wah...tulisan Mas Rovicky ini seharusnya dipublish di Harian Kompas nih :) Salam, Dodi --
On Sun, 29 Dec 2002 15:44:54 Rovicky Dwi Putrohari wrote: >Aku hanya sedikit urun berpikir ... kira-kira seperti apa yg dimaksud >ber-"mental majikan" ... > >Dalam benakku ini majikan adalah orang yang memberikan pekerjaan ke orang >lain dan menggajinya, .... mmm okelah secara arti mudahnya barangkali emang >gitu. >Tapi .... apakah semua yang punya perusahaan sendiri berarti seorang yg >sudah ber-"mental majikan" ? ... >Naah, apakah kita yg menjadi pekerja (pegawai/employee) bukan tergolong >ber-"mental majikan" karena masih digaji orang lain ? .... >Nah aku perluas saja cakupan term "mental majikan" ..... > >Mental majikan dalam benakku kira-kira seseorang yang bekerja sesuai dengan >apa yang diingankannya, menyukai pekerjaannya ... tidak diperbudak oleh >pekerjaannya, tidak diperbudak oleh lingkungan ... apalagi diperbudak orang >lain. Jadi seseorang yang ber-"mental majikan" semestinya tidak mudah >mengeluh karena kesulitan yang dihadapinya. > >Jadi, ...seorang yg bermental majikan semestinya : >- Selalu berusaha keluar dari kesulitannya dengan usaha keras karena ngga >mau dipengaruhi oleh lingkungannya yang pada saat tertentu kurang >mendukungnya ... >- Bagi pekerja tidak mengeluh karena ngga dibantu mengembangkan diri oleh >perusahaan ... >- Sehingga pengembangan diri (developement) merupakan tanggungjawab kita >sendiri ... >- Bagi seorang pengusaha tidak mengeluh karena ngga ada bantuan pemerintah >... >- Tidak menunggu pekerjaan yg diberikan oleh orang lain ... > >Dengan demikian menurutku ber-"mental majikan" bukan hanya berarti harus >menjadi pengusaha dan mempunyai perusahaan sendiri yang digerakkan sendiri >... namun sebagai pekerjapun anda dapat menjadi "majikan" .... Bahkan >menurutku masih banyak pengusaha yang bermental kuli, karena masih dapat >'digerakkan' oleh sesuatu diluar dirinya (bisa saja materi, uang, kekuasaan, >jabatan dll) yang menjadi 'majikan'nya ... Mental majikan tentunya juga >tidak ditentukan oleh posisi di dalam jenjang struktur (perusahaan, >organisasi, umur, pengalaman, ataupun struktur sosial) ... yang masih >mudapun dapat bermental majikan ... tidak harus menunggu belasan tahun untuk >menjadi "majikan"... :-) > >Buat temen-temen yang masih sebagai pekerja aku yakin ada "mental majikan" >dalam diri anda .... sehingga : >-> Karena majikan harus memberikan pekerjaan ke orang yg digajinya ... maka >seorang pekerja ber-"mental majikan" akan mencarikan pekerjaan untuk >bawahannya dimana gajinya ditentukan atau dipengaruhi olehnya ... misalnya >Jr. Geologist bekerja keras supaya para tehnical assitennya tetap bekerja >.... Chief geologist bekerja keras mencari proyek serta peluang untuk >dikerjakan oleh geologist anak buahnya ... Dan CEO/Director bekerja keras >mencari lahan baru untuk dikerjakan pegawai-pegawainya ... >-> Karena majikan harus mengembangkan usahanya dan terus berkembang supaya >kulinya juga berkembang dan tetap bekerja maka ... seorang pekerja bermental >majikan juga harus mengembangkan dirinya dan ikut mengembangkan anak buahnya >atau bawahannya. >-> Karena majikan mendapatkan sesuatu (keuntungan) setelah bekerja maka ... >seorang pekerja bermental "majikan" tidak akan minta gajinya naik sebelum >memberikan hasil kerjanya. >-> Karena majikan harus mencari peluangnya sendiri supaya bisa bertahan >(survive) ... maka kalau sebagai pekerja merasa ngga bisa mengembangkan >dirinya di lingkungannya ya keluar dan pindah saja secara baik-baik ... cari >tempat dimana merasa akan dapat mengembangkan dirinya .... bisa saja ganti >perusahaan, ganti profesi, menjadi konsultan atau bener-bener mempunyai >usaha sendiri membuka lahan pekerjaan bagi orang lain ... >--> ..... nah ... silahkan menambahkan apa yg musti dilakukan seorang >ber-"mental majikan" ... > >Nah kalao begitu, siapapun dapat menjadi "majikan", paling tidak majikan >bagi dirinya sendiri ... kita bisa saja menjadi dosen bermental majikan ... >pegawai bermental majikan ... atau pengusaha yang bermental majikan ... > >Well ... met taon baru 2003 ... >semoga kita menjadi "the real majikan" ditahun 2003 ... > >salam >RDP > >----- Original Message ----- >From: <[EMAIL PROTECTED]> >To: <[EMAIL PROTECTED]> >Sent: Sunday, December 29, 2002 3:10 PM >Subject: [iagi-net-l] Indonesia struggling for mining company. > > >> Urun rembug tentang "kuli" dan "majikan" dalam dunia pertambangan >> >> Saya teringat guyonannya Pak Rizal dosen Tambang ITB dalam suatu >kesempatan >> .. >> kesalahan kita hanya 2 buah ... >> 1. Tidak terlahir sebagai anak Presiden >> 2. Tidak menjadi menantu Presiden >> Saya memandang guyonan Pak Rizal itu sebagai gambaran bagaimana tidak >> mudahnya merubah diri dari "kuli" menjadi "majikan" kecuali bernasib >seperti >> 2 kasus di atas ... >> >> dalam dunia pertambangan ... sudah banyak rakyat maupun pejabat yang >merubah >> diri jadi "majikan" ... tak terhitung jumlahnya perusahaan-perusahaan >kecil >> sampai besar di Kalimantan yang bergerak dalam bidang batubara ... mulai >> dari mendirikan koperasi sampai broker yang total besarnya penjualan lebih >> besar dari KPC ..... belum lagi para gurandil di Pongkor dan para >penadahnya >> ... >> >> Saya mendukung gagasan Mas Andang bahwa sudah saatnya kita berperan serta >> bermental sebagai "majikan" .. namun dalam prakteknya untuk mensukseskan >hal >> tersebut harus didukung oleh niat baik pemerintah (baik pusat maupun >daerah) >> untuk memberi kesempatan dalam suatu aturan yang jelas dan memihak >> kepentingan bersama (jangan terlalu organik dan bertindak >> sendiri-sendiri).... dan tanpa harus menjadi illegal, sudah banyak contoh >> orang nasional yang sudah menjadi "majikan" dalam dunia pertambangan.. >> >> Sekali lagi mari kita sebarkan semangat untuk menjadi "majikan" >> >> salam, >> didik >> >> >> >> -----Original Message----- >> From: Sunjaya Saputra [mailto:[EMAIL PROTECTED]] >> Sent: Friday, December 27, 2002 10:23 AM >> To: '[EMAIL PROTECTED]' >> Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. >> Importance: High >> >> >> menarik mas andang, boleh kan belajar dari yang sudah memutuskan utk >menjadi >> majikan.. :) >> kira2 untuk yang muda2 gimana mas andang biar ga jadi kuli terus? >> sepertinya yang muda harus jadi kuli and penjaja dulu baru sekian belas >> tahun kemudian jadi owner... kecuali bisa punya mertua yang owner... :) >> >> regards >> Ujay >> >> >> > -----Original Message----- >> > From: Andang Bachtiar [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] >> > Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. >> > >> > Saya terusik oleh statement terakhir mas BPI tentang sumberdaya manusia. >> > >> > Dalam perspektif organisasi (semacam IAGI), saya kurang sependapat kalau >> > status kita yang masih jadi "kuli" setelah 117 tahun industri migas di >> > Indonesia diakibatkan oleh kaburnya VISI dan PERAN yang diinginkan >> > pemerintah dan lemahnya EMPOWERMENT terhadap kita (explorationist) dalam >> > menjawab tantangan2 masa datang terhadap cadangan dsbnya. >> > >> > Prinsip egalitarianisme yang disaratkan oleh berbagai ilmu (sains) yang >> > kita >> > pelajari mengajarkan bahwa justru "KITA"lah yang sebenarnya kabur dan >> > bermental kuli. Bukan (hanya) pemerintah. >> > >> > Saran saya buat rekan-rekan yang concern dengan masalah ini, berhentilah >> > jadi kuli. >> > >> > Mari berhenti sebagai kuli yang mengharapkan calon-calon majikan kita >> > datang >> > melahap semua 17 daerah yang kita tawarkan (bukan hanya 2). Mari >berhenti >> > jadi kuli yang menawar-nawarkan daerah kita yang masih kaya (66 basins >> > dsb) >> > dan menjajakan kemampuan teknis kita untuk mereka pakai beresiko >menyedot >> > kekayaan alam kita. >> > >> > Sudah saatnya (117 tahun, man@!!) kita jadi majikan. (Paling tidak: >> > bermental majikan-lah) >> > >> > adb >> >> >> >> >> >> >> > > >--------------------------------------------------------------------- >To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] >Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > >Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id >Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) >Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif >Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) >--------------------------------------------------------------------- > > _____________________________________________________________ Get 25MB, POP3, Spam Filtering with LYCOS MAIL PLUS for $19.95/year. http://login.mail.lycos.com/brandPage.shtml?pageId=plus&ref=lmtplus --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------