MinergyNews.Com, Jakarta-- ENI, perusahaan migas asal Italia, telah
meminta moratorium (penghentian sementara) kegiatan eksplorasinya di
Blok Bukat dan Blok Ambalat. Alasannya, hilir mudik kapal perang di
sekitar wilayah kontrak dapat mengganggu kegiatan eksplorasi migas.

Koreksi dikit :
Vick yang betul adalah hanya Block Ambalatnya saja. Di Bukat kita tetap
kerja kok, malah baru aja selesai run seismik.

Salam

Liesye


                                                                                
                                   
                    Rovicky Dwi                                                 
                                   
                    Putrohari            To:     iagi-net@iagi.or.id            
                                   
                    <[EMAIL PROTECTED]       cc:                                
                                       
                    .com>                Subject:     Re: [iagi-net-l] 
Transgresi-Regresi dan Sengketa Ambalat     
                                                                                
                                   
                    06/16/2005                                                  
                                   
                    09:27 AM                                                    
                                   
                    Please respond                                              
                                   
                    to iagi-net                                                 
                                   
                                                                                
                                   
                                                                                
                                   




 Ini loh impactnya ..........

Rabu 15 Juni 2005 22:33:43 WIB
ENI Minta Moratorium Eksplorasi Ambalat

MinergyNews.Com, Jakarta-- ENI, perusahaan migas asal Italia, telah
meminta moratorium (penghentian sementara) kegiatan eksplorasinya di
Blok Bukat dan Blok Ambalat. Alasannya, hilir mudik kapal perang di
sekitar wilayah kontrak dapat mengganggu kegiatan eksplorasi migas.

Demikian hal itu dikemukakan Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) Kardaya Warnika dalam Rapat Dengar
Pendapat dengan Komisi VII DPR RI hari ini (15/6) di Jakarta.

Menurut Kardaya, sengketa antara Indonesia dan Malaysia soal Ambalat
telah menyebabkan ENI mengajukan permintaan moratorium kegiatan
eksplorasi beberapa waktu lalu. Permintaan itu agar perusahaan ini
tidak mendapat penalti jika tidak memenuhi kontrak yang pernah dibuat.
Terhentinya kegiatan eksplorasi akan menyebabkan kerugian bagi
Indonesia karena penerimaan dari produksi minyak dari kedua blok itu
akan ikut tertunda.

"Kita telah meminta agar sengketa di perairan sekitar Blok Ambalat
tidak menjadi kendala dalam kegiatan eksplorasi. Tetapi BP Migas tidak
bisa memaksa karena kita pun terganggu jika tetangga sedang ribut,"
kata Kardaya.

Hingga kini, ungkap Kardaya, perusahaan asal Italia tersebut sudah
mengebor tiga sumur di Blok Bukat dan satu sumur di Blok Ambalat.
Hasil pengeboran di Blok Bukat, menunjukkan cadangan minyak yang
relatif besar.

Meski ENI menghentikan kegiatannya, sambung Kardaya, namun Unocal yang
memiliki wilayah kontrak di Blok East Ambalat yang berada di perairan
yang menjadi sengketa, tetap melakukan kegiatan survey di wilayah
kontraknya .

Jika hasil eksplorasi menjanjikan, Deputi Perencanaan BP Migas Zanial
Achmad memperkirakan, kedua blok tersebut baru mulai berproduksi
sekitar enam atau delapan tahun lagi. Karena eksplorasi biasanya
dilakukan tiga hingga lima tahun, setelah itu kegiatan pengembangan
sekitar tiga tahun.

Mengenai berapa besar produksi minyak di kedua blok itu, Zanial
mengatakan, hal itu baru dapat dipastikan setelah ENI memasukkan
rencana untuk pengembangan (plan of development/POD). Hingga saat ini,
POD belum ada karena ENI masih melakukan kegiatan eksplorasi. (MNC-5)

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------






---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to