e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Selasa, 16 April 2013
Bacaan : 1 Korintus 13
Setahun: 2 Samuel 15-16
Nats: ...jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak
       berguna. (1 Korintus 13:2)

Judul:

                            MEMPUNYAI KASIH

   Berita perceraian—apa lagi jika menimpa sahabat dekat kita—tak
   ayal membuat hati ini miris. Namun, ada yang menggelitik di balik
   peristiwa pilu itu. Yang saya maksudkan adalah alasan para pelaku
   perceraian. Tidak sedikit dari mereka yang berkata, "Saya sudah
   tidak mencintainya lagi." Cinta, rupanya, dimaknai sebagai sesuatu
   yang kita miliki dan, karena itu, dapat hilang.



   Mencermati uraian Paulus tentang kasih, kita menemukan konsep
   serupa. Tiga kali dalam pasal ini ia menggunakan frasa "mempunyai
   kasih". Ya, mempunyai, bukan melakukan. Jika kita memiliki kasih,
   barulah kita dapat bertindak dalam kasih.
   Apakah kasih itu? Menyimak karakter kasih (ay. 4-8), kita tersadar,
   kasih itu bukan tabiat alami manusia. Mana ada manusia yang
   sepenuhnya sabar, baik hati, sempurna, dan tidak berkesudahan? Tidak
   ada! Jelaslah, kasih itu bukan karakter manusiawi, melainkan
   karakter ilahi—bahkan, Allah adalah kasih (lihat 1 Yoh. 4:8).
   Berbeda dari cinta manusia yang dapat datang dan pergi, kasih Allah
   itu kekal, tanpa syarat, tanpa batas.



   Lalu, bagaimana kita dapat mempunyai kasih? Tidak mungkin kita
   mengupayakannya sendiri; kita hanya dapat menyambutnya sebagai
   anugerah. Ketika kita percaya kepada Kristus, Dia berdiam di dalam
   diri kita, dan kasih-Nya memperbarui hati kita. Tak perlu lagi kita
   berjuang keras untuk "melakukan kasih" atau menuntut orang lain agar
   mengasihi. Kasih Kristus yang memenuhi hati kita akan memampukan
   kita untuk mengasihi sesama. --ARS

                     UNTUK BERTINDAK DALAM KASIH,
       LANGKAH PERTAMA YANG KITA PERLUKAN ADALAH MEMPUNYAI KASIH.

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/04/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
         http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/04/16/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                  http://alkitab.sabda.org/?1+Korintus+13

   1 Korintus 13

    1  Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan
       bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
       dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
    2  Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku
       mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan
       sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan
       gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali
       tidak berguna.
    3  Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada
       padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika
       aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya
       bagiku.
    4  Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia
       tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
    5  Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan
       diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan
       orang lain.
    6  Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena
       kebenaran.
    7  Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan
       segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
    8  Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan
       berhenti; pengetahuan akan lenyap.
    9  Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak
       sempurna.
   10  Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu
       akan lenyap.
   11  Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak,
       aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti
       kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku
       meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
   12  Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang
       samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka.
       Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti
       aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
   13  Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan
       kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Bacaan Alkitab Setahun:
         http://alkitab.sabda.org/?2+Samuel+15-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Samuel+15-16


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                 Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

  Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
      Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Kirim email ke