Title: Fw: CERIAKAN WAJAH ANDA
 
----- Original Message -----
Sent: Thursday, June 07, 2001 9:00 AM
Subject: [islah-net] Fw: CERIAKAN WAJAH ANDA


> Abu Yazid Al Busthami, pelopor sufi, pada suatu hari pernah didatangi
> seorang lelaki yang wajahnya kusam dan keningnya selalu berkerut.
>
> Dengan murung lelaki itu mengadu, "Tuan Guru, sepanjang hidup saya,
> rasanya
> tak pernah lepas saya beribadah kepada Allah. Orang lain sudah lelap, saya
> masih bermunajat. Istri saya belum bangun, saya sudah mengaji. Saya juga
> bukan pemalas yang enggan mencari rezeki Tetapi mengapa saya selalu malang
> dan kehidupan saya penuh kesulitan?"
>
> Sang Guru menjawab sederhana, "Perbaiki penampilanmu dan rubahlah roman
> mukamu. Kau tahu, Rasulullah adalah penduduk dunia yang miskin namun
> wajahnya tak pernah keruh dan selalu ceria. Sebab menurut Rasulullah,
> salah
> satu tanda penghuni neraka ialah muka masam yang membuat orang curiga
> kepadanya."
>
> Lelaki itu tertunduk. Ia pun berjanji akan memperbaiki penampilannya.
> Wajahnya senantiasa berseri. Setiap kesedihan diterima dengan sabar, tanpa
> mengeluh. Alhamdullilah sesudah itu ia tak pernah datang lagi untuk
> berkeluh kesah.
>
> Memang Tuhan telah menakdirkan manusia sebagai makhluk yang paling indah.
> Bentuknya begitu sempurna, sehingga dipandang dari sudut manapun manusia
> kelihatan cantik dan serasi. Untuk itu hendaknya kurnia ini jangan dinodai
> dengan penampilan yang buruk, karena sebagaimana kata Rasulullah,
> "Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan."
>
> Namun demikian tidak berarti Islam mengajarkan kemewahan. Islam justeru
> menganjurkan kesederhanaan. Baik dalam berpakaian, merias tubuh maupun
> dalam sikap hidup sehari-hari. Nabi sendiri jubahnya seringkali sudah
> luntur warnanya
> tapi senantiasa bersih.
>
> Umar bin Khattab walaupun jawatannya kalifah, pakaiannya sangat sederhana
> dan bertambal-tambal. Tetapi keserasian selalu dijaga. Sikapnya ramah,
> wajahnya senantiasa mengulum senyum bersahabat. Roman mukanya berseri. Tak
> heran jika Imam Hasan Al Basri berpendapat, awal keberhasilan suatu
> pekerjaan adalah roman muka yang ramah dan penuh senyum.
>
> Bahkan Rasulullah menegaskan, senyum adalah sedekah paling murah tetapi
> paling besar pahalanya.
>
> Demikian pula seorang suami atau seorang isteri. Alangkah celakanya rumah
> tangga jika suami istri selalu berwajah tegang. Sebab tak ada persoalan
> yang diselesaikan dengan mudah melalui kekeruhan dan ketegangan. Dalam
> hati
> yang tenang, pikiran yang dingin dan wajah cerah, Insya Allah, apapun
> persoalannya niscaya dapat diatasi. Inilah yang dinamakan keluarga
> sakinah,
> yang didalamnya penuh dengan cinta dan kasih sayang.
>
>
> "Anda ingin beramal soleh...? Tolong kirimkan kepada rakan-rakan muslim
> lainnya yang anda kenal."

Reply via email to