Dedy, Salah satu utk melihat (batas erosi/unconf) emang mungkin dengan melihat foram, palyno (nano-nano) fosil2nya (enviroment identification atau umur). Namun tentunya tidak dapat dilakukan utk semua sumur. Jadi kita akan tahu dari satu sumur dengan baik. Nah ketika akan menarik batas yg sama (ekivalen) disumur sebelahnya maka yg dipakai kembali lagi hanya electric log saja, yang pada umumnya hanya terdiri basic log data (G-Ray, Resistivity, Sonic, Den-Por).
Utk memperkirakan lithology IVF ternyata tidak sederhana. Emang dari teori "pembentukan wadahnya" IV (incised Valey) menunjukkan adanya intensitas energy yg lebih besar pada IV ini, kan terjadi erosi :p . Namun besarnya energy (arus air) apakah masih bisa dipakai untuk memperkirakan energy yg besar juga ketika "pengisian" IV ini. Secara geometri IV ini dibentuk oleh energy yg relativ lebih besar, namun ketika diisi .... mungkin saja masih mempunyai intensitas energy yg besar juga. Artinya ...--> mungkin sandier ... pertanyaannya : akankah IVF lebih banyak pasirnya ketimbang clay/mud ? ... yg perlu diuji kan asumsi ini bener apa enggak ? .. atau mungkin ada teori yg dapat menunjukkan bagaimana proses pengisian IV ini ? Paling tidak saya bisa mencari dimana batas erosinya .... Tapi ketika menemukan jawaban "tidak selalu" ... ini yg sulit ... Karena menurutku teori science yg bagus musti bisa mempermudah ketika membuat prediksi (postdiksi). Lam salam RDP [EMAIL PROTECTED] 27/06/2003 10:06 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject: Re: [iagi-net-l] Incised Valley, Fluvial Channel, DistributaryChannel (wasRe: [iagi-net-l] Fluvialchannel (incised) fill vsfluvial distributarychannel Mas Rovicky, kalau menurut teori sih, dengan asumsi bahwa IV akan mengerosi lebih "dalam" ke arah deposit yang ada dibawahnya, mungkin identifikasinya dapat dilakukan dengan membandingkan perubahan lingkungan pengendapan yang significant (jump) dari IV deposit dengan section yang tererosi di bawahnya. Ini bisa dilakukan dengan membandingkan jumlah dan komposisi mikrofossil (foram, pollen dsb) dari kedua section tsb. IV deposit (mungkin) akan memiliki kandungan pollen yang lebih tinggi dibandingkan dengan section yang di erosi dengan asumsi bahwa selama prograding IV akan mengerosi TST atau HST section yang ada dibawahnya...Tapi ini cuma teori lho Mas...bisa diterapkan apa nggak, pandito-pandito lulusan universitas Vico atau Total pasti lebih tahu... Deddy "Rovicky Dwi Tambahan yang cukup krusial buat saya sekarang ... Saya emang sedang mecari dimana saya musti menarik batas sebagai pertanda awal dari lowstand. Ya akhirnya saya menggunakan asumsi tentunya ada erosi, dan seterusnya dengan asumsi ada fluvial channel .... tapi kok ...? Kalau kita percaya saat ini (recent) adalah saat high stand ... kenapa masih saya jumpai juga channel ? Loh iya kan jelas dan semua juga bisa saja melihat adanya fluvial channel serta distributary channel di present day Mahakam ... Apalagi kalao pakai IKONOS, malah kelihatan sungai-sungai (fluvial channel) selebar 1 meter sekalipun .. ? Akhirnya ya aku hanya dapat memutuskan dengan pemikiran "statistikal" juga (walopun bukan numerik dihitung dengan angka) ... - Saat lowstand ... "lebih banyak" erosi terbentuk ... "kadang-kadang" juga ngga tererosi (? type 2) - Saat lowstand ... 'salinity water' "lebih" fresh ... tentunya tidak disemua daerah karena batasnya tidak akan tegas. - Saat lowstand ...'incision'"lebih mudah" terbentuk ... akan lebih mudah dijumpai tapi tergantung ... Apakah IVF "lebih banyak" sand, lebih memungkinkan ? kalo semua masih fifty-fifty .... howgh .... bisa-bisa aku kram karena diem sajah tanpa memutuskan sesuatu ... tapi jelas aku ngga akan memutuskan berdasarkan "anomali" sajah ... Kayaknya ini Pe eR untuk bekal whik en hef e nais whik en RDP >From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus <[EMAIL PROTECTED]> >Date: Fri, 27 Jun 2003 07:39:46 +0800 > >Mungkin enggak kalau kriterianya dibedakan secara regionalnya... > >kan incised valley dibentuk kalau ada perubahan yang skalanya lebih global >mis : sea level drop yang menimbulkan Unconformity.... >jadi kalau sifatnya lokal ya berarti cuma channel biasa tapi kalau >sifatnya regional ( bisa ditrace dari seismic linenya) ada kemungkinan itu >incised valley... > >"ERY ARIFULLAH " <[EMAIL PROTECTED]> >Please respond to iagi-net > >Pak Hasan, > >Incised Valley (lembah torehan). kalau demikian berapa >lebar lembahnya dan dalamnya untuk bisa disebut incised >valley? Incised Valley bisa diisi oleh fluvial dan >estuarine atau estuarine system saja, bagaimana kalau >diisi dengan multistorey distributary channel? apa bisa >multistorey dist. channel dijadikan indikasi sebagai >incised valley? > >Salam, >Ery > >On Wed, 25 Jun 2003 20:36:49 +0700 (WIT) > "Hasan Sidi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > >Wah, koq kayaknya jadi melebar ke mana-mana ... > > > >First of all, fluvial channel di deltaic system tidak > >selalu incised > >valley (makanya judul saya ganti). Incised valley by > >definition > >berhubungan dengan sea level drop. Sementara fluvial > >channel bisa saja > >terbentuk karena progradasi/ retrogradasi "biasa" > >sehingga ada fluvial > >channel ditengah-tengah distributary channels. > > > >Kedua, IVF tidak selalu sand-filled. Banyak IVF yang > >hanya kasar di bagian > >bawah (dengan clay pebbles occasionally yang membuat GR > >jadi false)dan > >atasnya muddy system (e.g. estuarine deposits). > > > >Ketiga, tidak ada istilah fluvial distributary channel. > >Yang ada fluvial > >channel dan distributary channel. Nah yang kedua ini bisa > >didominasi > >fluvial system. Istilah yang lebih tepat adalah > >fluvial-dominated > >distributary channel. > > > >Ke-empat, fluvial energy umumnya tidak seragam untuk tiap > >parasequence. > >Bisa saja suatu muddy fluvial deposit ditumpangi higher > >energy deltaic > >system. Akibatnya pada satu lokasi, fluvial channel tsb > >bisa tampak "less > >energy" timbang distributary channel diatasnya. > > > >Kelima, mungkin ini bisa sedikit memberi jawaban ke > >pertanyaan awal, > >membedakannya tidak bisa hanya dengan well-log semata > >(agree dg Pandito). > >Integrate dengan data lain sehingga punya gambaran 3D > >atau malah 4D yang > >lebih luas (tidak harus via seismic; banyak > >well-correlation juga bisa > >membantu). Kalau di Mahakam misalnya, mungkin bisa bawa > >candidate IVF tsb > >ke basin margin sehingga lebih "kontras" timbang di > >depocenter. Lihat > >perkembangan paleogeography-nya throughout time disekitar > >interval yang > >anda curigai. > > > >Moga-moga membantu, tidak hanya arm waving ... > > > >F. Hasan Sidi > >Jason Geosystems - Jakarta office > >Phone: +62 21 252.3785 > >Fax: +62 21 252.3784 > > > > > > > >> -----Original Message----- > >> From: Shofiyuddin Thoha > >>[mailto:[EMAIL PROTECTED] > >> Sent: Wednesday, June 25, 2003 9:14 AM > >> To: [EMAIL PROTECTED] > >> Subject: Re: [iagi-net-l] Fluvial channel (incised) fill > >>vs fluvial > >> distributarychannel > >> > >> > >> > >> Membedakan facies tho? ini berarti kita harus berandai > >>andai > >> dulu dong (ini > >> kalau bener ya). > >> 1. Fluvial channel : > >> - high energy, traction system, berbutir sangat > >>kasar, > >> multi staking > >> channel kalau ada, > >> - expresi di log barangkali tercermin dari GR yang > >>lebih clean, > >> porositas yang lebih tinggi tapi dengan Swirr yang > >>rendah (Npor lebih > >> kecil), overlay N-D barangkali lebih rapat ketimbang di > >>shaly > >> sand atau > >> finer sand. > >> 2. Fluvial Distributary Channel > >> - energy lebih rendah, finer grained, shaly > >> - log barangkali menunjukan GR yang lebih dirty, > >> porositas tinggi tapi > >> dengan Swirr yang lebih tinggi (Npor lebih besar) > >> kalau salah tolong dikoreksi. > >> Untuk log SP, sekarang kok nampaknya data akuisisi nya > >>gak > >> bagus lagi ya, > >> gak kayak dulu (di kursus kursus) yang bisa juga untuk > >> menentukan kisaran > >> relatif grain sizenya. > >> > >> salam > >> shofi > >> --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------