Biasanya kalau reklamasi pantai itu ada studi dampak lingkungannya tidak
ya?  Yang kontrol siapa?  Pernah tidak ada kasus seperti reklamasi pantai
tetapi tidak disetujui oleh DPR karena damage-nya terlalu banyak?  Misalnya
proyek penggantian atau apalah namanya...?



                                                                                       
                             
                    "Imam A.                                                           
                             
                    Sadisun"              To:     <[EMAIL PROTECTED]>                  
                           
                    <[EMAIL PROTECTED]       cc:                                       
                                
                    u-u.ac.jp>            Subject:     Re: [iagi-net-l] Reklamasi 
Pantura Tetap akan Dilanjutkan    
                                                                                       
                             
                    10/15/2003                                                         
                             
                    04:32 PM                                                           
                             
                    Please respond                                                     
                             
                    to iagi-net                                                        
                             
                                                                                       
                             
                                                                                       
                             




Sedikit menambahkan: Secara umum reklamasi pantai bertujuan untuk menambah
jumlah daratan, dapat dilaksanakan dengan:
- filling
- polder
- drainage
atau kombinasi dari ketiga metode tsb., terutama tergantung morfologi
pantai yg akan direklamasi.

Salam,
~imam

On Wed, 15 Oct 2003, Untung Sudarsono wrote:

> Gampangnya ya ngurug laut alias lautnya ditimbun begitu.
>
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> > FYI.  Ini beritanya agak lama, tetapi saya baru dapat kemarin.
> > Saya masih kurang jelas apa yang dimaksud dengan reklamasi, mungkin ada
> > yang bisa menjelaskan?
> >
> > Parvita H. Siregar
> > Geologist-ENI Indonesia
> > Kuningan Plaza, South Tower 9th Floor
> > Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 11-14
> > Jakarta 12940 Indonesia
> > Tel: (62-21) 3000-3200
> > Fax: (62-21) 3000-3230
> > mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >
> > 13 Agustus 2003
> > Reklamasi Pantura Tetap akan Dilanjutkan
> >
> > BeritaJakarta.com Reklamasi pantai utara (Pantura) Jakarta tetap akan
> > dilanjutkan. Reklamasi seluas 2.500 hektar itu diharapkan mampu
memperbaiki
> > kondisi lingkungan pantura Jakarta yang rusak parah. Hal ini
dikemukakan
> > Ketua Harian BPR Pantura Propinsi DKI Jakarta  Ir. Moch. Sidarta kepada
> > wartawan di Front Row Restaurant, Taman Ria Senayan, Senin (11/8).
"Hanya
> > sekarang bagaimana kita mengendalikan banjir tersebut," ujarnya.
> > Menurutnya, bahwa ada atau tidak ada reklamasi, Jakarta pasti banjir
bila
> > musim penghujan tiba. Sementara menanggapi polemik yang beredar di
> > masyarakat sekitar masalah reklamasi Pantura, Badan Pelaksana Harian
(BPR)
> > Pantura DKI Jakarta menyatakan keprihatinannya.
> > Ia menjelaskan konsep reklamasi yang menurut rencananya dilaksanakan
pada
> > tahun 1995 namun hingga saat ini belum terlaksana adalah konsep
pembangunan
> > pantai terpadu, di antaranya terdiri dari penataan dan pengelolaan
pantai
> > dan pesisir secara terpadu, yang merupakan pendekatan lintas sektor.
> > Selain itu, lanjutnya juga pembenahan, penataan dan pembangunan pantai
yang
> > ada merupakan syarat mutlak dalam menangani masalah perkotaan yang jauh
> > lebih besar. Seperti, rumah tanpa izin di bantaran sungai, masalah
sampah,
> > masalah pembuangan limbah serta masalah sosial yang menyangkut kondisi
> > nelayan dan kondisi kesehatan masyarakat di sekitar pantai.
> > "Anggapan masyarakat selama ini bahwa reklamasi Pantura suatu kegiatan
> > fisik yang masif dan akan menggusur kehidupan nelayan," kata Sidharta.
> > Padahal menurutnya tidak seperti itu. Program reklamasi ini merupakan
> > program jangka panjang selama 25 tahun. "Kami tidak langsung
mereklamasi
> > secara massif," katanya.
> > Sementara, Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup DKI Jakarta,
Kosasih
> > Wirahadikusumah mengungkapkan reklamasi merupakan salah satu alternatif
> > dari pemecahan masalah kota dalam hal mengantisipasi pemukiman akibat
> > pertambahan penduduk. "20 tahun mendatang kota-kota di sekitar Jakarta
> > yakni Bogor, Bekasi dan Tangerang akan mengalami pertambahan 2 kali
dari
> > sekarang," katanya.
> > Kosasih melanjutkan, kota-kota yang berada di sekitar Jakarta tersebut
akan
> > sibuk sendiri untuk memecahkan masalah pertambahan di wilayahnya.
"Hingga
> > Jakarta juga harus siap untuk mengantisipasi wilayahnya sendiri,"
katanya.
> > Salah satunya dengan melakukan reklamsi pantura.
> > Reklamasi yang sedang dan telah dilaksanakan di DKI Jakarta adalah
Pantai
> > Mutiara, Pelabuhan Muara Baru, Pelabuhan Muara Angke, kawasan industri
dan
> > perumahan Ancol Barat, pelabuhan Tanjung Priok, Pantai Indah Kapuk,
Sunter,
> > Ancol dan Kelapa Gading.
> > Dalam siaran pers yang diterima beritajakarta.com, Rabu (30/7),  Ketua
> > Harian BPR Pantura Propinsi DKI Jakarta Ir. Moch. Sidarta menjelaskan,
> > bahwa reklamasi Pantura memang menimbulkan dampak positif maupun
negatif.
> > Gubernur dan jajaran Pemprop DKI Jakarta, sama halnya dengan pihak
Meneg
> > LH, juga mempunyai kekhawatiran yang sama atas dampak negatif. Karena
> > itulah, Pemprop DKI membuat kajian-kajian yang terukur tentang dampak
> > negatif tersebut.
> > Apabila dampaknya memang negatif, kata Sidarta, maka Pemprop DKI
Jakarta
> > dan BPR Pantura, akan menjadi badan yang pertama kali menyetop dan
melarang
> > kegiatan tersebut. Selain itu juga, BPR Pantura mempunyai tugas
> > mengendalikan pembangunan pantai tersebut yang dilaksanakan oleh para
stake
> > holder.
> > Untuk itu, lanjutnya BPR Pantura DKI Jakarta memberikan penjelasan
untuk
> > meluruskan masalah yang sebenarnya terjadi. Reklamasi Pantura merupakan
> > sebagian dari program penataan dan pengelolaan Pantai Utara Jakarta,
yang
> > terdiri dari Revitalisasi dan Reklamasi.
> > Sidarta menuturkan, keadaan obyektif Pantura Jakarta sekarang ini
sungguh
> > memprihatinkan dan terjadi degradasi terus menerus terhadap lingkungan
> > maupun infrastruktur yang ada. Jumlah nelayan dan pemukimannya terus
> > bertambah, begitu juga dengan fasilitas yang perlu diperbaiki. Mangrove
> > semakin merana dan rusak, serta sudah tidak lagi menjadi tempat memijah
> > ikan. Sampah dimana-mana memenuhi 13 sungai dan bantaran sungai penuh
> > dengan hunian tanpa izin. Kecuali itu sarana transportasi, air bersih,
kota
> > tua yang sangat berpotensi untuk wisata, semua dalam keadaan yang
> > memprihatinkan.
> > Lebih lanjut dia mengemukakan, Jakarta sebagai kota pantai merupakan
> > kawasan strategis, sehingga perlu dikembangkan sebagai kota pantai yang
> > handal serta dapat menyediakan sarana dan prasarana untuk era abad 21,
yang
> > akan membuat Jakarta sebagai kota pantai yang sejajar dengan kota besar
di
> > dunia lainnya. Jakarta juga memerlukan perkembangan terutama membuat
> > lapangan pekerjaan untuk menampung kebutuhan masa sekarang dan akan
datang,
> > dimana penataan pantai akan bisa memberikan peluang terciptanya
pekerjaan.
> > Penataan ini merupakan program jangka panjang yang melibatkan semua
stake
> > holder, termasuk para nelayan yang ada.
> > Reklamasi Pantura, jelas Sidarta mempunyai tujuan utama merevitalisasi,
> > memperbaiki kehidupan masyarakat pantai, termasuk nelayannya. Pantai
juga
> > ditata kembali bagi kesejahteraan masyarakat, dengan memberdayakan
> > keunggulan ekonomis dari pantai tersebut, seperti pariwisata, industri,
> > pelabuhan, pantai untuk publik dan juga perumahan.
> > Selain hal yang disebutkan di atas, masih ada hal lain yang dijadikan
> > sebagai pertimbangan, misalnya mengarahkan pembangunan Jakarta ke
Utara,
> > agar tidak mengganggu daerah resapan air di Selatan, menampung
perumahan
> > bagi lebih 600.000 penduduk Jakarta yang akan datang, memperbaiki Kota
Tua
> > untuk pariwisata, membuat pantai untuk publik, dan memperbaiki wilayah
> > pantai utara yang tergedrasi.
> > "Untuk itulah dibuat program penataan dan pengelolaan pantai yang
terdiri
> > dari revitalisasi dan reklamasi, dimana nilai tambah reklamasi dipakai
> > membiayai penataan dan revitalisasi pantai yang ada, seperti pantai
untuk
> > publik, memperbaiki mangrove, mengurangi banjir, menata nelayan dan
> > menyediakan fasilitas nelayan, pembangunan infrastruktur dan
lain-lain,"
> > jelasnya.
> >
> > CONFIDENTIALITY AND DISCLAIMER NOTICE:
> > This message and any attached files may contain information that is
> > confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by
the
> > intended recipient. If you are not the intended recipient, please
notify
> > the sender immediately and delete the message. In any case the Company
> > dissacociates from any statement or opinion contained in the message
sent
> > by its network which are not closely related to its activities.
> >
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
> > To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
> > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])
-http://fosi.iagi.or.id
> >
> > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> >
> > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> >
> > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> >
> > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> >
> > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> >
> > ---------------------------------------------------------------------
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])
-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> ---------------------------------------------------------------------
>


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------






---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke