e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 29 Mei 2013
Bacaan : Hakim-hakim 6:11-24
Setahun: 2 Tawarikh 28-30
Nats: Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku
      Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum
      keluargaku. (Hakim-hakim 6:15)

Judul:

                          CARA PANDANG ALLAH

  Tidak semua orang memiliki sikap percaya diri yang tinggi.
  Kebanyakan orang malah cenderung memandang rendah kemampuan dirinya.
  Kita merasa lebih lemah dari orang lain. Kita merasa belum cukup
  pengalaman. Atau, kita bukan berasal dari keluarga yang terkenal
  atau kaya.



  Gideon mengalami krisis percaya diri ketika Allah hendak
  mengangkatnya sebagai hakim. Ketika malaikat Tuhan menyebutnya
  sebagai pahlawan yang gagah berani, jelas ia tidak percaya. Ia
  merasa tidak memiliki kemampuan untuk menyelamatkan bangsanya. Ia
  memandang kelemahan dirinya jika dibandingkan dengan kaum dan
  bangsanya. Namun, cara Allah memandang Gideon berbeda dari cara
  Gideon memandang dirinya. Allah mengukur kemampuan Gideon bukan dari
  usianya yang masih muda dan kaumnya yang kecil, tetapi karena Allah
  berjanji akan menyertainya. Itulah alasan Allah mengutusnya sebagai
  hakim bagi Israel.



  Bisa jadi kita tidak dapat melakukan hal-hal yang besar karena kita
  memandang diri kita terlalu rendah. Kita menganggap diri kita tak
  mungkin melakukannya. Padahal, Allah selalu memandang kita dengan
  cara yang berbeda. Ukuran Allah berbeda dengan ukuran dunia. Allah
  menyatakan kita berharga, siapa pun kita di mata manusia. Karena
  itu, jangan ragu meraih kesempatan yang Allah sediakan. Awal untuk
  membangun kepercayaan diri adalah menghargai kemampuan yang Allah
  anugerahkan dan berserah kepada penyertaan Allah. Dengan modal itu,
  kita dapat berkarya menciptakan masa depan yang lebih baik. --IGR

      JANGAN MEMANDANG PADA BESARNYA TANTANGAN YANG KITA HADAPI;
            PANDANGLAH BETAPA BESAR ALLAH YANG MENYERTAI.

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/05/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
        http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/29/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:            http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim+6:11-24

  Hakim-hakim 6:11-24

  11  Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon
      tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang
      Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur
      agar tersembunyi bagi orang Midian.
  12  Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman
      kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang
      gagah berani."
  13  Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami,
      mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala
      perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek
      moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN
      telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN
      membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang
      Midian."
  14  Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah
      dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari
      cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!"
  15  Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan
      kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling
      kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda
      di antara kaum keluargaku."
  16  Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai
      engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu
      sampai habis."
  17  Maka jawabnya kepada-Nya: "Jika sekiranya aku mendapat kasih
      karunia di mata-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau
      sendirilah yang berfirman kepadaku.
  18  Janganlah kiranya pergi dari sini, sampai aku datang kepada-Mu
      membawa persembahanku dan meletakkannya di hadapan-Mu."
      Firman-Nya: "Aku akan tinggal, sampai engkau kembali."
  19  Masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan
      roti yang tidak beragi dari seefa tepung; ditaruhnya daging itu
      ke dalam bakul dan kuahnya ke dalam periuk, dibawanya itu
      kepada-Nya ke bawah pohon tarbantin, lalu disuguhkannya.
  20  Berfirmanlah Malaikat Allah kepadanya: "Ambillah daging dan roti
      yang tidak beragi itu, letakkanlah ke atas batu ini, dan
      curahkan kuahnya." Maka diperbuatnya demikian.
  21  Dan Malaikat TUHAN mengulurkan tongkat yang ada di tangan-Nya;
      dengan ujungnya disinggung-Nya daging dan roti itu; maka
      timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging dan roti
      itu. Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN dari pandangannya.
  22  Maka tahulah Gideon, bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya:
      "Celakalah aku, Tuhanku ALLAH! sebab memang telah kulihat
      Malaikat TUHAN dengan berhadapan muka."
  23  Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Selamatlah engkau! Jangan
      takut, engkau tidak akan mati."
  24  Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya:
      TUHAN itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di
      Ofra, kota orang Abiezer.

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?2+Tawarikh+28-30
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Tawarikh+28-30


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

 Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
     Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Kirim email ke