Mas Rovicky, 1. MDT/RCI/RFT/SFT biasanya untuk sampling tekanan, gradien tekanan, jenis fluida, dan permeabilitas (satu point di reservoir). Volumenya juga terbatas. DST dilakukan per interval (sepanjang perforasi yang dibatasi "packers"; jika sumurnya sudah dipasangi "casing"). Volume bisa banyak, tergantung mau berapa lama di-test-nya.
2. Prinsip dasar MDT, DST dan PT sama saja, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hanya objektif dan fasilitas pendukung yang membedakannya. Kalau di sumur eksplorasi ("Greenfield") dan Off-shore mungkin DST lebih "feasible" daripada PT. Karena belum ada fasilitas produksi. Terlepas dari tipe reservoirnya, klastik atau karbonat, tebal/tipis, oil/gas. Tetapi, jika objektifnya sama (cuma untuk dapat "pressure gradient" dan jenis fluida saja) dan kita harus pilih DST atau MDT, praktis orang akan memilih MDT saja. 3. Pemilihan DST/SPT atau LPT untuk "Brownfield" lebih condong kepada masalah non-teknis. Misal, peraturan yang berlaku. Masing-masing negara punya regulasi yang berbeda. Seharusnya hasil uji produksi tidak boleh diklaim oleh operator sebagai bagian produksi. Idealnya minyak yang dihasilkan itu 100% punya pemilik lahan (Negara). Oleh karena itu kalau ada DST atau "mini/short prod. test" biasanya minyak/gas yang dihasilkan akan di"flare" semua. Jika ada fasilitas tambahan, gasnya tetap di"flare" dan liquid akan ditampung di "test tank" sebelum dibawa ke "gathering station". Dahulu kala (waktu belum sadar lingkungan) banyak yang dibuang begitu saja di "test pit", kalau on-shore. Karena minyaknya sedikit dan belum diakui sebagai hasil produksi yang resmi (di luar "incentive window") maka... membakar/membuangnya jauh lebih murah daripada memprosesnya. Secara politis dan ekonomis, LPT di "brownfield" menguntungkan pemilik minyak daripada operatornya. Tentu saja, pintu rekonsiliasi selalu terbuka. But, it's beyond my technical capability. Sama seperti halnya penjelasan tentang DMO, Domestic Market Obligation dan regulasi lain secara rinci. Mungkin kawan-kawan di BPMigas bisa memberi pencerahan. Wassalam, -bg -----Original Message----- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 24 September 2004 09:25 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Re: Pemerintah Tunjuk JOB Pertamina-PetroChina Operator Lapangan Sukowati On Fri, 24 Sep 2004 08:50:30 +0800, Gumilar, Bambang BSP-EPE/41 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Ringkas saja. Uji produksi (long prod. test)) memberi banyak informasi daripada > DST (Drill Stem Test) yang makin jarang dipakai. > 1. "Production Test" dipakai untuk mengukur batas reservoirnya ("reservoir > boundaries"), berapa jauh dari patahan,kontak fluida,dampak sumur sebelahnya > (konektivitas),dll. Adakah justifikasi teknis kapan perlu DST atau Long Production test ? Ataukah cukup MDT atau bahkan hanya sampling (RFT/SFT) saja ? > 2. "Production Test (long)" dapat memberi info PI (Productivity Index); volume per > satuan penurunan tekanan yang lebih representatif. "Decline Curve Analysis" > lebih valid jika ada prod.test ini. Apakah uji ini tergantung dari reservoir ? misalnya Carbonate perlu LPT (Long Production Test) .. sedangkan sst tidak perlu dsb. Faulted, lenses, thin bed ? > 3. "Production Test" tidak perlu "rig" (berapa "daily rate rig"nya(?)). Apalagi jika > sudah ada "production facilities", tinggal buka keran saja. Minyaknya toh tetap > diperoleh dan bisa dijual. Hitung-hitungan insentif atas "extra oil"-nya bisa > dilakukan belakangan. Apakah LPT ini khusus utk lapangan baru / reservoir baru ? bbrp kumpeni sering melakukan LPT sebelum di produksi ... bagaimana split minyak dr uji ini ? apakah uji ini diperhitungkan termasuk awal produksi atau tidak dalam perhitungan DMO (biasanya DMO dimulai setelah sekian tahun diproduksi kan) ? RDP --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------