e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                          e-Renungan Harian
     Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 8 Oktober 2015
Bacaan : Keluaran 17:1-7
Setahun: Matius 18-20
Nats: ... sesuai dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di
      Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu.
      (Keluaran17:1)

Judul:

                         AKU PERCAYA WALAU...

  Gurun bukanlah tempat yang nyaman untuk perjalanan yang panjang.
  Hampir tidak ada biro perjalanan yang menawarkan paket wisata ke
  gurun selama 12 hari. Dan hampir tidak ada manusia yang mau
  menjalani hidup di gurun selama bertahun-tahun.



  Namun, bangsa Israel harus menempuh perjalanan di gurun selama 40
  tahun. Tidak bisa lain. Dan Rafidim masih menjadi salah satu tempat
  persinggahan pada awal perjalanan mereka setelah Mara, Elim, dan
  padang gurun Sin (Kel. 15:22-16:1). Di tempat ini, mereka kembali
  gagal untuk memercayai Tuhan karena tidak adanya air untuk diminum.
  Seperti biasanya, reaksi mereka begitu-begitu saja: "bertengkar
  dengan Musa" (ay. 2) dan "bersungut-sungut" (ay. 3). Sikap yang
  sangat menyedihkan, mengingat mereka sudah menyaksikan rangkaian
  mukjizat yang Tuhan lalukan di depan mata mereka.



  Reaksi seperti sikap bangsa Israel nyatanya masih sering kita jumpai
  saat ini. Tidak jarang kita sendiri, ketika tersudut oleh keadaan
  yang sulit dan tidak menyenangkan, mulai mempertanyakan kehadiran
  dan kebaikan Tuhan. Kita mulai meragukan penyertaan dan
  pertolongan-Nya. Alih-alih meneguhkan iman dengan mengingat
  perlindungan Tuhan yang pernah kita alami, kita malah jatuh ke dalam
  dosa mengasihani diri sendiri dengan membesar-besarkan masalah dan
  kelemahan kita. Padahal Tuhan hendak mengajar kita supaya mata kita
  senantiasa berfokus kepada pribadi dan kasih setia-Nya. Dengan
  demikian, kita belajar memiliki iman "Aku percaya walau..." bukannya
  "Aku percaya kalau..." --Nanik Woelandari/Renungan Harian

             SELAMA KITA BERJALAN DALAM PIMPINAN TUHAN,
         PERJALANAN YANG BERAT PUN AKAN PENUH DENGAN BERKAT.

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2015/10/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
        http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2015/10/08/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+17:1-7

  Keluaran 17:1-7

   1  Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun
      Sin, berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan,
      sesuai dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim,
      tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu.
   2  Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka:
      "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi
      Musa berkata kepada mereka: "Mengapakah kamu bertengkar dengan
      aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?"
   3  Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa
      itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami
      keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan
      ternak kami dengan kehausan?"
   4  Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: "Apakah yang
      akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan
      melempari aku dengan batu!"
   5  Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Berjalanlah di depan bangsa itu
      dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para
      tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kaupakai
      memukul sungai Nil dan pergilah.
   6  Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di
      Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan
      keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum." Demikianlah
      diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.
   7  Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel
      telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN
      dengan mengatakan: "Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau
      tidak?"

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Matius+18-20
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Matius+18-20


e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
          Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

 Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
     Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Kirim email ke