Mega Mall Bekasi Kebanjiran, Basement Tenggelam, Ruko Hancur

Reporter: Ahmad Dani

detikcom - Bekasi, Mega Mall Bekasi yang terletak di Jl. Raya Ahmad
Yani, Bekasi juga kebanjiran. Akibatnya, ruang basement tenggelam.
Ruko-ruko yang ada di basement ini rusak. Barang-barang dagangan
hanyut.

Mega Mall Bekasi ini berseberangan dengan Metropolitan Mall. Sangat
mudah ditemui karena posisinya sangat dekat dengan pintu gerbang tol
Bekasi Barat. Menurut informasi yang didapatkan detikcom, air mulai
masuk ke basement mal ini sekitar pukul 02.00 WIB, Minggu (6/3/2005).

Akibat kebanjiran, mal ini ditutup untuk sementara. Sampai pukul 12.00
WIB, banyak warga dan para karyawan yang bekerja di mal ini menonton
kejadian ini. Sekitar 3 unit mobil pemompa air dikerahkan ke lokasi
untuk menyedot air yang menggenangi basement.

Pemantauan detikcom, akibat banjir ini, ruko-ruko di basement
porak-poranda. Kaca-kaca ruko pecah. Di basement, sebagian besar ruko
ini menjajakan barang-barang elektronik, seperti handphone, televisi,
dan lain-lain. Juga banyak ruko yang menjajakan peralatan-peralatan
rumah tangga seperti sofa, kipas angin, dan lain-lain.

Akibat banjir, barang-barang dagangan itu jelas hanyut dan rusak.
Bahkan, sejumlah warga tampak menjarah baang-barang tersebut pada pagi
hari tadi.

Seorang pegawai Giant Electric, Dedi, mengaku kaget ketika mengetahui
rukonya terendam. "Saya ke datang ke sini pukul 07.00 WIB, untuk
bekerja seperti biasa. Eh ternyata malah kebanjiran," ungkapnya.
Banyak karyawan yang bekerja di mal ini yang kecele, karena ternyata
mal ditutup. (asy)

http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/03/tgl/06/time/121924/idnews/311184/idkanal/10
-- 

Sekitar 11 Perumahan di Bekasi Terendam

Sekitar 11 perumahan di Bekasi, khususnya kawasan Pondok Gede hingga
Pekayon terendam banjir sejak Minggu (6/3) dini hari pukul 01.00 WIB.
Ribuan warga masih mengungsi.

Informasi yang dikumpulkan KCM, Minggu pagi, menunjukkan banjir
melanda perumahan seperti Kemang Ifi Graha dan Pondok Mitra Lestari.
"Di Pondok Mitra Lestari banjirnya sekitar satu meter," kata
Sutaryani, warga kompleks, tersebut yang dihubungi KCM melalui telepon
genggamnya.

Kedua perumahan itu, termasuk Sinar Pondok Gede, Pondok Gede Permai,
Vila Jatirasa, Perumahan Depanaker, Mandosi, Perumahan Peduli Asih
(PPA), Vila Nusa Indah, Jaka Kencana, dan Kemang Pratama, menurut
catatan Antara, terendam banjir mulai sekitar 50 cm hingga dua meter.

"Saya sedang ngungsi ke kampung di dekat kompleks," kata Reko
Simanjuntak, warga Kemang Ifi Graha, yang juga dihubungi KCM melalui
telepon genggamnya.
 
Baik Sutaryani dan Reko mengatakan banjir yang melanda kawasan
kompleks mereka disebabkan meluapnya Kali Bekasi yang terletak di
belakang perumahan-perumahan tersebut. "Kata warga ada tanggul di
belakang kompleks rumah saya jebol. Makanya di sini banjir," kata
Sutaryani menambahkan.

Banjir terparah terjadi di perumahan Pondok Gede Permai dengan
ketinggian air mencapai tiga meter akibat jebolnya salah satu tanggul
di perumahan tersebul. Padahal, lokasi perumahan itu paling dekat
dengan Kali Bekasi yang menjadi titik pertemuan kali Cikeas dan kali
Cileungsi.
   
Hingga pukul 05.00 WIB, sejumlah warga yang tidak sempat meninggalkan
rumah mereka tampak masih terjebak di atap rumah dengan hanya berbekal
senter. Sementara, jalan Jatiasih Raya dipenuhi kendaraan warga yang
mengungsi.
   
Bantuan dari TNI AU berupa dua perahu karet didatangkan untuk membantu
mengevakuasi warga yang terjebak. Namun, usaha itu sempat terhambat
karena kondisi gelap gulita akibat padamnya aliran listrik.
   
Sementara itu, salah seorang warga yang bernama Tarsam menuturkan, air
meluap begitu cepat sehingga banyak warga yang tidak sempat
menyelamatkan barang-barangnya, terutama bagi warga yang masih tidur
ketika air naik.
   
"Saya mendengar pengumuman dari masjid bahwa percepatan air sekitar
650 kubik per detik," kata Harry Aprianto, salah seorang warga
lainnya.
   
Sementara itu, kepanikan sempat melanda warga perumahan Kemang Ifi
Graha yang terendam hingga ketinggian dua meter. Tiga rumah yang
ditinggal kosong pemiliknya hangus terbakar.
   
Warga menduga kebakaran terjadi akibat lilin yang dibiarkan menyala
sejak dilakukannya pemadaman listrik pada Sabtu (5/3) malam pukul
22.00 WIB.  Namun, api dapat segera dipadamkan sebelum dua mobil
pemadam kebakaran datang ke lokasi.
   
Menurut Yuni yang tinggal di Kemang Ifi Graha, banjir kali ini lebih
parah dari banjir pada 2002 lalu. "Sekarang lebih parah, rumah banyak
yang terendam hingga tinggal atapnya saja," ujarnya.
   
Pada pukul 06.00 WIB, air mulai surut, meski hanya sekitar 10 cm.
"Saya tidak tahu kapan air akan turun, tetapi sepertinya masih lama,"
ujar Tarsam dengan penuh rasa khawatir.
   
Pada banjir 2002 lalu, katanya, air baru surut sepenuhnya setelah 14
jam. Karena itu, ia meminta agar bantuan segera didatangkan.
   
Hingga kini belum diketahui pasti penyebab meluapnya Kali Bekasi.
Sejumlah warga mengatakan, kali meluap karena salah satu bendungan di
Pintu Air Bekasi rusak. Sementara, warga lainnya mengatakan kali
meluap karena warga di bawah bendungan meminta agar bendungan di Pintu
Air Bekasi tidak dibuka. (Josephus Primus)

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke