Teguh, Salut! Memang mestinya begitu.. Setuju dengan Awang .. Publish or Perish. Sebelum kita meninggalkan perusahaan atau project, tentunya kita sudah menulis report. Beberapa bagian dari report itu, tentunya setelah di filter, bisa di publish. Meskipun papernya mungkin tidak tersusun baik, atau amburadul, sebaiknya gambarnya disiapkan sebaik mungkin.
Saya perhatikan sebagian besar geoscientists adalah FIGURE persons rather than TEXT person. Maksudnya kita bisa mengenal/mengingat/terpikat lebih oleh gambar daripada text. Kalau lawyer misalnya,.. mereka mau lihat text. Jadi pada praktisnya kita menilai suatu paper dari gambar. Kalau gambarnya bagus, judul menarik, kita baru mulai baca abstract, kemudian conclusion, baru kalau ada waktu baca full paper. Ada senior saya yang kasih pesan bahwa karir kita juga ditentukan oleh powerpoint slide yang kita buat. Ada benarnya saya pikir.. Demikian juga ide dari FOSI, kita terima tulisan yang amburadul, tapi kita edit gambar-gambarnya. Salam, Herman -----Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 08 June 2005 10:00 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: Publish Paper (was:Stratigraphic evolution of Oligocene ?Miocene carbonates and siliciclastics, East Java basin, Indonesia) Kelihatannya kok kita selalu kalah cepat, dari berbagai diskusi yang saya amati disini. Dari soal manusia Flores, Cepu discovery, dan sekarang tentang East Java Basin. Mungkin pada malu-malu publish paper ya ?? Karena itulah maka saya ngotot mempublish apa aja yang saya kerjakan di KL sini, biarpun menurut saya kwalitas 'paper'nya amat amburadul, karena saya tidak mau kalau kontribusi orang Indonesia dalam Field Development di Malaysia, yang katanya adalah 'the fastest field development plan' yang memecahkan "Malaysian Record", hilang begitu saja. Kalau ada istilahnya adalah 'writing paper while drilling' kali ya ?, karena selama dua tahun disini saya drilled 50 lobang sendirian aja, tapi saya coba untuk publish '3 papers', dua di Geological Society of Malaysia dan satu di SPE (waktu itu di Perth). Karena saya berpacu dengan waktu kontrak saya, soalnya kalau tidak pasti nggak ada satu namapun orang Indonesia yang diingat. Selesai kontrak pasti hanya 'Thanks for your service' dan habis itu pasti "gone with the wind".......... Seperti kata pak Awang Publish or Perish............. Saya hanya berpikir, walaupun amburadul, tapi nama orang Indonesia sudah melekat di salah satu field yang kononnya memecahkan record Malaysia. Mengenai sasaran atau tidak ? Hanya waktu yang akan mengatakan, yang penting saya sudah berusaha. Walaupun mungkin kontribusinya sangat kueciiil sekali, tapi paling tidak semoga orang ingat, kalau Indonesia tidak hanya pembantu dan tukang bangunan. Mungkin ada baiknya untuk 'paper-paper' IAGI, terutama buat yang bekerja dgn perusahaan asing, selalu dalam bahasa Inggris. Dan PIT IAGI, 'flyer'nya di publikasikan di IPA bulletin, Jakarta post, kalau bisa malah di AAPG Explorer. Biar banyak orang bule tahu, kalau ada PIT IAGI dan IAGI-nya sendiri. Salam, "R.P. Koesoemadinata" To: <iagi-net@iagi.or.id> <[EMAIL PROTECTED] cc: et.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Stratigraphic evolution of Oligocene ?Miocene carbonates and siliciclastics, East Java basin, Indonesia 06/07/2005 06:21 PM Please respond to iagi-net Sebetulnya maksud izin penelitian oleh pihak luarnegeri itu dari LIPI mendorong supaya adanya kerjasama dengan institusi dalam negeri, seperti perguruan tinggi. Dalam prakteknya sering institusi dalam negeri itu hanya mengirimkan stafnya praktis jadi guide saja (tidak punya inisiatif), dan perguruan tinggi itu praktis bertindak sebagai travel biro yang mengurus perizinan, bahkan menurut cerita si partner dalam negeri itu sering engga mau ikut ke lapangan, tinggal di Jakarta saja. Cerita ini bukan penelitian dalam bidang geoscience, tetapi dari seseorang yang menekuni kantung semar di Kalimantan, di mana untuk membiayainya dia nabung uang sendiri, atau dapat grant dari National Geographic. Wassalam RPK ----- Original Message ----- From: <[EMAIL PROTECTED]> To: <iagi-net@iagi.or.id> Sent: Tuesday, June 07, 2005 3:41 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Stratigraphic evolution of Oligocene ?Miocene carbonates and siliciclastics, East Java basin, Indonesia > > mungkin itu kesalahan institusi/univ dalam negeri, kenapa musti minta > ijin? > langsung aja publish kayak mereka. toh aapg juga nggak minta surat ijin > dari mana-mana kok. apa ini feodalistic attitude, jadi mau ngapa-apain > harus minta ijin/restu. mau pindah kerja juga minta restu/lolos > butuh....... > > salam - > > > > > Rovicky Dwi > Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id > <[EMAIL PROTECTED] cc: > om> Subject: Re: [iagi-net-l] > Re: Stratigraphic evolution of > Oligocene?Miocene carbonates > and siliciclastics, East Java basin, > 07/06/2005 04:13 Indonesia > PM > Please respond > to iagi-net > > > > > > Sebelum kemana-mana. > Perlu diketaui juga bahwa pekerjaan ini juga atas sponsor AAPG Student > Chapter. Jadi bukan 100% biaya Indonesia. Saya hanya menyayangkan > kenapa kok hanya masuk acknowledgement. Juga adanya data seismic dan > sumur2 yg ternyata dapat juga dipublikasikan. > Saya hanya "ngiri" saja kenapa utk institusi atau univ dalam negeri > saja susah amat mencari ijin. Bahkan saya mau mempublikasi pekerjaan > saya yg saya kerjakan di tempat kerja dulu saja susah minta ijinnya :( > > Saya seneng dengan saran Pak Awang ... > "just write" ... tulis saja .. publish or persih > > RDP > > --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------