Memang kadang2 aneh anjuran pemerintah itu. Pada umumnya di rumah tangga orang biasa menghemat listrik itu sudah biasa, karena menghindari tagihan rekening listrik yang besar. Padahal di depan mata ada pemborosan yang tidak berguna (bahkan biasanya iklan rokok) malah ini tidak dilarang saja. Setiap rumah tangga suruh mengurangi 50 watt, sedangkan penerangan iklan yang ribuan watt tidak disentuh.
RPK
----- Original Message ----- From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Monday, July 11, 2005 10:34 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Mekanisme kelangk BBM.



setuju sekali, Pak. Kalau perlu balapan-balapan mobil/motor dihapus saja.
Soalnya itu buang-buang bensin yg sangat besar jumlahnya, sementara
perputaran uang dari sponsor dlsb cuma berputar di golongan orang-orang
tertentu saja yg notabene bingung gimana cara membelanjakan duitnya.

rgds,
fw





                     Rovicky Dwi
Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id
                     <[EMAIL PROTECTED]
                     m>                       cc:

07/11/2005 08:39 Subject: Re: [iagi-net-l] Mekanisme kelangk BBM.
                     AM
                     Please respond to
                     iagi-net






Penghematan emang sangat perlu, namun harus tepat seleksinya. Tentunya
bukan trus sekedar mematikan atau menggilir atau membuat aturan-aturan
saja. Bahkan mengurangi laju pemakaian yg tidak tepat malah bisa saja
justru menjadikan kita mundur bebrapa langkah keblakang. yang penting
jangan sampai ketakutan untuk memakai ...

Betul Fer, pertanyaan anda tentang jumlah mobil ukuran besar (diatas
1800) relatip dikit, itu saja penggunanya jarang pergi jauh. Bahkan
rasanya karena teknologinya Honda-CRV dengan kapasitas 1800-2000 cc
malah lebih hemat drpada kijang yg dibawah 1800. Nah kalau keduanya
sama2 mobil pribadi pasti yg punya kijang yg akan dipakai klinong2,
jalan2 muter kota, apalagi kijang lebih banyak dipakai utk kendaraan
kantor.
btw, kmaren sih aku baca berita kategori cc besar itu diatas 2500cc

Kita sering lupa bahwa kelangkaan ini juga diakibatan oleh kurangnya
supply. Awalnya kurangnya atau gagalnya penemuan2 lapangan minyak baru
yg cukup untuk menggantikan produksi (failure of resource
replacement). Issue net importir jadi menghantui kita semua, subsidi
jadi bengkak, negara nombok ....
Tetapi kalau kalau negara nombok buat rakyatnya sakjannya ya ga papa.
Wong rakyat itu juga bagian dari negara. Yang jadi masalah kerana
ketimpangan siapa yg merasa diuntungkan, siapa yg merasa tidak
diuntungnkan.

Nah kenaikan harga BBM seberapapun kalau tidak diimbangi supply
(pengadaan) yg masih dimonopoli pertamina, juga masih akan berisiko
langka. Itulah sebabnya saya ragu bahwa kenaikan harga BBM akan
mengurangi risiko kelangkaan.

RDP

On 7/11/05, [EMAIL PROTECTED]
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

kebijaksanaan permerintah kita bisanya cuma slogan - slogan yang enggak
jelas....
coba yang dikurangi kok ac di tempat umum...berapa  sih di tempat umum
yang
pake ac...? kenapa enggak rumah - rumah besar yang acnya banyak....?
kenapa
kok enggak dinaikin aja pajak / tarif listrik mis yang di atas 3500 watt
yang bukan industri....
kemarin katanya mobil diatas 1800 cc yang harus pake pertamax (saya
setuju
batas 1800 karena angkot kijang kan rata - rata 1800 ke
bawah)....sekarang
jadi 2500 cc yang paka pertamax ...berapa banyak sih mobil yang diatas
2500
cc...?

Sudah beberapa minggu ini ada penggiliran pemadaman listrik di balikpapan
..dalam  1 minggu bisa 2-3 kali mati listrik untuk waktu yang
lama....katanya karena salah satu pembangkitnya mati...
sementara pembangunan mall, apartement, ruko dsb masih tetap berjalan dan
malah makin cepat....pemasangan listrik lewat "jalur khusus"  masih terus
berlangsung walaupun ada keterbatasan pasokan listrik .

salam
Ferdi

kemarin lihat di tv ..kok boleh ya fasilitas negara digunakan untuk pesta
pribadi pejabat....?



|---------+---------------------------->
|         |           "ismail"         |
|         |           <[EMAIL PROTECTED]|
|
|         |                            |
|         |           08/07/2005 08:23 |
|         |           PM               |
|         |           Please respond to|
|         |           iagi-net         |
|         |                            |
|---------+---------------------------->

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------|

 |
|
 |       To:       <iagi-net@iagi.or.id>
|
 |       cc:
|
 |       Subject:  Re: [iagi-net-l] Mekanisme kelangk BBM.
|

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------|





Kabarnya akan dibuat kepres  ttg penghematan energi , al untuk
transportasi
mobil diatas 2500 CC tidak boleh pakai premium, AC ditempat tempat umum
dikurangi , Lift hanya dioperasikan mulai lantai 3, dll.
Kayaknya masalah energi ini akan selalu bergejolak, pemakaian yg terus
meningkat , disisi lain diversifikasinya belum jalan. Pada waktu harga
minyak masih disekitar 20 an dollar, banyak penelitian - pemelitian
energi
alternatif  yang belum ekonomis dikembangkanm karena masih selalu kalah
dg
BBM apalagi dg subsidi, namun setelah harga minyak mencapai 3 kali
lipatnya,
kayaknya belum ada tanda tanda energi  alternatif tersebut akan
berjalan.Salah satunya Geothermal misalnya, meskipun sudah jelas dapat
menggantikan BBM pada pembangkit listrik secara significan dg cadangan
berlimpah namun infra strukturnya (  termasuk regukasinya ) belum siap,
padahal untuk membangun suatu pembangkit bisanya dibutuhkan waktu minimal
2
tahunan ( belum waktu eksplorasi dan eksploitasinya)., Akibatnya sekarang
PLN kalang kabut dg melonjaknya BBM untuk pembangkitnya yg sudah melebihi
kuotanya 8,35 juta KL menjadi 11,44 juta KL ( harga BBM untuk listrik
kira
kira 2200 Rp/l dg harga dalam negeri/pertamiana, sedangkan harga tingkat
internasionalnya sudah mencapai 4500 Rp/l ). Kalau 1 liter BBM
menghasilkan
listrik 2,5 kwh , maka biaya bahan bakarnya saja sudah 880 Rp/kwh ( ini
saja
pakai harga pertamina/sebsidi ), belum biaya lainnya ( O&M, transmisi,dll
)
bisa bisa menjadi 1000 Rp/kwh. Padahal kalau kita lihat rekening listrik
kita itu hanya kita bayar kurang lebih 600 Rp/kwh.jadi untuk beli bahan
bakarnya saja tdk cukup.
 Disisi lain harga jual Geothermal ( bahan bakar untuk PLTP ) kira kira
hanya 400 Rp /kwh . malah ada yang 200 Rp/kwh.Harusnya dg harga minyak
yang
melambung ini, sumber energi ini sudah sangat kompetitif apalagi
renewable
lagi, namun ya itu tadi ternyata infra strukturnya belum siap juga, belum
lagi masalah masalah lain yang timbul.Rupanya tender untuk blok blok
daerah
baru di Migas jauh lebih cepat larinya daripada sesama saudaranya
sekandung
( Geothermal), padahal semua sudah berteriak akan kelangkaan BBM.

Ism


Subject: Re: [iagi-net-l] Mekanisme kelangkaan BBM dilihat dari
kerentanan
masyarakat terhadap isu.


>
> tapi gimana tahunya petugas pomnya bahwa mobil itu 1800 cc...? apa
kalau
> beli bensin harus nunjukin stnk...?
> tapi kalau aturannya begitu saya setuju sekali....
> makin gede ccnya kan makin mahal mobilnya...
>
> Regards
>
> Kartiko-Samodro
> Telp : 3852
>
>
>
> |---------+---------------------------->
> |         |           Deni Rahayu      |
> |         |           <[EMAIL PROTECTED]|
> |         |           m>               |
> |         |                            |
> |         |           08/07/2005 10:03 |
> |         |           AM               |
> |         |           Please respond to|
> |         |           iagi-net         |
> |         |                            |
> |---------+---------------------------->
>
>
>  >

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------|


>  |
> |
>  |       To:       iagi-net@iagi.or.id
> |
>  |       cc:
> |
>  |       Subject:  Re: [iagi-net-l] Mekanisme kelangkaan BBM dilihat
dari
> kerentanan      masyarakat terhadap isu.             |
>
>
>  >

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------|


>
>
>
>
> tapi tunggu dulu prof, mungkin teori isengnya ada
> benarnya..krn koran hari ini me WAJIB kan mobil diatas
> 1800cc, harus menggunakan pertamax...
>
> --- "R.P.Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
>
>> Bagus, untuk lebih mengurangi subsidnya lagi
>> Atau teori iseng saya tidak benar alias keliru
>> RPK
>>
>> ----- Original Message -----
>> From: <[EMAIL PROTECTED]>
>> To: <iagi-net@iagi.or.id>
>> Sent: Thursday, July 07, 2005 3:35 PM
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Mekanisme kelangkaan BBM
>> dilihat dari kerentanan
>> masyarakat terhadap isu.
>>
>>
>> > >
>> > > Untuk melengkapi teori konspirasi Bapak, saya
>> baca di surat kabar
>> kemarin
>> > > kalau PERTAMINA bermaksud menaikkan harga
>> pertamax dalam waktu dekat
>> > > ini...............
>> >
>> >
>> >
>> > >
>> > >
>> > >
>> > >
>> > >                     "R.P.
>> > >                     Koesoemadinata       To:
>> <iagi-net@iagi.or.id>
>> > >                     "                    cc:
>> > > <[EMAIL PROTECTED]>,
>> > >                     <[EMAIL PROTECTED]
>> <[EMAIL PROTECTED]>
>> > >                     a.net.id>
>> Subject:     Re: [iagi-net-l]
>> > > Mekanisme kelangkaan BBM
>> > >
>> dilihat dari kerentanan
>> > > masyarakat terhadap isu.
>> > >                     07/05/2005
>> > >                     09:42 PM
>> > >                     Please respond
>> > >                     to iagi-net
>> > >
>> > >
>> > >
>> > >
>> > >
>> > >
>> > > Saya mempunya teori lain mengenai kelangkaan BBM
>> /premium ini, yang saya
>> > > sebut teori konspirasi Pemerintah-Pertamina.
>> > > Sebagai mana kita maklum hanya selang 2-3 bulan
>> saja Pemerintah
>> menaikkan
>> > > harga premium ini, dengan maksud mengurangi
>> "subsidi". Ini terjadi pada
>> > > waktu harga minyak mentah dunia adalah sekitar
>> USD 25-30/barrel.
>> Sekarang
>> > > dengan meningkatnya tiba2 sampai USD 60 barrel,
>> maka kenaikan premium
>> itu
>> > > praktis tidak ada artinya lagi bagi APBN. Untuk
>> menaikkan lagi harga
>> > > premium
>> > > tentu ini berarti bunuh diri politik alias tidak
>> mungkin. Maka cara lain
>> > > ditempuh, duit subsidi pemerintah ke Pertamina
>> dikebiri, diterlambatkan,
>> > > sehingga supply minyak Pertamina
>> tersendat-sendat, akibatnya kelangkaan
>> > > premium dimana-mana yang mulai juga terjadi di
>> Bandung dan Jakarta.
>> > > Anehnya
>> > >
>> > > tidak ada berita adanya kelangkaan Pertamax,
>> sehingga mungkin ada
>> > > konspirasi
>> > > untuk mendorong pengguna kendaraan bermotor
>> terutama mobil sedan untuk
>> > > menggunakan Pertamax daripada harus ngantri
>> Premium. kelihatannya
>> nantinya
>> > > premium itu akan di-phase-out karena selain
>> subsidinya membengkak juga
>> > > tidak
>> > > ramah lingkungan karena masih menggunakan
>> timbal. Ada berita katanya
>> > > kilang
>> > >
>> > > di Dumai rusak.
>> > > Dan rekayasa ini sudah mulai membuahkan hasil,
>> karena menurut koran
>> sudah
>> > > banyak pengguna mobil yang berpaling menggunakan
>> Pertamax, yang tidak
>> > > mempunyai masalah kelangkaan dan konon katanya
>> ramah lingkungan. Maka
>> > > kalau
>> > >
>> > > nantinya semua sudah menggunakan Pertamax maka
>> jelas subsidi BBM akan
>> > > sangat
>> > > berkurang. Pemerintah berhasil menaikkan harga
>> BBM tanpa terjadinya
>> demo.
>> > > Ini kan suatu kebijakan yang jitu. Jika tidak
>> mampu beli Pertamax yang
>> > > silakan ngantri Premium yang makin lama makin
>> panjang antriannya karena
>> > > makin langka. Dan kelihatannya orang akan lebih
>> senang  membayar lebih
>> > > mahal
>> > > beli Pertamax daripada ngantri. Kelihatannya
>> pemerintah tidak panik
>> dengan
>> > > "krisis BBM", bahkan mungkin senyum2 saja,
>> mengurangi subsidi sekaligus
>> > > mengurangi pencemaran lingkungan.
>> > > Tetapi ini hanya sekadar "teori" saja, wallahu
>> alam apakah pemerintah
>> SBY
>> > > ini sedemikian lihaynya? Mungkin saya yang salah
>> > > RPK
>> > >
>> > >
>> > >
>>
> ---------------------------------------------------------------------
>> > > To unsubscribe, send email to:
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> > > To subscribe, send email to:
>> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> > > IAGI-net Archive 1:
>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> > > IAGI-net Archive 2:
>> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>> > > (Ratna.Asharina[at]santos.com)
>> > > -http://fosi.iagi.or.id
>> > > Komisi SDM/Pendidikan : Edy
>> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
>> > > Komisi Karst : Hanang
>> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
>> > > Komisi Sertifikasi : M.
>> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
>> > > Komisi OTODA : Ridwan
>> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
>> > > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
>> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
>> > > Komisi Database Geologi : Aria A.
>> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>> > >
>>
> ---------------------------------------------------------------------
>> > >
>> > >
>> > >
>> > >
>> > >
>> > >
>> > >
>>
> ---------------------------------------------------------------------
>> > > To unsubscribe, send email to:
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> > > To subscribe, send email to:
>> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> > > IAGI-net Archive 1:
>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> > > IAGI-net Archive 2:
>> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> > > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>> > >
>>
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
>> > > Komisi SDM/Pendidikan : Edy
>> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
>> > > Komisi Karst : Hanang
>> Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
>> > > Komisi Sertifikasi : M.
>> Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
>> > > Komisi OTODA : Ridwan
>> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
>> > > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
>> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
>> > > Komisi Database Geologi : Aria A.
>> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>> > >
>>
> ---------------------------------------------------------------------
>> > >
>> > >
>> >
>> >
>> >
>> >
>>
> ---------------------------------------------------------------------
>> > To unsubscribe, send email to:
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> > To subscribe, send email to:
>> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>>
> === message truncated ===
>
>
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)
> -http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>
>
>
> This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
> recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
> privileged information and should not be copied or disclosed to, or
> otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
> please contact the sender and delete the e-mail from your system.
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> ---------------------------------------------------------------------
>
>


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------






This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------




--
Education can't stop natural disasters from occurring,
but it can help people prepare for the possibilities ---

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------





The information contained in this communication is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it. It may contain confidential or legally privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited and may be unlawful. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. CNOOC is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its
receipt.



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke