*~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
 {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net     }
 {        Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED]         }
 {        Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED]     }
 *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
          PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
alhamdulillah
satu koleksi bacaan yg baik sebagai peringatan.

wassalam


Abu Sayyaf wrote:

>  *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
>  {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net     }
>  {        Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED]         }
>  {        Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED]     }
>  *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
>           PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
>  ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
> 15 Petunjuk Meneguhkan Iman
>
> Saat ini kaum muslimin sedang dihadapkan pada persoalan besar,
> diantaranya syubhat, syahwat, penyimpangan faham keagamaan,
> perpecahan dan lain-lain. Cobaan-cobaan tersebut silih berganti
> menghempas, menggoyahkan dan menggerogoti iman. Tidak mustahil
> seorang muslim selanjutnya membelot, bahkan murtad dari keislamannya.
> Berikut ini kami uraikan 15 petunjuk yang bersumber dari Al Qur'an
> dan Al Hadits yang dapat dijadikan sandaran dalam memelihara
> keteguhan iman kita. Bagian pertama dari dua tulisan.
>
> 1. Akrab dengan Al Qur'an
> Al Qur'an merupakan petunjuk utama untuk mencapai tsabat (keteguhan
> iman). Al Qur'an merupakan penghubung yang amat kokoh antara hamba
> dengan Rabbnya. Barangsiapa berpegang teguh dengan Al Qur'an, niscaya
> Allah akan memeliharanya, barangsiapa mengikuti Al Qur'an, niscaya
> Allah akan menyelamat-kannya dan barangsiapa menyeru kepada Al
> Qur'an, niscaya Allah akan menunjukinya ke jalan yang benar.
>
> Allah Azza wa Jalla telah menjelaskan bahwa diturunkannya Al Qur'an
> secara berangsur-angsur adalah untuk meneguhkan hati para hambaNya,
> sebagaimana firman Allah tatkala mem-bantah tuduhan kaum kuffar,
> "Orang-orang kafir berkata: Mengapa Al Qur'an itu tidak diturunkan
> kepadanya sekali turun saja? Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu
> dengannya dan Kami mem-bacakannya secara tartil." (Al Furqan : 32)
>
> Diantara alasan mengapa Al Qur'an sebagai sumber utama untuk mencapai
> tsabat, karena Al Qur'an menanamkan keimanan dan mensucikan jiwa
> seseorang, diturunkan untuk menen-teramkan hati manusia dan sebagai
> benteng bagi orang mukmin dalam menghadapi hempasan fitnah. Al Qur'an
> juga membekali muslim dengan konsepsi serta nilai yang dijamin
> kebenarannya, sehingga dia mampu menilai sesuatu dan menimbang
> sesuatu secara proporsial dan benar.
>
> 2. Iltizam dengan Syari'at Islam
> Allah berfirman: "Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan nasehat
> yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih
> baik bagi mereka dan lebih meneguhkan (hati mereka di atas
> kebenaran)." (An Nisa : 66)
>
> Jelas sekali, tidak mungkin kita mengharapkan orang-orang yang malas
> dan tidak melakukan amal shalih dapat memiliki keteguhan iman. Allah
> hanya akan menunjukkan kepada orang yang beriman dan mengamalkannya,
> jalan yang lurus. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
> Sallam dan para shahabat senantiasa melakukan amal shalih dan
> menjaganya secara terus-menerus. Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu
> 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa memelihara shalat dua belas
> raka'at (sunnat rawatib), niscaya ia dijamin masuk surga." (At
> Tirmidzi 2/273)
>
> 3. Mempelajari Kisah Para Nabi
> Tentang pentingnya mempelajari kisah para Nabi, Allah berfirman, "Dan
> Kami ceritakan kepadamu cerita para Rasul agar dengannya Kami
> teguhkan hatimu." (Hud : 120)
>
> Mari kita renungkan kisah Nabiyullah Ibrahim Alaihis Salam tatkala
> dilemparkan ke dalam api. Ibnu Abbas berkata: Ucapan terakhir Ibrahim
> ketika akan dilemparkan ke dalam api adalah, "Cukuplah Allah sebagai
> penolongku, Dia adalah sebaik-baik pelindung." (Al Fath : 29)
>
> Seandainya Anda merenungi firman Allah di atas, tidakkah Anda
> merasakan adanya tsabat yang meresap ke dalam jiwa Anda? Dalam kisa
> Musas Alaihis Salam, Allah berfirman: "Maka setelah kedua golongan
> itu saling melihat, berkatalah para pengikut Musa: Sesung-guhnya kita
> akan benar-benar tersusul. Musa menjawab: Sekali-kali tidak akan
> tersusul, sesungguhnya Rabbku bersama-ku, kelak Dia akan memberi
> petunjuk kepadaku." (Asy Syu'ara : 61-62)
>
> Bila Anda bayangkan bahwa kisah tersebut terjadi di hadapan Anda,
> tidakkah Anda merasakan tsabat di dalam hati Anda?
>
> 4. Berdoa
> Di antara sifat hamba-hamba Allah yang beriman adalah selalu memohon
> kepadaNya agar diberi keteguhan iman, seperti doa yang tertulis dalam
> firman Allah: "Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami
> condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami."
> (Ali Imran : 250)
>
> Agar hati tetap teguh, maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
> banyak memanjatkan doa berikut ini, "Wahai Dzat pembolak-balik hati,
> teguhkanlah hatiku pada agamaMu." (HR. At Tirmidzi)
>
> 5. Berdzikir kepada Allah
> Dzikir kepada Allah adalah amalan yang paling ampuh untuk mencapai
> tsabat. Karena pentingnya dzikir ini, Allah memadukan antara dzikir
> dengan jihad sebagaimana dalam firman-Nya: "Hai orang-orang yang
> beriman, bila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah
> dan dzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya." (Al Anfal : 45)
>
> Dalam ayat tersebut Allah menjadikan dzikrullah sebagai amalan yang
> baik untuk mencapai tsabat dalam jihad. Nabiyullah Yusuf Alaihis
> Salam pun memohon bantuan untuk mencapai tsabat dengan dzikrullah
> saat dirayu oleh seorang perempuan cantik yang mempunyai kedudukan
> tinggi. Demikianlah pengaruh dzikrullah dalam memberikan keteguhan
> iman kepada orang-orang beriman.
>
> Tak seorangpun bisa menjamin dirinya akan tetap terus berada dalam
> keimanan sehingga meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Untuk itu
> kita perlu merawat bahkan senantiasa berusaha menguatkan keimanan
> kita. Makalah ini insya'allah membantu kita dalam usaha mulia itu.
>
> 6. Menempuh Jalan Lurus
> Allah berfirman: "Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah
> jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia dan jangan mengikuti jalan-
> jalan (lain) sehingga menceraiberaikan kamu dari jalanNya." (Al
> An'am: 153)
>
> Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mensinyalir bahwa umatnya
> bakal terpecah-belah menjadi 73 golongan, semuanya masuk Neraka
> kecuali hanya satu golongan yang selamat (HR. Ahmad, hasan).
>
> Dari sini kita mengetahui, tidak setiap orang yang mengaku muslim
> mesti berada di jalan yang benar. Rentang waktu 14 abad dari
> datangnya Islam cukup banyak membuat terkotak-kotaknya pemahaman
> keagamaan. Lalu, jalan manakah yang selamat dan benar itu? Dan,
> pemahaman siapakah yang mesti kita ikuti dalam praktek keberaga-maan
> kita? Berdasarkan banyak keterangan ayat dan hadits , jalan yang
> benar dan selamat itu adalah jalan Allah dan RasulNya. Sedangkan
> pemahaman agama yang autentik kebenarannya adalah pemahaman
> berdasarkan keterangan Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam kepada para
> sahabatnya. (HR. Turmudzi, hasan). Itulah yang mesti kita ikuti,
> tidak penafsiran-penafsiran agama berdasarkan akal manusia yang
> tingkat kedalaman dan kecerdasannya maje-muk dan terbatas. Tradisi
> pemahaman itu selanjutnya dirawat oleh para tabi'in dan para imam
> shalihin. Paham keagamaan inilah yang dalam termino-logi (istilah)
> Islam selanjutnya dikenal dengan paham Ahlus Sunnah wal Jamaah. Atau
> sebagian menyebutnya dengan pemahaman para salafus shalih.
>
> Orang yang telah mengikuti paham Ahlus Sunnah wal Jamaah akan tegar
> dalam menghadapi berbagai keanekaragaman paham, sebab mereka telah
> yakin akan kebenaran yang diikutinya. Berbeda dengan orang yang
> berada di luar Ahlus Sunnah wal Jamaah, mereka akan senantiasa
> bingung dan ragu. Berpindah dari suatu lingkungan sesat ke lingkungan
> bid'ah, dari filsafat ke ilmu kalam, dari mu'tazilah ke ahli tahrif,
> dari ahli ta'wil ke murji'ah, dari thariqat yang satu ke thariqat
> yang lain dan seterusnya. Di sinilah pentingnya kita berpegang teguh
> dengan manhaj (jalan) yang benar sehingga iman kita akan tetap kuat
> dalam situasi apapun.
>
> 7. Menjalani Tarbiyah
> Tarbiyah (pendidikan) yang semestinya dilalui oleh setiap muslim
> cukup banyak. Paling tidak ada empat macam. Tarbiyah Imaniyah, yaitu
> pendidikan untuk menghidupkan hati agar memiliki rasa khauf (takut),
> raja' (pengharapan) dan mahabbah (kecin-taan) kepada Allah serta
> untuk menghi-langkan kekeringan hati yang disebab-kan oleh jauhnya
> dari Al Qur'an dan Sunnah. Tarbiyah Ilmiyah, yaitu pendidikan
> keilmuan berdasarkan dalil yang benar dan menghindari taqlid buta
> yang tercela.
>
> Tarbiyah Wa'iyah, yaitu pendidi-kan untuk mempelajari siasat orang-
> orang jahat, langkah dan strategi musuh Islam serta fakta dari
> berbagai peristiwa yang terjadi berdasarkan ilmu dan pemahaman yang
> benar. Tarbiyah Mutadarrijah, yaitu pendidikan bertahap, yang
> membimbing seorang muslim setingkat demi setingkat menuju
> kesempurnaannya, dengan program dan perencanaan yang matang. Bukan
> tarbiyah yang dilakukan dengan terburu-buru dan asal jalan.
>
> Itulah beberapa tarbiyah yang diberikan Rasul kepada para sahabatnya.
> Berbagai tarbiyah itu menjadikan para sahabat memiliki iman baja,
> bahkan membentuk mereka menjadi generasi terbaik sepanjang masa.
>
> 8. Meyakini Jalan yang Ditempuh
> Tak dipungkiri bahwa seorang muslim yang bertambah keyakinannya
> terhadap jalan yang ditempuh yaitu Ahlus Sunnah wal Jamaah maka ber-
> tambah pula tsabat (keteguhan iman) nya. Adapun di antara usaha yang
> dapat kita lakukan untuk mencapai keyakinan kokoh terhadap jalan
> hidup yang kita tempuh adalah: Pertama, kita harus yakin bahwa jalan
> lurus yang kita tempuh itu adalah jalan para nabi, shiddiqien, ulama,
> syuhada dan orang-orang shalih. Kedua, kita harus merasa sebagai
> orang-orang terpilih karena kebenaran yang kita pegang, sebagai-mana
> firman Allah: "Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-
> hambaNya yang Ia pilih." (QS. 27: 59)
>
> Bagaimana perasaan kita seandainya Allah menciptakan kita sebagai
> benda mati, binatang, orang kafir, penyeru bid'ah, orang fasik, orang
> Islam yang tidak mau berdakwah atau da'i yang sesat? Mudah-mudahan
> kita berada dalam keyakinan yang benar yakni sebagai Ahlus Sunnah wal
> Jamaah yang sesungguhnya.
>
> 9. Berdakwah
> Jika tidak digerakkan, jiwa seseorang tentu akan rusak. Untuk
> menggerakkan jiwa maka perlu dicari-kan medan yang tepat. Di antara
> medan pergerakan yang paling agung adalah berdakwah. Dan berdakwah
> merupakan tugas para rasul untuk membebaskan manusia dari adzab
> Allah. Maka tidak benar jika dikatakan, fulan itu tidak ada
> perubahan. Jiwa manusia, bila tidak disibukkan oleh ketaatan maka
> dapat dipastikan akan disibukkan oleh kemaksiatan. Sebab, iman itu
> bisa bertambah dan berkurang. Jika seorang da'i menghadapi berbagai
> tantangan dari ahlul bathil dalam perjalanan dakwahnya, tetapi ia
> tetap terus berdakwah maka Allah akan semakin menambah dan
> mengokohkan keimanannya.
>
> 10. Dekat dengan Ulama
> Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Di antara manusia
> ada orang-orang yang menjadi kunci kebaikan dan penutup kejahatan."
> (HR. Ibnu Majah, no. 237, hasan)
>
> Senantiasa bergaul dengan ulama akan semakin menguatkan iman
> seseorang. Tercatat dalam sejarah bahwa berbagai fitnah telah terjadi
> dan menimpa kaum muslimin, lalu Allah meneguhkan iman kaum muslimin
> melalui ulama. Di antaranya seperti diutarakan Ali bin Al Madini
> Rahima-hullah: "Di hari riddah (pemurtadan) Allah telah memuliakan
> din ini dengan Abu Bakar dan di hari mihnah (ujian) dengan Imam
> Ahmad."
>
> Bila mengalami kegundahan dan problem yang dahsyat Ibnul Qayyim
> mendatangi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah untuk mendengarkan berbagai
> nasehatnya. Serta-merta kegundahannya pun hilang berganti dengan
> kelapangan dan keteguhan iman ( Al Wabilush Shaib, hal. 97).
>
> 11. Meyakini Pertolongan Allah
> Mungkin pernah terjadi, seseorang tertimpa musibah dan meminta
> pertolongan Allah, tetapi pertolongan yang ditunggu-tunggu itu tidak
> kunjung datang, bahkan yang dialaminya hanya bencana dan ujian. Dalam
> keadaan seperti ini manusia banyak membutuh-kan tsabat agar tidak
> berputus asa. Allah berfirman: "Dan berapa banyak nabi yang berperang
> yang diikuti oleh sejumlah besar pengikutnya yang bertaqwa, mereka
> tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan
> Allah, tidak lesu dan tidak pula menyerah (kepada musuh). Dan Allah
> menyukai orang-orang yang sabar. Tidak ada do'a mereka selain ucapan,
> Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami
> yang berlebihan dalam urusan kami. Tetapkanlah pendirian kami dan
> tolonglah kami terhadap orang-orang kafir. Karena itu Allah
> memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di
> akherat. " (Ali Imran: 146-148)
>
> 12. Mengetahui Hakekat Kebatilan
> Allah berfirman: "Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan
> orang-orang kafir yang bergerak dalam negeri ." (Ali Imran: 196) "Dan
> demikianlah Kami terang-kan ayat-ayat Al Qur'an (supaya jelas jalan
> orang-orang shaleh) dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang
> berbuat jahat (musuh-musuh Islam)." (Al An'am: 55) "Dan Katakanlah,
> yang benar telah datang dan yang batil telah sirna, sesungguhnya yang
> batil itu pastilah lenyap." (Al Isra': 81)
>
> Berbagai keterangan ayat di atas sungguh menentramkan hati setiap
> orang beriman. Mengetahui bahwa kebatilan akan sirna dan kebenaran
> akan menang akan mengukuhkan seseorang untuk tetap teguh berada dalam
> keiman-annya.
>
> 13. Memiliki Akhlak Pendukung Tsabat.
> Akhlak pendukung tsabat yang utama adalah sabar. Sebagaimana sabda
> Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam: "Tidak ada suatu pemberian yang
> diberikan kepada seseorang yang lebih baik dan lebih luas daripada
> kesabar-an." (HR. Al Bukhari dan Muslim)
>
> Tanpa kesabaran iman yang kita miliki akan mudah terombang-ambingkan
> oleh berbagai musibah dan ujian. Karena itu, sabar termasuk senjata
> utama mencapai tsabat.
>
> 14. Nasehat Orang Shalih
> Nasehat para shalihin sungguh amat penting artinya bagi keteguhan
> iman. Karena itu, dalam segala tindakan yang akan kita lakukan
> hendaklah kita sering-sering meminta nasehat mereka. Kita perlu
> meminta nasehat orang-orang shalih saat mengalami berbagai ujian,
> saat diberi jabatan, saat mendapat rezki yang banyak dan lain-lain.
> Bahkan seorang sekaliber Imam Ahmad pun, beliau masih perlu mendapat
> nasehat saat menghadapi ujian berat oleh intimidasi penguasa yang
> tiranik. Bagaimana pula halnya dengan kita?
>
> 15. Merenungi Nikmatnya Surga
> Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan, kegembiraan dan
> suka-cita. Ke sanalah tujuan pengemba-raan kaum muslimin. Orang yang
> meyakini adanya pahala dan Surga niscaya akan mudah menghadapi
> berbagai kesulitan. Mudah pula baginya untuk tetap tsabat dalam
> keteguhan dan kekuatan imannya.
>
> Dalam meneguhkan iman para sahabat, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
> Sallam sering mengingatkan mereka dengan kenikmatan Surga. Ketika
> melewati Yasir, istri dan anaknya Ammar yang sedang disiksa oleh kaum
> musyrikin beliau mengatakan: "Bersa-barlah wahai keluarga Yasir,
> tempat kalian nanti adalah Surga." (HR. Al Hakim/III/383, hasan
> shahih) Mudah-mudahan kita bisa merawat dan terus-menerus meneguhkan
> keimanan kita sehingga Allah menjadikan kita khusnul khatimah. Amin.
>
> Oleh:
> Muhammad Shalih Al Munajjid (bit tasharruf waz ziyadah )
>
> _____________________________________________________________
> Proud to be http://ikhlas.com subscriber :-)
>
>  ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
>  ( Melanggan ? To : [EMAIL PROTECTED]   pada body : SUBSCRIBE HIZB)
>  ( Berhenti ? To : [EMAIL PROTECTED]  pada body:  UNSUBSCRIBE HIZB)
>  ( Segala pendapat yang dikemukakan tidak menggambarkan             )
>  ( pandangan rasmi & bukan tanggungjawab HIZBI-Net                  )
>  ( Bermasalah? Sila hubungi [EMAIL PROTECTED]                    )
>  ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
>
> Pengirim: Abu Sayyaf <[EMAIL PROTECTED]>



 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 ( Melanggan ? To : [EMAIL PROTECTED]   pada body : SUBSCRIBE HIZB)
 ( Berhenti ? To : [EMAIL PROTECTED]  pada body:  UNSUBSCRIBE HIZB)
 ( Segala pendapat yang dikemukakan tidak menggambarkan             )
 ( pandangan rasmi & bukan tanggungjawab HIZBI-Net                  )
 ( Bermasalah? Sila hubungi [EMAIL PROTECTED]                    )
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pengirim: abuhanif <[EMAIL PROTECTED]>

Kirim email ke