Dingo Si Anjing
Baca:
Filipi 2:1-4
Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. —Filipi 2:4
Bacaan Untuk Setahun:
■ Yosua 22–24
Harry Tupper adalah seorang pemancing ikan legendaris di Idaho, Amerika Serikat, tempat saya tinggal. Ada suatu tempat di Danau Henry yang terletak di bagian timur Idaho yang menyandang namanya: “Tupper’s Hole” (Lubang Tupper).
Hal yang paling saya ingat tentang Harry, selain kemampuan langkanya untuk menangkap ikan besar di danau itu, adalah anjingnya, Dingo. Anjingnya itu hebat! Dingo biasa duduk di sisi Harry dalam perahunya dan mengawasi keadaan. Ketika ada ikan yang terpancing oleh Harry, Dingo akan menggonggong keras sampai ikan itu dimasukkan dalam jaring dan dilepaskan kembali.
Antusiasme Dingo mengajarkan saya sesuatu: Lebih baik merasa bersemangat dengan apa yang dilakukan orang lain daripada dengan apa yang kita lakukan. Ketika membaca Filipi 2:4 dan memikirkan tentang Dingo, saya bertanya kepada diri sendiri: Apakah saya menyediakan waktu untuk memikirkan “kepentingan orang lain”? Apakah saya merasa bersemangat tentang apa yang dilakukan Allah dalam dan melalui diri seorang sahabat sama terhadap apa yang dilakukan-Nya dalam dan melalui diri saya? Apakah saya rindu melihat orang lain bertumbuh dalam kasih karunia dan berhasil, meski mungkin usaha saya yang menyebabkan keberhasilannya?
Kebesaran jiwa kita diukur dari hal ini, karena kita meneladani Allah ketika kita lebih memperhatikan sesama daripada kepada diri sendiri. Paulus mengatakannya dengan tepat: “Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri” (2:3). Apakah kita menjalani hidup seperti itu? —DHR
Kasih merasakan kesedihan sesama,Kasih rindu memberi dukungan,Dan kasih cepat untuk bersukacitaAtas setiap kabar baik. —D. De Haan
Hidup yang berkelimpahan adalah hidup yang dipenuhi kasih untuk Tuhan dan sesama.