*This message was transferred with a trial version of CommuniGate(tm) Pro*
wah kalo sebulan nunggak lumayan juga bunganya
katakanlah bunga bank per bulannya 0.006 (atau setahun bunga 7%), jadi dalam sebulan terdapat bunga sebesar 16,2 M....wooooo lumayan juga lhoooo......
oh iya kayaknya ada yg salah ketik tuh: Andang Bachtiar harusnya ditulis Dr. Andang Bachtiar
PR
At 06:43 AM 06/02/2004 +0000, you wrote:
Pemerintah nunggak bagi hasil migas Rp 2,7 T
Untuk triwulan I tahun ini, Pemerintah masih menunggak pembayaran dana bagi hasil sektor minyak dan gas (migas) kepada daerah sebesar Rp 2,726 triliun. Hal ini menyebabkan sejumlah proyek pembangunan di daerah menjadi terhambat.
Demikian dituturkan Juru bicara Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas (FKDPM), Jusuf SK di Jakarta, 1/6, seperti dikutip dari Suara Karya.
Realisasi bagi hasil triwulan I seharusnya sudah diterima pada April lalu. Tapi sampai saat ini belum ada kabar kapan bisa tersalurkan.
Hal tersebut sesuai dengan Berita Acara Sidang Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) tentang penetapan daerah penghitungan bagi hasil sumber daya alam (SDA) tahun 2004, bahwa penyalurannya untuk triwulan I 2004, paling lambat diterima daerah pada April sekitar tanggal 21-26.
Akibat keterlambatan ini, keuangan daerah yang terdiri dari 440 kabupaten kota, menjadi morat-marit mengingat daerah harus menutupi biaya yang dialokasikan dari dana bagi hasil tersebut. "Sampai kini belum ada satupun kabupaten di Indonesia yang menerima realisasi bagi hasil migas tersebut," katanya.
Selanjutnya, Dewan Pakar FKDPM, Andang Bachtiar menambahkan, dana bagi hasil migas yang belum diterima daerah itu masih ditambahkan dengan sisa bagi hasil tahun lalu yang belum diselesaikan.
"Tahun lalu masih ada sisa Rp 451 miliar dan bila ditambah dengan dana triwulan I mencapai Rp 2,275 triliun, maka jumlahnya menjadi Rp 2,726 triliun," katanya.
Keterlambatan sepertinya telah menjadi rutinitas pemerintah pusat dalam melaksanakan pasal 6 bab III UU perimbangan keuangan pusat-daerah.
"Kini menjadi luar biasa dengan dasar tunggakan pada triwulan IV tahun 2003 dan triwulan I tahun 2004, mengingat keterlambatannya sudah hampir memasuki bulan ke enam tahun 2004 dan tidak ada pemberitahuan kepada daerah," tegasnya.
Andang menjelaskan, pada 2002 realisasi bagi hasil migas ke daerah mencapai Rp 11,1 triliun, 2003 turun menjadi Rp 10,7 triliun, sedangkan tahun 2004 diperkirakan mencapai Rp 9,1 triliun.
Menurutnya, sebagian besar daerah sangat menggantungkan dana tersebut untuk mendanai sejumlah proyek pembangunan di wilayah Mereka. "FKDPM mengharapkan secepatnya disalurkan demi pembangunan yang berkesinambungan."*
---
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------