Dalam masa kondisi yg agak sedikit "chaos" akibat "lack of trust" di Indonesia saat ini seperti yg disitir pak Marie di Kompas hari senin (11 april lalu) lalu, bahwa masyarakat Indonesia saat ini sedang mengalami krisis kepercayaan terhadap pemerintah, pejabat formal serta instansi2 pemerintah resmi. Salah satu contoh mudah adalah banyaknya info menyesatkan tentang bencana gempa yg akhir2 ini banyak dijumpai. Ketidakadanya kepercayaan ini yg menjadikan masyarakat mencari info-info lain selain dari pemerintah, ataupun selain dari instansi, sehingga banyak sekali info2 yg menyesatkan serta info2 yg salah berkeliaran yg dibuat dan disebarkan baik oleh orang secara disengaja mengacau ataupun sekedar iseng.
Info2 ini menyebar melalui banyak media termasuk internet (web maupun imil/milist), koran tabloid hingga sms. Dibawah ini beberapa cara untuk memilah serta memilih dan memahami info yg meragukan serta info yg sesuai dengan kaidah ilmiah : + Info-info ilmiah biasanya tidak bombastis, nadanya datar tidak mengundang dan seringkali bahkan terasa tawar atau tidak berasa. - Info-info palsu seringkali dengan bahasa yg vulgar, seperti bahasa koran kuning. Bernada meresahkan atau mengundang kegelisahan. + Info science biasanya tidak pernah tegas, ada keragu-raguan didalamnya. Ini merupakan ciri khas sebuah penemuan ilmiah saintifik yg diawali dari sebuah keraguan. - Issue negatip seringkali menyatakan sesuatu bencana dengan pasti, baik tahun, bulan tanggal bahkan tanggalnya. Info2 dalam sms seringkali menggunakan hari dan tanggal. Ini perlu dicurigai kebenarannya. + Info yg benar bersifat netral tidak memihak. Ini sering tidak disukai pembaca karena tidak sesuai yg diinginkan pembaca. Sehingga info seperti ini tidak menyebar secepat info yg keliru. - Info menyesatkan mengandung keperpihakan terhadap permusuhan yg sudah lama ada. Misal info tambahan ttg perang agama, tentang perang dingin antara science-agama. Seringkali bacaan seperti ini disukai bagi yg merasa dipihak yg sama. Termasuk disini info percobaan nuklir. + Info yag benar biasanya diberi info tambahan referensi sebagai bahan cross-check (buku atau link), anda dapat melakukan pengecekan sendiri. Refrensi yang baik adalah yg berasal dari lembaga pemerintah resmi maupun lebaga pendidikan. Kalau internet dengan identitas dot gov / dot go (goverment) atau dot edu (education/university). - Info yg kurang tepat biasanya tidak memiliki info tambahan utk cross check. Bila menggunakan referensi internet biasanya dari dot org atau or (organisation). Walopun tidak semua url ini harus dicurigai. Namun jugabeberapa dot org cukup bagus kaidah saintifiknya. Nah silahkan gunakan nalar dan logika sebelum mempercayai apa yang anda baca tentang issue bencana. Salam RDP -- Education can't stop natural disasters from occurring, but it can help people prepare for the possibilities --- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------