Ass.Wr.Wb.,
Eh Abah, saya berusaha untuk menjawab sebisa saya, namun jika kurang
lengkap, mohon bantuan teman2 terutama dari kalangan akademisi untuk
melengkapinya.


1.Apabila disebandingkan dengan ngara lain (Asia /Eropa/USA /Australia)
 apakah waktu 6 - 7 tahun itu terlalu lama ?

 2. Dengan jumlah S3 yang dihasilkan sebanyak 15 (lima belas) orang untuk
 jangka waktu 46 (empat puluh enam tahun) yang berarti hanya menghasilkan
 satu orang dalam waktu tiga tahun , .................

Jawab (J+) :
Untuk pertanyaan kedua butir diatas, jawabannya telah diberikan/diuraikan
oleh Pak Koesoemadinata lewat milis kita kemarin.

Jika kita mengikuti perhitungan waktu Abah yang mendapatkan angka "hanya"
satu orang S3 dalam waktu 3 tahun, INIPUN BAGI SAYA SUDAH RUARRRR BIASA,
karena berarti bisa tepat waktu 3 tahun pendidikan doktor di Dept. Geologi
ITB ini (?), meski menurut saya seharusnya, idealnya, lebih dari 15 doktor
untuk kurun waktu 46 tahun.

..................bagaimana program ITB atau pendidikan geologi lain untuk
menambah jumlah lulusan S3 ?.........................

J+ : Dulu, sebelum ada Program Pascasarjana (PPs) ITB, yang juga sempat
menjadi fakultas tersendiri, sebagai Fakultas Pascasarjana (untuk
mengingatkan, agar TIDAK MENGUCAPKAN Pasca = PASKA, karena yang benar adalah
Pasca= PASCA, di sini c=ce atau kalau dulu tj, bukan c=k) ada suatu komisi
yang mengurusi program doktor/S3, namanya Komisi Doktor. Bahkan, komisi
tersebut sudah ada sejak sebelum berdirinya PPs., dan komisi tersebut kalau
tidak salah langsung sebagai salah satu organ di Senat ITB.
Salah satu ketentuan di Komisi Doktor saat itu, juga di PPs-ITB, untuk
pembimbing utama adalah HARUS Guru Besar, yang dapat dibantu oleh pembimbing
pendamping (II dan III) berijasah S3. Ketentuan tersebut oleh ITB telah
diubah, bahwa sebagai pembimbing utama DAPAT mulai Lektor Kepala tetapi
HARUS berijasah S3.
Ketentuan baru tersebut dimaksudkan agar mahasiswa S3 dapat KESEMPATAN lebih
luas mendapatkan pembimbing yang langsung lebih sesuai dengan bidangnya,
mengingat banyak staf yang sudah Lektor Kepala dan S3 yang mampu membimbing
dalam bidang ilmunya masing2, sedangkan Guru Besar jumlahnya yang semakin
"langka", yang kadang bidangnya tidak sesuai.
Hal lain adalah, penanganan masalah program S3 tidak sentralistik lagi
seperti dulu, ketika semuanya diurus oleh Komisi Doktor baik ketika langsung
di bawah Senat ITB maupun di PPs-ITB. Lebih kurang setahun lalu,
penanganannya diserahkan langsung di fakultas (Majelis Pascasarjana
Fakultas-MPs Fak.) dan di departemen (Komisi Pascasarjana Departemen -KPPs
Dep.).Dengan pengaturan yang demikian, maka diharapkan kontrol kualitas
(+waktu) menjadi lebih terstruktur, baik untuk mahasiswanya maupun
pembimbingnya. Sebagai contoh, kami dari KPPs dan MPs dalam setahun
berlakunya penanganan program S3 ini, "telah berulang kali" dengan surat
resmi memantau dan mengingatkan serta melakukan evaluasi para mahasiswa dan
pembimbing yang hasilnya, "meminta" agar beberapa mahasiswa S3 mengundurkan
diri karena kami menilai dan yakin kalau  mereka tidak akan dapat
menyelesaikan program S3-mereka.

.................. Apabila saat ini adasebelas orang bagaimana mereka
mendapatkan biaya ? Sponsor ? Tugas dari Instansi ? Biaya sendiri ?

J+ : Ada yang (dulunya) dari sponsor (beasiswa pemerintah utk 3 tahun) dan
juga dari instansi, namun setelah masa "pensponsorannya" habis, ya jadi
biaya sendiri. Yang biaya sendiri juga ada.

 3. Pak Zaim , bagaiman dengan percepatan penambahan jumlah Guru Besar di
 ITB khususnya di Geologi ? Anda lupa menjawabnya.

J+ : Abah, sebenarnya saya tidak lupa menjawab masalah Guru Besar Geologi di
ITB, namun saya sudah menjawab dalam bentuk yang "tersirat" di dalam yang
"tersurat" saya yang lalu.

Hatur nuhun,

 Wassalam

Yahdi Zaim
Dept. Teknik Geologi
FIKTM-ITB
> [EMAIL PROTECTED] wrote:
> >
> > Abah yrsnki Yth.,
> >
> > Saya ingin memberikan penjelasan atas beberapa pertanyaan Abah, dalam
> > setiap pertanyaan seperti di bawah ini :
> >
> > 1. Menurut statistik di Jurusan Geologi /ITB  berapa lama seseorang
> >  menyelesaikan S3 ?
> >
> > Jawab (J+) : Rata-rata 6-7 tahun, meski ada beberapa yang 9 tahun.
> >
> > 2. Selama ini sudah berapa banyak S3 yang dihasilkan oleh Geologi / ITB?
> >
> > J+ : Jika dimulai dari Almarhum Prof. Dr. Sartono yang memperoleh Doktor
> > pada tahun 1958 (sebagai orang Indonesia pertama yang mendapatkan doktor
> > geologi)masih bagian dari FIPIA UI, maka hingga sekarang sudah 15 orang
S3
> > yang dihasilkan ITB, ditambah seorang Doktor Honoris Causa (Dr.HC)yaitu
> > Dr. Soetarjo Sigit.
> >
> > 3. Berdasarkan data  ad 1 dan 2  apakah ini relatif banyak / sedikit/
> >  wajar ?
> >
> > J+ : Tentunya yang ideal harus lebih banyak lagi S3 yang dihasilkan.
Namun
> > masalahnya bukan saja karena (barangkali) sistem ITB dan masalah dari
> > mahasiswa S3nya sendiri, namun juga(ditahun 80-an dan sebelumnya)minat
> > untuk melanjutkan ke jenjang S3 di dalam negeri sangat kurang, mengingat
> > masalah biaya yang tentunya tidak sedikit. Kebanyakan berusaha ke luar
> > negeri dengan biaya dari beasiswa.
> > Sekarang ini yang masih menjadi mahasiswa S3 Departemen Teknik Geologi
ITB
> > (termasuk Andang) sebanyak 11 orang (tertua Angkt.'94 dan termuda
> > Angkt.2003)
> >
> > 4. Sebulan yang lalu (kalau tidak salah) ada sinyalemen dari DepDisnas ,
> > > bahwa PT di Indonesia sangat kekurangan Guru Besar , dan akan ada
> > > program khusus untuk mencapai jumlah yang ideal dalam waktu mendatang.
> > > Bagaimana dengan Geologi ITB dan ITB pada umumnya ?
> > > Karena menurut Pak Koesoemadinata di Geologi ITB saat ini  hanya
seorang
> > > saja Guru Besar itu !
> >
> > J+ : Apa yang dikatakan Pak Koesoema tentang kekurangan Guru Besar di
ITB,
> > memang benar, ini terjadi karena berbagai sebab (kaderisasi,kegiatan
> > penelitian, seminar ilmiah, penulisan dan karya ilmiah) dari para calon
> > yang sangat terlambat,jika diperhitungkan dengan antara laju pensiun
para
> > Guru Besar yang ada sekarang (yang banyak pensiun)dengan laju lahirnya
> > Guru Besar baru (yang sangat seret, dengan berbagai sebab seperti yyang
> > disebutkan sebelumnya ditambah dengan persyaratan administrasi
sebagaimana
> > yang telah diuraikan oleh Pak Koesoema).
> > Untuk Geologi ITB, Guru Besar Geologi yang sekarang berstatus aktif
adalah
> > Prof. Dr. Emmy Suparka, Prof. Sampurno (akan pensiun akhir tahun 2004
ini)
> > dan di Teknik Geofisika (beliau2 masih "merasa" sebagai Geologist juga)
> > adalah Prof. Dr. Djoko Santoso dan Prof. Dr. M.Iwan Tachyudin Taib.
> > Di Geologi UNPAD ada dua orang Guru Besar yaitu Prof. Dr. Adjat
> > Sudradjat(mantan Dirjen Geologi) dan Prof. Dr. Feby (maaf lupa nama
> > lengkapnya). Di Yogya, di Geologi UGM ada seorang Guru Besar yaitu Prof.
> > Dr. Sukandarrumidi, sedangkan di UPN Veteran Yogya, saya dengar ada Guru
> > Besar baru (baru 3 bulan) yaitu Prof. Dr. Danisworo.
> >
> > Demikian Abah, info yang bisa saya sampaikan.
> > Wassalam,
> >
> > Yahdi Zaim
> > Departemen Teknik Geologi
> > FIKTM - ITB
> >
> > > ---------------------------------------------------------------------
To
> > > unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > >
> > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> > > Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan
:
> > > Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> > > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> > > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> > > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> > > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi
> > > Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> > > ---------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------

To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])

Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])

Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])

Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])

---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke