e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 24 Juni 2017
Bacaan : Kisah Para Rasul 9:23-31
Setahun: Ayub 38-40
Nats: Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada
murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat
percaya bahwa ia juga seorang murid. (Kisah Para Rasul 9:26)

Renungan:

KEBERANIAN YANG BERISIKO

Seorang laki-laki dengan penampilan cukup sangar nampak mengiringi
pelayanan seorang hamba Tuhan dari gereja lokal tertentu. Jujur saja,
melihat penampilannya, saya sempat ragu apakah orang itu sungguh-sungguh
telah bertobat. Pandangan saya pun mulai berubah ketika sang hamba Tuhan
menceritakan pertobatan laki-laki tersebut. Peristiwa itu membuat saya
belajar untuk tidak mudah menghakimi orang berdasarkan masa lalunya.

Perikop yang kita baca hari ini terjadi pada awal pertobatan Saulus. Ia
baru saja tiba di Yerusalem dari pelariannya di Damsyik. Setibanya di
Yerusalem, Saulus ingin bergabung dengan para murid tetapi mereka tidak
begitu saja menerimanya. Mungkin mereka takut, ragu, khawatir, atau curiga
atas pertobatan Saulus berkaitan dengan masa lalunya. Untunglah di sana ada
Barnabas, yang membawa Saulus kepada para rasul, sehingga akhirnya mereka
dapat menerimanya, bahkan memperbolehkan dia mengajar (ay. 28). Keputusan
yang sebenarnya berisiko karena jika kekhawatiran para murid terbukti,
Barnabas tentu akan disalahkan oleh banyak orang.

Dalam hidup ini, seburuk apa pun masa lalu seseorang, masih ada kemungkinan
untuk berubah. Sejarah membuktikan bahwa Allah bisa mengubah karakter orang
yang paling buruk sekalipun dan memakai orang yang sama untuk memuliakan
Dia. Jika "orang itu" ada di sekitar kita apakah kita berani menerimanya,
seperti yang pernah Barnabas lakukan? Jika YA, berdoalah supaya tindakan
sederhana yang kita lakukan dapat mengawali tergenapkannya rencana Allah
dalam diri orang tersebut. --GHJ/www.renunganharian.net

ALLAH LEBIH TERTARIK PADA MASA DEPAN SESEORANG DIBANDINGKAN DENGAN MASA
LALUNYA.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2017/06/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2017/06/24/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+9:23-31

Kisah Para Rasul 9:23-31

23  Beberapa hari kemudian orang Yahudi merundingkan suatu rencana untuk
membunuh Saulus.
24  Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus. Siang malam orang-orang
Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh dia.
25  Sungguhpun demikian pada suatu malam murid-muridnya mengambilnya dan
menurunkannya dari atas tembok kota dalam sebuah keranjang.
26  Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada
murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat
percaya, bahwa ia juga seorang murid.
27  Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan
menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah
jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya
mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.
28  Dan Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan
keberanian mengajar dalam nama Tuhan.
29  Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang
berbahasa Yunani, tetapi mereka itu berusaha membunuh dia.
30  Akan tetapi setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota
jemaat, mereka membawa dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus.
31  Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria
berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan
Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh
Kudus.

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Ayub+38-40
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ayub+38-40

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari
penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2017 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian� tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian� milik Yayasan Gloria -- Copyright � 2016 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian�?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA

Reply via email to