Teman-teman, Saya perhatikan harga makanan di Jakarta sudah lebih mahal daripada di Brunei, juga harga elektronik / komputer lebih mahal dari Malaysia. Harga buah (makanan sehat IAGI) juga mahal, bahkan jeruk Medan lebih mahal dari jeruk Pakistan. Apel Malang-pun lebih mahal dari Apel Australia. Ember lokal juga lebih mahal dari buatan Cina.
Hal ini membuat saya berpikir mengenai AFTA dan tenaga geologi Indonesia, yang mungkin bisa lebih mahal dari lulusan India, Vietnam dan Australia. Untuk mengantisipasi hal ini IAGI telah melakukan langkah nyata dengan membentuk komisi sertifikasi untuk membendung tenaga asing yang masuk. Menurut saya langkah ini bagus tapi hanya untuk mengantisipasi 'serangan dari LUAR'. Rasanya masih perlu diambil langkah kedalam supaya tenaga geologiwan Indonesia bisa bersaing dan MENYERBU keluar. Maksudnya supaya kalaupun nanti jadi lebih mahal dari geologist Cina, Vietnam atau India, value-nya masih sesuai. Atau di dunia international geologist Indonesia bisa lebih disukai (valuenya lebih tinggi) dibandingkan geologist Australia. Karena kalau mutu atau value-nya kalah tentunya banyak yang jadi penganggur. Menurut perbincangan sebelumnya geologist Indonesia kurang di communication skill. Misalnya dalam presentation, writting, dan mungkin hearing. Mungkin kita bisa bikin informal workshop untuk hal-hal ini. Saya tau banyak yang kasih kursus seperti ini tapi sifatnya general, bukan khusus utk. geologi. Herman Darman Geologist/Seismic Interpreter Seria Head Office Jalan Utara, Panaga, Seria KB3534, Brunei Darussalam Tel: +673-3-37 4275 Email: [EMAIL PROTECTED] Internet: http://www.shell.com --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------