*~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
 {  Sila lawat Laman Hizbi-Net -  http://www.hizbi.net     }
 {        Hantarkan mesej anda ke:  [EMAIL PROTECTED]         }
 {        Iklan barangan? Hantarkan ke [EMAIL PROTECTED]     }
 *~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
          PAS : KE ARAH PEMERINTAHAN ISLAM YANG ADIL
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Assalaamu'alaikum w.b.t.

Kepada semua saudara seIslam ... harap dapatlah hadiahkan Al Fatihah
kepada Allahyarham
ayahanda saya Md. Yusoff bin Puteh dan Allahyarham Abang Sulung saya
Kasim bin Yusoff
juga Arwah Ayah dan Ibu Mertua saya, datuk nenek saya dan semua kaum
muslimin dan muslimat
yang masih hidup dan yang telah meninggal dunia ......
semoga semuanya diampunkan oleh Allah dan diberi  Jannah ..
InsyaAllah...

AL FAATIHAH.......

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Disertakan di sini ...
Sambungan Terjemahan Al Quran (salinan teks terjemahan Al Quran)

 ******
#20 ***20:0***

THAAHAA
SURAT KE 20: 135 ayat.

MUQADDIMAH

Surat Thaahaa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya
surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.

Surat ini dinamai "Thaahaa", diambil dari perkataan yang berasal
dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada
surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya,
di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah
kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan
dikemukakan hal-hal yang  sangat penting diketahui, maka demikian
pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf "thaahaa"
dalam surat ini.

Allah menerangkan bahwa Al Qur'an merupakan peringatan bagi manusia,
wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam.Kemudian Allah menerangkan
kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami
oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang
mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal
tersebut di atas, maka surat ini mengandungi pokok-pokok isi sebagai
berikut:

I. Keimanan:
Al Qur'an adalah peringatan bagi manusia terutama bagi orang-orang
yang bertakwa; Musa a.s. langsung menerima wahyu dari Allah, tanpa
perantara Jibril; Allah menguasai 'Arsy, mengetahui sesuatu yang
samar dan yang lebih samar;keadaan orang berdosa dihimpunkan di
hari kiamat; syafa'at tidak bermanfaat di hari kiamat, kecuali
syafa'at dari orang-orang yang dapat izin dari Allah.

2. Hukum-hukum:
Perintah mengerjakan sembahyang dan keutamaan waktu-waktunya;
kewajiban menyuruh keluarga melakukan sembahyang.

3. Kisah-kisah:
Kisah Musa a.s. dan Harun a.s. dalam menghadapi Fir'aun dan
Bani Israil, kisah Nabi Adam a.s. dan iblis.

4. Dan lain-lain:
Perintah Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w. supaya dia
meminta tambahan ilmu kepada Allah sekalipun sudah menjadi
rasul; Allah tidak akan mengazab sesuatu kaum sebelum diutus
rasul kepada mereka; jangan terpengaruh oleh kesenangan
kehidupan dunia.

THAAHAA
SURAT KE 20: 135 ayat.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

AL QUR'AN DITURUNKAN SEBAGAI PERINGATAN BAGI MANUSIA.

***20:1***
1.   Thaahaa [9l2].

[912] "Thaahaa" termasuk huruf-huruf abjad yang terletak
pada permulaan sebagian daripada surat-surat Al Qur'an,
selanjutnya lihat not. no. 10.

***20:2***
2.   Kami tidak menurunkan Al Qur'an ini kepadamu agar kamu
menjadi susah;

***20:3***
3.   tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada
Allah),

***20:4***
4.   yaitu  diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit
yang tinggi.

***20:5***
5.   (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy
[913].

[913] lihat not. no. 548

***20:6***
6.   Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di
bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah.

***20:7***
7.   Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia
mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi [914].

[914] Maksud ayat ini ialah: tidak perlu mengeraskan suara dalam
mendo'a, karena Allah mendengar semua do'a itu walaupun diucapkan
dengan suara rendah.

***20:8***
8.   Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia.

Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik),

KISAH NABI MUSA A.S.

Nabi Musa a.s. menerima permulaan wahyu.

***20:9***
9.   Apakah  telah  sampai  kepadamu kisah Musa?

***20:10***
10.  Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya:
"Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api,mudah-mudahan
aku  dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat
petunjuk di tempat api itu".

***20:11***
11.  Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: "Hai
Musa.

***20:12***
12.  Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua
terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa.

***20:13***
13.  Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah  apa  yang  akan
diwahyukan (kepadamu).

***20:14***
14.  Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak)
selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat
Aku.

***20:15***
15.  Segungguhnya hari kiamat itu akan datang.Aku merahasiaan (waktunya)

agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.

***20:16***
16.  Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan  daripadanya oleh
orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti
hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa".

Dua macam mu'jizat Musa a.s.

***20:17***
17.  Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa?

***20:18***
18.  Berkata Musa: "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya,
dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada
lagi keperluan yang lain padanya".

***20:19***
19.  Allah berfirman: "Lemparkanlah ia, hai Musa!"

***20:20***
20.  Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi
seekor ular yang merayap dengan cepat.

***20:21***
21.  Allah berfirman: "Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan
mengembalikannya kepada keadaannya semula,

***20:22***
22.  dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia ke luar
menjadi putih cemerlang tanpa cacat, sebagai mu'jizat yang
lain (pula),

***20:23***
23.  untuk Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari tanda-tanda
kekuasaan Kami yang sangat besar,

Perintah Allah kepada Nabi Musa a.s. dan permohonan Nabi Musa a.s.

***20:24***
24.  Pergilah kepada Fir'aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas".

***20:25***
25.  Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku [915],

[915] Nabi Musa a.s. memohon kepada Allah agar dadanya dilapangkan
untuk menghadapi Fir'aun yang terkenal sebagai seorang raja yang kejam.

***20:26***
26.  dan mudahkanlah untukku urusanku,

***20:27***
27.  dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,

***20:28***
28.  supaya mereka mengerti perkataanku,

***20:29***
29.  dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku,

***20:30***
30.  (yaitu) Harun, saudaraku,

***20:31***
31.  teguhkanlah dengan dia kekuatanku,

***20:32***
32.  dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku,

***20:33***
33.  supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau,

***20:34***
34.  dan banyak mengingat Engkau.

***20:35***
35.  Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami".

***20:36***
36.  Allah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu,
hai Musa."

Ni'mat-ni'mat  Allah  kepada Nabi Musa a.s. sejak kecil.

***20:37***
37.  Dan sesungguhnya Kami telah memberi nikmat kepadamu pada kali
yang lain,

***20:38***
38.  yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu suatu yang diilhamkan,

***20:39***
39.  Yaitu: "Letakkanlah ia (Musa) didalam peti, kemudian lemparkanlah
ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya
diambil oleh (Fir'aun) musuh-Ku dan  musuhnya. Dan Aku telah
melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku [916]; dan
supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku,

[916] Maksudnya: setiap orang yang memandang Nabi Musa
a.s. akan merasa kasih sayang kepadanya.

***20:40***
40.  (yaitu) ketika saudaramu yang perempuan  berjalan, lalu ia
berkata kepada (keluarga Fir'aun): "Bolehkah saya menunjukkan
kepadamu orang yang akan memeliharanya?"  Maka Kami mengembalikanmu
kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka cita. Dan kamu
pernah membunuh seorang manusia [917],lalu Kami selamatkan kamu dari
kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan; maka kamu
tinggal beberapa tahun diantara penduduk Mad-yan [918], kemudian kamu
datang menurut waktu yang ditetapkan [919] hai Musa,

[917] Yang dibunuh Musa a.s. ini ialah seorang bangsa Qibthi yang
sedang berkelahi dengan seorang Bani Israil,sebagaimana yang
dikisahkan dalam surat (28) Al Qashash ayat 15.

[918] Nabi Musa a.s. datang ke negeri Mad-yan untuk melarikan diri,
di sana dia dikawinkan oleh Nabi Syu'aib a.s. dengan salah seorang
puterinya dan menetap beberapa tahun lamanya.

[919] Maksudnya: Nabi Musa a.s. datang ke lembah Thuwa untuk
menerima wahyu dan kerasulan.

***20:41***
41.  dan  Aku  telah  memilihmu  untuk diri-Ku [920].

[920] Maksudnya: memilih untuk menjadi rasul-Ku.

Musa a.s. dan Harun a.s. diperintah menghadap Fir'aun.

***20:42***
42.  Pergilah  kamu  beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku,
dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku;

***20:43***
43.  Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah
melampaui batas;

***20:44***
44.  maka  berbicaralah  kamu  berdua  kepadanya  dengan kata-kata
yang lemah  lembut, mudah-mudahan  ia  ingat atau takut".

***20:45***
45.  Berkatalah mereka berdua: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami
khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah
melampaui batas".

***20:46***
46.  Allah berfirman:  "Janganlah kamu berdua khawatir,sesungguhnya
Aku beserta  kamu  berdua,  Aku  mendengar dan melihat".

***20:47***
47.  Maka datanglah kamu berdua kepadanya (Fir'aun) dan katakanlah:
"Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah
Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka [921].
Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan  membawa  bukti (atas
kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan  itu dilimpahkan kepada
orang yang mengikuti petunjuk.

[921] Bani Israil di waktu mereka berada di Mesir adalah dibawah
perbudakan Fir'aun. Mereka dipekerjakan untuk mendirikan bangunan-
bangunan yang besar dan kota-kota dengan kerja paksa. Maka Nabi Musa
a.s.
meminta kepada Fir'aun agar mereka dibebaskan.

***20:48***
48.  Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu
(ditimpakan) atas orang-orang yang mendustakan [922] dan berpaling
[923].

[922] Maksudnya: mendustakan ajaran-ajaran dan petunjuk-petunjuk
yang dibawa oleh rasul.

[923] Maksudnya: tidak memperdulikan ajaran dan petunjuk-petunjuk rasul.

***20:49***
49.  Berkata  Fir'aun:  "Maka  siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa? [924].

[924] Setelah nabi Musa a.s. dan nabi Harus a.s mendapat perintah dari
Allah s.w.t. pergilah mereka kepada Fir'aun dan terjadilah soal-jawab
sebagai yang disebutkan pada ayat 49 dan ayat berikutnya.

***20:50***
50.  Musa  berkata:  "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang  telah memberikan
kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya
petunjuk [925].

[925] Maksudnya: memberikan akal, instink (naluri) dan
kodrat alamiyah untuk kelanjutan hidupnya masing-masing.

***20:51***
51.  Berkata Fir'aun: "Maka bagaimanakah keadaan umat-umat yang
dahulu?"

***20:52***
52.  Musa menjawab: "Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku,
di dalam sebuah kitab [926],  Tuhan kami tidak akan salah dan
tidak (pula) lupa;

[926] Maksudnya: Lauh Mahfuzh.

***20:53***
53.  Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah
menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an,dan menurunkan dari langit
air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis
dari  tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.

***20:54***
54.  Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya
pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah
bagi orang-orang yang berakal.

***20:55***
55.  Dari  bumi  (tanah)  itulah  Kami menjadikan  kamu  dan
kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami
akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain,

***20:56***
56.  Dan sesungguhnya Kami telah perlihatkan kepadanya (Fir'aun)
tanda-tanda kekuasaan Kami semuanya [927] maka ia mendustakan dan
enggan (menerima kebenaran).

[927] Yang dimaksud dengan "tanda-tanda" di sini ialah tanda-tanda
kenabian Musa surat (17) Al Isra'. Pada pertemuan antara nabi Musa
a.s. dengan Fir'aun ini,yang diperlihatkan baru dua, yaitu tongkat nabi
Musa a.s. menjadi ular dan tangannya menjadi putih cemerlang.

Nabi  Musa  a.s.  menundukkan  tukang-tukang sihir Fir'aun.

***20:57***
57.  Berkata  Fir'aun:  "Adakah  kamu datang kepada kami untuk
mengusir kami dari negeri kami (ini) dengan sihirmu, hai Musa?

***20:58***
58.  Dan kami pun pasti akan mendatangkan (pu|a) kepadamu sihir
semacam itu, maka buatlah suatu waktu untuk pertemuan antara kami
dan kamu, yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak (pula)
kamu di suatu tempat yang pertengahan (letaknya).

***20:59***
59.  Berkata Musa: "Waktu untuk pertemuan (kami dengan) kamu itu
ialah di hari raya dan hendaklah dikumpulkan manusia pada waktu
 matahari sepenggalahan naik".

***20:60***
60.  Maka Fir'aun meninggalkan (tempat itu), lalu mengatur tipu
dayanya, kemudian dia datang [929].

[929] Maksudnya: sete;ah Fir'aun mengatur tipu dayanya dan waktu
untuk pertemuan telah datang yaitu hari raya, maka Fir'aun bersama
pengikut-pengikut nya datanglah ketempat yang ditentukan itu

***20:61***
61.  Berkata Musa kepada mereka: "Celakalah kamu, janganlah kamu
mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, maka Dia membinasakan
kamu dengan siksa". Dan sesungguhnya telah merugi orang yang
mengada-adakan kedustaan.

***20:62***
62.  Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan mereka di antara
mereka dan mereka merahasiakan percakapan (mereka).

***20:63***
63.  Mereka berkata: "Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar
ahli sihir yang hendak mengusir kamu dari negeri  kamu  dengan
sihirnya dan hendak melenyapkan kedudukan kamu yang utama [930].

[930] Maksudnya: kedatangan Musa a.s dan Harun a.s. ke Mesir itu
ialah hendak menggantikan kamu sebagai penguasa di Mesir. Sebagian
ahli tafsir mengartikan "thariqah" di sini dengan "keyakinan (agama)".

***20:64***
64.  Maka  himpunkanlah segala daya (sihir) kamu sekalian, kemudian
datanglah dengan berbaris. dan sesungguhnya beruntunglah orang
yang menang pada hari ini [931].

[931] Maksud "hari ini" ialah hari berlangsungnya pertandingan.

***20:65***
65.  (Setelah mereka berkumpul) mereka berkata: "Hai Musa
(pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau kamikah
orang yang mula-mula melemparkan?"

***20:66***
66.  Berkata Musa: "Silahkan kamu sekalian melemparkan". Maka
tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada
Musa seakan-akan ia merayap  cepat,  lantaran  sihir mereka.

***20:67***
67.  Maka Musa merasa takut dalam hatinya.

***20:68***
68.  Kami berkata: "janganlah kamu takut,  sesungguhnya  kamulah
yang paling unggul (menang).

***20:69***
69.  Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan  kananmu, niscaya ia
akan menelan apa yang mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang
mereka perbuat itu adalah  tipu daya tukang sihir (belaka).
Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia
datang".

Tukang-tukang sihir Fir'aun menjadi orang-orang yang beriman.

***20:70***
70.  Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud,seraya
berkata: "Kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa".

***20:71***
71.  Berkata Fir'aun: "Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa)
sebelum aku  memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah
pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian.Maka sesungguhnya
aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang
secara bertimbal balik [932], dan sesungguhnya aku akan menyalib
kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan
mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih  dan  lebih  kekal
siksanya".

[932] lihat no. 555

***20:72***
72.  Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak  akan  mengutamakan
kamu daripada  bukti-bukti  yang  nyata (mu'jizat), yang telah
datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami;
maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan.Sesungguhnya kamu
hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja.

***20:73***
73.  Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia
mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu
paksakan kepada  kami  melakukannya.  Dan Allah  lebih  baik
(pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya)".

***20:74***
74.  Sesungguhnya  barangsiapa  datang kepada  Tuhannya  dalam
keadaan berdosa,  maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam.Ia
tidak mati di  dalamnya dan  tidak (pula) hidup [933].

[933] Maksud "tidak mati" ialah dia selalu merasakan azab dan
maksud "tidak hidup" ialah hidup yang dapat dipergunakannya
untuk bertaubat.

***20:75***
75.  Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman,
lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah
orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia),

***20:76***
76.  (yaitu) syurga 'Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya,
mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang
yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan).

Pembelahan  laut  dan pembebasan Bani Israil.

***20:77***
77.  Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah kamu
dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk
mereka jalan yang kering dilaut itu [914], kamu tak usah khawatir akan
tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)".

[934] "Membuat jalan yang kering di dalam laut itu" ialah dengan
memukul laut itu dengan tongkat. Lihat ayat 63 surat (26) Asy Syu'araa.

***20:78***
78.  Maka Fir'aun dengan bala tentaranya mengejar  mereka, lalu
mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka.

***20:79***
79.  Dan Fir'aun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi petunjuk.

***20:80***
80.  Hai Bani Israil, sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu
sekalian dari musuhmu, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan
kamu sekalian (untuk  munajat) di sebelah kanan [935] gunung itu
[936] dan Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian manna dan salwa
[937].

[935] Sebahagian Ahli Tarsir menafsirkan "al aiman" dengan "Yang
diberkati".

[936] Yang dimaksud dengan"gunung itu" disini ialah Gunung Sinai.

[937] Yang bermunajat dengan Allah ialah Nabi Musa a.s. Tetapi disini
disebut "kamu sekalian" karena manfa'at munajat itu kembali kepada
Nabi Musa a.s.dan Bani Israil kesemuanya. Perjanjian yang dijanjikan
itu ialah untuk bermunajat dan menerima Taurat. Arti "manna" dan
"salwa" lihat not. 53.

***20:81***
81.  Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan
kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan
kemurkaan-Ku  menimpamu.  Dan  barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku,
maka sesungguhnya binasalah ia.

***20:82***
82.  Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat,
beriman,  beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.

Teguran Allah kepada Nabi Musa a.s.

***20:83***
83.  Mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaummu, hai Musa?

***20:84***
84.  Berkata, Musa:  "Itulah  mereka sedang menyusuli aku dan aku
bersegera  kepada-Mu. Ya  Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)".

Pengkhianatan Samiri.

***20:85***
85.  Allah berfirman: "Maka sesungguhnya Kami  telah menguji
kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka  telah  disesatkan
oleh Samiri [938].

[938] Samiri ialah seorang dan Bani Israil dari suku Assamirah.

***20:86***
86.  Kemudian  Musa  kembali  kepada kaumnya dengan marah dan
bersedih hati. Berkata Musa: "Hai kaumku, bukankah Tuhanmu
telah menjanjikan  kepadamu  suatu  janji  yang baik? Maka
apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu atau kamu
menghendaki agar kemurkaan dari Tuhanmu menimpamu, dan kamu
melanggar perjanjianmu dengan aku?".

***20:87***
87.  Mereka berkata: "Kami sekali-kali  tidak melanggar
perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh
membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, maka kami telah
melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya [939]",

[939] Maksudnya: mereka disuruh membawa perhiasan dari emas
kepunyaan orang-orang Mesir. lalu oleh Samiri dianjurkan agar
perhiasan itu dilemparkan ke dalam api yang telah dinyalakannya
dalam suatu lobang untuk dijadikan patung berbentuk anak lembu.
Kemudian mereka melemparkannya dan diikuti pula oleh Samiri.
Lihat selanjutnya Not. 570.

***20:88***
88.  kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu)
anak lembu yang bertubuh dan bersuara [940], maka mereka berkata:
"Inilah  Tuhanmu  dan  Tuhan  Musa, tetapi Musa telah lupa".

[940] Lihat not 570.

***20:89***
89.  Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu
itu tidak dapat memberi jawaban kepada  mereka,  dan  tidak
dapat memberi kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan?

***20:90***
90.  Dan sesungguhnya Harun telah berkata  kepada  mereka sebelumnya:
"Hai kaumku, sesungguhnya kamu hanya diberi cobaan dengan anak lembu.
itu dan sesungguhnya Tuhanmu ialah (Tuhan) Yang Maha Pemurah, maka
ikutilah aku dan ta'atilah perintahku".

***20:91***
91.  Mereka menjawab: "Kami akan tetap menyembah patung anak lembu
ini, hingga Musa kembali kepada kami".

Teguran Musa a.s. kepada Harun a.s. dan balasan Harun a.s.

***20:92***
92.  Berkata Musa: "Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika
kamu melihat mereka telah sesat,

***20:93***
93.  (sehingga)  kamu  tidak  mengikuti aku? Maka apakah kamu telah
(sengaja)  mendurhakai  perintahku?"

***20:94***
94.  Harun menjawab' "Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang
janggutku dan jangan (pula) kepalaku; sesungguhnya aku khawatir
bahwa kamu akan  berkata  (kepadaku):  "Kamu telah memecah antara
Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku".

Hardikan Musa  a.s.   terhadap  Samiri.

***20:95***
95.  Berkata Musa: "Apakah yang mendorongmu  (berbuat  demikian)
hai Samiri?"

***20:96***
96.  Samiri menjawab: "Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak
mengetahuinya, maka aku ambil segenggam dari jejak rasul [941]
lalu aku melemparkannya, dan demikianlah nafsuku  membujukku".

[941] Yang dimaksud dengan "jejak rasul" di sini ialah ajaran-ajarannya.

Menurut faham ini Samiri mengambil sebahagian dari ajaran-ajaran Musa
kemudian dilemparkannya ajaran-ajaran itu sehingga dia menjadi sesat.
Menurut sebahagian ahli tafsir yang dimaksud dengan "jejak rasul"
ialah jejak telapak kuda Jibril a.s. Artinya  Samiri mengambil
segumpal tanah dari jejak itu lalu dilemparkannya ke dalam logam
yang sedang dihancurkan sehingga logam itu berbentuk anak sapi yang
mengeluarkan suara.

Azab  yang  ditimpakan  kepada  Samiri.

***20:97***
97.  Berkata Musa: "Pergilah kamu, maka sesungguhnya bagimu di
dalam kehidupan di dunia ini (hanya dapat) mengatakan:
"Janganlah menyentuh (aku)" [942]. Dan sesungguhnya bagimu
hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat
menghindarinya, dan lihatlah tuhanmu itu yang kamu tetap
menyembahnya. Sesungguhnya  kami  akan  membakarnya, kemudian
kami sungguh-sungguh  akan menghamburkannya ke dalam laut
(berupa abu yang berserakan).

[942] Maksudnya: supaya Samiri hidup terpencil sendiri sebagai
hukuman di dunia. Dan sebagai hukuman di akhirat, ia akan
ditempatkan di didalam neraka.

***20:98***
98.  Sesungguhnya  Tuhanmu  hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan
selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu".

Kisah umat-umat yang dahulu merupakan peringatan bagi manusia.

***20:99***
99.  Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad)  sebagian  kisah
umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu
dari sisi Kami suatu peringatan (Al Qur'an).

***20:100***
100. Barangsiapa berpaling dari pada Al qur'an maka sesungguhnya ia
akan memikul dosa yang besar di hari kiamat,

***20:101***
101. mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu
sebagai beban bagi mereka di hari kiamat,

***20:102***
102. (yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala [943]
dan  Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang  yang
berdosa dengan muka yang biru muram;

[943]     Maksudnya: Tiupan sangkakala yang kedua, yaitu
tiupan untuk membangkitkan manusia dari kuburnya atau
menghidupkannya kembali.

***20:103***
103. mereka berbisik-bisik di antara mereka: "Kamu tidak berdiam
(di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)"

***20:104***
104. Kami lebih mengetahui  apa yang mereka  katakan,  ketika
berkata orang yang paling lurus jalannya [944] di antara mereka:
"Kamu tidak berdiam (di dunia), melainkan hanyalah sehari saja".

[944] Yang dimaksud dengan "lurus jalannya", ialah orang yang agak
lurus pikirannya atau amalannya diantara orang-orang yang berdosa itu.

Keadaan pada hari kiamat.

***20:105***
105. Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka
katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat)
sehancur-hancurnya,

***20:106***
106. maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama
sekali,

***20:107***
107. tidak  ada  sedikitpun  kamu lihat padanya tempat yang rendah
dan yang tinggi-tinggi.

***20:108***
108. Pada  hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru
[945] dengan  tidak  berbelok-belok;  dan merendahlah  semua suara
kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali
bisikan saja.

[945] Yang dimaksud dengan penyeru di sini ialah malaikat
yang memanggil manusia untuk menghadap ke hadirat Allah.

***20:109***
109. Pada hari itu tidak berguna syafa'at [946], kecuali (syafa'at)
orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia
telah meridhai perkataannya.

[946] Lihat yang dimaksud dengan syafaat not no. 46.

***20:110***
110. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada
di belakang mereka, sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya.

***20:111***
111. Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan
Yang Hidup  Kekal  lagi  senantiasa mengurus (makhluk-Nya).Dan
sesungguhnya telah merugilah orang yang  melakukan kezaliman.

***20:112***
112. Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal yang saleh dan ia dalam
keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan  perlakuan  yang tidak
adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya.

***20:113***
113. Dan demikianlah Kami menurunkan Al Qur'an dalam bahasa Arab,
dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya
sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al
Qur'an itu menimbulkan pengajaran bagi mereka.

***20:114***
114. Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan
janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum
disempurnakan  mewahyukannya kepadamu [947], dan katakanlah:
"Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."

[947] Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah menirukan
bacaan Jibril a.s. kalimat demi kalimat,sebelum Jibril a.s. selesai
membacakannya, agar dapat Nabi  Muhammad s.a.w. menghafal dan memahami
betul-betul ayat yang diturunkan itu.

KISAH  NABI  ADAM A.S.  DAN  PEMBANGKANGAN IBLIS.

***20:115***
115. Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan [948]  kepada Adam
dahulu, maka  ia  lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami
dapati padanya kemauan yang kuat.

[948] Perintah Allah ini tersebut dalam ayat 35 surat (2) Al Baqarah.

***20:116***
116. Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada  malaikat:
"Sujudlah  kamu kepada Adam", maka mereka sujud kecuali iblis.
Ia membangkang.

***20:117***
117. Maka  Kami  berkata:  "Hai  Adam, sesungguhnya ini (iblis)
adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah
sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang  menyebabkan
kamu  menjadi celaka.

***20:118***
118. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak
akan telanjang,

***20:119***
119. dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa  dahaga  dan   tidak
(pula) akan   ditimpa  panas  matahari  di dalamnya".

***20:120***
120. Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan
berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan  kepada  kamu pohon
[949] dan kerajaan yang tidak akan binasa?"

[949] Pohon itu dinamakan "Syajaratulkhuldi" (Pohon kekekalan),
karena menurut syaitan, orang yang memakan buahnya akan kekal,
tidak akan mati, selanjutnya not. 37.

***20:121***
121. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi
keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan
daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan
dan sesatlah ia [950].

[950] Yang dimaksud dengan "durhaka" di sini ialah melanggar larangan
Allah karena lupa, dengan tidak sengaja, sebagaimana disebutkan dalam
ayat 115 surat ini. Dan yang dimaksud dengan "sesat" ialah mengikuti
apa yang dibisikkan syaitan. Kesalahan Adam a.s. meskipun tidak begitu
besar menurut ukuran manusia biasa sudah dinamai durhaka dan sesat,
karena tingginya martabat Adam a.s. dan untuk menjadi teladan bagi
orang besar dan pemimpin-pemimpin agar menjauhi perbuatan-perbuatan
yang terlarang bagaimanapun kecilnya.

***20:122***
122. Kemudian Tuhannya memilihnya [951] maka Dia menerima taubatnya
dan memberinya petunjuk.

[951] Maksudnya: Allah memilih Nabi Adam a.s. untuk menjadi orang
yang dekat kepada-Nya.

***20:123***
123. Allah  berfirman:  "Turunlah  kamu berdua dari surga
bersama-sama, sebagian  kamu menjadi  musuh  bagi sebagian
yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku,
lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia  tidak  akan
sesat  dan tidak akan celaka.

***20:124***
124. Dan  barangsiapa  berpaling dari peringatan-Ku, maka
sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari  kiamat  dalam keadaan buta".

***20:125***
125. Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku
dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang
melihat?"

***20:126***
126. Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang  kepadamu
ayat-ayat  Kami, maka  kamu  melupakannya, dan begitu (pula)
pada hari ini kamupun dilupakan".

***20:127***
127. Dan  demikianlah  Kami  membalas orang  yang  melampaui  batas
dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya
azab di akhirat  itu  lebih  berat  dan  lebih kekal.

BEBERAPA  PERINGATAN DAN AJARAN TENTANG MORAL

***20:128***
128. Maka  tidakkah  menjadi  petunjuk bagi mereka (kaum musyrikin)
berapa banyaknya Kami membinasakan umat-umat sebelum mereka,
padahal mereka  berjalan  (di bekas-bekas) tempat tinggal
umat-umat itu? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda bagi orang yang berakal.

***20:129***
129. Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang telah
terdahulu atau tidak ada ajal yang telah ditentukan, pasti
(azab itu) menimpa mereka.

***20:130***
130. Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka  katakan,  dan
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum  terbit  matahari
dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu
di malam hari dan pada waktu-waktu  di siang hari, supaya
kamu merasa senang,

***20:131***
131. Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah
Kami berikan  kepada  golongan-golongan dari mereka, sebagai
bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan
karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.

***20:132***
132. Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan
bersabarlah  kamu  dalam  mengerjakannya. Kami tidak meminta
rezki kepadamu,  Kamilah  yang memberi  rezki kepadamu.  Dan
akibat (yang baik) itu  adalah  bagi  orang  yang  bertakwa.

***20:133***
133. Dan mereka berkata:  "Mengapa ia tidak membawa bukti kepada
kami dari Tuhannya?" Dan apakah belum datang  kepada mereka
bukti yang nyata dari apa yang tersebut di dalam kitab-kitab
yang dahulu?

***20:134***
134. Dan sekiranya Kami binasakan mereka dengan suatu azab sebelum
Al Qur'an  itu  (diturunkan),  tentulah mereka berkata:  "Ya Tuhan
kami, mengapa tidak Engkau utus seorang rasul kepada kami, lalu kami
mengikuti ayat-ayat Engkau sebelum kami menjadi hina dan rendah?"

***20:135***
135. Katakanlah:  "Masing-masing  (kita) menanti, maka nantikanlah
oleh kamu sekalian! Maka kamu kelak akan mengetahui, siapa yang
menempuh jalan yang lurus dan siapa yang telah mendapat petunjuk".

***20:136***
PENUTUP

Dalam surat Thaahaa ini diterangkan bahwa Al Qur'an sebagai kitab
yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad s.a.w., adalah peringatan
dan kabar gembira bagi manusia, wajib diikuti dan dipercayai. Amatlah
besar akibat yang dialami oleh orang dahulu yang tidak mempercayai
dan mengingkari rasul-rasul yang diutus kepada mereka, seperti Fir'aun
dan pengikut-pengikutnya. Kisah Bani Israilpun dipaparkan Allah dalam
surat ini sebagai suatu umat yang banyak mengingkari perintah nabinya.

PERSESUAIAN SURAT THAAHA DENGAN SURAT AL ANBIYAA'.

Surat Thaahaa diakhiri dengan menerangkan bahwa manusia mudah
dipengaruhi oleh kenikmatan hidup duniawi, yang oleh Allah
dijadikan sebagai cobaan bagi manusia, juga diakhiri dengan
menyuruh bersabar dan bersembahyang, serta menerangkan apa-apa yang
diterima oleh orang-orang yang bertakwa. Hal itu diulangi lagi pada
permulaan surat Al Anbiyaa' dan ditegaskan bahwa manusia selalu
lalai dan lupa terhadap perbuatan-perbuatan yang harus dilakukannya
untuk menghadapi hari kiamat dan berhisab di akhirat nanti.


------------------------------------------------------------------------


 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 ( Melanggan ? To : [EMAIL PROTECTED]   pada body : SUBSCRIBE HIZB)
 ( Berhenti ? To : [EMAIL PROTECTED]  pada body:  UNSUBSCRIBE HIZB)
 ( Segala pendapat yang dikemukakan tidak menggambarkan             )
 ( pandangan rasmi & bukan tanggungjawab HIZBI-Net                  )
 ( Bermasalah? Sila hubungi [EMAIL PROTECTED]                    )
 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pengirim: Noorainy Yusoff <[EMAIL PROTECTED]>

Kirim email ke