Membentangi Rumah dari Syaitan
Oleh: Wahiid Abdis Salaam Baaly
http://www.perpustakaan-islam.com/detail.php?id_artikel=
27&kategori=Semua

        Sesungguhnya segala puji hanya bagi Allah, kita memuji-Nya,
meminta pertolongan-Nya, memohon
        petunjuk-Nya, memohon ampunan-Nya dan kita berlindung kepada
Allah Taala dari kejelekan diri
        kita dan keburukan amal-amal kita.

        Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada
seorangpun yang dapat
        menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah maka
tidak ada seorangpun yang
        dapat memberi petunjuk padanya. Aku bersaksi bahwasanya tidak
ada sesembahan melainkan Allah
        dan bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan rasul-Nya. Allah
Subhanahu wa Taala telah
        menyatakan dalam firman-Nya:

        "Sesungguhnya syaithan adalah musuh bagi kalian, maka jadikanlah
ia sebagai musuh." (Al-Fathir:
        6)

        Akan tetapi sangat disayangkan, sebagian besar manusia telah
mengambil/menjadikan syaithan
        sebagai teman, sebagai kekasih. Mereka buka pintu-pintu rumah
bahkan pintu-pintu kamar mereka
        untuknya, dan akhirnya mereka binasa karenanya.Bahkan di antara
manusia ada yang membuka
        hatinya untuk menerima perintah syaithan dan menuruti ajakannya
hingga jadilah syaithan sebagai
        sesembahannya selain Allah Subhanahu wa Taala, padahal Dia Yang
Maha Kuasa telah
        berfirman:"Bukankah Aku telah mengambil perjanjian dari kalian
wahai anak Adam agar kalian tidak
        menyembah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang
nyata bagimu."

        Dengan sebab di ataslah kami tulis risalah ini, yakni agar
seorang muslim mengetahui bagaimana
        cara membentengi rumahnya dari musuh yang sangat jahat dan
terkutuk ini. Karena apabila syaithan
        dapat masuk ke dalam rumah seorang muslim, ia akan menyebarkan
kerusakan, membuat
        pertikaian dan perkelahian di antara anak-anak, menceraikan
antara suami-istri, membalikkan rasa
        cinta menjadi benci, kasih sayang menjadi permusuhan. Maka hanya
kepada Allah Subhanahu wa
        Taala kita berdoa: Ya Allah ... Lindungilah kami dan semua kaum
muslimin dari makar syaithan,
        sesungguhnya Engkau adalah Pelindung kami dan Penolong kami, dan
Engkau adalah sebaik-baik
        Pelindung dan Penolong.

        Ada beberapa benteng yang dapat kita tegakkan dalam melindungi
rumah kita dari syaithan, di
        antaranya berikut ini:

        I. Memberi Salam Kepada Penghuni Rumah

        Imam An-Nawawi rahimahullah berkata dalam kitabnya Al-Adzkar
hal. 19:
        "Disunnahkan untuk mengucapkan basmalah (tatkala masuk ke dalam
rumah) dan memperbanyak
        dzikrullah serta mengucapkan salam kepada penghuninya, sama saja
apakah itu rumah yang dihuni
        oleh manusia ataupun tidak, karena Allah Subhanahu wa Taala
berfirman: "Maka apabila kalian
        memasuki (sebuah rumah) dari rumah-rumah, hendaklah kalian
mengucapkan salam (kepada
        penghuninya yang berarti memberi salam) kepada diri kalian
sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi
        Allah, yang diberi berkat lagi baik."(An-Nuur: 61)

        Dari Jabir bin Abdillah radliallahu `anhu, ia berkata bahwasanya
Rasulullah shallallahu `alaihi wa
        sallam bersabda: "(Mengucapkan) salam itu sebelum berbicara
(yang lain)."(HR. Tirmidzi dan
        dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Tirmidzi juz
2 hal. 346). Allah Subhanahu wa
        Taala memberikan jaminan berupa penjagaan bagi tiga golongan
manusia termasuk di antaranya
        seorang yang masuk ke rumah dengan mengucapkan salam,
sebagaimana disebutkan dalam sabda
        Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dari Abi Umamah
Al-Bahali radhiallahu `anhu. (lihat Shahih
        Sunan Abi Daud oleh Asy-Syaikh Al-Albani juz 2 hal. 473)

        II. Berdzikir Kepada Allah Ketika Makan dan Minum

        Dari Jabir radhiallahu `anhu ia berkata: Aku mendengar
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam
        bersabda: "Apabila seseorang masuk rumah, lalu ia berdzikir
kepada Allah ketika masuk dan ketika
        makan, maka syaithan akan berkata (kepada kawan-kawannya):
"Tidak ada tempat bermalam
        bagimu dan tidak ada makan malam." Tetapi apabila ia masuk ke
rumah tanpa berdzikir kepada
        Allah, maka syaithan akan berkata (kepada kawan-kawannya):
"Kalian mendapatkan tempat
        bermalam".

        Dan apabila ketika makan ia tidak berdzikir kepada Allah
(membaca Bismillah), maka syaithan akan
        berkata (kepada kawan-kawannya): "Kalian mendapatkan tempat
bermalam dan makan malam."
        (HR. Muslim dalam shahihnya /2018)

        Tahukah engkau wahai saudaraku muslim, bagaimana dzikrullah
dapat mengusir syaithan dari
        rumah, maka ia tidak akan menyertaimu tatkala engkau makan,
minum dan tidur. Dan bagaimana
        halnya bila engkau lalai dari dzikrullah, yang berarti engkau
telah memberikan untuk syaithan
        tempat tidur yang empuk tatkala ia menemukan tempatnya di
sisimu, bahkan ia ikut bersamamu
        tatkala makan dan minum. Tidaklah syaithan itu sendiri yang
menyertaimu, tapi ia diikuti oleh
        sejumlah kawan-kawannya maka mereka semuanya bersenang-senang di
rumahmu. Naudzubillah
        min dzalik! Hati-hatilah wahai saudaraku agar engkau tidak lalai
dari dzikrullah, karena dzikrullah itu
        adalah tali yang kokoh dan petunjuk yang lurus.


        III. Memperbanyak Tilawah Al-Quran dalam Rumah

        Bacaan Al-Quran merupakan pengharum bagi rumah dan dapat
mengusir syaithan daripadanya.
        Apabila engkau wahai saudaraku muslim merasakan bahwa di rumahmu
begitu banyak masalah,
        keruwetan dan tampak pada anggota keluarga adanya penyimpangan
maka ketahuilah bahwa
        syaithan ikut berperan di dalamnya, karena itu
bersungguh-sungguhlah untuk mengusir syaithan itu
        dari rumahmu dan menjauhkannya sejauh-jauhnya. Caranya
bagaimana? Rasulullah shallallahu
        `alaihi wa sallam memberikan jawabannya, beliau
bersabda:"Sesungguhnya segala sesuatu memiliki
        puncak dan puncak dari Al-Quran adalah surat Al-Baqarah dan
sesungguhnya syaithan bila
        mendengar surat Al-Baqarah dibacakan maka ia akan keluar dari
rumah yang dibacakan padanya
        surat Al-Baqarah." (HR. Al-Hakim dan dishahihkannya, disepakati
oleh Adz-Dzahabi dan dihasankan
        Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 558)

        Dari Abi Hurairah radliallahu `anhu, ia berkata bahwasanya
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam
        bersabda: "Janganlah kalian menjadikan rumah kalian sebagai
kuburan. Sesungguhnya syaithan
        tidak akan masuk ke dalam rumah yang dibacakan padanya surat
Al-Baqarah."

        IV. Menjauhkan Rumah dari Suara Iblis

        Allah Subhanahu wa Taala berfirman:"Dan hasunglah siapa yang
kamu (iblis) sanggupi di antara
        mereka dengan suaramu." (Al-Isra: 64)

        Mujahid berkata: "Suara syaithan adalah nyanyian/lagu."

        Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:"Benar-benar
akan ada dari umatku kaum-kaum
        yang mereka itu menghalalkan zina, sutera (bagi laki-laki- red),
khamar dan alat-alat musik." (HR.
        Bukhari, lihat Fathul Bari 10/51, diriwayatkan pula oleh Abu
Daud, Tirmidzi dan Ad-Darimi)

        Ibnu Masud radliallahu `anhu berkata: "Nyanyian itu akan
menumbuhkan kemunafikan dalam hati
        sebagaimana air menumbuhan sayuran."

        Imam Abu Hanifah berkata: "Mendengarkan lagu-lagu itu adalah
kefasikan."

        Imam Malik berkata ketika ditanyakan tentang nyanyian: "Hanyalah
orang-orang fasiq yang
        melakukannya."
        Telah jelas bagimu wahai saudaraku muslim tentang keharaman
nyanyian/lagu, dan bahwasanya
        nyanyian itu merupakan suara syaithan. Apabila diperdengarkan
nyanyian/lagu-lagu di rumah maka
        para syaithan akan menyebar dan menduduki tempat-tempat dalam
rumah tersebut. Maka wajib
        atasmu wahai saudaraku muslim untuk membersihkan rumahmu dari
suara-suara syaithan ini, sama
        saja apakah suara itu bersumber dari alat-alat musik atau dari
media visual ataupun yang selain itu.

        V. Menjauhkan Rumah dari (Suara) Lonceng

        Abi Hurairah radhiallahu anhu berkata bahwasanya Nabi
shallallahu `alaihi wa sallam
        bersabda:"Lonceng itu merupakan seruling syaithan." (HR. Muslim
14/94 Syarah Imam Nawawi, Abu
        Dawud 3/25)
        Lonceng yang dimaksud di sini adalah yang menyerupai lonceng di
gereja-gereja baik dalam hal
        suara maupun bentuknya. Termasuk di sini jam dinding yang
dinamakan bandul karena menyerupai
        suara lonceng gereja.

        VI. Membersihkan Rumah dari Salib-Salib

        Salib merupakan syiarnya orang Nasrani sedangkan kita kaum
muslimin telah dilarang untuk meniru
        (bertasyabbuh) dengan Nasrani dan Yahudi. Akan tetapi sangat
disayangkan, hampir-hampir tidak
        terlewatkan satupun dari rumah kaum muslimin melainkan di
dalamnya ada tanda salib, apakah itu
        di sajadah, di tirai-tirai, di sulaman benang bahkan tanda salib
ini telah dibawa masuk ke
        rumah-rumah Allah Subhanahu wa Taala (masjid-masjid). Alangkah
banyaknya dari masjid-masjid
        apabila kita benar-benar teliti memperhatikannya, kita dapati
pada hiasan-hiasan sajadahnya
        tanda-tanda salib yang tampak secara dhahir dan jelas. Karena
itu berhati-hatilah engkau wahai
        saudaraku muslim, perhatikan dengan seksama setiap benda yang
engkau beli, apakah itu pakaian,
        permadani, sajadah atau yang selain itu.

        Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam tidak membiarkan di
rumahnya ada salib, sebagaimana
        dikhabarkan oleh Aisyah radliallahu `anha:"Nabi shallallahu
`alaihi wa sallam tidak meninggalkan
        dalam rumahnya sedikitpun dari salib-salib melainkan beliau
hilangkan." (HR. Bukhari lihat Fathul
        Bari 10/385, Abu Dawud 4/72)

        VII. Membersihkan Rumah dari Gambar-Gambar dan Patung-Patung

        Wajib bagi setiap muslim untuk membersihkan rumahnya dari
patung-patung kecuali apa yang
        dibolehkan daripadanya berupa mainan/boneka (yang dimainkan)
anak-anak perempuan. Demikian
        pula wajib bagi setiap muslim untuk menjauhkan rumahnya dari
gambar-gambar makhluk bernyawa
        (manusia dan hewan), termasuk foto-foto kecuali untuk
kepentingan darurat seperti foto di KTP,
        paspor dan semisalnya.

        Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Malaikat
tidak akan masuk ke rumah yang di
        dalamnya ada patung-patung atau gambar-gambar." (HR. Muslim
14/94 Syarah Imam Nawawi dari
        Abi Hurairah radliallahu `anhu)
        Bila sebuah rumah tidak dimasuki oleh malaikat berarti jelas
rumah itu disenangi oleh syaithan.

        VIII. Mengeluarkan Anjing dari Rumah

        Dari Abi Thalhah radliallahu `anhu bahwasanya Rasulullah
shallallahu `alaihi wa sallam
        bersabda:"Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya
ada anjing dan gambar." (HR.
        Bukhari lihat Fathul Bari 6/312 dan Muslim 14/84 Syarah Imam
Nawawi)

        Aisyah radliallahu `anha meriwayatkan bahwasanya Jibril `alaihis
salam pernah berjanji untuk
        menemui Nabi shallallahu `alaihi wa sallam, namun sampai saat
yang telah disepakati Jibril `alaihis
        salam tidak juga datang. Ternyata Nabi shallallahu `alaihi wa
sallam menemukan adanya seekor
        anjing kecil di bawah tempat tidurnya dan inilah yang menahan
Jibril `alaihis salam untuk masuk
        menemui Nabi.

        Dikecualikan dari anjing ini adalah anjing untuk berburu dan
anjing penjaga rumah dengan syarat
        anjing tersebut tidak berwarna hitam karena Nabi shallallahu
`alaihi wa sallam telah bersabda:"Anjing
        hitam itu adalah syaithan." (HR. Muslim 4/227 Syarah Imam
Nawawi). Dan Rasulullah shallallahu
        `alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuhnya.

        IX. Memperbanyak Shalat Sunnah di Rumah

        Dari Ibnu Umar radliallahu `anhu bahwasanya Nabi shallallahu
`alaihi wa sallam
        bersabda:"Jadikanlah shalat-shalat (sunnah) di rumah-rumah
kalian dan janganlah kalian
        menjadikannya sebagai kuburan." (HR. Bukhari 1/528 Fathul Bari
dan Muslim 6/68 Syarah Imam
        Nawawi)

        Telah kita ketahui bahwasanya kuburan, tempat pembuangan sampah
dan tempat-tempat yang
        kotor lainnya merupakan tempat tinggal para syaithan. Maka
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam
        menghendaki agar rumah-rumah kita mendapat bagian dari shalat
sunnah guna mengusir para
        syaithan daripadanya. Bukankah pada tempat-tempat hunian
syaithan sebagaimana yang
        disebutkan di atas (kuburan, tempat pembuangan sampah) dilarang
untuk ditegakkan shalat
        padanya?

        Imam Nawawi berkata: "Dianjurkan untuk mengerjakan shalat sunnah
di rumah karena yang
        demikian itu lebih ringan dan lebih jauh dari riya, lebih
terjaga dari terhapusnya pahala.
        (Mengerjakan shalat sunnah di rumah) menjadikan rumah diberkahi,
turun padanya rahmah dan
        para malaikat sedangkan syaithan akan lari dari rumah itu."
(Syarah Nawawi atas Shahih Muslim
        6/68)

        Adapun selain shalat sunnah (yakni untuk shalat fardhu), maka
bagi laki-laki diwajibkan untuk
        mengerjakan secara berjamaah di masjid.

        X.Mengucapkan Kalimat yang Baik Kepada Anggota Keluarga

        Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya syaithan selalu
menginginkan untuk menghancurkan
        masyarakat muslimin, maka ia membuat tipu daya, mengatur rencana
dan menyusun program. Di
        antara program syaithan adalah menghancurkan keharmonisan
keluarga muslim karena keluarga
        merupakan batu bata awal dari bangunan masyarakat.

        Jabir radliallahu `anhu berkata bahwasanya Nabi shallallahu
`alaihi wa sallam bersabda:
        "Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air,
kemudian ia mengutus sepasukan
        tentaranya. Maka yang paling dekat kedudukannya dengan iblis
adalah yang paling besar fitnahnya,
        datang salah seorang di antara mereka dan berkata: "Tidaklah aku
tinggalkan dia (manusia yang
        digoda- red) sampai aku memisahkan antara dia dan istrinya...."
(HR. Muslim 17/157 Syarah Imam
        Nawawi)

        Syaithan yang terkutuk memang menginginkan terjadinya perceraian
antara suami istri guna
        menghancurkan masyarakat dari dasarnya. Karena itulah maka wajib
bagi setiap suami untuk
        bergaul dengan keluarganya (istrinya) dengan cara yang baik,
mengucapkan kata-kata yang baik
        agar tidak ada peluang bagi syaithan untuk membuat perselisihan
di antara keduanya.

        Allah Subhanahu wa Taala berfirman: "Dan katakanlah kepada
hamba-hamba-Ku hendaklah mereka
        mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya
syaithan itu menimbulkan
        perselisihan di antara mereka." (Al-Isra: 53)

        Kata-kata yang baik itu melapangkan hati, menyebarkan
kebahagiaan bagi pasangan suami istri,
        mewujudkan ketentraman dan menguatkan kasih sayang antara
keduanya.

        Allah Subhanahu wa Taala berfirman: "Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya, Dia menciptakan
        untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya
kalian cenderung dan merasa tentram
        kepadanya, dan Dia menjadikan di antara kalian rasa cinta dan
kasih sayang. Sesungguhnya pada
        yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berfikir." (Ar-Ruum: 20)

        XI. Membentengi Istri

        Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radliallahu `anhuma berkata
bahwasanya Rasulullah shallallahu
        `alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara
kalian menikahi wanita atau membeli
        seorang budak maka hendaklah ia membaca: "Ya Allah, sesungguhnya
aku memohon kepada-Mu
        dari kebaikannya dan kebaikan apa yang telah Engkau ciptakan dia
dan aku berlindung kepada-Mu
        dari kejelekannya dan kejelekan apa yang telah Engkau ciptakan
dia." (dalam riwayat lain) Kemudian
        hendaklah ia meletakkan tangannya di ubun-ubunnya dan mendoakan
barokah bagi istrinya dan
        pelayan tersebut." (HR. Abu Dawud 2/249 dan berkata Al-Albani
dalam Takhrij Al-Kalimuth Thayyib
        151: isnadnya hasan)

        Diriwayatkan oleh Syaqiq, ia berkata: "Telah datang seorang
laki-laki bernama Abu Jarir kepada Ibnu
        Masud radliallahu `anhu, lalu berkata: Saya telah menikahi
seorang wanita muda (dara) dan saya
        khawatir ia akan membangkitkan amarah saya. Maka Ibnu Masud
radliallahu `anhu menjawab:
        Kerukunan itu datangnya dari Allah dan kemarahan itu datang dari
syaithan. Ia ingin engkau
        membenci apa yang dihalalkan Allah kepadamu. Kalau istrimu masuk
menemuimu, suruhlah ia
        shalat dua rakaat di belakangmu."

        Dalam riwayat lain dari Ibnu Masud radliallahu `anhu
ditambahkan, katakanlah:
        "Ya Allah, berilah keberkahan kepadaku dengan istriku dan
berilah keberkahan kepada mereka
        (keluarga istri) denganku. Ya Allah, persatukanlah kami berdua
selama persatuan itu mengandung
        kebajikan-Mu, dan pisahkanlah kami berdua, jika perpisahan itu
menuju kebaikan-Mu." (Dikeluarkan
        Abu Bakar ibnu Abi Syaibah dan sanadnya shahih. Lihat Adaabuz
Zifaaf fis Sunnah Al-Muthahharah
        talif Al-Albani hal.23)

        XII. Membentengi Anak dari Syaithan

        Wajib atas setiap muslim untuk menjaga lafadz-lafadz doa sebelum
ber"kumpul" dengan istrinya
        karena yang demikian ini akan menjaga anak (yang Insya Allah
bakal diperoleh dari hubungan
        tersebut) dari gangguan syaithan. Rasulullah shallallahu `alaihi
wa sallam mengajarkan kepada kita
        doa tersebut: "Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari
syaithan dan jauhkan syaithan itu
        dari anugerah yang akan Engkau berikan kepada kami." (HR.
Bukhari 1/242 Fathul Bari dan Muslim
        10/5 Syarah Imam Nawawi, dari Ibnu Abbas radliallahu anhuma)
        Sebagaimana mana kita ketahui bahwasanya adzan akan mengusir
syaithan, karena itulah
        disunnahkan bagi setiap muslim untuk menyuarakan adzan di
telinga anak yang baru lahir.

        XIII. Mendoakan Anak

        Wahai saudaraku muslim, kumpulkan anak-anakmu pada waktu pagi
dan petang, usaplah kepala
        mereka sambil berdoa: "Aku melindungkan kalian dengan
kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari
        segala syaithan, hewan yang berbisa dan pandangan mata yang
menimpa (yang akhirnya
        mengakibatkan sakit-red)." (HR. Bukhari 4/119 dari hadits Ibnu
Abbas radliallahu `anhuma)

        Doa ini pula yang dibacakan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi
wa sallam kepada cucunya Hasan dan
        Husein radliallahu `anhuma.

        Demikianlah beberapa benteng yang harus dibangun untuk mengusir
syaithan dari rumah. Aku
        memohon kepada Allah agar menjadikan tulisan ini ikhlas karena
mengharap wajah-Nya Subhanahu
        wa Taala, dan agar menjadikan tulisan ini bermanfaat bagi diriku
dan bagi saudara-saudaraku kaum
        muminin. Maha Suci Engkau Ya Allah dan segala puji hanya
untuk-Mu, aku bersaksi bahwasanya
        tidak ada sesembahan yang haq melainkan Engkau, aku meminta
ampunanmu dan aku bertaubat
        kepada-Mu.
        Wallahu alam bishawwab

        (dinukil oleh Ummu Maryam dari kitab Tahshinul Bait minasy
Syaithan dengan beberapa tambahan)


        Kontributor
                 : Puji Hartono, 2002-02-12

Attachment: smime.p7s
Description: S/MIME Cryptographic Signature

Kirim email ke