Yang saya lihat dan dengar di Metro TV berdasarkan diskusi dengan seorang
ahli lingkungan, penyebabnya adalah gas methane yang dihasilkan oleh
bakteri anerob di timbunan sampah yang telah berumur 15 tahun, sehingga
jumlah gas methane yang terbentuk cukup besar, sehingga ketika ada sumber
api, terjadilah ledakan yang mengakibatkan terbentuknya "kawah" ditengah
tumpukan sampah tsb (saya sendiri kaget waktu lihat ukuran "kawah" tersebut
yang di shoot dari helikopter). Karena Letak sampah dengan dengan tebing,
akibatnya sampah terdorong kearah tebing dan meluncur kearah perumahan
penduduk..........Yang menarik adalah, si pakar bilang kalau mereka telah
menyampaikan potensi bahaya tsb sebelumnya kepada pemda bandung dan Cimahi,
tapi "seperti biasa" tidak ada tanggapan...



                                                                                
                              
                    "Riyadi, Slamet S"                                          
                              
                    <[EMAIL PROTECTED]       To:     <iagi-net@iagi.or.id>      
                           
                    liton.com>                  cc:                             
                              
                                                Subject:     RE: [iagi-net-l] 
Fwd: Bandung: 8 tewas, 139      
                    02/24/2005 08:43 AM          hilang tertimbun longsoran 
sampah                            
                    Please respond to                                           
                              
                    iagi-net                                                    
                              
                                                                                
                              
                                                                                
                              





Bukankah pencetusnya gas methane?

Karena pengakuan salah satu warga bilang: "dimulainya dengan ada ledakan
seperti 'api meteor', sehingga terjadi longsoran?"
selain faktor slope stability yang "kritis" tentunya?



-----Original Message-----
From: Iwan Nugraha [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Sent: Thursday, February 24, 2005 9:10 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Bandung: 8 tewas, 139 hilang tertimbun
longsoran sampah


Mungkin "bencana" ini dapat di prediksi sebelumnya kalau ada ahli
geologi teknik atau Geologi tata lingkungan yang konsen dengan tempat2
rawan "kestabilan lereng" nya, sehingga apabila menurut perhitungan
sudah mencapai titik bahaya, maka sebagai geologist kita bisa memberikan
warning atau langsung disosialisasikan kepada pemerintah yang
bertanggung jawab dan masyarakat yg akan terkena dampaknya. Sehingga
bencana / korban yang tidak dapat dihindari dapat di minimalisasi.
Memang mungkin idealnya apabila sudah memilih sebagai geologist sebagai
jalan hidup tentunya proses2 alam, gejala dan akibatnya sudah menyatu
mendarah daging, sehingga ilmunya dapat bermanfaat bagi kantor tempat
bekerja, keluarga dan masyarakat sekitarnya.


(bukankah peta kestabilan lereng biasanya sudah ada ?, ...  mungkin
perlu di update kembali)


Wassalam

Nataniel Mangiwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Satu lagi bencana alam yang merenggut nyawa..

---------- Forwarded message ----------
From: radityo djadjoeri

Date: Mon, 21 Feb 2005 04:13:32 -0800 (PST)
Subject: Bandung: 8 tewas, 139 hilang tertimbun longsoran sampah
To: [EMAIL PROTECTED]


Bandung: 8 tewas, 139 hilang tertimbun longsoran sampah

Delete-------

This message and any attached files may contain information that is
confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the
intended recipient. If you are not the intended recipient or the person
responsible for delivering the message to the intended recipient, be
advised that you have received this message in error and that any
dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly
forbidden, as is the disclosure of the information therein.  If you have
received this message in error please notify the sender immediately and
delete the message.

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------






---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke