Mas Ferdinand & Mas Iwan,

Menjawab pertanyaannya, di dalam teori dasar model geomekanik dikenal adanya "the principal stress tensor". Yaitu arah-arah utama dari stress tensor yg dibagi 3: Sv (vertical stress: overburden), SHmax (Maximum horizontal principal stress) dan Shmin (Minimum horizontal principal stress).

Utk menjelaskan kaitan antara magnitude stress relatif dari "the principal stress tensor" di atas dengan regime tektonik, dikenal adanya Anderson Classification yg membagi dalam 3 kategori:
* Normal regime: Sv (sebagai S1) >= SHmax (sebagai S2) >= Shmin (sebagai S3)
* Strike-slip regime: SHmax (sebagai S1) >= Sv (sebagai S2) >= Shmin (sebagai S3)
* Reverse: SHmax (sebagai S1) >= Shmin (sebagai S2) >= Sv (sebagai S3)
(S1: Principal stress; S2: Intermediate stress; S3 :least stress)


Drilling induced fracture seperti halnya hydraulic fracturing akan terjadi pada suatu titik di sekitar lubang bor yang paling minimum kompresinya (krn mud weight, drill bit etc), sehingga orientasi drilling induced fracture tsb akan menunjukan arah maksimum horizontal stress (khusus pada vertical well). Jadi regime tektonik akan mempengaruhi apakah drilling induced fracture (pada vertical well) itu merupakan S1 (principal stress) atau S2 (intermediate stress).

Bukannya drilling induced stress itu penyebabnya karena faktor gangguan
akibat drilling (mud weight, bit, etc), sehingga arahnya seringkali tidak
sesuai dengan regional present day horizontal stress dan relatif acak?
=======================
Betul statement mas Iwas di atas namun drilling induced frac. terjadi krn ada gangguan/kompresi lubang bor oleh mud dan drill bit. Namun selalu mempunyai arah tertentu tidak acak (sesuai rule model geomekanik "the principal stress tensor").


Bukannya horizontal present day stress justru bisa kita lihat dari borehole
elongation (arah max tegak lurus dengan sumbu terpanjang breakout?).
===========================
Bisa juga kita asumsikan begitu (pada vertical well), utk max. horizontal stress dapat diasumsikan tegaklurus thd breakout orientation.


Rgds,
Dedi





At 07:14 AM 2/25/2005, you wrote:

Pertanyaan Mas Iwan sama persis sama saya yang saya kirim lewat japri....

Mas Dedi

Saya kok masih bingung ya...?

apa hubungannya antara stress yang menyababkan drilling induced fracture yang lebih karena drilling mechanic dengan regime tektonik yang berlaku
di tempat itu...?


kalau kita drilling secara vertical tentu stress yang disebabkan oleh
drilling  mekanik adalah dari  atas ke bawah (karena arah bit adalah atas
ke bawah dan arah semprotan mud dari atas kebawah juga...)..sedang stress
yang disebabkan oleh tektonik memang berhubungan dengan regime di daerah
tersebut di bor ...

Nah yang jadi pertanyaan ...
apakah stress yang disebabkan regime tektonik akan mempengaruhi penentuan
arah drilling induced fracture atau tidak...?
atau arah drilling induced fracture hanya dikontrol oleh stress dari
drilling mechanic saja...

Terima kasih sebelumnya

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro

Kirim email ke