TOLERANSI ISLAM
Oleh
Syaikh Salim bin 'Ied
Al-Hilali
Pendahuluan
Sesungguhnya segala puji bagi Allah kita
memuji-Nya, meminta pertolongan dan ampun kepada-Nya, kita berlindung kepada
Allah dari kejahatan jiwa-jiwa kita dan kejelekan amal-amal kita.
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah,
maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa yang Allah sesatkan,
maka tidak ada yang dapat menunjukinya.
Saya bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
berhak diibadahi selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan saya
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Amma ba'du.
Sesungguhnya sikap toleransi dalam Islam
sangat nampak pada setiap perintah dan larangannya. Bahkan sampai kedetailnya,
maka seharusnyalah sikap ini menjadi kebangkitan baru untuk menapaki mutiaranya,
setiap liku-liku dan aturan-aturannya.
Sikap toleransi Islam ini tidak pernah
walaupun sehari, menjadi sebuah kilauan emas yang membuat orang-orang berdesakan
mengejar fatamorgana di siang yang terik, orang haus mengiranya air namun
tatkala didatangi, dia tidak mendapatkan apa-apa. Tapi sikap toleransi Islam ini
lebih besar daripada mafhum kemanusiaan yang dielu-elukan oleh yayasan-yayasan
dan paguyuban jahiliyah di masa kini, dimana, dengan ucapan-ucapan indah mereka
menipu berbagai suku bangsa dan kabilah, karena toleransi Islam memiliki makna
yang luas mencakup hewan dan tetumbuhan dan mempunyai prinsip bahwa hubungan
seorang muslim dengan makhluk lainnya adalah rasa kasih dan sayang walaupun
dalam hal membunuh dan menyembelih.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda.
"Artinya : Sesungguhnya Allah
mewajibkan berbuat baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh
(dalam qishah atau perang, -pent) maka berbuat baiklah dalam cara membunuh,
dan bila kalian menyembelih, maka berbuat baiklah dalam cara menyembelih,
hendaklah salah seorang diantara kalian menajamkan parangnya dan menyenangkan
sembelihannya" [Hadits Riwayat Muslim No. 1955, Ashabus Sunan dan
yang lainnya]
Toleransi dalam Islam lebih dalam
(nilai kandungannya) daripada mafhum kemanusiaan masa kini, karena toleransi ini
menembus penampilan dhahir dan yang kasat mata sampai ke dasar lubuk hati yang
paling dalam.
Toleransi dalam Islam lebih kekal
dari mafhum kemanusiaan masa kini yang akan habis dengan punahnya jenis manusia
di muka bumi ini, karena toleransi ini akan menyambungkan seorang muslim dengan
kehidupan akhiratnya, di mana dia akan kekal berkat rahmat dari Tuhannya di
dalam surga yang penuh kenikmatan dan dia akan mewarisi Al-Firdaus Al-A'la
menurut kadar andilnya dalam toleransi ini.
Keheranan-ku tidak pernah hilang
terhadap para penulis Muslim yang menjuluki Toleransi Islam dengan "Kemanusiaan
Islam", mereka menyerupai ucapan orang-orang kafir.
Mereka ini tatkala melakukan
tindakan tadi telah terjatuh dalam kesalahan bertumpuk, sebagiannya lebih tinggi
dari yang lainnya.
Pertama, mereka
telah mengganti kebaikan dengan sesuatu yang amat jelek, dimana mereka
lebih mengedepankan istilah yang dibuat orang sekarang dan menolak istilah
Islami yang termuat dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan hadist-hadits Nabi yang
shahih.
Terakhir, mereka
mempersempit lingkup yang luas, karena mafhum toleransi dalam Islam lebih luas
dan lapang daripada daerah 'kemanusiaan', sebagaimana yang engkau (pembaca)
lihat baru saja.
Risalah yang ada dihadapanmu ini
wahai saudaraku muslim, akan mengantarmu ke serambi toleransi Islam yang luas,
agar engkau dapat leluasa dalam naungan-Nya dan memetik buahnya yang telah
masak, supaya kebaikannya dapat dirasakan oleh umat Islam dan dapat menguatkan
jalinan tali cinta dan kelembutan dikalangan para da'i Islam. Sehingga darah
mereka saling terlindungi, orang rendahnya dapat mengejar tanggung jawab mereka,
bersatu bergandengan tangan. Melawan musuh-musuhnya dan menyelamatkan manusia
dari jerat-jerat kesesatan menuju jalan yang lurus.
Sungguh, saya berharap kepada Allah
semoga saya telah memudahkan, meringankan dan menggampangkan mafhum toleransi
kepada kaum muslimin semampuku. Mudah-mudahan Allah mema'afkan aku dan
saudara-saudaraku fillah pada suatu hari yang tidak akan bermanfaat harta benda
dan keturunan kecuali yang datang menghadap Allah dengan hati yang
selamat.
Wa-'alaa Al-Llahi Qashdu
As-Sabiili.
Abu Usamah Salim bin
'Ied Al-Hilaly
Pada tanggal 8 Syawal tahun 1407
Hijriyah
APA ITU AS-SAMAHAH (TOLERANSI)
?
Adalah :
-
Kerelaan hati karena kemuliaan dan
kedermawanan
-
Kelapangan dada karena kebersihan dan
ketaqwaan
-
Kelemah lembutan karena
kemudahan
-
Muka yang ceria karena
kegembiraan
-
Rendah diri dihadapan kaum muslimin bukan
karena kehinaan
-
Mudah dalam berhubungan sosial (mu'amalah)
tanpa penipuan dan kelalaian
-
Menggampangkan dalam berda'wah ke jalan
Allah tanpa basa basi
-
Terikat dan tunduk kepada agama Allah
Subhanahu wa Ta'ala tanpa ada rasa keberatan
-
Inti Islam
-
Seutama iman
-
Puncak tertinggi budi pekerti
(akhlaq)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam, bersabda.
"Artinya : Sebaik-baik orang
adalah yang memiliki hati yang mahmum dan lisan yang jujur, ditanyakan : Apa
hati yang mahmum itu ? Jawabnya : 'Adalah hati yang bertaqwa, bersih tidak ada
dosa, tidak ada sikap melampui batas dan tidak ada rasa dengki'. Ditanyakan :
Siapa lagi (yang lebih baik) setelah itu ?. Jawabnya : 'Orang-orang yang
membenci dunia dan cinta akhirat'. Ditanyakan : Siapa lagi setelah itu ?
Jawabnya : 'Seorang mukmin yang berbudi pekerti luhur" [Lihat
Shahih Al-Jami' As-Shaghir wa Ziyadatuhu. No. 3266]
Disalin dari kitabToleransi
Islam Menurut Pandangan Al-Qur'an dan As-Sunnah, oleh Syaikh Salim bin 'Ied
Al-Hilali, terbitan Maktabah Salafy Press, hal. 9-16, penerjemah Abu Abdillah
Mohammad Afifuddin As-Sidawi.
Yahoo! Groups Sponsor |
ADVERTISEMENT
|
|
|
----------------------------------------------------------------------
Rekening Dana Dakwah a.n Sudaryanto 251.001563912.901 BNI Kantor Cabang Fatmawati - Jakarta
----------------------------------------------------------------------
Pastikanlah anda untuk selalu mengunjungi http://www.assunnah.or.id
dan dapatkan didalamnya masalah-masalah penting yang harus dan perlu
anda ketahui, informasi ; buku dan kaset-kaset kajian Islam pilihan dan juga informasi terbaru lainnya.
Untuk berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
----------------------------------------------------------------------
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
|