Mas

Mau menyamakan persepsi dulu....

Pengertian serpih di zona transision of overpressure zone ,  apakah shale 
yang karena temperature dan panas telah mengalami metamorfosa sehingga 
menjadi serpih atau yang lain...?
jadi dengan kata lain serpih ini menjadi heat insulator karena sudah tidak 
punya air lagi di porinya....beda dengan shale biasa yang banyak 
mengandung air di porinya....?





"Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>
19/08/2003 01:32 AM
Please respond to iagi-net

 
        To:     <[EMAIL PROTECTED]>
        cc: 
        Subject:        Re: [iagi-net-l] Overpressure & HC Generation (TEMPERATURE)


Untuk menambahkan pengertian tentang perubahan gradien geothermal di 
section
overpressure di delta mahakam saya rasa perlu sharing beberapa fenomena 
yang
saya amati terutama di lapangan-lapangan di onshore (darat).

Kenaikan gradien geothermal paling tinggi biasanya diamati pada section 
yang
disebut sebagai "Transition to Over Pressure Zone", atau lazim juga 
dikenal
sebagai "Seal of Overpressure Zone", dimana konduktivitas thermal dari
serpih di zona ini benar-benar ekstrim rendahnya, sehingga mekanisme heat
dissipation seperti yang disebutkan Pak Awang menjadi lambat sekali,
menghasilkan gradien geothermal yang tinggi. Serpih di transition zone
inilah yang sebenarnya berfungsi sebagi insulator panas seperti yang
disebutkan Pak Awang.

Di bawah zona transisi tersebut berkembanglah apa yang disebut sebagai
"Over-Pressure Zone" atau "Real Over-Pressure Zone" atau "Hard 
Over-Pressure
Zone", dimana serpihnya relatif mempunyai kejenuhan air yang tinggi yang
tidak sempat dikeluarkan dari sistim karena pengendapan yang cepat dan
"massive". Gradien geothermal di zona ini memang masih lebih tinggi dari
pada "Normal Pressure Zone", tetapi tidak lebih tinggi dari gradien di 
zona
transisi. Hal ini disebabkan oleh adanya air didalam sistim, dimana air
tersebut pada umumnya mempunyai konduktivitas thermal cukup tinggi 
sehingga
memberikan besaran total konduktifitas thermal sistim serpih-air yang
relatif lebih tinggi dari pada serpih di zona transisi.

Khusus untuk inquery mas Ferdi tentang:
"Apakah overpressuring dapat di"trigger" oleh temperatur tinggi di bawah
permukaan..." saya agak berbeda dengan Pak Awang ataupun Pak Gede, yaitu:
MUNGKIN saja.
Pernyataan tersebut bukan berdasarkan pengalaman di Kutai, tetapi dari
pengertian konseptual tentang kemungkinan adanya LATE INTRUSION, terutama
yang berupa SILL yang dapat memberikan "panas" lebih kepada paket
lapisan-lapisan sedimen diatas dan dibawahnya. Apabila dibagian atas dari
paket sedimen yang terkena "panas" tersebut didapatkan adanya seal yang
cukup tebal, maka kemungkinan besar air formasi yang ada didalam paket
tersebut akan mengalami pemanasan lebih dan terjadilah aquathermal 
expansion
/ pressuring yang bermuara pada pembentukan zona overpressure. Apakah ada
rekan-rekan yang dapat mem-verifikasi hipotesis tersebut? Di Barito 
(Tanjung
Fm) dan di Tarakan (Meliat Fm) kemungkinan besar paket batuan reservoirnya
ada yang berasosiasi dengan Sill. Apakah indikasi overpressure ada juga
dikedua tempat tersebut??

Mudah-mudahan bermanfaat.

ADB


----- Original Message -----
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, August 15, 2003 3:44 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Overpressure & HC Generation


> Ferdi,
>
> Tidak selalu berkorelasi, tetapi gejala itu banyak diamati terjadi (Gulf
Coast, North Sea, South China Sea, juga Mahakam). Relation-nya atau lebih
cocok rationale-nya karena serpih di situ punya konduktivitas termal yang
rendah sehingga bisa berperan sebagai heat insulator yang menyebabkan
abnormal temperature gradien terjadi di overpressured shales. Kalau
konduktivitas termal tinggi maka akan terjadi hilang panas secara cepat
(heat dissipation).
>
> Hubungan sebaliknya ? ada temperatur tinggi lalu overpressure ? Rasanya 
ga
berlaku. Mesti ada pressured shales dulu, kemudian ada kompresi tektonik,
rapid burial sediments, HC generation dari rock matrix, atau thermal
expansion fluid (ini yang berhub dengan kenapa di overpressured shales
temperaturnya naik).
>
> Salam,
> Awang H. Satyana
> Eksplorasi BP Migas
>
> KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> apa memang selalu ada korelasi kalau ada overpressure maka gardien
> temperature akan lebih tinggi....?
> dimanakah kira - kira relationnya....?
> apakah ada overpressure lalu gradien temperature jadi tinggi atau ada
> temperature tinggi lalu ada overpressure...?
>
> Salam
>
> Ferdi
>
> lagi cari -cari hubungan ovp dan temperature...
>
>
>
>
>
> Awang Satyana
> 15/08/2003 10:01 AM
> Please respond to iagi-net
>
>
> To: [EMAIL PROTECTED]
> cc:
> Subject: [iagi-net-l] Overpressure & HC Generation
>
>
> Mungkin kita perlu balik dulu ke konsep asal overpressure ya. Abnormal
> overpressure (>0.53 psi/ft) timbul karena ketidakmampuan pore fluids
> migrate keluar dalam suatu periode geologi akibat beban stress yang
> menyebabkan fluid pressure naik. Beban stress itu bisa berasal dari :
> rapid loading yang akan menyebabkan ketidakseimbangan kompaksi, thermal
> expansion of fluids, kompresi tektonik, generasi HC di rock matrix.
>
> Suatu hal yang menarik dalam hubungan GG (grad geotermal), overpress,
> kematangan dan ekspulsi adalah bahwa formasi2 yang overpressured 
cenderung
> menaikkan GG. Kenaikan temperatur maka akan meingkatkan kematangan 
batuan
> induk. Sehingga, di basins dengan overpressure, kebanyakan HC generation
> terjadi di deep, overpressured fluid compartments. Ini banyak terjadi di
> daerah delta, termasuk tempat Pak Rovicky bermain2 :-)). Di Mahakam 
Delta
> (kita ambil kasus Handil dan Badak), top overpress di sekitar 3000 m, di
> Badak di sekitar 3300 m (silakan teman2 Total dan VICO koreksi). HC di
> kedua field ini digenerasikan dari prodelta shales ayng overpress di
> kedalaman dengan pressure grad 0.9 psi/ft dan temp > 100 deg C. Ketika
> terkjadi top seal fracture (akibat overpress juga) maka HC bergerak ke
> atas ke normally pressured reservoir. Di Handil bikin kasus unik karena
> terjadi apa yang disebut evaporative fractionation (Thompson, 1988) yang
> khas buat vertical migration di delta. Minyak semak
> in
> ringan ke reservoir2 dangkal dan meninggalkan residuum di bawah yang 
bisa
> cracking jadi gas juga dan pyrobitumen di overpressured compartment 
dengan
> temperatur tinggi.
>
> Lain delta lain CSB (central Sumatra Basin) yang GG-nya termasuk yang
> ekstrim tinggi di seluruh dunia. Kenapa ? Sebagian bilang karena di 
bawah
> CSB ada suture Mutus yang merupakan weak zone ke mantle sehingga heat 
flow
> di situ tinggi, ini pernah dilihat dan memang GG tinggi lebih kurang
> segaris dengan suture Mutus. Di sini generasi HC tidak perlu 
overpressure,
> kematangan di tempat dangkal (oil window) sudah cukup tercapai akibat GG
> yang ekstrim tinggi.
>
> Kalau oil/gas prone, lebih banyak dikontrol oleh kimiawi source, artinya
> tipe kerogen. Pematang brown shales CSB adalah tipe I lakustrin klasik
> yang sangat oil prone, sedangkan tipe Kutei/Mahakam adalah tipe III
> vitrinite yang 70 % gas 30 % minyak, itu pun bergantung kepada nilai
> hidrogen-nya, semakin tinggi H bisa semakin fluid., termasuk coal-nya,
> kalau H-nya tinggi (bisa dicari dengan elemental analysis) bisa liquid
> generated.
>
> Yah itu dulu...Selamat libur panjang dan "panjat pinang" juga upacara
> 17-an...
>
> Salam,
> Awang H. Satyana
> Eksplorasi BP Migas
>
>
>
> Rovicky Dwi Putrohari
> wrote:
> Pak Awang,
> Bagaimana efek Grad Geothermal, (over) pressure, kematangan dan ekspulsi
> (first migration)?
>
> Ketika "bermain" didaerah yg mempunyai Gradien Geothermal yg sangat 
tinggi
>
> (ekstrimya Central Sumatra Basin-CSB) tentunya akan mungkin terjadi
> expulsi
> yg "lebih mudah" ketika source tersebut matang dalam "kedalaman yg
> dangkal"
> (loh piye iki?). Dimana pada waktu itu overburden relatif belum begitu
> besar, source rock tersebut sudah matang karena temperaturnya tinggi.
> Sehingga ketika sampai di "oil window" pun ekspulsi (first migration) 
bisa
>
> terjadi dan relatif lebih efektif. Karena pressure disekitar source
> tersebut
> relatip lebih kecil pressurenya.
>
> Namun didaerah yg mempunyai Gradien Geothermal (GG) rendah (misalnya 
Kutei
>
> Basin), untuk mencapai kematangan batuan induk diperlukan kedalaman yang
> relatif lebih dalam :) ... dikedalaman yg sama dengan diatas tentunya
> belum
> mengakibatkan tingkat kematangan yg sama.
>
> Jadi secara fisis/mekanis "pressure" diperlukan untuk ekspulsi, namun
> bagaimana dengan effect over pressure disekitar/disekeliling source rock
> tsb
> spt kasus diatas ?
> Apakah ini salah satu yg menyebabkan kenapa di CSB lebih banyak
> fraksi-minyaknya, sedangkan di Kutei/Mahakam lebih banyak fraksi gasnya
> ....
> (tentunya faktor kimiawi dari sourcenya juga ada) ... saya juga hanya
> membandingkan kedua sisi ekstrim saja sih ... karena nantinya akan 
muncul
> anomali2 yg menyembunyikan potensi2 HC disitu :)
>
>
> hef e nais looong whik en
>
> RDP
> "kok ya kebetulan saya bermain-main di kedua ekstrim diatas :)"
>
>
>
>
> ---------------------------------
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
> ---------------------------------
> Do you Yahoo!?
> Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software




---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan 
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------





---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke