Sangat memprihatinkan... Harusnya ada niat baik dari semua pihak buat menjaga kelangsungan investasi pertambangan di Indonesia. Sebentar lagi atau mungkin telah terjadi, akan ada mafia-mafia pertambangan yang komponennya bisa macam-macam termasuk pihak penguasa yang mestinya melindungi investor. Gangguan keamanan terjadi di semua sektor pertambangan... Mengerikan membaca raksa yang dipakai memisahkan logam dari bijih tanpa pengawasan penggunaan yang aman. Kelak beberapa tahun kemudian bagaimana kecerdasan generasi penerus di tanah Halmahera kalau tumbuhan di situ tercemar raksa... Ah, sebagian gambar suram potret negriku masa kini.. Salam prihatin, Awang - BP Migas
argo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Press Release PT. Nusa Halmahera Minerals bergerak di bidang pertambangan emas di pulau Halmahera di Maluku Utara, berdasarkan Kontrak Karya yang ditandatangani pada tahun 1997 dan telah berproduksi sejak tahun 1999. Pada hari Jum’at tanggal 24 Oktober 2003, penambang liar kebanyakan berasal dari luar provinsi Maluku Utara, menduduki area Toguraci pit. Para penambang liar tersebut telah memulai melaksanakan penambangan bijih emas di area tersebut. Seorang pemimpin para penambang liar tersebut telah mengancam para karyawan PT. NHM dengan kekerasan jika menganggu kegiatan mereka. Telah terjadi pengrusakan yang signifikan terhadap properti perusahaan yang dilakukan oleh para penambang liar di dan di sekitar area tersebut. Para penambang liar tersebut telah mendirikan tromol-tromol di desa-desa sekitar tambang untuk mengolah emas dari bijih batuan yang dicuri dari daerah tambang. Proses pengolahan dengan menggunakan air raksa yang mempunyai dampak yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat. PT. NHM telah memberitahukan kepada polisi, Bupati Halmahera Barat, BAPPEDALDA, Gubernur Maluku Utara dan DPRD tiga bulan yang lalu mengenai adanya tromol tersebut dan adanya potensial perusakan lingkungan namun hingga hari ini belum ada pemecahan terhadap masalah tersebut. Manajemen telah mengambil tindakan untuk mengamankan para karyawan dan aset perusahan dan telah mengadakan pembicaraan dengan pejabat pemerintah mengenai bagaimana menegakkan hukum dan mengusir para penambang liar tersebut. PT. NHM juga telah menghubungi ketua TIM PELAKSANA PUSAT PENANGGULANGAN PERTAMBANGAN TANPA IZIN (TP3 PETI) yang telah cukup berpengalaman dalam menangani penambang liar di Kalimantan, Manado, Gorontalo dan daerah tambang lain di Indonesia. Sebagai salah satu tambang emas yang beroperasi/berproduksi legal, PT. NHM sangat prihatin terhadap insiden keamanan ini yang dapat menciptakan ketidakpastian usaha pertambangan di Indonesia. Dimulainya produksi bijih dari deposit Toguraci akan ditunda hingga para penambang liar tersebut diusir dari Toguraci. John Blake General Manager Press Release. PT Nusa Halmahera Minerals operates a Gold Mine on the island of Halmahera in North Maluku. The mine is a Contract of Work signed in 1997 and has been in production since 1999. On Friday 24 October 2003, illegal miners, many from outside the province of Maluku Utara, occupied the Toguraci pit area. The illegals immediately commenced mining gold ore outcrops in the area. A leader of the occupying illegal miners has threatened PT NHM employees with violence if they interfere with their activities. There has already been significant damage to Company property by these illegal miners in and around the occupied area. The illegal miners have established trommels in outlying villages to recover Gold from rock ore stolen from the mine. The process uses Mercury will have long term harmful effects on the environment and long term effects on the health of the local people. PT NHM advised the Police, Bupati of Halmahera Barat, BAPPEDALDA, Governor of North Maluku and the DPRD three months ago about the existence of the trommels and the potential for environmental damage, with no resolution at this time. Management has taken action to secure the safety of employees and company assets and is in discussions with Government authorities on how to enforce the law and remove the illegal miners. PT NHM is also in contact with the Chairman of TIM PELAKSANA PUSAT PENANGGULANGAN PERTAMBANGAN TANPA IZIN (Central Execution Team Against Illegal Mining) who has considerable experience with illegal miners in Kalimantan, Manado, Gorantalo and other mining areas in Indonesia. As one of the legal operating/producing gold mines, PT NHM is deeply concerned over this security related incident which has undoubtedly created more uncertainty in the Indonesian business climate. The commencement of ore production from the Toguraci deposit will be delayed until the illegal miners are removed from Toguraci. John Blake General Manager --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------- Do you Yahoo!? Exclusive Video Premiere - Britney Spears