e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 5 Agustus 2013
Bacaan : Keluaran 15:1-21
Setahun: Yesaya 22-26
Nats: Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan
      penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut. (Keluaran 15:1)

Judul:

                           BERSYUKUR SELALU

  Ketika segala sesuatu dalam kehidupan kita baik-baik saja dan
  terjadi hal-hal yang membanggakan kita, penuh berkat melimpah dan
  sukacita, kita akan dengan mudah mengucap syukur dan memuji Allah.
  Tetapi jika doa-doa kita sepertinya tidak dijawab, Allah seperti
  diam dan mengizinkan kegagalan menghampiri hidup, bisakah kita tetap
  mengucap syukur dan memuji Dia?



  Bangsa Israel sangat bersukacita saat mereka dilepaskan dari tanah
  perbudakan di Mesir. Tempat yang selama ini membuat mereka
  menderita, penuh dengan cambuk dan tendang. Mereka bersorak dan
  berseru mengagungkan nama Tuhan. Tiada henti-hentinya mereka
  menyanyikan ucapan syukur bagi yang Mahatinggi. Mereka bisa melihat
  bahwa Allah memperhatikan penderitaan dan rintihan kesakitan mereka.



  Tetapi, pada saat mereka dibawa melewati padang gurun, mereka mulai
  bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan. Puji-pujian dan ucapan
  syukur dalam sekejap hilang dari bibir mereka dan digantikan dengan
  sungut-sungut. Mereka hanya melihat Tuhan ada saat segala sesuatu
  terasa baik dan menyenangkan. Mata mereka tertutup saat mereka mulai
  bosan dan tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.



  Hal seperti itu sering terjadi dengan kita. Kita sering
  diperhadapkan dengan hal-hal yang pelik, segalanya berantakan, dan
  hidup terasa sulit. Seakan Tuhan tidak ada. Tidak terlihat sedikit
  pun pengharapan akan adanya pemulihan. Dalam keadaan seperti itu,
  masih bisakah kita memuji Tuhan dan bersyukur kepada Tuhan? Masihkah
  sukacita kita meluap? --Istiasih

                   KETIKA KEHIDUPAN TERASA SULIT,
            MESTINYA KITA TETAP TIDAK SULIT MEMUJI TUHAN.

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/08/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
        http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/08/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:               http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+15:1-21

  Keluaran 15:1-21

   1  Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan
      nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi
      bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya
      dilemparkan-Nya ke dalam laut.
   2  TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi
      keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku,
      kuluhurkan Dia.
   3  TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya.
   4  Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut; para
      perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau.
   5  Samudera raya menutupi mereka; ke air yang dalam mereka
      tenggelam seperti batu.
   6  Tangan kanan-Mu, TUHAN, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan
      kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan musuh.
   7  Dengan keluhuran-Mu yang besar Engkau meruntuhkan siapa yang
      bangkit menentang Engkau; Engkau melepaskan api murka-Mu, yang
      memakan mereka sebagai tunggul gandum.
   8  Karena nafas hidung-Mu segala air naik bertimbun-timbun; segala
      aliran berdiri tegak seperti bendungan; air bah membeku di
      tengah-tengah laut.
   9  Kata musuh: Aku akan mengejar, akan mencapai mereka, akan
      membagi-bagi jarahan; nafsuku akan kulampiaskan kepada mereka,
      akan kuhunus pedangku; tanganku akan melenyapkan mereka!
  10  Engkau meniup dengan taufan-Mu, lautpun menutupi mereka; sebagai
      timah mereka tenggelam dalam air yang hebat.
  11  Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN;
      siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan
      karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?
  12  Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu; bumipun menelan mereka.
  13  Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus;
      dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu
      yang kudus.
  14  Bangsa-bangsa mendengarnya, merekapun menggigil; kegentaran
      menghinggapi penduduk tanah Filistin.
  15  Pada waktu itu gemparlah para kepala kaum di Edom, kedahsyatan
      menghinggapi orang-orang berkuasa di Moab; semua penduduk tanah
      Kanaan gemetar.
  16  Ngeri dan takut menimpa mereka, karena kebesaran tangan-Mu
      mereka kaku seperti batu, sampai umat-Mu menyeberang, ya TUHAN,
      sampai umat yang Kauperoleh menyeberang.
  17  Engkau membawa mereka dan Kaucangkokkan mereka di atas gunung
      milik-Mu sendiri; di tempat yang telah Kaubuat kediaman-Mu, ya
      TUHAN; di tempat kudus, yang didirikan tangan-Mu, ya TUHAN.
  18  TUHAN memerintah kekal selama-lamanya."
  19  Ketika kuda Firaun dengan keretanya dan orangnya yang berkuda
      telah masuk ke laut, maka TUHAN membuat air laut berbalik
      meliputi mereka, tetapi orang Israel berjalan di tempat kering
      dari tengah-tengah laut.
  20  Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil
      rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya
      memukul rebana serta menari-nari.
  21  Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka: "Menyanyilah bagi TUHAN,
      sebab Ia tinggi luhur; kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke
      dalam laut."

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Yesaya+22-26
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yesaya+22-26


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

 Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
     Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Reply via email to