Awang, Pak Zaim dkk yang lainnya, Kalau mau lihat degan mata sendiri, dan yang masih hidup,... bisa datang ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di sana ada semacam 'Sea World' tapi untuk ikan air tawar. Ada aquarium khusus untuk ikan peri, ikan hiu, dan beberapa ikan lainnya yang biasa hidup di laut, tapi ikan-ikan ini hidup di air tawar. Ukurannya agak kecil dan warnanya agak pucat. Tapi mereka semua hidup sehat di TMII.
Salam, Herman Darman -----Original Message----- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 10 August 2004 11:12 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Hiu Danau Rombebai Seorang teman minggu lalu bercerita bahwa ada ikan hiu di sebuah danau di utara Papua. Saya agak heran mendengarnya, kok bisa ada hiu di danau. Kemudian menjadi excited saat dia bercerita bahwa katanya dulu danau itu adalah bagian laut, terus saat Sesar Sorong terjadi maka bagian laut itu terpisah dari laut lepas di utaranya dan menjadi danau lengkap dengan ikan hiu yang terperangkap. Katanya, ini cerita serius sebab diceritakan di kelas saat dia kuliah geologi. Ceritanya menyisakan pertanyaan2, benarkah ada ikan hiu di situ, apakah itu danau air asin, apakah Sorong Fault yang membentuknya, dll, dll. Katakanlah benar ada hiu di situ. Maka mulailah pencarian jawaban atas pertanyaan2 itu. Sebuah atlas berskala besar menunjukkan di sisi utara Papua di daerah "punggung" burung ada Danau Rombebai, mungkin ini yang dimaksud kawan itu. Sungai Mamberamo mengalir ke situ dan sekitar 10-20 km kemudian bermuara di utaranya di Samudra Pasifik. Peta tektonik menunjukkan bahwa jalur Yapen Fault (bagian jalur Sesar Sorong sinistral) terdapat sekitar 25 km ke selatan danau ini. Saya pikir semula Danau Rombebai terjadi di releasing bend sesar seperti banyak danau di Sumatra (Sesar Semangko) dan Sulawesi (Sesar Palu-Koro) yang terjadi di jalur sesar mendatar. Kemungkinan Danau Rombebai tidak sebab jalur sesar terdekat terletak 25 km ke selatan, atau ada splay releasing yang mencabang ke utara ? Tetapi yang jelas pendapat bahwa Sesar Sorong memisahkan laut dan membentuk Danau Rombebai menjadi tak mungkin karena Sesar Sorong jauh di selatan Rombebai. Saya membayangkan, hiu di Danau Rombebai tak ada hubungannya dengan Sesar Sorong, ia hanya masuk dari laut melawan arus Sungai Mamberamo dan 10 km kemudian berenang2 di Danau Rombebai... Hari berikutnya pencarian jawaban, jawaban diperoleh secara "aneh". Saat mau pergi kerja daripada bengong di bus, saya asal sambar paper di rak. Paper lama yang dulu pernah dicopy saat kuliah, "The Nature of Coastline Changes in Indonesia" oleh Otto Ongkosongo (LON-LIPI) diterbitkan di The Indonesian Journal of Geography vol. 12 no. 43 June 1982. Dan di hal. 7 paper itu, Pak Ongkosongo mencantumkan pendapat Verstappen (1964) ahli geomorfologi terkenal zaman Belanda dulu. Kaget membacanya karena kelihatannya inilah jawabannya. Kata Verstappen, Sungai Mamberamo pernah membentuk delta dan mengalami recent subsidence. Zone subsidence dicirikan oleh jalur lebar bakau dan paya/rawa, dan terbentuknya danau-danau di interior delta - salah satunya Danau Rombebai ini, interior lake yang terbesar. Nah, dalam keadaan tenggelam begini, sungguh dekat hubungan antara danau dan laut - sangat wajar kalau hiu bisa masuk ke Danau Rombebai... Seorang rekan yang pernah sosialisasi ke sana bersam a Ramu International dan pemda setempat bercerita bahwa dia terbang rendah di atas Rombebai Block dan paya/rawa luas memenuhi permukaan - jelaslah... a submerged delta. Apakah benar Hiu Danau Rombebai adalah hiu yang terperangkap karena pemisahan oleh Sesar Sorong ? Rasanya tidak. Kalau kelak Ramu Rombebai jadi mengebor Nienggo-2 dan Nienggo-3 (yang ini baru Sorong trapped-biogenic gas) di Blok Rombebai atau Medco Yapen mengebor sumur eksplorasinya , dan kalau kebetulan saya ke sana, akan saya sempatkan jalan2 di tepi Danau Rombebai sambil mencari jawaban : apakah benar ada hiu di danau ini ?? Salam, Awang H. Satyana --------------------------------- Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 100MB free storage! --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------