> Mang Okim Rasanya Si Abah mani bahagia , karena Mang Okim telah kembali (lagi ) ke basic community - nya . Wah , kali mang Okim sudah lupa pembicaraan kita beberapa tahun lalu , saya mengharapkan mang Okim mau aktif di net ini. Alhamdullilah , kini net ini bertambah dengan seorang ahli "gemstone" , harapan si Abah sih semoga lebih banyak lagi yang tertarik pada - gemstone ini , karena kekayaan Indonesia ( seperti mang Okim dongeng dulu) , kadang kadang tidak dipandang sebelah mata oleh kita.
Moga moga mang Okim teras betah didieu. Si Abah. Pak Awang, Selamat siang ! > Terima kasih atas comments Anda. Saya berharap rekan-rekan di DSDM yang > tahunan bergelut di kegiatan Seksi Batumulia ( komandannya Pak Wilher > Simanjuntak dengan seabrek staff yang spesialis, baik S1, S2 ataupun S3 ), > demikian juga di P3G ( Pak T.O.Simanjuntak APU, yang pernah memperkenalkan > hipotesa tentang genesa intan di Kalimantan ), dapat sharing pendapat. > Mang > Okim milih porsi yang ringan-ringan dan yang praktis-praktis saja, maklum > awalnya minyak terus kepaksa nyelonong ke batumulia, mana single fighter > lagi ! Untuk Pak Dedi, saran Pak Awang bagus sekali. Kalau bisa ambil > Suiseki yang umurnya lebih 2 milyar tahun di HCMC, nah itu baru namanya > luar > biasa. Cari yang bentuknya artistik, warna gelap, water worn , tak > terlalu > berat ( bisa diangkat anak kecil ), maka Pak Dedi akan punya koleksi > Suiseki > langka yang suatu hari bisa dipamerin ( siapa tahu jadi rezeki ). Okay ! > Note : fotonya ditunggu ya, Salam, Mang Okim. > > > ----- Original Message ----- > From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> > To: <iagi-net@iagi.or.id>; <[EMAIL PROTECTED]> > Sent: Monday, July 25, 2005 12:42 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Gemstone di HCMC > > >> Mang Okim, >> >> Terima kasih atas jawaban pertanyaan2 saya; yang pertanyaan ketiga >> tentang > genesa batumulia itu kelihatannya agak random ya tak spesifik ke > lingkungan > geotektonik/metalogen tertentu (maksudnya sih kalau kejadian batumulia > bisa > spesifik di lingkungan geologi tertentu barangkali kita bisa memprediksi > ke > mana mencarinya dalam jumlah besar - karena mungkin "mulia", maka sulit > juga > mungkin membuat spesifikasinya. >> >> Kalau Vietnam, di timurlaut HCMC itu kan sangat berlimpah singkapan >> batuan > benua berumur Pra-Kambrium sampai Paleozoikum; itu kan salah satu inti > benua > SE Asia (Indosinia craton). Mungkin mineralisasi batumulia di Vietnam yang > menakjubkan terkait ke sini, siapa tahu. Barangkali rekan Dedi di tempat > yang tepat kalau mau jalan-jalan ke situ (antara Phanrang dan Dalat, > timurlaut HCMC) dan mengambil sampel batuan inti benua SE Asia yang > minimal >>2000 juta tahun umurnya. >> >> salam, >> awang >> >> sujatmiko <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> Rekan Dedi Juandi di Ho Chi Minh City, >> Terima kasih atas e-mail Anda. Mang Okim senang sekali bisa >> berkomunikasi >> dengan rekan IAGI yang kebetulan sedang bekerja di negeri yang masih >> menyimpan banyak misteri di bitang batu mulia. Saya sebut misteri karena >> surprise yang saya alami beberapa tahun yang lalu. Seorang rekan IAGI >> membawa oleh-oleh beberapa jenis batumulia dari HCMC. Satu berupa rock >> sample marmer putih mengandung kristal tunggal berwarna hijau yang > tertanam >> di marmer tersebut , katanya zamrud alias emerald. Satu lagi pebble gem >> berwarna jernih, katanya kalsedon atau chalcedony. Yang terakhir, pebble > gem >> juga berwarna hitam, katanya meteor. Tentu saja saya senang menerima >> oleh-oleh tersebut. Hasil testing sederhana terhadap batuan tersebut >> memberikan hasil berikut : Yang hijau ternyata bukan zamrud melainkan >> amazonite, varietas dari mikroklin ( testing kekerasan ), yang bening > bukan >> kalsedon melainkan topaz ( testing kekerasan dan berat jenis ) dan yang >> hitam benar-benar meteorite / tektite yang bentuknya cukup langka, >> seperti >> guling yang mengecil di tengah ( dumbbell shape ). Konon batuan tersebut >> dibeli masing-masing dengan harga sekitar 20 sampai 50 ribuan rupiah >> yang >> tentunya sangat murah . Selain jenis-jenis tersebut yang di kalangan >> pedagang batumulia di Indonesia/ Jawa disebut sebagai batu akik ( segala >> jenis batumulia non precious stones ), masih ada yang lainnya seperti >> ruby >> atau mirah delima yang merupakan temuan terbaru di Vietnam Utara ( NW > Hanoi, >> lihat email mang Okim sebelumnya ). Mengenai rekan Anda expatriate yang >> membeli ruby US$ 250, hal ini cukup sulit untuk menilainya karena harga >> tersebut sangat tergantung kepada colour, clarity dan caratnya ( 1 gram >> = > 5 >> karat ). Agar supaya Anda tidak kecolongan, cobalah kalau mungkin >> memotretnya dan mengirimkannya ke e-mail mang Okim. Masih ada waktu > beberapa >> hari, siapa tahu Anda mendapat rezeki bagus ( hati-hati membeli ruby, >> jangan-jangan hanya mirah Siam jenangan yang di Indonesia harganya >> sangat >> murah ). Sekian dulu ya, salam hangat, mang Okim. >> >> ----- Original Message ----- >> From: "Dedi Juandi" >> To: "sujatmiko" >> Sent: Monday, July 25, 2005 8:19 AM >> Subject: Gemstone di HCMC >> >> >> > Yth. Mang Okim, >> > >> > Perkenalkan saya Dedi Juandi. Saya bekerja di Schlumberger Data & >> > Consulting Services-Jakarta sebagai borehole geologist, yg pekerjaan >> > utamanya memproses dan menginterpretasikan dipmeter/borehole image log >> data >> > dari wireline logging. >> > Saat ini saya sedang menjalani temporary assignment di Ho Chi Minh >> City >> > (Dulu Saigon) selama 2 bulan. Minggu ini adalah minggu terakhir. >> > >> > Dari pertama saya datang, saya melihat di sepanjang jalan antara hotel > ke >> > ktr (berada di distrik ke-1, Dong Khoi str) banyak sekali dijumpai >> batu >> > akik (gemstone). >> > Apakah Vietnam memang terkenal sbg penghasil batu akik yg berkualitas >> baik? >> > atau sama saja dgn di Jkt. Sebenarnya saya awam tentang perakikan ini. >> > Bagaimana memilih batu akik yg baik utk oleh2? >> > Jenis batu akik apa yg terkenal dari HCMC ini? Ruby, Saphire atau yg > lain? >> > Menurut salah seorang expatriate di sini, Vietnam adalah salah satu > sumber >> > akik yg paling murah harganya? apakah benar? >> > Salah satu expat baru saja memberli Ruby seharga US$250, saya tidak >> tahu >> > persis berapa beratnya? Apakah itu termasuk mahal atau murah? >> bagaimana >> > menakar suatu batu akik, apakah dari karat atau beratnya? >> > >> > Wassalam, >> > Dedi Juandi >> > >> > >> > >> > >Rekan-rekan IAGI yang budiman, >> > >Sehubungan dengan tulisan tentang Kisah Sepotong Batu Mirah Delima, >> Pak >> > >Slamet Riyadi dan Pak Awang menanyakan beberapa hal yang mang Okim >> coba >> > >untuk menjawabnya secara sederhana ( yang ilmiahnya mohon dapat >> dilengkapi >> > >oleh Pak Awang dan rekan-rekan gemstone lovers yang lain ) : >> > > >> > >PAK SLAMET RIYADI >> > >1. Testing batumulia dengan meneteskan air di permukaannya bukan >> metode >> > >yang baku. Tetesan air tersebut tidak akan pecah, baik di Mirah Siam >> > > sintetis / jenangan ) ataupun di Mirah Sri Langka ( asli ). Faktor > yang >> > >mempengaruhi di antaranya kekerasan batuan ( kaitan dengan porositas > dan >> > >permeabilitas ), bentuk permukaan ( cabochon cembung atau rata ) dan >> > >kualitas pemolesan ( beragam jenis quartz family minerals dan glassy >> basalt >> > >dapat menahan tetesan air seperti halnya mirah delima ). >> > >2. Testing berlian bisa dilakukan dengan Diamond Tester tetapi tidak > 100 >> > >persen benar. Saya pernah menerima limpahan kerjaan dari salah satu >> Divisi >> > >di BUMN terkemuka di Jakarta yang mengetes contoh "intan segede > kentang". >> > >Konon contoh tersebut memberikan nada positip ketika ditekan dengan >> diamond >> > >tester. Hasil testing ternyata sekedar kristal kuarsa yang >> terperangkap >> > >dalam kalsedon/akik.Testing dengan menggesek di alas berwarna belum >> pernah >> > >saya lakukan. Warna-warna yang muncul mungkin warna spektrum yang >> merupakan >> > >ciri khas dari gelas atau American diamonds / cubic zirconia > (sintetis). >> > >Testing diamond biasanya dengan metode kekerasan ( hati-hati, jangan >> > >merusak ), indeks refraksi ( refractometer ), fluoresen, berat jenis, >> kilap, >> > >inklusi mineral, dan lain-lain. >> > >3. Apakah masih ada sisa-sisa koleksi batumulia di Jl.Pasundan ? >> Kalau > ke >> > >Bandung singgah ya, nanti kita sama-sama ke Jl.Pasundan. Saya ingin >> > >berkenalan dengan para perintis batumulia. >> > > >> > >PAK AWANG >> > >1. Harga batumulia kecuali berlian/intan sampai saat ini belum ada >> > >standardnya. Kantor Pegadaian sudah mulai menerapkannya sejak >> beberapa >> tahun >> > >yang lalu, khusus untuk berlian dan menyusul kemudian untuk beberapa >> jenis >> > >batu permata mulia ( mirah delima dan sejenisnya ).Oleh karena itu, > harga >> > >bisa seenaknya saja, tergantung kelangkaan dan siapa calon >> pembelinya. >> Harga >> > >yang normal untuk Ruby in Zoisite misalnya, menurut katalog hanya > sekitar >> > >US$ 150 perkilo. Lho kok ditawarkan sampai 100 juta bahkan 1 milyar >> rupiah >> > >untuk 3 kiloan ? Ya inilah yang namanya seni bisnis. Saya yakin bahwa >> baik >> > >penjual pertama, Pak Gunawan ataupun Pak Kasigawa sama-sama tidak >> tahu >> > >harga sebenarnya dari Ruby in Zoisite tersebut. Sayapun tahunya >> setelah >> > >proses selesai dan sesuai dengan kode etik bisnis, tak pantas kiranya >> untuk >> > >ikut campur di dalamnya ( ada beberapa cerita menarik lainnya untuk > harga >> > >batumulia ini, nanti insyaallah menyusul ). >> > >2. Testing dengan metode kekerasan ( skala Mohs ) masih terus dipakai >> > >sampai saat ini. Kami telah memasarkan yang skala 7 dan sedang >> mencoba >> > >memroduksi yang skala 5-6-8-9. Metode ini sangat ampuh dalam >> membedakan >> > >batumulia asli dan sintetis / imitasi seperti giok, opal/kalimaya, > pirus, >> > >dll. >> > >3. Anda benar, warna ruby atau mirah delima dipengaruhi oleh unsur >> besi >> dan >> > >chromium ( Cr2 O3 ). Temuan-temuan ruby primer di luar negeri > berasosiasi >> > >dengan beragam jenis batuan seperti marmer dan dolomit, batuan >> metamorf >> > > chlorite-mica schists ), gneiss, zoisite-amphibolite, granite, >> basalts, >> > >nepheline syenite, dan tentu saja endapan alluvial ( kualitas >> > >terbaik ).Waktu saya dan rombongan Suiseki Lovers meninjau Hanoi >> beberapa >> > >tahun yang lalu, di Luk Yen, sekitar 100 km ke arah barat laut kota > ini, >> > >baru saja ditemukan deposit ruby dalam marmer putih. Temuan ini > langsung >> > >menjadikan Vietnam terkenal di seantero dunia. Ruby Luk Yen saat itu >> sudah >> > >dipasarkan di toko-toko permata di Hanoi dan anggota rombongan banyak >> yang >> > >membelinya ( saya dapat hadiah rough stone dari pemilik toko karena >> > >meng-appraise beberapa transaksi ). Di Indonesia, saya pernah >> menerima >> > >contoh ruby placer dari Kalteng, bercampur dengan sapphire. >> Butirannya >> > >sub-anggular sehingga sumber primernya mungkin tidak jauh. Sayang > sekali >> hal >> > >ini tidak ditindak lanjuti oleh DSDM. Di komplek glaucophane schist >> Sulteng, >> > >yang ketemu baru garnet, demikian juga di Kepulauan Banggai- Peleng. >> > > >> > >Rekan-rekan IAGI dan Gemstone Lovers, >> > >Semoga jawaban di atas sesuai dengan harapan Pak Slamet Riyadi dan >> Pak >> Awang >> > >( saya kagum sekali atas posting Anda yang mencakup segala macam > topics, >> ya >> > >struktur, evolusi binatang, geokimia, sampai sosekbud).. Rekan-rekan > lain >> > >kiranya bisa menambahkan, agar rubrik baru ini bisa lebih hidup. >> Salam >> > >hangat , Mang Okim >> > >> >> >> --------------------------------------------------------------------- >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id >> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id >> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) >> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) >> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) >> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) >> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) >> --------------------------------------------------------------------- >> >> >> __________________________________________________ >> Do You Yahoo!? >> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around >> http://mail.yahoo.com > > > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > --------------------------------------------------------------------- > > --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) ---------------------------------------------------------------------