Mungkin aja selisih harga LPG 12 kg,Negara jiran dgn Negara kita untuk elpiji 
yg untuk biaya tak terduga...!!(biasanya dulu selalu ada ....?), kali gitu.

SYN

-----Original Message-----
From: Birean Sagala [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 22, 2004 8:03 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] FW: [geounpad] FW: [iagi-net-l] harga elpiji


Saya dapat informasi dari Negara jiran meraka hanya merogoh kocek RM 20
= Rp 48000 untuk LPG isi 12 kg, sementara kita harus mengeluarkan Rp
51000 (harga baru). Sangat berbeda dengan keterangan Manager Gas
Domestik Pertamina, dimana harga LPG di Negara anggota OPEC ini lebih
murah banding Malaysia. 

Sgl

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Sent: Wednesday, December 22, 2004 7:19 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [geounpad] FW: [iagi-net-l] harga elpiji



Birean,

Dari thesis saya yang dibuat tahun 2002 memang mengindikasikan bahwa
Elpiji
kita  termurah diantara negara Asia Tenggara + Jepang dan Taiwan.
Besar subsidi dari pemerintah sangat besar, hampir 50%. Saya lupa cost
breakdown detailnya, CDnya di Jakarta.
Kebanyakan user Elpiji ini adalah golongan menengah ke atas. Lama
penggunaannya per keluarga antara 2 - 3 minggu. Dari questioner yang
terkumpul banyak juga keluarga yang kecewa dengan isi tabung yang
kadang-kadang tidak jujur isinya.

Di tahun 2004/2005 , Untuk perbandingan, di KL 12 kg = RM20 atau
RP.48,000.
- untuk penggunaan lebih dari 5 bulan (1 keluarga + 1 anak).
Di Jakarta 12 kg = Rp.51,000,- untuk penggunaan maksimum 1 Bulan (1
Keluarga + 1 anak).

Jadi dengan posisi sekarang 2004, Pertamina jelas lebih mahal dari
Petronas. Dan yang penting lagi Isinya masih belon bisa dipercaya
(banyak
manipulasi ke consumer). Disini, konsumen itu dijamin penggunaannya,
karena
supplynya dari Shell, ExxonMobil dan Petronas. Jadi ngak ada dominasi
dari
satu perusahaan. Dari data yang ada, pengguna Elpiji cuma 0,5% dari
penduduk Indonesia. Harusnya turunlah sikit di bawah Malaysia.

wass,
Edison Sirodj




                      "Birean Sagala"

                      <[EMAIL PROTECTED]         To:
<[EMAIL PROTECTED]>

                      com>                     cc:

                                               Subject: [geounpad] FW:
[iagi-net-l] harga elpiji                                      
                      21/12/2004 05:13

                      PM

                      Please respond

                      to geounpad









Benar tidak sih Pertamina belum pernah untung menjual elpiji di
Indonesia (?). Setahu saya cost man hour untuk Pekerja di Indonesia jauh
lebih murah di banding Singapore maupun Malaysia. Pak Edison kalau tidak
salah pernah studi elipji di Indonesia. Bisa kita kasih gambaran cost
breakdown untuk menghasilakan elpiji 12 kg (isi bersih.

Salam
Sagala

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, December 21, 2004 9:21 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [iagi-net-l] harga elpiji

 Tadi pagi di radio Trijaya Manager Gas domestiknya Pertamina
 mengatkan bahwa LPG diIndonesia masih lebih murah dg Malaysia,
 Singapura, Tahiland dan Vietnam.Sebelum keputusan ini diambil
 Pertamina sudah melakukan kajian banding di Malaysia (
 petronas) dan yg lain, begitu kira kira .Beliau juga bilang kalau harga
pokoknya ( dg harga minyak 55 $
) maka dg harga tsb masih merugi Pertamina sebagai produsen,
makanya tidak ada stupun produsen selain Pertamina yg teretarik
inves di LPG, padahal kran sudah dibuka lebar lebar,Juga
dikatakan yg masih diimpor itu kira kira 30 an %
ISM


> Ada informasi nggak, berapa sih harga LPG per kg di Malaysia
> (kalau bisa sekalian dengan Thailand dan Vietnam.
> Hampir semua negara ASEAN punya cadangan gas yang cukup
> lumayan (kecuali Singapura tentunya), jadi mestinya harga
> LPG di semua negara tidak akan beda terlalu jauh.
> Oki
>
> -----Original Message-----
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Tuesday, 21 December 2004 8:32 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Re: [iagi-net-l] harga elpiji
>
> Masih buat Abah Yanto ...
> Ini detilnya LPG saat ini ... nah terbaca bahwa saat ini LPG
> sudah tidak ada monopoli dan tidak ada tataniaganya ....
> Abah mau ikutan bisnis membuat dan menjual LPG ?
> Kan sudah banyak mini plan utk marginal gas field ... :)
>
> RDP
> ==========Jakarta, 18 December 2004 18:00
> :: HARGA LPG, PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS NAIK
>
> Jakarta, Terhitung mulai 19 Desember 2004 pukul 00.00, PT
> Pertamina (Persero) menaikkan harga jual LPG (Liquified
> Petroleum Gas), Pertamax dan Pertamax Plus. Harga LPG dari
> Rp. 3.000/kg menjadi Rp. 4.250/kg, khusus untuk Batam dari
> Rp. 3.500/kg menjadi Rp. 4.800/kg. Harga
> Pertamax mengalami kenaikan dari Rp. 2.450/liter menjadi Rp.
> 4.000/liter, dan Pertamax Plus dari harga Rp. 2.750/liter
> menjadi Rp. 4.200/liter. Kenaikan harga ini tertuang dalam
> surat keputusan
> Direktur Utama PT Pertamina (Persero) No.
> Kpts-063/C00000/2004-S3
> tentang Harga Jual Elpiji untuk Rumah Tangga dan Industri
> dan No.
> Kpts-066/C00000/2004-S3 tentang Harga Jual Pertamax dan
> Pertamax Plus.
>
> LPG, Pertamax dan Pertamax Plus merupakan bisnis Non BBM
> Pertamina yang sudah tidak lagi diregulasi oleh Pemerintah
> sehingga diharapkan Pertamina dapat menuai profit dari
> bisnis ini dan memberikan
> kontribusi keuntungan yang berupa deviden kepada negara.
> Tingginya harga minyak dunia menjadi penyebab utama perlunya
> dilakukan
> penyesuaian harga jual LPG, Pertamax dan Pertamax Plus.
> Kenaikan
> menuju harga keekonomian ini juga diharapkan memberikan
> peluang kepada investor lain untuk masuk ke bisnis bahan
> bakar ramah lingkungan ini dengan memberikan keuntungan yang
> wajar untuk produsen.
>
>
> Elpiji Pertamina
>
> Bisnis LPG (Liquified Petroleum Gas) merupakan bisnis yang
> tidak di tata niagakan, tidak ada monopoli LPG dan siapa
> saja bisa bermain di bisnis ini. Hal ini perlu diketahui
> masyarakat luas mengingat LPG
> bukan merupakan bahan bakar yang tidak disubsidi Pemerintah
> dan
> Pertamina menjalankan bisnis LPG bukan karena penugasan
> Pemerintah atau Public Service Obligation (PSO) tetapi murni
> berdasarkan
> pertimbangan bisnis.
>
> LPG sebagai bahan bakar alternatif dan ramah lingkungan
> sudah
> seharusnya dikembangkan secara luas penggunaannya di
> Indonesia. Oleh karena itu dengan kenaikan harga ini
> menghilangkan barrier to entry dari investor untuk memasuki
> bisnis LPG di Indonesia sehingga
> masyarakat luas dapat memilih produsen yang memberikan
> layanan
> terbaik. Konsumen LPG sebagian besar di dominasi oleh sektor
> rumah tangga menengah keatas dengan tingkat konsumsi
> mencapai 69%, hotel berbintang dan restauran mewah
> mengkonsumsi 13%, dan sektor industri mengkonsumsi 18%.
> Angka ini juga mengindikasikan bahwa pemakai LPG merupakan
> konsumen kalangan menengah atas yang sangat tidak adil bila
> kelompok ini mendapat subsidi dari Pertamina sebagai
> perusahaan milik bangsa.
>
> Pertamina sebagai pelaku utama bisnis LPG di Indonesia tetap
> akan
> berkiprah di pasar domestik dengan terus memperbaiki tingkat
> layanan dan efisiensi. Harga pokok LPG ditentukan
> berdasarkan komposisi harga sesuai sumber produksi LPG,
> yakni dari produksi kilang Pertamina
> sebesar 73% dengan harga USD 298/Metrik ton, 17% dipenuhi
> dari
> produksi KPS dengan harga USD 352/Metrik ton dan 10% impor
> dengan
> harga USD 383/Metrik ton. Harga pokok produksi tersebut juga
> menunjukkan bahwa LPG yang diproduksi Pertamina jauh lebih
> rendah dari harga international berdasarkan Crude Price (CP)
> Aramco dan juga lebih rendah dari biaya pokok LPG yang
> dikeluarkan Kontraktor Production Sharing (KPS). Hal ini
> berarti bahwa tingkat efisiensi Pertamina lebih baik
> dibanding kedua pemasok tersebut. Upaya efisiensi lainnya
> yang dilakukan adalah pengurangan biaya dengan penghapusan
> supply point untuk memotong jalur distribusi, pengalihan
> transportasi laut menjadi transportasi darat yang lebih
> murah, standarisasi sistem pengecetan dan perawatan tabung
> hingga pengadaan tabung sesuai permintaan pasar.
>
> Beberapa tahapan peningkatan pelayanan yang telah dilakukan
> berupa jaminan ketepatan isi, kelengkapan tabung, pemasangan
> plastik wrap dan tampilan yang lebih baik serta penambahan
> petugas pengawas di
> lapangan. Peningkatan pelayanan juga diupayakan dilakukan
> melalui
> kerjasama dengan sistem distribusi outlet sehingga LPG yang
> sampai ke masyarakat dapat dijamin ketepatan isi dan
> penyeragaman harga jual retail sesuai harga jual Pertamina.
> Intervensi Pertamina di distribusi outlet ini juga
> memberikan alternatif lain kepada masyarakat untuk
> memperoleh LPG secara mudah, murah, aman dengan jaminan
> ketepatan isi. Hal ini juga mendorong para agen dan pengecer
> untuk perbaikan
> pelayanan dengan menciptakan kompetisi retail yang lebih
> sehat.
>
> Potensi pasar LPG di Indonesia cukup menjanjikan dengan
> kecenderungan konsumsi yang terus meningkat. Konsumsi LPG
> telah mengalami
> peningkatan dari 83 ribu Metrik ton per bulan pada 2003
> menjadi 100 ribu Metrik ton pada 2004. Meskipun mengalami
> kenaikan, angka konsumsi per kapita penduduk masih jauh
> lebih rendah dibanding negara tetangga. Malaysia
> mengkonsumsi LPG 5 % dari jumlah penduduk, Thailand yang
> kondisi ekonominya relatif sama dengan Indonesia saat ini
> telah
> mengkonsumsi 2 % dari jumlah penduduk. Konsumsi LPG di
> Indonesia saat ini baru sekitar 0.5 % dari jumlah penduduk.
>
>
> Pertamax & Pertamax Plus
>
> Pertamax dengan RON (Random Octane Number) 92 dan Pertamax
> Plus dengan kandungan RON 95 merupakan produk bensin ramah
> lingkungan generasi baru yang telah dilengkapi dengan
> additive detergensi yang berfungsi menyempurnakan pembakaran
> di mesin. Produk ini juga telah memenuhi rekomendasi dari
> Worldwide Fuel Charter (WFC) yang juga
> direkomendasikan oleh fabrikan mobil atau mesin yang
> tergabung dalam ACEA (Eurepean Automobile Manufacturers
> Association), AAM (Alliance of Automobile Manufacturers),
> EMA (Engine Manufacturers Association) dan JAMA (Japan
> Automobile Manufacturers Association).
>
> Kedua produk bensin ini juga tidak mengandung timbal
> (unleaded) dengan spesifikasi sebagai bahan bakar bensin
> yang menuju kategori satu WFC. Artinya bahan bakar ini sudah
> memenuhi kriteria akrab lingkungan.
> Produk ini juga akan menghasilkan emisi NOx dan COx lebih
> sedikit
> dibanding bahan bakar lain, ketika dipakai untuk pembakar
> mesin.
> Dengan adanya pemakaian additive pada produk ini, kinerja
> mesin juga terdongkrak, sebab bahan additive dalam bahan
> bakar itu mampu
> membersihkan deposit pada intake valve, port fuel injector
> dan ruang bakar (Combustion Chamber). Selain itu additive
> juga melarutkan air dalam tangki penimbun sehingga tidak
> menimbulkan karat, mencegah
> korosi pada bagian mesin yang terkait dengan aliran dan
> pembakaran bahan bakar serta membantu terjadinya pembakaran
> sempurna karena
> sebelumnya memecah bahan bakar menjadi molekul-molekul
> kecil.
>
> Pemakaian Pertamax maupun Pertamax Plus secara kontinyu
> serta stelan mesin yang tepat akan menghemat konsumsi bahan
> bakar sampai 7%.
> Keuntungan lain yang diperoleh konsumen dari pemakaian
> produk ini juga akan bertambah, karena mesin akan menjadi
> lebih awet, sehingga biaya perawatan juga bisa ditekan (low
> maintenance)
> (Hupmas)
>
> --------------------------------------------------------------------->
To unsubscribe, send email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A.
> Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> --------------------------------------------------------------------->
>
> Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923
> Disclaimer: The information contained in this email is
> intended only for the use of the person(s) to whom it is
> addressed and may be confidential or contain privileged
> information. If you are not the intended recipient you are
> hereby notified that any perusal, use, distribution, copying
> or disclosure is strictly prohibited.  If you have received
> this email in error please immediately advise us by return
> email and delete the email without making a copy.
>
> --------------------------------------------------------------------->
To unsubscribe, send email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi
> SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
> Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi :
> Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> ---------------------------------------------------------------------


___________________________________________________________
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------





Yahoo! Groups Links














------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/wf.olB/TM
--------------------------------------------------------------------~->


Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/geounpad/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/





---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------


-----
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke