\o/ \o/~~~~~~~~(((( Hidup oleh Roh, Dipimpin oleh Roh, Gal.5:25 ))))~~~~~~~\o/ \o/
 
KESAKSIAN PRIBADI
 
SATU SYIKAL BATU GINJAL

           

            Pada bulan September 2003 pinggang sebelah kiri saya terasa mengganjal dan pegal-pegal. Saya curiga ginjal kiri saya ada batunya. Sebab beberapa tahun yang lalu saya pernah dua kali ke Instalasi Gawat Darurat RS. Telogorejo pada waktu hari masih subuh, gara-gara perut saya tiba-tiba sakit sekali seperti tertusuk pisau. Karena datangnya secara mendadak, saya pikir waktu itu saya terkena penyakit yang mematikan. Ternyata oleh dokter jaga saya cuma diberi suntikan dan setelah menunggu beberapa saat kemudian rasa sakit itu hilang sendiri. Oleh dokter saya diberitahu bahwa sakit yang saya rasakan diakibatkan oleh batu ginjal yang berjalan turun ke kandung kencing sehingga melukai saluran kencing.

            Juga saya masih ingat betul bagaimana pada 17 Mei 2000 saya mengeluarkan batu sebesar nasi (beras matang) di belah dua memanjang, melalui saluran kencing. Diperlukan waktu kira-kira satu minggu - sambil dibantu dengan sering meloncat-loncat (biar batunya cepat turun, sekaligus mengurangi rasa sakit) dan disertai penderitaan yang tak tertahankan – sejak perut terasa sakit sampai batunya keluar.

            Itu sebabnya berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, kali itu saya langsung obati sendiri dengan menggunakan ‘resep trauma masa silam’. Pertama-tama, tiap hari saya minum satu botol air soda selama seminggu. Karena rasa pegal dan mengganjalnya belum hilang, saya kemudian minum kapsul ‘Calcusol’ selama sebulan. Usaha inipun ternyata tidak membawa hasil, sehingga pada Rabu, 22 Desember 2003 saya putuskan untuk periksa ke Klinik Meditama.

            Di sana saya langsung menjalani pemeriksaan urine dan USG. Analisa oleh dr. Boyanto menyatakan: Ren Sn – Bentuk normal, cortex tak menipis, P.C.S. melebar, batu (+) 11,4 mm. Ketika hasil tersebut saya konsultasikan kepada dr. Rudy Yuwono, hari Kamis keesokan harinya saya diminta untuk foto BNO IVU (istilah medis yang tidak saya ketahui artinya, kecuali bahwa saya harus puasa sehari sebelum foto, perut diberi urus-urus dan anus dimasuki peluru kendali ‘Dulcolax’!)untuk memastikan bentuk, ukuran dan posisi batu ginjalnya. Tapi saya jawab,”Maaf, dok. Besok pagi saya akan ke  Surabaya untuk menjemput anak saya yang kuliah di UPK. Petra. Saya minta fotonya hari Senin, 27 Desember saja.” Akhirnya dr. Rudy mengalah sehingga saya cuma diberi resep obat. Sambil menerima resep saya bertanya apakah sudah diberi obat penghancur batu ginjal, lalu oleh dr. Rudy ditambahkan obat Renax seraya berkata,”Silakan kalau mau di coba. Tapi berdasarkan pengalaman rasanya tidak mungkin bisa!”

            Melihat hasil USG dan mendengar ucapan dokter spesialis senior sekelas dr. Rudy terus terang hati saya jadi kecut. Apalagi dr. Boy berkata,”11,4 mm itu bukan panjangnya tapi diameternya.” Wuihhhhh, gede amat! Setengah nasi saja harus nunggu didalam penderitaan selama seminggu. Lha kalau yang ini ...... sampai Tuhan datang baru bisa keluar, pikir saya. Tapi ada satu hal yang menurut saya ‘agak aneh’. Karena pada hari Selasa, 21 Desember pembacaan alkitab saya tanpa disengaja sampai di kitab Kejadian 24. Disitu diceritakan tentang Abraham yang mengutus Eliezer, hambanya pergi ke tanah leluhur untuk mencarikan istri bagi Ishak, anaknya. Ketika hamba Abraham menemukan Rachel calon istri Ishak melalui tanda-tanda yang diminta; ayat 22 menulis bahwa ‘.... orang itu mengambil anting emas yang setengah syikal beratnya.’ Karena penasaran ingin mengetahui ukuran syikal, saya buka kamus yang terletak dihalaman akhir alkitab: Syikal – Ukuran timbangan sebesar 11,4 gram. Ini yang membuat saya jadi bertanya-tanya,”Kog ukuran batunya bisa sama persis 11,4. Bedanya di alkitab sebagai ukuran berat, sementara dalam kasus yang sedang saya hadapi adalah ukuran panjang. Kenapa ya?”

            Kamis, 23 Desember 2004 saya setir mobil yang saya tumpangi bersama keluarga menuju Surabaya. Setelah menempuh perjalanan selama 6 jam, di jalan tol Gresik-Malang terjadi macet total hampir satu jam akibat hujan deras yang mengguyur. Sungguh perjalanan yang sangat meletihkan! Malam harinya di kamar penginapan (kami menyewa satu kamar home-stay yang cukup besar untuk ber lima) saya tergerak untuk berdoa. Benar-benar tidak lazim! Soalnya saat itu sudah sekitar pukul 9 malam dan di Semarang saya pasti sudah tertidur kalau kecapaian. Entah kenapa malam itu saya bisa berdoa berbahasa Roh sambil menangis meraung-raung selama satu jam lebih. Sampai-sampai setelah selesai berdoa, istri saya berkomentar,”Pa, berdoa apa sih kog teriak-teriak sambil meraung seperti itu? Orang di luar yang mendengar pasti mengira Papa digebuki istri dan anak-anak!” Sambil membersihkan ingus, dengan enteng saya jawab,”Yaa ... mana Papa tahu, Ma. Pokoknya Papa menikmati doa tadi.”

            Jumat, 24 Desember 2004 ketika jalan-jalan ke Pakuwon Trade Centre saya sempat buang air kecil. Selesai kencing, saya perhatikan ternyata saya mengeluarkan beberapa tetes darah. Saya ceritakan hal ini kepada istri, dan secara spontan istri saya berkata,”Pa, Tuhan sudah angkat batu ginjal Papa!” Sebagai Hamba Tuhan, apalagi jawaban terindah yang harus saya berikan kecuali berujar,”Puji Tuhan.” Padahal didalam hati saya ingat, kalau sampai kencing mengeluarkan darah berarti merupakan pertanda bahwa batu ginjalnya sedang bergerak melukai saluran kencing.

            Sejak mendengar ucapan istri saya, selama di Surabaya saya tidak lagi berdoa,”Tuhan, keluarkan batu ginjal saya.” Melainkan “Tuhan, angkat batu ginjal saya. Saya masih trauma dengan sakit yang sangat menyiksa. Saya juga takut harus menjalani operasi tembak dengan sinar laser.”

            Sabtu, 25 Desember 2004 saya sangat menikmati Ibadah Natal di GBI Mawar Sharon yang di gembalakan oleh Pdt.Yusuf Sutanto. Pesan Natal yang dilayani oleh Pdt. Philip Mantofa, menantu Pdt. Yusuf yang baru berusia 30 tahun, benar-benar penuh kuasa dan urapan sehingga menarik hadirat Tuhan turun ditengah umatNya. Melalui breakthru doa, Roh Kudus memaksa saya membuka keran air mata sehingga air mata bercucuran dan hati dipenuhi dengan sukacita. Malam harinya, ketika tidur saya bermimpi batu ginjal saya keluar sendiri tanpa rasa sakit sedikitpun. Tapi namanya juga mimpi, dalam mimpi itu batu ginjalnya berbentuk seperti candil (bukan bahasa Rusia, tapi saya ambil dari istilah jajan pasar Jawa ‘jenang candil’).

            Rabu, 29 Desember 2004 saya menjalani foto BNO IVU selama satu jam. Ketika kemudian saya dipanggil untuk menghadap dr. Rudy, susternya bertanya,”Hasil USG yang lalu dibawa, Pak?””Aduh maaf, tidak saya bawa. Ada apa ya Dokter?””Ini hasil foto IVUnya kog tidak menunjukkan adanya batu ginjal. Semua normal-normal saja.” Haleluya! Puji Tuhan! Saya ingin tertawa sekeras-kerasnya melihat mimik wajah dr. Rudy yang seperti bingung dan tidak faham dengan misteri kehidupan ini! Segera saya menukas untuk menghibur beliau,”Dokter, karena saya takut dioperasi maka waktu di Surabaya saya berdoa sambil menangis. Berarti ini semua terjadi semata karena mujizat Tuhan!”

            Di rumah, hasil foto BNO IVU saya buka. Analisa foto oleh dr. Gunawan menyebutkan: Tidak tampak gambaran batu opak dalam cav. abdomen dan cav. Pelvis. Bentuk, letak dan ukuran ke dua ren normal. Fungsi ekskresi kedua ren normal. Ren kanan dan kiri – calyces cupping, pelvis renalis tak melebar, tak tampak batu. Ureter kanan dan kiri – tidak melebar, bendungan (-). Vesika Urinaria – kontur reguler, tak tampak filling defect maupun additional shadow dan indentasi. Fungsi pengosongan baik. Kesan: Tidak tampak batu pada ren, ureter maupun vesika urinaria.

            Dokter boleh berkata tidak mungkin, tapi tidak ada perkara yang mustahil bagi Dokter diatas segala dokter, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ingat dengan pujian ‘Tuhan berkuasa’ yang syairnya berbunyi: Bukit-bukitpun runtuh dalam hadirat Tuhan. Ya, satu syikal batu ginjal tidak tahan menghadapi api hadirat Tuhan! (Ev. Paulus Wijaya, hp: 0812 256 1156, e-mail: [EMAIL PROTECTED])

o)----------------------[ Hapus dan Edit Pesan yang tidak perlu ]----------------------(o

Haleluya, Glory to the Holly Lamb, Praise Jesus ! Our God is an Awesome God !

o)---------------------------( Milis ini didukung oleh I-KAN )--------------------------(o

http://rdsb.org ; http://beritasorgawi.com ; http://ob.or.id ; http://revival.or.id
Berhenti dari Milis : [EMAIL PROTECTED] Langganan Milis : [EMAIL PROTECTED]
Administrasi & Teknis : [EMAIL PROTECTED]
petunjuk nomail,mail,digest,gantiemail : [EMAIL PROTECTED]
Untuk info lebih lanjut kunjungi web kami di http://revival.or.id

Kirim email ke