Kayaknya analisa tentang gempa dari segi sains/akademis tentang  apa
mengapanya (kejadian/prosesnya) jauh lebih maju seperti dilihat dimedia
media , namun justru tentang penangulangannya / mitigasinya kayaknya masih
sedikit sekali, hampir tdk pernah terdengar diskusi dimedia media ttg
bangunan tahan gempa , bahan bahan bangunan apa yg tidak mudah patah/retak
retak yg mudah didapatkan disekitar kita, desain rumah sederhana tahan
gempa,dll  , termasuk bagaimana memobilisasi personil ( militer,sipil) dalam
waktu cepat, padahal ini merupakan solusi yang riil untuk memitigasi bencana
tsb, selama ini mitigasi hanya dipahami sekedar bagi bagi makanan dan obat
obatan seperti tugas sakorlak PB tsb.Selalu yg terjadi kelambatan evakuasi
( malah tentara asing lebih cepat datang daripada pasukan kita ). Sudah
waktunya dibuat semacam SOP gempa , jadi tidak perlu saling tunggu karena
belum ada rapat koordinasi.Jadi kalau kita punya startegi kalau ada serangan
udara misalnya, maka sekarang harus dibuat bagaimana strteginya kalau ada
Serangan Gempa,
Rasanya mitigasi ini harus lebih dijabarkan secara riil dan detail  serta
terintregasi, bagaimanapun suatu Gempa hampir tidak akan pernah ketahuan
kapan datangnya , yang jelas pasti , akan datangnya.dan daerah mana yg
sering dikunjungi , itu saja maksimal yg dapat diketahui.

ISM





> On Wed, 30 Mar 2005 14:24:27 +0800, Rovicky Dwi Putrohari
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> "Nah yg sekarang alam memberikan PeeR baru yaitu tsunami, yg sangat
> mungkin merupakan gejala "ikutan" dari gempa. Kenapa kok ngga ada
> tsunami padahal sepertinya (sepengetahuan sampai saat ini) seluruh
> "persayaratn" sudah terpenuhi."
>
> berarti ada yang 'salah' Pak.
> bisa persyaratannya yg salah, atau...kita yang salah
> meng-interpretasikan persyaratan tersebut, atau bisa juga sebenarnya
> kita TIDAK TAHU dengan sebenar2nya apa persyaratan yg di required
> untuk terjadinya tsunami. "Masih ada hal2 geologi yang tak terukur dan
> muncul di statistik yang menyebabkan nilai cut off tak tegas tapi
> range." (tulisan Pak Awang sebelumnya). jujur saja saya pribadi
> (sambil ngacung ini)..masih belum clear-seclear clearnya tentang
> 'persyaratan' tsb.
>
> sama saja seperti suatu Petroleum System, source rock, migration ada,
> reservoir ada, cap rock ada..pokonya sudah komplit deh. tapi kenapa
> koq Dry Hole ;)
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to