e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 5 Maret 2017
Bacaan : Matius 26:57-75
Setahun: Ulangan 11-13
Nats: Dan, Petrus mengikuti Dia dari jauh ... (Matius 26:58)

Renungan:

MENGIKUTI TUHAN DARI JAUH

Ketika Tuhan Yesus ditangkap dan dibawa ke rumah Imam Besar, Petrus
mengikuti Tuhan dari jauh. Kita tidak tahu persis mengapa Petrus melakukan
itu. Mungkin, Petrus ketakutan ketika menyadari bahwa yang ia hadapi adalah
Mahkamah Agama Yahudi. Maka, ketika Tuhan dibawa ke rumah Imam Besar,
Petrus berjalan mengikuti Tuhan. Dari jauh.

Kisah dan tindakan Petrus itu bagaikan cermin yang menolong kita melihat ke
dalam diri kita. Kita bisa menjadi seperti Petrus, "mengikuti Tuhan dari
jauh". Alasan kita? Banyak-menghindari konsekuensi, takut, kecewa, dan
sebagainya. Intinya: kita mempunyai kepentingan sendiri, apa pun itu, dan
demi kepentingan itu, kita "mengikuti Tuhan dari jauh".

Berawal dari mengikuti Tuhan dari jauh, Petrus menyangkal Tuhan. "Mengikuti
Tuhan dari jauh" adalah benih potensial yang siap tumbuh menjadi pohon
penyangkalan. Bahkan, ia adalah wujud awal penyangkalan itu sendiri.

Dengan "mengikuti Tuhan dari jauh", Petrus bertindak "seakan-akan" ia tak
hendak meninggalkan Tuhan. "Mengikuti Tuhan dari jauh" mudah memberi kesan
"seakan-akan" kita setia kepada Tuhan meskipun sebenarnya tidak. Dalam
masyarakat yang gampang terpukau pada kulit luar, sikap ini sangat
menggoda. Mengapa? Karena "mengikuti Tuhan dari jauh" adalah kamuflase yang
efektif untuk menyembunyikan ketaksetiaan dan penyangkalan kita.

Rupanya, kita harus waspada dan jujur menilik hati kita, dan dengan tegas
mendidik nurani kita. --EE/Renungan Harian

TUHAN TIDAK MENGHENDAKI KITA MENGIKUTI-NYA DARI JAUH; DIA MERENGKUH DAN
MENYERTAI KITA SELAMA-LAMANYA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2017/03/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2017/03/05/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+26:57-75

Matius 26:57-75

57  Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas,
Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua.
58  Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan
setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat
kesudahan perkara itu.
59  Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu
terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati,
60  tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta.
Tetapi akhirnya tampillah dua orang,
61  yang mengatakan: "Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah
dan membangunnya kembali dalam tiga hari."
62  Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: "Tidakkah Engkau
memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?"
63  Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi
Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah,
atau tidak."
64  Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata
kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah
kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."
65  Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat
Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar
hujat-Nya.
66  Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus
dihukum mati!"
67  Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul
Dia,
68  dan berkata: "Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang
memukul Engkau?"
69  Sementara itu Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang
hamba perempuan kepadanya, katanya: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan
Yesus, orang Galilea itu."
70  Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: "Aku tidak tahu,
apa yang engkau maksud."
71  Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan
berkata kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan
Yesus, orang Nazaret itu."
72  Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu."
73  Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus
dan berkata: "Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari
bahasamu."
74  Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang
itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam.
75  Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya:
"Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia
pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Ulangan+11-13
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+11-13

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari
penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2017 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian� tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian� milik Yayasan Gloria -- Copyright � 2016 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian�?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Reply via email to