Trims Pak Koesoema .... Ternyata aku baru tahu istilahnya --> Military Geology ...
Pak Witan yg kutahu sebagai penggemar film perang mungkin banyak melihat macem-macem pertempuran ..8-)


Dari hasil iseng surfing di web, ternyata
- Military geologist jelas masuk dalam "support" (tapi ya musti bisa 'mbedil' jugak :-), baik dalam tahap persiapan, penyerangan dan pertahanan.
- military geology terutama berhubungan erat dengan engineering geology,
- analisa terutama dalam terrain analyses (dulu sih ada mata kuliah analisa peta topo), Untuk saat ini pengetahuan "remote sensing" sangat vital dalam pengenalan medan ini.
- Pengetahuan bahan galian/material (soil and topography, accessability)
- logistics (terutama "air", bayangkan kalau musti bertahan dlm "desert war !"One person requires 1 gal/day of water in the desert!!),
- tunnelling (dig man, dig and dig !, sering aku denger di film perang) sepertinya pembuatan parit dalam peperangan saat inipun masih penting (masih ada di Gulf War kemaren), aku pernah masuk juga di terowongan Vietcong bareng sama Shinta ..... tapi wektu keluar gwe ampir pingsan ... ha ha ha :p ... gak bakat jadi tentara deh :)
- Pengalaman Jerman : dengan pengetahuan geologinya banyak membantu di Afrika (Afrika corps). Sepertinya militer Jerman lebih dulu "sadar geologi" ...
dan lumayan juga ada bukunya :


Military Geology in War and Peace, Vol. 13 James R. Underwood, Peter L. Guth Hardcover, August 1998
Product Details:
ISBN: 0813741130
Format: Hardcover, 245pp
Pub. Date: August 1998 Publisher: Geological Society of America, Incorporated
Series: Reviews in Engineering Geology Ser.


From The Critics
Booknews
In warfare, military geologists are involved in tactical and strategic terrain analysis, fortifications and tunneling, resource acquisition, defense installations, and field construction and logistics; in peace, they train for wartime operations. The dilemma has been whether support is best provided by civilian experts or by soldiers who routinely work with the combat units. In this volume, 25 articles by geologists address selected aspects of the history of military geology in Britain and America in both world wars and in the Korean and Gulf wars; the current and future status of geology in the military; and the use of military geography in terrain analysis, engineering applications, and diplomacy and peacekeeping. Annotation c. by Book News, Inc., Portland, Or.


have a nice week end ...?? mmm hope so !!

RDP
"We should not affraid of war, but I prefered peace"

From: "Koesoema" <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Date: Thu, 20 Mar 2003 22:19:08 +0700


Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
mempunyai pengalaman aktual.
Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. Kopassus
pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin, yang
waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari
keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan itu
merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui
keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses. Saya
kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi.

----- Original Message -----
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


>
> Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman
sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
keterangan resmi untuk meninggalnya J.P. Coen (gubernur jenderal saat itu -
1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. Coen mati ditusuk oleh seorang
anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos menyelinap masuk ke
benteng Batavia.
> Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang,
wah...kasihan juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama Betawi
dari kotoran...Tapi, kalau Batavia adalah nama dewa leluhur legenda orang
Belanda, yang memang suaranya lebih dekat dengan betawi.
> Salam,
> Awang H. Satyana
> Eksplorasi BP Migas
> Bambang Priadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Dalam dokumentasi film ttg
volkanologi-nya Maurice Kraff (almarhum) pernah
> ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat lava)
suatu
> gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava
ndlewer
> keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak terceritakan
> berapa lama efek tsb berlangsung.
>
> Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat memblokir
> Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan
> bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm kota
> jadi aduhai. Harapannya ya akan ada wabah penyakit (kolera?) di kota. Nha
> dari aroma barang kiriman tadi, keluar istilah 'mambet-tai" (bau tahi) yg
> dlm logat jawa jadi "mBetawi" (he..he..he..., yg ini keabsahannya masih
> diragukan). Sayangnya blokade Sultan Agung jadi bubar krn VOC via laut
> menghajar logistik mereka di Pantura, jadi "mambet tahi" di Batavia ndak
> lama .......
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Awang Satyana"
> To:
> Sent: Thursday, March 20, 2003 11:19 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
>
>
> >
> > Kalau geografi sih diajarkan di militer, ga tahu geologi, untuk
> kepentingan perang. Saya punya buku tua (tahun 60-an) berjudul "Ilmu Bumi
> Militer", isinya mengulas geografi untuk kepentingan perang, mengulas juga
> kekhasan geografi pulau-pulau di Indonesia, sistem pertelukan, pegunungan,
> dll. baik untuk kepentingan defence maupun offence. Cukup menarik,
termasuk
> juga kalau bertahan atau menyerang Brunei, Singapura, Filipina dan
Malaysia
> (he-he). Kata buku sejarah, dari abad ke-16 kita juga sudah menggunakan
> minyak untuk bertahan, waktu Portugis ada di Selat Malaka tahun 1511,
rakyat
> Aceh bertahan atau menyerang mereka dengan armada kapal laut yang
> melemparkan bola-bola api minyak berat (semacam terpentin ?) ke
kapal-kapal
> Portugis. Hebat juga Irak menggelontorkan minyak ke kali-kali dan
> membakarnya buat barikade, yah.. soalnya katanya harga bensin di sana
hanya
> Rp 200 per liter..
> > Awang H. Satyana
> > Eksplorasi BP Migas
> > PUTROHARI Rovicky wrote:Sepertinya
> menarik mendiskusikan peran geologist/geophysicist dalam sebuah
> > peperangan.
> > Peranan geologist dalam peperangan cukup strategis seandainya kita
> > mengerti teori perang. Mungkin para sesepuh IAGI/HAGI ada yg dulu ikutan
> > perang yang mungkin tahu bagaimana taktik dan strategi perang dulu dan
> > kini. Atau ada yg pernah membaca kisah pemanfaatan ilmu geoscience dalam
> > peperangan ?
> >
> > Ada beberapa tahap dalam peperangan :
> >
> > - Pertama "defence" (bertahan)
> > Natural resources sering memancing peperangan terutama minyak tentunya
...
> > Kira-kira apa ya natural resources yang dapat dipakai untuk menahan
> > serangan dari luar? Iraq memanfaatkan minyaknya untuk membuat barikade,
> > minyak sengaja digelontorkan kedalam parit yang nanti siap dibakar untuk
> > menahan masukknya AS. Apakah ini efektip ? wait and see.
> > Kalau Korea dulu critanya memanfaatkan waduk yg akan dijebol seandainya
> > akan diserang, sama dengan di Iraq untuk menahan infiltrasi musuh.
> > apalagi ya ?
> > Bagaimana dengan Indonesia ... mana yg potensi diserang duluan dan apa
> > resources yg dapat dipakai utk bertahan ... ?
> >
> > - Offence (ini mah angan-angan)
> > Seandainya dengan "terpaksa" kita menyerang Singapura atau Malaysia ...
> > apa persiapan kita tentang geologi daerah ybs utk mempersiapkan,
melakukan
> > dan meneruskan serangan ... dan bagaimana untuk bertahan ?
> > Dimana kita bisa latihan perang dimana kondisi terrainnya mirip
Singapura,
> > Malay atau Phillipines ... atau Brunei sajah ... upst !!
> >
> > ada ide ?
> >
> > RDP
> > =====
> > Kamis, 20 Maret 2003 10:26:00
> > AS Sudah Serang Irak
> >
> > Baghdad-RoL--Sirine serangan udara terdengar meraung-raung di Baghdad,
> > Kamis dinihari, atau 30 menit setelah batas waktu ultimatum 48 jam
> > berakhir. Kantor berita DPA juga melaporkan artileri anti serangan udara
> > Irak telah ditembakkan ke udara saat fajar datang atau dua jam setelah
> > batas waktu ultimatum berakhir.
> >
> > Sementara itu, jubir Gedung Putih Ari Fleischer mengatakan, "Tahap
> > pembukaan perang telah dimulai, tepat dua jam setelah batas waktu
> > ultimatum pukul 01.00 GMT (pukul 08.00 WIB) telah lewat bagi Presiden
Irak
> > Saddam Hussein untuk mengundurkan diri. Presiden AS George W.Bush akan
> > berpidato pada pukul 03.15 GMT (pukul 10.15 WIB) Kamis.  Ant/Zis
> >




_________________________________________________________________
The new MSN 8: smart spam protection and 2 months FREE* http://join.msn.com/?page=features/junkmail



--------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------



Kirim email ke