Kang Awang,
Metode K-Rb ini akan cenderung menunjukkan lebih tua atau lebih muda, bolehkan misalnya dianggap sebagai tidak lebih muda dari "eocene" ?


Swaktu mapping skripsi di Pegunungan Selatan sekitar Trenggalek, aku ketemu "dasitic" (?intrusif) dengan ukuran kristal yg besar2, tapi ngga tahu umurnya. Kalau sekedar memakai "cross cutting relationship" tentunya menjadi oligo-miocene.
Kapan umur tertua batuan volkanic di jawa telah ditemukan ?


RDP

From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Volcanic Lineament Jawa Tengah Tergeser ke Utara (??)
Date: Sun, 25 Jul 2004 18:53:28 -0700 (PDT)


Pak Bambang,

Wah kok dari offshore Jawa Timur surface mapping-nya jauh ke Pacitan ya, kalau di Pulau Madura misalnya ya masih gampang diterima, atau memang tertarik ke volcanic arc Eocene (he..). Dari data umur volkanik (K-Rb - memang dengan metode ini yang paling banyak walaupun belakangan banyak disorot bahwa metode ini banyak kekurangannya), memang ada beberapa spot di Jawa yang menunjukkan umur Eocene (< 39 Ma), tapi, sungguh tidak layak sebarannya kalau mau dijadikan arc. Juga kalau rumor itu benar, nah, maka bagaimana arc-nya kalau yang satu jauh di selatan (Pacitan) dan satu di utara (offshore Madura). Paling tidak, kalaupun ada, Eocene volcanic arc itu harus berlokasi di antara Oligo-Miocene arc old andesite dan Late Cretaceous magmatic arc, ya di sekitar tengah Jawa sekarang, tapi kan tidak pernah ditemukan.

Beberapa sumur di offshore Jatim memang menemukan volcanic/magmatic? Eosen, tapi kok rasanya tak mengesankan ada volcanic arc di situ. Yang patut dikaji ulang justru Langi volcanics di Sulawesi Barat yang katanya Eocene dan membentuk arc ? Nah, kenapa di Jawa tidak ada counterpartnya. Saya mungkin mengartikannya bahwa sistem swing volcanic arc dari Jawa ke TL seperti pada saat Late Cretaceous atau Earliest Eocene sudah tak berlaku saat Eocene pun, dan saat Oligo-Miocene arc sudah benar2 barat-timur seperti diperlihatkan oleh jalur old andesite di selatan Jawa.

 Salam,
Awang H. Satyana

Bambang Murti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Awang,
Sekitar awal 90-an pernah ada rumor kalau salah satu KPS yang beroperasi di
offshore Jawa Timur melakukan surface geology mapping disekitar Pacitan dan
salah satu aspek yang mereka telaah adalah Eocene volcanism. At least salah
satu sampel intrussive rock mereka menunjukkan umur Eocene...itu katanya
"hear saying" lho....
Mungkin file atau reportnya ada di BP Migas ? Salah satu sumur mereka di
offshore Madura, ini katanya lho, juga menemui "Eocene volcanic" di TD-nya.
Salam,
Bambang

-----Original Message-----
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, July 23, 2004 3:37 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] Volcanic Lineament Jawa Tengah Tergeser ke
Utara (??)


Pak Rudhy,

Ada beberapa hal yang harus diluruskan.

Gn Muria bukanlah bagian dari Eocene magmatic arc. Umur gunung ini
Pliocene-Kuarter. Eocene volcanic arc tak pernah muncul di Jawa (saya juga
telah lama mencarinya), dari Late Cretaceous magmatic arc loncat langsung ke
Oligo-Miocene arc. Statistika umur K-Rb volcanic arc di Jawa rupanya
menunjukkan bahwa Eocene volcanism hanya sebagai background saja, tidak
membentuk peak, makanya tidak ada arc-nya.


Tidak semua gunungapi mesti berkait dengan subduction, salah satu yang
dicurigai adalah Gunung Muria. Kita bicara sifat kimia batuannya saja.
Muriah bersifat shoshonitic, dan hanya "wet series" nya menunjukkan proporsi
K2O calk alkaline (sehingga Benioff Zone related atau subduction related),
tetapi "dry series" K2O tidak menunjukkan pola Benioff dalam overall
trend-nya dengan SiO2 (Whitford dan Nicholls, 1976). Magma alkaline yang
diekstruksi di back arc region harus dicurigai bukan subduction related
tetapi dia menembus ke permukaan oleh sesar (Hutchison, 1989), sehingga
Muriah tidak perlu dikelompokkan ke dalam spektrum calk-alkaline
(subduction-related) seperti rekan-rekannya.


Memang volcanic arc di Sumatra berbeda secara kontras dengan di Jawa. Dan di
Sumatra akan jelas terlihat bahwa komposisi gunungapi tidak berkaitan dengan
kedalaman Benioff. Kedalaman Benioff rata-rata di Sumatra adalah sekitar 110
km, gempa lebih dalam dari 100 km pun jarang ada. Hal ini mungkin
berhubungan dengan besarnya komponen transform pada suatu oblique
subduction, atau berhubungan dengan wrench displacement sepanjang kompleks
Sesar Semangko yang dalam. Komposisi gunungapi hampir ke high K
calc-alkaline series, menunjukkan bahwa active Semangko Fault banyak
berperan. Di Jawa, Benioff bervariasi dari 118 - 369 km, dan banyak gempa
dalam di utara Jawa. Subduction-related lebih kental terlihat di Jawa,
mungkin karena di sini terjadi normal convergence.


Volcanic Arc di Jawa tidak selalu bergerak ke selatan dengan majunya zaman
geologi. Itu hanya terjadi dari Late cretaceous ke Oligo-Miocene,
selanjutnya untuk arc yang Late-Miocene sampai Resen sekarang, ia malahan
bergerak ke utara dan sekarang ada di tengah Jawa. Ini berhubungan dengan
umur kerak samudra Hindia yang menyusup di bawah Jawa. Umur kerak samudra
yang menyusup dari Kapur ke Oligo-Miosen semakin tua dan berat sehingga
membuat Benioff curam akibatnya jarak rumpang palung busur menjadi dekat,
tetapi mulai dari Miosen Akhir-sekarang, yang menyusup adalah kerak Hindia
generasi baru dengan sudut Benioff landai sehingga rumpang palung-busur
lebar, dan volcanic arc migrasi ke utara, bukan ke selatan.

Salam,
Awang H. Satyana


Rudhy Tarigan wrote: Pak Awang & Pak Yanto,

Kalau kita me-refer ke Papernya pak Sukendar Asikin,dkk dari Pertamina dalam
IPA Proceeding-2003,
Disitu kita bisa lihat bahwa Magmatic Arc itu memang berubah sejak dari Late
Cretaceous Subduction hingga sekarang, dan kelihatan pergeserannya kalau di
Jateng ( katakan mulai dari Gn Muria )sebagai bagian dari Eocene Magmatic
Arc dan yang sekarang sebagai bagian dari Oligocene Magmatic Arc dengan arah
barat-timur sepanjang Pulau Jawa,....dan kalau saya nggak salah masalah
magmatic arc ini berubah mulai dari Jurassic hingga Tersier dalam bukunya
Geotectonic nya pak Katili juga dibahas.
Seperti kita ketahui bahwa untuk terbentuknya Gn.Api itu harus ada proses
Subduksi (Penekukan),
dalam hal ini Indian - Australian Plate menekuk dibawah Sunda Land
Continental Crust, sehingga memungkinkan untuk terbentuknya Gunung Api (
Magmatic Arc ),....saya kira kalau masalah komposisi batuan Gn Apinya yang
berbeda2 seperti yg Pak Awang katakan ( Gn.Muria itu high K,potassic ) itu
sangat tergantung batuan apa saja yg ditembus oleh Magma sewaktu naik
kepermukaan bumi...tentu sedikit banyaknya pasti terpengaruh oleh proses
kontaminasi.
sehingga kalau kita amati , bukan saja dari gravity map tetapi dari product
Volcanismenya yg sekarang kita lihat maupun pada Tersier ternyata di
Sumatera itu cenderung bersifat asam (Ducite, Tuff
yg bersifat asam /Ignimbrite) sedang kan di Jawa , batuan Gn Apinya
cenderung bersifat Andesitic ( Intermediate Clan ) , kecuali Gn.Muria ??
karena dia merupakan anomali tersendiri muncul didaerah Continental Crust
(Back arc basin) .
Jadi terbetuknya Gn Api itu selain dipengaruhi batuan dasar yg ditembus oleh
magma saya kira sangat tergantung dari Slope Subduction dari Oceanic
platenya, kalau semakin besar slopenya kemungkinan tidak akan terbentuk Gn
Api,...malah keburu "Melting" si Oceanic crust tersebut.
Kesimpulannya Gn Api di Jawa itu cenderung bergeser ke selatan sebagai
vulcanisme yg lebih muda.


Salam,

Rudhy

_________________________________________________________________
MSN 8 with e-mail virus protection service: 2 months FREE* http://join.msn.com/?page=features/virus



--------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------



Kirim email ke