterangan
>> :
>> "Sabda Nabi SAW : "Kemudian NAIK Malaikat-malaikat yang bermalam ...dst"
>> Menunjukan bahwa Pencipta itu Allah Subhanahu wa Ta'ala berada di atas.
Hal
>> ini juga menunjukkan betapa rusaknya pikiran dan fitrahnya kaum Jahmiyyah
>> yang mengatakan Pencipta kita, tidak berada di atas tetapi di segala
tempat
>> ? Maha Suci Allah ! Dan Maha Tinggi Allah dari segala ucapan kaum
Jahmiyyah
>> dan yang sepaham dengan mereka !.
>> "Jabir bin Abdullah telah meriwayatkan tentang sifat haji Nabi dalam satu
>> hadits yang panjang yang didalamnya diterangkan khotbah Nabi SAW di
padang
>> 'Arafah : "(Jabir menerangkan) : Lalu Nabi SAW mengangkat jari
telunjuknya
>> ke arah langit, kemudian beliau tunjukkan jarinya itu kepada manusia,
>> (kemudian beliau berdo'a) : "Ya Allah saksikanlah ! Ya Allah saksikanlah
! (
>> Riwayat Imam Muslim 4/41).
>> Sungguh hadits ini merupakan tamparan yang pedas di muka-muka kaum Ahlul
>> Bid'ah yang selalu melarang kaum muslimin merisyarat dengan jarinya ke
arah
>> langit. Mereka berkata : Kami khawatir orang-orang akan mempunyai i'tiqad
>> bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala berada di atas langit ! Padahal Allah
tidak
>> bertempat tetapi Ia berada di segala tempat !?.
>> Demikianlah kekhawatiran yang dimaksudkan syaithan ke dalam hati
>> ketua-ketua mereka. Yang pada hakekatnya mereka ini telah membodohi Nabi
SAW
>> yang telah mengisyaratkan jari beliau ke arah langit.
>> Perhatikanlah perkataan mereka : "Allah tidak bertempat tetapi Ia berada
di
>> segala tempat !?"   Perhatikanlah ! Adakah akal yang shahih dan fitrah
yang
>> bersih dapat menerima dan mengerti perkataan di atas !?.
>>
>> Mereka mengatakan Allah tidak bertempat karena akan menyerupai dengan
>> mahluk-Nya. Tetapi pada saat yang sama mereka tetapkan bahwa Allah berada
di
>> segala tempat atau di mana-mana tempat !?.   Ya Subhanallah !   Artinya
>> :
>> "Dari Ibnu Abbas (ia berkata) : "
>> Bahwa Rasulullah SAW berkhotbah kepada manusia pada hari Nahr (tgl. 10
>> Zulhijah) -kemudian Ibnu Abbas menyebutkan khotbah Nabi SAW- kemudian
beliau
>> mengangkat kepalanya (ke langit) sambil mengucapkan : Ya Allah bukankah
Aku
>> telah menyampaikan ! Ya Allah bukankah aku telah menyampaikan !. (Riwayat
>> Imam Bukhari Juz 2 hal : 191).   Perhatikan wahai orang yang berakal !
>> Perbuatan Rasulullah SAW mengangkat kepalanya ke langit mengucapkan : Ya
>> Allah !.
>>
>> Rasulullah SAW menyeru kepada Tuhannya Allah Subhanahu wa Ta'ala yang
>> berada di atas langit yakni di atas 'Arsy di atas sekalian mahluk-Nya.
>> Kemudian perhatikanlah kaum Jahmiyyah yang mengatakan Allah ada di segala
>> tempat, di bawah mahluk, di jalan-jalan, di tempat-tempat yang kotor, dan
di
>> perut-perut hewan !?
>>
>> Maha Suci Allah ! Maha Suci Allah dari apa yang disifatkan oleh kaum
>> Jahmiyyah dan yang sama dengan mereka !.   Artinya
>> :
>> "Dari Aisyah, ia berkata : "Nabi SAW mengangkat kepalanya ke langit.
>> (Riwayat Imam Bukhari 7/122).
>>
>> (BERSAMBUNG.....)
>>
>> ________________________________________________________________________
>> Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com
>>
>>  ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
>>  ( Melanggan ? To : [EMAIL PROTECTED]   pada body : SUBSCRIBE HIZB)
>>  ( Berhenti ? To : [EMAIL PROTECTED]  pada body:  UNSUBSCRIBE HIZB)
>>  ( Segala pendapat yang dikemukakan tidak menggambarkan             )
>>  ( pandangan rasmi & bukan tanggungjawab HIZBI-Net                  )
>>  ( Bermasalah? Sila hubungi [EMAIL PROTECTED]                    )
>>  ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
>>
>> Pengirim: "k b" <[EMAIL PROTECTED]>
>
>
>
>
> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
> ( Melanggan ? To : [EMAIL PROTECTED]   pada body : SUBSCRIBE HIZB)
> ( Berhenti ? To : [EMAIL PROTECTED]  pada body:  UNSUBSCRIBE HIZB)
> ( Segala pendapat yang dikemukakan tidak menggambarkan             )
> ( pandangan rasmi & bukan tanggungjawab HIZBI-Net                  )
> ( Bermasalah? Sila hubungi [EMAIL PROTECTED]                    )
> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
>
>Pengirim: mkns <[EMAIL PROTECTED]>


 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 ( Melanggan ? To : [EMAIL PROTECTED]   pada body : SUBSCRIBE HIZB)
 ( Berhenti ? To : [EMAIL PROTECTED]  pada body:  UNSUBSCRIBE HIZB)
 ( Segala pendapat yang dikemukakan tidak menggambarkan             )
 ( pandangan rasmi & bukan tanggungjawab HIZBI-Net                  )
 ( Bermasalah? Sila hubungi [EMAIL PROTECTED]                    )
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pengirim: "jowhar" <[EMAIL PROTECTED]>

Reply via email to