WACANA (Pikiran Rakyat Cyber Media, 16 Juni 2003)

Benarkan "Perut" Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi?
 

......partly deleted.....

Belakangan ini, teka-teki keberadaan Monas ini mulai
diusik orang. Ada yang mengatakan, Bung Karno memilih
lokasi itu, karena di bawah tugu Monas terdapat sumber
minyak bumi yang cadangannya cukup besar. Namun, untuk
mengeksploitasinya tidak semudah yang dilakukan
penambang di kawasan pantai maupun di daerah lainnya. 

Seorang pengusaha yang bergerak di bidang konsultan
perminyakan dalam suatu perbincangan mengakui besarnya
cadangan minyak bumi di bawah kawasan Monas itu. 

"Itu sudah ada penelitiannya. Hanya saja, cara
mengeksplotiasinya yang sedang dicari. Masalahnya,
kawasan Monas tidak mungkin dibongkar, seperti
pekerjaan minyak di Riau atau daerah lainnya.
Diperlukan teknologi super modern," ujar pengusaha
yang tidak mau disebutkan namanya itu. 

Pengusaha ini pun memperkirakan, Bung Karno membangun
Tugu Monas di kawasan itu bukan sembarangan. Sebagai
seorang Insinyur, -- apalagi Bung Karno katanya
memiliki indera keenam -- tentu ia bisa melihat dan
mengetahui apa yang ada di dalam perut bumi itu. 

"Untuk mengeksplotasinya, diperlukan teknonolgi super
modern. Penambangannya, harus dilakukan di bawah
tanah. Bayangkan, berdasarkan penelitian, sumber
minyak bumi itu berada di bawah tiang pancang Tugu
Monas. Mungkin 135 meter di bawah baru ditemukan
sumber minyaknya. Jadi, penambangannya akan dilakukan
dengan cara pengeboran dan kemudian dengan memasang
pipa bawah tanah mencapai ratusan kilometer ke
Balongan, Indramayu atau ke Cirebon," kata pengusaha
yang sangat optimis minyak itu bisa digali. 

Upaya mengeksploitasi minyak di Monas itu, katanya,
sedang dibicarakan dengan perusahaan minyak raksasa
Amerika Serikat. 

Apa yang dikemukakan pengusaha itu, juga dibenarkan
oleh sebuah sumber di Lembaga Penelitian Minyak dan
Gas (Lemigas). Lembaga yang berada di bawah Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral itu telah melakukan
penelitian. Hanya saja, lembaga ini diminta tutup
mulut mengenai hasil penelitiannya. 

"Ada seorang staf Lemigas yang ingin mencoba
membeberkan hasil penelitian ini. Tetapi, ia langsung
dipecat," kata sumber yang tak mau disebut namanya
itu. Sumber di Lemigas ini juga mengakui, cadangan
minyak di bawah Monas itu sangat besar. 

Sebenarnya, fakta-fakta adanya sumber minyak di
kawasan Monas selama ini banyak. Misalnya, seringnya
masyarakat di sekitar -- seperti di Setiabudi atau
kawasan Tanah Abang yang "kelelap" ketika sedang
menggali sumur. Dan setelah diteliti, sumur yang
digali itu mengandung gas -- yang tidak lain juga
sumber minyak. 

Atau barangkali, "Api Nan Tak Kunjung Padam" di Puncak
Tugu Monas itu nantinya menjadi kenyataan, karena
kalau minyak dieksploitasi, harus ada buangan api yang
tidak padam, seperti di Balongan. (H. Mangarahon
Dongoran/"PR")***
 


__________________________________
Do you Yahoo!?
SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!
http://sbc.yahoo.com

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke