*~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
 {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net     }
 {        Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED]         }
 {        Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED]     }
 *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
          PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Assalaamu'alaikum w.w. kepada semua .. (kiriman yang lalu sepatutnya
bernombor 49.-
bukan 48) maaf tersilap - bermakna terdapat 2 kiriman terjemahan Al
Quran daripada saya yang bernombor. 48..

#7 ***7:0***
AL A'RAAF
(Tempat tertinggi)

MUQADDIMAH

Surat Al A'raaf yang berjumlah 206 ayat termasuk golongan surat
Makkiyah, diturunkan sebelum turunnya surat Al An'aam dan termasuk
golongan surat "Assab 'uththiwaal" (tujuh surat yang panjang).
Dinamakan "Al A'raaf" karena perkataan Al A'raaf terdapat dalam ayat 46
yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas
Al A'raaf yaitu: tempat yang tertinggi di batas surga dan neraka.

Pokok-pokok isinya:

I. Keimanan:
Mentauhidkan Allah dalam berdo'a dan beribadat; hanya Allah sendiri
yang mengatur dan menjaga alam; menciptakan undang-undang dan
hukum-hukum untuk mengatur kehidupan manusia di dunia dan di akhirat;
Allah bersemayam di 'Arasy; bantahan terhadap kepalsuan syirik;
ketauhidan adalah sesuai dengan fitrah manusia; Musa berbicara dengan
Allah; tentang melihat Allah; perintah beribadat sambil merendahkan
diri kepada Allah; Allah mempunyai al asmaaul husnaa.

2. Hukum-hukum:
Larangan mengikuti perbuatan dan adat istiadat yang buruk; kewajiban
mengikuti Allah dan rasul; perintah berhias waktu akan sembahyang;
bantahan terhadap orang yang mengharamkan perhiasan yang
dianugerahkan Allah; perintah memakan makanan yang halal lagi
baik dan larangan memakan yang sebaliknya.

3. Kisah-kisah:
Kisah Nabi Adam a.s. dengan iblis; kisah Nabi Nuh a.s. dan kaumnya;
kisah Nabi Shaleh a.s. dengan kaumnya; kisah Nabi Syu'aib a.s.
dengan kaumnya; kisah Nabi Musa a.s. dengan Fir'aun.

4. Dan lain-lain:
Al Qur'an diturunkan kepada Nabi yang penghabisan dan perintah
mengikutinya; Nabi Muhammad s.a.w. diutus untuk seluruh manusia; adab
orang mukmin, adab mendengar pembacaan Al Qur'an dan berzikir; rasul
bertanggung jawab menyampaikan seruan Allah; balasan terhadap
orang-orang yang mengikuti dan mengingkari rasul; da'wah rasul-rasul
yang pertama sekali ialah mentauhidkan Allah; tentang ashhaabul
A'raaf yang berada antara syurga dan neraka; Allah pencipta makhluk;
manusia adalah makhluk yang terbaik dijadikan Allah serta mempunyai
kesediaan untuk baik dan untuk buruk; permusuhan syaitan terhadap
Bani Adam; manusia khalifah Allah di muka bumi; kehancuran sesuatu
kaum adalah karena perbuatan mereka sendiri; tiap-tiap bangsa
mempunyai masa jaya dan masa kehancuran; Allah mencoba manusia
dengan kakayaan dan kemiskinan; istidraj azab Allah terhadap
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya.


AL A'RAAF (TEMPAT TERTINGGI)
Surat ke 7 : 206 ayat

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

KEWAJIBAN MENGIKUTI WAHYU DAN AKIBAT MENANTANGNYA

***7:1***
1. Alif laam mim shaad [527].

[527] Lihat not 10.

***7:2***
2. Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah
ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi
peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi
pelajaran bagi orang-orang yang beriman.

***7:3***
3. Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah
kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya [528]. Amat sedikitlah kamu
mengambil pelajaran (daripadanya).

[528] Maksudnya: pemimpin-pemimpin yang membawamu kepada kesesatan.

***7:4***
4. Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah
siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam
hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari.

***7:5***
5. Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka
siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang-
orang yang zalim".

***7:6***
6. Maka sesungguhnya Kami akan menanyai umat-umat yang telah diutus
rasul-rasul kepada mereka dan sesungguhnya Kami akan menanyai (pula)
rasul-rasul (Kami),

***7:7***
7. maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa yang
telah mereka perbuat), sedang (Kami) mengetahui (keadaan mereka), dan
Kami sekali-kali tidak jauh (dari mereka).

***7:8***
8. Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka
barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-
orang yang beruntung.

***7:9***
9. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-
orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu
mengingkari ayat-ayat Kami.

***7:10***
10. Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi
dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat
sedikitlah kamu bersyukur.

PERMUSUHAN DAN GODAAN SYAITAN TERHADAP MANUSIA

Penghargaan Allah s.w.t. kepada Nabi Adam a.s. dan keturunannya.

***7:11***
11. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami
bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat:
"Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis.
Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.

***7:12***
12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud
(kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih
baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau
ciptakan dari tanah".

***7:13***
13. Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu
sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah,
sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".

***7:14***
14. Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya [529] sampai waktu mereka
dibangkitkan".

[529] Maksudnya: janganlah saya dan anak cucu saya dimatikan sampai
hari kiamat sehingga saya berkesempatan menggoda Adam dan anak cucunya.

***7:15***
15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi
tangguh."

***7:16***
16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat,
saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau
yang lurus,

***7:17***
17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang
mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan men-
dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta'at).

***7:18***
18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang
terhina lagi terusir.  Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka
mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan
kamu semuanya".

***7:19***
19. (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan
isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana
saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini,
lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim."

***7:20***
20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk
menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu
auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan
mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi
malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".

***7:21***
21. Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya
adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",

***7:22***
22. maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan
tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah
bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku
telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan
kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu
berdua?"

***7:23***
23. Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri
kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat
kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

***7:24***
24. Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu
menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat
kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai
waktu yang telah ditentukan".

***7:25***
25. Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu
mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.

Peringatan Allah terhadap godaan Syaitan.

***7:26***
26. Hai anak Adam [530], sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan
pakaian takwa [531] itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah
sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka
selalu ingat.

[530] Maksudnya ialah: umat manusia

[531] Maksudnya ialah: selalu bertakwa kepada Allah.

***7:27***
27. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh
syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari
surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan
kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya
melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.
Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-
pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.

***7:28***
28. Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji [532], mereka
berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian
itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya." Katakanlah:
"Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji."
Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu
ketahui?

[532] Seperti: syirik, thawaf telanjang di sekeliling Ka'bah dan
sebagainya.

***7:29***
29. Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (kata-
kanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu [533] di setiap sembahyang dan
sembahlah Allah dengan mengikhlaskan keta'atanmu kepada-Nya.
Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian
pulalah kamu akan kembali kepadaNya)".

[533] Maksudnya: tumpahkanlah perhatianmu kepada sembahyang itu dan
pusatkanlah perhatianmu semata-mata kepada Allah.

***7:30***
30. Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti
kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan
pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka
mendapat petunjuk.

Adab berpakaian, makan dan minum.

***7:31***
31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap
(memasuki) mesjid [534], makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-
lebihan [535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.

[534] Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf
keliling Ka'bah atau ibadat-ibadat yang lain.

[535] Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh
dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.

***7:32***
32. Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah
yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah
yang mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu
(disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia,
khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat [536]." Demikianlah Kami
menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.

[536] Maksudnya: perhiasan-perhiasan dari Allah dan makanan yang baik
itu dapat dinikmati di dunia ini oleh orang-orang yang beriman dan
orang-orang yang tidak beriman, sedang di akhirat nanti adalah
semata-mata untuk orang-orang yang beriman saja.

***7:33***
33. Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji,
baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa,
melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan)
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan
hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa
yang tidak kamu ketahui."

Pengutusan para rasul dan akibat penerimaan dan penolakan kerasulan.

***7:34***
34. Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu [537]; maka apabila telah
datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun
dan tidak dapat (pula) memajukannya.

[537] Maksudnya: tiap-tiap bangsa mempunyai batas waktu kejayaan atau
keruntuhan.

***7:35***
35. Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada
kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang
bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran ter-
hadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

***7:36***
36. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan
menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya.

***7:37***
37. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat
dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya?  Orang-orang itu
akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam Kitab
(Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka utusan-utusan Kami
(malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami
bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain
Allah?" Orang-orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu
semuanya telah lenyap dari kami," dan mereka mengakui terhadap diri
mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.

***7:38***
38. Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama
umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap
suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya
(menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah
orang-orang yang masuk kemudian [538] di antara mereka kepada
orang-orang yang masuk terdahulu [539]: "Ya Tuhan kami, mereka telah
menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang
berlipat ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing
mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak
mengetahui".

[538] Maksudnya: pengikut-pengikut

[539] Maksudnya: pemimpin-pemimpin

***7:39***
39. Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka
kepada orang-orang yang masuk kemudian: "Kamu tidak mempunyai
kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena
perbuatan yang telah kamu lakukan".

***7:40***
40. Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan
menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi
mereka pintu-pintu langit [540] dan tidak (pula) mereka masuk surga,
hingga unta masuk ke lubang jarum [541]. Demikianlah Kami memberi
pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.

[540] Artinya: do'a dan amal mereka tidak diterima oleh Allah.

[541] Artinya: mereka tidak mungkin masuk surga sebagaimana tidak
mungkin masuknya unta ke lubang jarum.

***7:41***
41. Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka
ada selimut (api neraka) [542]. Demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang zalim,

[542] Maksudnya: mereka terkepung dalam api neraka.

***7:42***
42. dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang
saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan
sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka
kekal di dalamnya.

***7:43***
43. Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada
mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata:
"Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini.
Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak
memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan
kami, membawa kebenaran." Dan diserukan kepada mereka: "ltulah
surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu
kerjakan."

***7:44***
44. Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni
neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah
memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah
kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu
menjanjikannya (kepadamu)?" Mereka (penduduk neraka) menjawab:
"Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara
kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang
zalim,

***7:45***
45. (yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari
jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan
mereka kafir kepada kehidupan akhirat."

***7:46***
46. Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas;
dan di atas A'raaf [543] itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing

dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru
penduduk surga: "Salaamun 'alaikum [544]". Mereka belum lagi
memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya).

[543] Al A'raaf artinya: tempat yang tertinggi di antar surga dan
neraka.

[544] Artinya: mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas
kamu.

***7:47***
47. Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni
neraka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan
kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu".

***7:48***
48. Dan orang-orang yang di atas A'raaf memanggil beberapa orang
(pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-
tandanya dengan mengatakan: "Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang
selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfa'at kepadamu."

***7:49***
49. (Orang-orang di atas A'raaf bertanya kepada penghuni neraka):
"Itukah orang-orang [545] yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak
akan mendapat rahmat Allah?". (Kepada orang mu'min itu dikatakan):
"Masuklah ke dalam syurga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan
tidak (pula) kamu bersedih hati."

[545] Maksudnya: penghuni syurga.

***7:50***
50. Dan penghuni neraka menyeru penghuni syurga: " Limpahkanlah
kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah
kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah
telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir,

***7:51***
51. (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai
main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka."
Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka
melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka
selalu mengingkari ayat-ayat Kami.

***7:52***
52. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al
Qur'an) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar
pengetahuan Kami [546]; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman.

[546] Maksudnya: atas dasar pengetahuan Kami tentang apa yang menjadi
kemashlahatan bagi hamba-hamba Kami di dunia dan akhirat.

***7:53***
53. Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya
kebenaran) Al Qur'an itu. Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al
Qur'an itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya [547] sebelum itu:
"Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa yang hak,
maka adakah bagi kami pemberi syafa'at yang akan memberi syafa'at bagi
kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat
beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?".  Sungguh mereka
telah merugikan diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari mereka
tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan.

[547] Maksudnya: orang-orang yang tidak beramal sebagaimana yang
digariskan oleh Al Qur'an.

Siapakah Tuhan semesta alam dan bagaimana bermohon kepadaNya ?

***7:54***
54. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas
'Arsy [548]. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya
dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-
bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan
semesta alam.

[548] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita
imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.

***7:55***
55. Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang
lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas [549].

[549] Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta.

***7:56***
56. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah
(Allah) memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut
(tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).  Sesungguhnya
rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

Bukti kekuasaan Allah membangkitkan manusia sesudah mati.

***7:57***
57. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira
sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah
membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu
Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab
hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami
membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu
mengambil pelajaran.

***7:58***
58. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan
seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya
tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran
(Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.

KISAH BEBERAPA ORANG  RASUL

Kisah Nabi Nuh a.s.

***7:59***
59. Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia
berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan
bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Al-
lah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).

***7:60***
60. Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami memandang
kamu berada dalam kesesatan yang nyata".

***7:61***
61. Nuh menjawab: "Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun
tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam".

***7:62***
62. "Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi
nasehat kepadamu. dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu
ketahui"[550].

[550] Maksudnya: aku mengetahui hal-hal yang ghaib, yang tidak dapat
diketahui hanyalah dengan jalan wahyu dari Allah.

***7:63***
63. Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada
kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari
golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan
kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat?

***7:64***
64. Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan
orang-orang yang bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka
adalah kaum yang buta (mata hatinya).

Kisah Nabi Hud a.s.

***7:65***
65. Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud.
Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan
bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?"

***7:66***
66. Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya
kami benar benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan
sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang orang yang berdusta."

***7:67***
67. Hud herkata "Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal
sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam.

***7:68***
68. Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah
pemberi nasehat yang terpercaya bagimu".

***7:69***
69. Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu
peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu
untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di
waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang
berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan
kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah
nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.

***7:70***
70. Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami, agar kami
hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah
oleh bapak-bapak kami? maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan
kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar."

***7:71***
71. Ia berkata: "Sungguh sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan
kemarahan dari Tuhanmu". Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan
aku tentang nama-nama (berhala) yang kamu beserta nenek moyangmu
menamakannya, padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk
itu?
Maka tunggulah (azab itu), sesungguhnya aku juga termasuk orang yamg
menunggu bersama kamu".

***7:72***
72. Maka kami selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya
dengan rahmat yang besar dari Kami, dan Kami tumpas orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami, dan tiadalah mereka orang-orang yang
beriman.

Kisah Nabi Shaleh a.s.

***7:73***
73. Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka
Shaleh.  Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak
ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang
nyata kepadamu dari Tuhammu. Unta betina Allah ini menjadi tanda
bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu
mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan
ditimpa siksaan yang pedih."

***7:74***
74. Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-
pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat
bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang
datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka
ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka
bumi membuat kerusakan.

***7:75***
75. Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata
kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara
mereka: "Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi rasul) oleh
Tuhannya?". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu,
yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya".

***7:76***
76. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya kami
adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu".

***7:77***
77. Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku
angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: "Hai Shaleh,
datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu
termasuk orang-orang yang diutus (Allah)".

***7:78***
78. Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat
yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.

***7:79***
79. Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku
sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku
telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-
orang yang memberi nasehat".

Kisah Nabi Luth a.s.

***7:80***
80. Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah)
tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan
faahisyah itu [551], yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di
dunia ini) sebelummu?"

[551] Perbuatan faahisyah di sini ialah: homosexuil sebagaimana
diterangkan dalam ayat 81 berikut.

***7:81***
81. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu
(kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang
melampaui batas.

***7:82***
82. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth
dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah
orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri."

***7:83***
83. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali
isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).

***7:84***
84. Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.

Kisah Nabi Syu'aib a.s.

***7:85***
85. Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan [552] saudara
mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-
kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang
kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran
dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang
takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya.  Yang demikian itu lebih
baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman".

***7:86***
86. Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-
nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan
menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di
waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah
kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat
kerusakan.

***7:87***
87. Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku
diutus untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak
beriman, maka bersabarlah, hingga Allah menetapkan hukumnya di antara
kita; dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.


JUZ 9

***7:88***
88. Pemuka-pemuka dan kaum Syu'aib yang menyombongkan dan berkata:
"Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu'aib dan orang-orang yang
beriman bersamamu dari kota kami, atau kamu kembali kepada agama
kami". Berkata Syu'aib: "Dan apakah (kamu akan mengusir kami),
kendatipun kami tidak menyukainya?"

***7:89***
89. Sungguh kami mengada-adakan kebohongan yang benar terhadap
Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami
dari padanya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika
Allah, Tuhan kami menghendaki(nya). Pengetahuan Tuhan kami meliputi
segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakkal. Ya Tuhan kami,
berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan
Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.

***7:90***
90. Pemuka-pemuka kaum Syu'aib yang kafir berkata (kepada
sesamanya): "Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syu'aib, tentu kamu jika
berbuat demikian (menjadi) orang-orang yang merugi".

***7:91***
91. Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat
yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka,

***7:92***
92. (yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu'aib seolah-olah mereka
belum pernah berdiam di kota itu; orang-orang yang mendustakan Syu'aib
mereka itulah orang-orang yang merugi.

***7:93***
93. Maka Syu'aib meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku,
sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku
dan aku telah memberi nasehat kepadamu. Maka bagaimana aku akan
bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir?"

***7:94***
94. Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada sesuatu negeri,
(lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan
kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk
dengan merendahkan diri.

***7:95***
95. Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga
keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata:
"Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan
kesenangan", maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan
sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya.

***7:96***
96. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya.

***7:97***
97. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari
kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka
sedang tidur?

***7:98***
98. Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari
kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan
naik ketika mereka sedang bermain?

***7:99***
99. Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak
terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali
orang-orang yang merugi.

***7:100***
100. Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu
negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki
tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati
mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?

***7:101***
101. Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan
sebagian dari berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah datang
kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang
nyata, maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka

telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mata hati orang-orang
kafir.

***7:102***
102. Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji.
Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik.

Kisah Nabi Musa a.s.

***7:103***
103. Kemudian Kami utus Musa sesudah rasul-rasul itu dengan membawa
ayat-ayat Kami kepada Fir'aun [553] dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu
mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah bagaimana akibat
orang-orang yang membuat kerusakan.

[553] Fir'aun adalah gelar bagi raja-raja Mesir purbakala. Menurut
sejarah, Fir'aun di masa Nabi Musa a.s. ialah Menephthah (1232-1224
S.M.) anak dari Ramses.

***7:104***
104. Dan Musa berkata: "Hai Fir'aun, sesungguhnya aku ini adalah
seorang utusan dari Tuhan semesta alam,

***7:105***
105. wajib atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali
yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang
nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama aku".

***7:106***
106. Fir'aun menjawab: "Jika benar kamu membawa sesuatu bukti,
maka datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu termasuk orang-orang
yang benar".

***7:107***
107. Maka Musa menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga
tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya.

***7:108***
108. Dan ia mengeluarkan tangannya, maka ketika itu juga tangan itu
menjadi putih bercahaya (kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya.

***7:109***
109. Pemuka-pemuka kaum Fir'aun berkata: "Sesungguhnya Musa ini
adalah ahli sihir yang pandai,

***7:110***
110. yang bermaksud hendak mengeluarkan kamu dari negerimu".
(Fir'aun berkata): "Maka apakah yang kamu anjurkan?"

***7:111***
111. Pemuka-pemuka itu menjawab: "Beri tangguhlah dia dan saudaranya
serta kirimlah ke kota-kota beberapa orang yang akan mengumpulkan
(ahli-ahli sihir),

***7:112***
112. supaya mereka membawa kepadamu semua ahli sihir yang pandai".

***7:113***
113. Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada Fir'aun mengatakan:
"(Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kamilah yang
menang?"

***7:114***
114. Fir'aun menjawab: "Ya, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan
termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)".

***7:115***
115. Ahli-ahli sihir berkata: "Hai Musa, kamukah yang akan
melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?"

***7:116***
116. Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka tatkala
mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang
banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar
(mena'jubkan).

***7:117***
117. Dan Kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!". Maka
sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan.

***7:118***
118. Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka
kerjakan.

***7:119***
119. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang
yang hina.

***7:120***
120. Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan
bersujud [554].

[554] Mereka terus bersujud kepada Allah karena meyakini kebenaran
seruan Nabi Musa a.s. dan bukan ia ahli sihir sebagai yang
mereka duga semula.

***7:121***
121. Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,

***7:122***
122. "(yaitu) Tuhan Musa dan Harun".

***7:123***
123. Fir'aun berkata: "Apakah kamu beriman kepadanya sebelum aku
memberi izin kepadamu?, sesungguhnya (perbuatan ini) adalah suatu
muslihat yang telah kamu rencanakan di dalam kota ini, untuk
mengeluarkan
penduduknya dari padanya; maka kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatanmu ini);

***7:124***
124. demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan
bersilang secara bertimbal balik [555], kemudian sungguh-sungguh aku
akan menyalib kamu semuanya."

[555] Maksudnya: tangan kanan dan kaki kiri dan sebaliknya.

***7:125***
125. Ahli-ahli sihir itu menjawab: "Sesungguhnya kepada Tuhanlah
kami kembali.

***7:126***
126. Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan
karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-
ayat itu datang kepada kami".  (Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami,
limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan
berserah diri (kepada-Mu)".

***7:127***
127. Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun (kepada
Fir'aun): "Apakah kamu membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat
kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkan kamu serta tuhan-
tuhanmu?".  Fir'aun menjawab: "Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka
dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka; dan sesungguhnya
kita berkuasa penuh di atas mereka".

***7:128***
128. Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah
dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah;
dipusakakan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya.
Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa."

***7:129***
129. Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum
kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang [556]. Musa menjawab:
"Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah
di bumi(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu [557].

[556] Mereka mengeluh kepada Musa a.s. bahwa nasib mereka sama saja;
baik sebelum kedatangan Musa a.s. untuk menyeru mereka kepada agama
Allah dan melepaskan mereka dari perbudakan Fir'aun, maupun
sesudahnya.
Ini menunjukkan kekerdilan jiwa dan kelemahan daya juang pada mereka.

[557] Maksudnya: Allah akan membalas perbuatanmu, yang baik dibalas
dengan yang baik, dan yang buruk dibalas dengan yang buruk.

***7:130***
130. Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir'aun dan) kaumnya
dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan
buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran.

***7:131***
131. Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka
berkata: "Itu adalah karena (usaha) kami". Dan jika mereka ditimpa
kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-
orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu
adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahui.

***7:132***
132. Mereka berkata: "Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan
kepada kami untuk menyihir kami dengan keterangan itu, maka kami
sekali-kali tidak akan beriman kepadamu".

***7:133***
133. Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu,
katak dan darah [558] sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap
menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.

[558] Maksudnya: air minum mereka berubah menjadi darah.

***7:134***
134. Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu)
merekapun berkata: "Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhamnu
dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada pada
sisimu [559]. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu dan
pada kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani
Israil pergi bersamamu".

[559] Maksudnya: karena Musa a.s. telah dianugerahi kenabian oleh
Allah, sebab itu mereka meminta dengan perantaraan kenabian itu agar
Musa a.s.memohon kepada Allah.

***7:135***
135. Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas
waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkarinya.

***7:136***
136. Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka
di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah
orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu.

***7:137***
137. Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu,
negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya [560] yang
telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan
Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan
kesabaran mereka.  Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun
dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka [561].

[560] Maksudnya: negeri Syam dan Mesir dan negeri-negeri sekitar
keduanya yang pernah dikuasai Fir'aun dahulu. Sesudah kerjaan Fir'aun
runtuh, negeri-negeri ini diwarisi oleh Bani Israil.

[561] Yang dimaksud dengan bangunan-bangunan Fir'aun yang dihancurkan
oleh Allah ialah bangunan-bangunan yang didirikan mereka dengan
menindas Bani Israil, seperti kota Ramses; menara yang diperintahkan
Hamaan mendirikannya dan sebagainya.

***7:138***
138. Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu [562],
maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah
berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk kami
sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan
(berhala)". Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang
tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)".

[562] Maksudnya: bagian utara dari laut Merah.

***7:139***
139. Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang
dianutnya dan akan batal apa yang seIalu mereka kerjakan.

***7:140***
140. Musa menjawab: "Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang
selain dari pada Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas
segala umat [563].

[563] Lihat not 45.

***7:141***
141. Dan (ingatlah hai Bani Israil), ketika Kami menyelamatkan kamu
dari (Fir'aun) dan kaumnya, yang mengazab kamu dengan azab yang sangat
jahat, yaitu mereka membunuh anak-anak lelakimu dan membiarkan hidup
wanita-wanitamu.  Dan pada yang demikian itu cobaan yang besar dari
Tuhanmu".

***7:142***
142. Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah
berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu
dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah
ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada
saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan
perbaikilah [564], dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang
membuat kerusakan".

[564] Maksudnya: perbaikilah dirimu dan kaummu serta hal ihwal mereka.

***7:143***
143. Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu
yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung)
kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau)
kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu
sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka
jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat
melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung
itu [565], dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh
pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci
Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama
beriman".

[565] Para mufassirin ada yang mengartikan yang nampak oleh gunung itu
ialah kebesaran dan kekuasaan Allah, dan ada pula yang menafsirkan
bahwa yang nampak itu hanyalah cahaya Allah. Bagaimanapun juga
nampaknya Tuhan itu bukanlah nampak makhluk, hanyalah nampak yang
sesuai sifat-sifat Tuhan yang tidak dapat diukur dengan ukuran
manusia.

***7:144***
144. Allah berfirman: "Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih
(melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di masamu) untuk membawa
risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang
teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu
termasuk orang-orang yang bersyukur."

***7:145***
145. Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh [566] (Taurat)
segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu;
maka (Kami berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan
suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan
sebaik-baiknya [567], nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri
orang-orang yang fasik [568].

[566] Luh ialah: kepingan dari batu atau kayu yang tertulis padanya
isi Taurat yang diterima Nabi Musa a.s. sesudah munajat di gunung
Thursina.

[567] Maksudnya: utamakanlah yang wajib-wajib dahulu dari yang sunat
dan mubah.

[568] Maksudnya: Allah mmeperlihatkan kampung orang-orang fasik
seperti Fir'aun, 'Aad, Tsamud dan sebagainya yang kampung-kampung itu
hancur bersama mereka akibat kejahatan dan kefasikan mereka.

***7:146***
146. Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di
muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku.
Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku) [569], mereka tidak beriman
kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk,
mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan
kesesatan, mereka terus memenempuhnya.  Yang demikian itu adalah
karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari
padanya.

[569] Yang dimaksud dengan ayat-ayat di sini ialah: ayat-ayat Taurat,
tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah.

***7:147***
147. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan mendustakan
akan menemui akhirat, sia-sialah perbuatan mereka. Mereka tidak diberi
balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan.

***7:148***
148. Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat
dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak lembu yang bertubuh dan
bersuara [570]. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu
tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan
jalan kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sembahan) dan
mereka adalah orang-orang yang zalim.

[570] Mereka membuat patung anak lembu dari emas. Para Mufassirin
berpendapat bahwa patung itu tetap patung tidak bernyawa dan
suara yang seperti lembu itu hanyalah disebabkan oleh angin
yang masuk ke dalam rongga patung itu dengan tekhnik yang
dikenal oleh Samiri waktu itu dan sebagian mufassirin ada yang
menafsirkan bahwa patung yang dibuat dari emas itu kemudian
menjadi tubuh yang bernyawa dan mempunyai suara lembu.

***7:149***
149. Dan setelah mereka sangat menyesali perbuatannya dan mengetahui
bahwa mereka telah sesat, merekapun berkata: "Sungguh jika Tuhan kami
tidak memberi rahmat kepada kami dan tidak mengampuni kami, pastilah
kami menjadi orang-orang yang merugi."

***7:150***
150. Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan
sedih hati berkatalah dia: "Alangkah buruknya perbuatan yang kamu
kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji
Tuhanmu [571]? Dan Musapun melemparkan luh-luh [572] (Taurat) itu dan
memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke
arahnya, Harun berkata: "Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah
menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku, sebab itu
janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah
kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang zalim"

[571] Maksudnya: apakah kamu tidak sabar menanti kedatanganku kembali
sesudah munajat dengan Tuhan sehingga kamu membuat patung untuk
disembah sebagai menyembah Allah?

[572] Lihat not 566.

***7:151***
151. Musa berdo'a: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan
masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha
Penyayang di antara para penyayang".

***7:152***
152. Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan anak lembu (sebagai
sembahannya), kelak akan menimpa mereka kemurkaan dari Tuhan mereka
dan kehinaan dalam kehidupan di dunia. Demikianlah Kami memberi
balasan kepada orang-orang yang membuat-buat kebohongan.

***7:153***
153. Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat
sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang
disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

***7:154***
154. Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali)
luh-luh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan
rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya.

***7:155***
155. Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk
(memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan.
Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata: "Ya Tuhanku,
kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku
sebelum ini.  Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan
orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari
Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki
dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki [573].
Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami
rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya".

[573] Perbuatan mereka membuat patung anak lembu dan menyembahnya itu
adalah suatu cobaan Allah untuk menguji mereka, siapa yang sebenarnya
kuat imannya dan siapa yang masih ragu-ragu. Orang-orang yang lemah
imannya itulah yang mengikuti Samiri dan menyembah patung anak lembu
itu. Akan tetapi orang-orang yang kuat imannya, tetap dalam
keimanannya.

***7:156***
156. Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di
akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau.  Allah
berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki
dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.  Maka akan Aku tetapkan
rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan
orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami".

***7:157***
157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di
sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang
mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan
membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada
mereka [574]. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya
(Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.

[574] Maksudnya: dalam syari'at yang dibawa oleh Muhammad itu tidak
ada lagi beban-beban yang berat yang dipikulkan kepada Bani Israil.
Umpamanya: mensyari'atkan membunuh diri untuk sahnya taubat,
mewajibkan kisas pada pembunuhan baik yang disengaja atau tidak tanpa
membolehkan membayar diat, memotong anggota badan yang melakukan
kesalahan, membuang atau menggunting kain yang kena najis.

***7:158***
158. Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi;
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan

mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang
ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-
kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk".

***7:159***
159. Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi
petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak itulah
mereka menjalankan keadilan [575].

[575] Maksudnya: mereka memberi petunjuk dan menuntun manusia dengan
berpedoman kepada petunjuk dan tuntunan yang datang dari Allah s.w.t.
dan juga dalam hal mengadili perkara-perkara, mereka selalu mencari
keadilan dengan berpedomankan petunjuk dan tuntunan Allah.

***7:160***
160. Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-
masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya
meminta air kepadanya: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu!". Maka
memancarlah dari padanya duabelas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap
suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di
atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa [576].
(Kami berfirman): "Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami
rezkikan kepadamu". Mereka tidak menganiaya Kami, tapi merekalah yang
selalu menganiaya dirinya sendiri.

[576] Lihat not 53.

***7:161***
161. Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil):
"Diamlah di negeri ini saja (Baitul Maqdis) dan makanlah dari (hasil
bumi)nya di mana saja kamu kehendaki".  Dan katakanlah: "Bebaskanlah
kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk,
niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu". Kelak akan Kami tambah
(pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik.

***7:162***
162. Maka orang-orang yang zalim di antara mereka itu mengganti
(perkataan itu) dengan perkataan yang tidak dikatakan kepada
mereka [577], maka Kami timpakan kepada mereka azab dari langit
disebabkan kezaliman mereka.

[577] Mereka diperintah untuk mengucap: "hiththatun" (berarti: mohon
dilepaskan dari dosa), namun mereka mengubahnya sambil
mencemoh dan mengucap: "hinthatun sya'iirah" (berarti: gandum).

***7:163***
163. Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri [578] yang
terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari
Sabtu [579], di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di
sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang
bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka.  Demikianlah
Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik.

[578] Yaitu kota Eliah yang terletak di pantai laut Merah antara kota
Mad-yan dan bukit Thur.

[579] Menurut aturan itu mereka tidak boleh bekerja pada hari Sabtu,
karena hari Sabtu itu dikhususkan hanya untuk beribadat.

***7:164***
164. Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata:
"Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau
mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar
kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu [580],
dan supaya mereka bertakwa.

[580] Alasan mereka itu ialah bahwa mereka telah melaksanakan perintah
Allah untuk memberi peringatan.

***7:165***
165. Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada
mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat
dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras,
disebabkan mereka selalu berbuat fasik.

***7:166***
166. Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang
dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah
kamu kera yang hina [581].

[581] Lihat not 60.

***7:167***
167. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa
sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi)
sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab
yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

***7:168***
168. Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa
golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada
yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang
baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada
kebenaran).

***7:169***
169. Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang
mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan
berkata: "Kami akan diberi ampun". Dan kelak jika datang kepada mereka
harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan
mengambilnya (juga).  Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari
mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah
kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut
di dalamnya?.  Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang
bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?

***7:170***
170. Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat)
serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami
tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.

***7:171***
171. Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka
seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu
akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka):
"Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta
ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu
menjadi orang-orang yang bertakwa".

PENGHIANATAN ORANG-ORANG YAHUDI TERHADAP PERJANJIAN MANUSIA DENGAN
ALLAH.

Ketauhidan sesuai dengan fitrah manusia.

***7:172***
172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka
menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengata-
kan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)",

***7:173***
173. atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua
kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah
anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau
akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat
dahulu [582]?"

[582] Maksudnya: agar orang-orang musyrik itu jangan mengatakan bahwa
bapak-bapak mereka dahulu telah mempersekutukan Tuhan, sedang mereka
tidak tahu menahu bahwa mempersekutukan Tuhan itu salah, tak ada lagi
jalan bagi mereka, hanyalah meniru orang-orang tua mereka yang
mempersekutukan Tuhan itu. Karena itu mereka menganggap bahwa mereka
tidak patut disiksa karena kesalahan orang-orang tua mereka itu.

***7:174***
174. Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka
kembali (kepada kebenaran).

Perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.

***7:175***
175. Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami
berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab),
kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti
oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk
orang-orang yang sesat.

***7:176***
176. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan
(derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia
dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti
anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu
membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah
perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami.  Maka
ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.

***7:177***
177. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-
ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.

Sifat-sifat penghuni neraka.

***7:178***
178. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang
mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah [583], maka
merekalah orang-orang yang merugi.

[583] Lihat not 34.

***7:179***
179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam)
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai
mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai.

Kedatangan azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-
ayat-Nya dengan cara istidraj [584].

[584] Yaitu: dengan membiarkan orang itu bergelimang dalam kesesatannya,

hingga orang itu tidak sadar bahwa dia didekatkan secara
berangsur-angsur kepada kebinasaan.

***7:180***
180. Hanya milik Allah asmaa-ul husna [585], maka bermohonlah
kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah
orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-
nama-Nya [586]. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang
telah mereka kerjakan.

[585] Maksudnya: nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat
Allah.

[586] Maksudnya: janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah
dengan nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan
Allah, atau dengan memakai asmaa-ul husna, tetapi dengan maksud
menodai nama Allah atau mempergunakan asmaa-ul husna untuk nama-nama
selain Allah.

***7:181***
181. Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang
memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka
menjalankan keadilan.

***7:182***
182. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami
akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan),
dengan cara yang tidak mereka ketahui.

***7:183***
183. Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku
amat teguh.

***7:184***
184. Apakah (mereka lalai) dan tidak memikirkan bahwa teman mereka
(Muhammad) tidak berpenyakit gila.  Dia (Muhammad itu) tidak lain
hanyalah seorang pemberi peringatan lagi pemberi penjelasan.

***7:185***
185. Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi
dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah
dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka
akan beriman sesudah Al Qur'an itu?

***7:186***
186. Barangsiapa yang Allah sesatkan [587], maka baginya tak ada
orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka
terombang-ambing dalam kesesatan.

[587] Lihat not 34.

Hanya Allah-lah yang mengetahui waktu datangnya hari kiamat.

***7:187***
187. Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?"
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada
sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu
kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi
makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang
kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu
seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya
pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui".

***7:188***
188. Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfa'atan bagi
diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki
Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat
kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan.
Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira
bagi orang-orang yang beriman".

Tuhan mengingatkan manusia kepada asal usul kejadiannya.

***7:189***
189. Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari
padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya.
Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang
ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian
tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada
Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami
anak yang saleh, tentulah kami terraasuk orang-orang yang bersyukur".

***7:190***
190. Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang
sempurna, maka keduanya [588] menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak

yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi
Allah dari apa yang mereka persekutukan.

[588] Maksudnya: orang-orang musyrik itu menjadikan sekutu bagi Tuhan
dalam menciptakan anak itu dengan arti bahwa anak itu mereka pandang
sebagai hamba pula bagi berhala yang mereka sembah. Karena itulah
mereka menamakan anak-anak mereka dengan Abdul Uzza, Abdu Manaah,
Abdu Syam dan sebagainya.

***7:191***
191. Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala
yang tak dapat menciptakan sesuatupun?  Sedangkan berhala-berhala itu
sendiri buatan orang.

***7:192***
192. Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada
penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berha]a
itu tidak dapat memberi pertolongan.

***7:193***
193. Dan jika kamu (hai orang-orang musyrik) menyerunya (berhala)
untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat
memperkenankan seruanmu; sama saja (hasilnya) buat kamu menyeru mereka
ataupun kamu herdiam diri.

Berhala tidak patut disembah.

***7:194***
194. Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru selain Allah itu
adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah
berhala-berhala itu lalu biarkanlah mereka mmperkenankan permintaanmu,
jika kamu memang orang-orang yang benar.

***7:195***
195. Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat
berjalan, atau mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang
dengan keras [589], atau mempunyai mata yang dengan itu ia dapat
melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat mendengar?
Katakanlah: "Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu
Allah, kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)-ku.  tanpa
memberi tangguh (kepada-ku)".

[589] Kata "yabthisyuun" di sini diartikan bertindak dengan keras;
maksudnya: menampar, merusak, memukul, merenggut dengan kasar dan
sebagainya.

***7:196***
196. Sesungguhnya pelindungku ialahlah Yang telah menurunkan Al
Kitab (Al Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.

***7:197***
197. Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah
sanggup menolongmu, bahkan tidak dapat menolong dirinya sendiri.

***7:198***
198. Dan jika kamu sekalian menyeru (berhala-berhala) untuk memberi
petunjuk, niscaya berhala-herhala itu tidak dapat mendengarnya. Dan
kamu melihat berhala-berhala itu memandang kepadamu padahal ia tidak
melihat.

Dasar-dasar al-akhlaqul kariimah.

***7:199***
199. Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang
ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.

***7:200***
200. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah
kepada Allah [590]. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.

[590] Maksudnya: membaca "A'udzubillahi minasy-syaithaanir-rajiim".

***7:201***
201. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa
was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga
mereka melihat kesalahan-kesalahannya.

***7:202***
202. Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu
syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya
(menyesatkan).

ADAB MENDENGAR PEMBACAAN AL QUR'AN DAN BERZIKIR.

***7:203***
203. Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Qur'an kepada
mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?"
Katakanlah: "Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari
Tuhanku kepadaku. Al Qur'an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari
Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman."

***7:204***
204. Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik,
dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat [591].

[591] Maksudnya: jika dibacakan Al Qur'an kita diwajibkan mendengar
dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik dalam sembahyang maupun
di luar sembahyang, terkecuali dalam shalat berjamaah ma'mum boleh
membaca Al Faatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat Al Qur'an.

***7:205***
205. Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan
diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi
dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.

***7:206***
206. Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu
tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan
hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud [592].

[592] Ini salah satu ayat saj-dah yang disunatkan kita bersujud
setelah membacanya atau mendengarnya, baik di dalam sembahyang maupun
di luar sembahyang. Sujud ini dinamakan sujud "Tilawah".

***7:207***
PENUTUP

Surat Al A'raaf dimulai dengan pengutaraan tentang kewajiban
manusia mengikuti rasul serta akibat-akibat mengingkarinya.
Selanjutnya diterangkan tentang perselisihan antara Nabi Adam dan
iblis di surga yang juga merupakan permulaan perselisihan antara
golongan yang ta'at kepada perintah Allah dan golongan yang
mengingkari sebagaimana yang terjadi pada nabi-nabi dahulu dengan
umat-umatnya. Kemudian surat ini ditutup dengan adab-adab orang
mu'min, adab-adab mendengarkan ayat-ayat Allah dan bagaimana cara
berdo'a dan berzikir kepada-Nya.

PERSESUAIAN ANTARA SURAT AL-A'RAAF DENGAN SURAT AL ANFAAL.

1. Akhir surat Al A'raaf mengemukakan keadaan beberapa orang rasul
sebelum Nabi Muhammad s.a.w. dalam menghadapi kaumnya, sedang
permulaan surat Al Anfaal menerangkan keadaan Nabi Muhammad s.a.w.
dalam menghadapi umatnya.

2. Permusuhan antara Adam dan iblis di surga kemudian dilanjutkan
dengan permusuhan antara manusia yang menerima petunjuk Allah dengan
yang mengingkarinya, hal ini diterangkan dalam surat Al A'raaf. Hal
yang serupa diterangkan lebih jelas dalam surat Al Anfaal sebagaimana
pertentangan ke dua golongan itu, serta tingkah laku mereka dalam
peperangan Badar.

Surat Al A'raaf termasuk surat yang banyak persesuaiannya dengan
surat-surat Al Qur'an yang lain: seperti dengan surat Al Baqarah,
Ali 'Imran, At Tau-bah, Yunus dan sebagainya.

-----------------------------------------------------------------------




 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 ( Melanggan ? To : [EMAIL PROTECTED]   pada body : SUBSCRIBE HIZB)
 ( Berhenti ? To : [EMAIL PROTECTED]  pada body:  UNSUBSCRIBE HIZB)
 ( Segala pendapat yang dikemukakan tidak menggambarkan             )
 ( pandangan rasmi & bukan tanggungjawab HIZBI-Net                  )
 ( Bermasalah? Sila hubungi [EMAIL PROTECTED]                    )
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pengirim: Noorainy Yusoff <[EMAIL PROTECTED]>

Kirim email ke