e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Kamis, 13 April 2017
Bacaan : Matius 27:15-26
Setahun: 2 Samuel 6-9
Nats: Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak
bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.
(Matius 27:20)

Renungan:

ASAL BUKAN YESUS

Pilihan orang banyak tidak selalu mewakili kebenaran. Suara terbanyak,
mayoritas, teriakan protes atau demo mengatas-namakan rakyat belum tentu
menyuarakan kebenaran. Itu bisa diatur oleh pemain yang berada di belakang
panggung. Sentimen pribadi, kedengkian, kebencian, dan dendam bisa menjadi
kendali yang sebenarnya. Tak soal siapa yang diusung, yang penting hasil
yang diinginkan ialah asal bukan si calon yang tak dikehendaki.

Memang mengejutkan manakala orang banyak disuruh memilih antara Yesus dan
Barabas-seorang penjahat besar-ternyata pilihan untuk dibebaskan jatuh pada
si penjahat. Rupanya memang persoalan bukan pada kualitas Barabas,
melainkan ditentukan oleh skenario "Asal Bukan Yesus". Di balik skenario
itu berdiri para pembenci Yesus dengan motif dengki dan modus hasutan
mereka yang efektif (ay. 18, 20). Tujuannya satu, membunuh si "Orang Benar
itu" (ay. 19). Detik-detik menjelang penyaliban Yesus sejatinya adalah
drama kotor pembunuhan kebenaran.

Skenario pembunuhan kebenaran kita saksikan dalam keseharian hidup. Kita
dibuatnya kaget, sedih, berang, geram, bahkan tak jarang kecewa berat.
Namun penyaliban Yesus membuktikan, skenario Allah selalu unggul.
Penyaliban-Nya justru melayani tujuan-Nya, yakni penyelamatan dunia. Siasat
licik tak bakal berjaya terus. Percayalah, tiada yang sanggup membinasakan
Sang Kebenaran. --PAD/Renungan Harian

KEGELAPAN TAK SANGGUP MENGUSIR TERANG YANG TERJADI ADALAH SEBALIKNYA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2017/04/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2017/04/13/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Matius+27:15-26

Matius 27:15-26

15  Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang
hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak.
16  Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya
yang bernama Yesus Barabas.
17  Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka:
"Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus,
yang disebut Kristus?"
18  Ia memang mengetahui, bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena
dengki.
19  Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim
pesan kepadanya: "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab
karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam."
20  Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad
untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.
21  Wali negeri menjawab dan berkata kepada mereka: "Siapa di antara kedua
orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" Kata mereka: "Barabas."
22  Kata Pilatus kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat
dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Mereka semua berseru: "Ia harus
disalibkan!"
23  Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun
mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!"
24  Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah
mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan
orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu
urusan kamu sendiri!"
25  Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas
kami dan atas anak-anak kami!"
26  Lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu
diserahkannya untuk disalibkan.

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?2+Samuel+6-9
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/2+Samuel+6-9

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari
penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2017 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian� tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian� milik Yayasan Gloria -- Copyright � 2016 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian�?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Reply via email to