e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 10 Januari 2016
Bacaan : Matius 18:21-35
Setahun: Kejadian 28-30
Nats: Yesus berkata kepadanya, "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan
      sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh
      kali." (Matius 18:22)

Judul: 

                          HARUS MENGAMPUNI?                           

  Orang itu telah menyakiti hatiku, mengecewakanku, berbuat yang
  tidak baik kepadaku dan keluargaku, bahkan ia berulang kali
  melakukannya. Lalu, haruskah aku mengampuninya?
  
  
  
  Pertanyaan ini sering sekali terlintas di benak saya. Dan jika
  jawabannya memilih harus atau tidak, maka saya sudah punya
  jawabannya. Ya, harus. Namun, sampai kapan saya mengampuni mereka?
  
  
  
  Tuhan Yesus berkata, "Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai
  tujuh puluh kali tujuh kali" (ay. 22). Lalu, saya mulai
  menghitungnya: 70 x 7 = 490 kali.
  
  
  
  Saya tercengang sendiri begitu membayangkan bahwa saya harus
  mengampuni orang yang telah menyakiti saya sebanyak empat ratus
  sembilan puluh kali. Kemudian saya merenungkan lagi, menyelidiki,
  dan berusaha mencari tahu maksud perkataan Yesus itu. Akhirnya saya
  memperoleh penjelasan yang mencerahkan. Jawaban Yesus pada Petrus
  ketika Petrus menanyakan berapa kali ia harus mengampuni saudaranya,
  bukan menunjuk kepada berapa banyak ia harus mengampuni. Bukan hanya
  sebanyak 490 kali ia harus mengampuni, lalu sesudah itu ia boleh
  untuk tidak mengampuni. Sebaliknya, Yesus mengajarkan kepada kita
  untuk menjadikan tindakan mengampuni sebagai suatu kebiasaan.
  Perbuatan yang dilakukan berulang-ulang, biasanya akan menjadi
  kebiasaan. Dan, mengampuni akan menjadi tulus jika dia menjadi gaya
  hidup yang tulus pula.
  
  
  
  Sekarang saya jadi lebih memahami ayat itu. Dan sekarang pilihannya
  ada di tangan saya. Maukah saya membiasakan diri mengampuni? --Selly
  Miarani/Renungan Harian

             PENGAMPUNAN BUKANLAH TINDAKAN SEKALI JADI,               
              MELAINKAN BUAH DARI KEBIASAAN MENGAMPUNI.               

e-RH Situs:                                  http://renunganharian.net
e-RH arsip web:        http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2016/01/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
        http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2016/01/10/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab:                http://alkitab.sabda.org/?Matius+18:21-35

  Matius 18:21-35

  21  Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan,
      sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia
      berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
  22  Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan
      sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
  23  Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak
      mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
  24  Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah
      kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
  25  Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja
      itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan
      segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
  26  Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu,
      segala hutangku akan kulunaskan.
  27  Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba
      itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
  28  Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba
      lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan
      mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
  29  Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah
      dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
  30  Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara
      sampai dilunaskannya hutangnya.
  31  Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu
      menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
  32  Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai
      hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena
      engkau memohonkannya kepadaku.
  33  Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah
      mengasihani engkau?
  34  Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada
      algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
  35  Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap
      kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu
      dengan segenap hatimu."

Bacaan Alkitab Setahun:
        http://alkitab.sabda.org/?Kejadian+28-30
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Kejadian+28-30

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
                 Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
           Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

  Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
      Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA


Kirim email ke