Wah menarik diskusi global tektonik ini. Banyak sekali pakar
bermunculan. Saya mau ikut komentar. 

Watuadeg, sepertinya berlokasi di sekitar 10 km tenggara pusat kota
Yogyakarta.  OAF "Old Andesit Formation" menjadi nama-nama di suatu
lokasi sbb: Jampang (Jabar), Gabon (Banyumas), OAF (Kulon Progo),
Nglanggran (Wonosari), Mandaliko (Wonogiri), Besole (Pacitan) (Djuhaeni,
2003). 

Wah bagus sekali standar deviasi pengukurannya, yang hanya sekitar 3
juta untuk umur 58-59 Ma. OAF "Old Andesit Formation" sepertinya mengacu
umur antara 75-52 Ma. Ini bersesuaian dengan compresi mulai seperempat
akhir Cretaceus (83 Ma), hingga seperempat awal Cenocoic (52 Ma). 

Juga pertanyaan untuk Pak Awang: Kapan, umur-umur berapa saja dalam Ma,
batuan volkanik pada volcanic arc terjadi? Sewaktu kompresi atau
ekstensi? Apakah ada pada setiap siklus 7 Ma? Berikut ini analisa saya. 

Abstract: Tentu akan dengan Kalender SALAM, di mana ada siklus
sinusoidal kompresi ekstensi pereode 700 Ma, 70 Ma, 7 Ma, dll, dengan
standar deviasi misal ICS 2004 adalah berturut-turut kurang dari 10 %.
Amat bagus derajad errornya. Condie, 1997 sebut adanya siklus
supercontinent. SALAM kalendar melihat bahwa siklus itu bersesuaian
dengan siklus order1 (700 Ma). Haraldur Sigurdsson, 2000, sebutkan bahwa
masih banyak problem menghubungkan vulkanisme dengan global tektonik.
Selanjutnya Kalendar SALAM banyak membantu dalam prediksikan
korelasinya. 

1. Condie, Kent C, 1997 : Origin and evolution of earth, sebutkan sbb: 
Prediksi ada siklus, yang menjadikan adanya Supercontinent. Umur-umur
yang telah di prediksi adalah: 200 Ma, 900 Ma, 1600 Ma. Untuk umur
sebelumnya, maka sulit rekordnya, walauoun di duga ada sejak 4.500 Ma.
Tak disebutkan berapa standar deviasinya. Dugaan saya, ini bisa 30-200
Ma, untuk umue-umur itu, dimana semakin tua, makin besar errornya.  

Umur-umur terprediksi itu bersesuaian dengan prediksi supercontinent
pada Kalender SALAM (pereode 700 Ma), yakni sekuen order 2 sewaktu Low
stand position pada umur-umur: 240 Ma, 940 Ma, 1640 Ma. Selain itu,
kalender ini sudah prediksi supercontinent yang lain sebelumnya yakni
pada umur-umur: 2340  Ma, 3040 Ma, 3740 Ma, 4440 Ma.

Selanjutnya, Condie menulis: breakup Pangea 200 Ma, terdapat pada
upwelling. Selain Afrika, maka sejak  200 Ma itu, semua kontinental
menjauh dari Afrtika. Ini bersesuai dengan kalender itu, yang
menyebutkan bahwa sejak Kambrium hingga PermianTriassik, maka seluruh
kontinent convergent, untuk menjadikan supercontinent pada
PermianTriassik 277-207 Ma. Lalu sejak umur ini, maka semua continental
divergent, menjauh dari Afrika, tepatnya menjauh dari AAN "Anticlinal of
Arabian Nubian". Yang juga ini di interpretasi dari data Collins, 2003. 

Condie sebut pergerakan kontinen sekitar 4 cm/a "annum" sewaktu
break-up, dan 1-2 cm/a sewaktu pembentukan kontinen. Muka laut naik
sewaktu "aggregate", dan muka laut menurun sewaktu "break up". Kalender
SALAM melihat Atlantic, Pacific MOR " Mid Ocean Ridge" 70 Ma-present,
melihat kecepatan itu juga, yakni 4 cm/a (pada 67 Ma, KT boundary), 2
cm/a (52 Ma, Mid Miocen), 4 cm/a ( Oligocene), 6 cm/a (13 Ma, Mid
Eocene), 4 cm/a (present).

Selanjutnya:
                        Condie, 2000    SALAM Calendar, 2003:
Earth form              4.600-4.400 Ma  4.617,373522 Ma.
Early rock              4.000-3.800 Ma  4.452,373522 Ma
small rock              3.750 Ma                3.752,373522 Ma
Major orogeny   2.700 Ma                3.052,373522 Ma
                        2.000 Ma                2.352,373522 Ma
                        1.000 Ma                0.952,373522 Ma
                                        
Ini menunjukkan adanya korelasi yang bagus dalam sekala 700 Ma itu. 

2. Haraldur Sigurdsson, 2000 in book titled Encyclopedi of Volcano,
1500's pages.

Volcanic Episodes, Rate of volcanism, sebut Pacific MOR "Mid Ocean
Ridge" paling besar pada masa 120-80 Ma. Ini bersesuain dengan kecepatan
spreading maximum order 700 Ma sejak PermianTriassik itu. Kalender ini
sebut kecepatan spreding mulai 0 (PermianTriassic, 245 Ma), Maximum pada
115-83 Ma Mid Cretaceous, mengecil hingga kini. Bahwa basal umumnya
hanya dalam pereode pendek, kurang dari 4 Ma durasi kemunculannya untuk
hasi MOR. Lihat LIP di bawah. 

Tephra layer (ash layer), banyak pada pereode 42-37 Ma Eocene, jarang
pada Oligocene 32-28 Ma, intensive pada 17-13 Ma Miocene, amat banyak
pada 5-0 Ma Plio-quartenary. (Cambray and Cadet, 1996).  Prediksi
Kalender SALAM, ada sequence boundary siklus order 3 (7 Ma) pada : 46
Ma, 39 ma, 32 Ma, 25 Ma, 18 Ma, 11 Ma, 4 Ma. Ini berarti dengan lapisan
debu volkanik tadi untuk umur-umur: 46, -, 32, 25, 18, 11, dan 4 Ma.

Berikut sari dari buku tsb: Haraldur Sigurdsson, 2000 buku judul
Encyclopedi of Volcano, 1500's pages.
Oceanic riges, Hot spot, volcanic arcs.
2.a Ocean Ridges: 
- Oceanic crust is 70 % covering earth's surface, 30 % continental
crust. 
- oceanic crust and lithosphere (ca. 80 km thick) may has been formed
since earth history 4.5 Ga.
- rate growth n function of spreading rate and length
- Antarctic rate: 0.561 km2/a,world wide spreading length: 59,200 km, 3
km2/a, 2.5 cm/a.
- all oceanic crust 297x10^6 km2 along 180 Ma, of 5 % of the crust
history of 4.5 Ga, 5.96x10^9 km2 has been subducted.
- taking 80 km crust thick, it is 4.75x10^11 km3 material has been
recycle, or it is 48 % of the mantle volume. 
- with 3 km2/a production, average thickness of oceanic crust 6 km, it
is 10 km2/a, or 5x10^13 kg/a. 1 magnitude greater than volcanic and hot
spot.
- oldest is Jurassic, in western Pacific and East and west Atlantic
ocean.
- Cenozoic rate is 17 - 23 x 10^6 km3/a, except Tethys (because has been
subducted, Tethys cannot be count). The highest is mid cretaceous 120-80
Ma (as 33-20 x 10^km3/a or it is 50-75 % higher then Cenozoic rate of
Pacific ocean spreading. After Larson, 1991. 

2.b. LIP "Large Igneous province".
- mafic volcanic, intrusive rock, other than seafloor spreading.
- oceanic plateus, submarine ridge, volcanic passive margin, seamount
group, continental flood basalt, and ocean basin flood basalt.
- 5- 10 % of mantel output of magma to day.
- episodic in nature.
- basalt, lava flow, felsic and intermediate volcanic rock.
- largest is 2 km wide in sea floor. Ontong Java plateau in west
Pacific, 5,000,000 km2. Mid Cretaceous 124-118 Ma, 12 km3/a.
- Kerguelen, in south Indian ocean, 2.3 M km2, 114-110 Ma age, 
- North Atlantic volcanic province (NAVP), 1.3 M km2, 58-55 Ma.
- Deccan trap India, 1 M km2, 69-64 Ma, 
- Columbia river basalt, 17-15 Ma.
- Iceland hotspot.
- Broken ridge (south indian ocean), Elan bank, Hawaian island, Manihiki
plateou, Nausru basin, Pigafetta basin (coffin& Eldholm, 1994)., 

- Increase CO2, SO2, probably global cooling. Ontong Java is predictd to
rise 10 m sea level.
- most due to hotspot: NAVP, Deccan, Reunion hotspot, Kergeulen. 
- Mantle plume melt.
- Ontong Java 12 km3/a
- Hawaian, 0.18 km3/a increase since 35 Ma to present.

2.c Volcanic arc.
- largest is silicious eruption, generate pyroclastic flow, 
- frequenly every 20,000 annum. 
- magma production is 1-5 x 1012 kg/a.
- Volcanic episode in arc.
- recorded as tephra (tephra = ash, Latin) layer, 1-10 cm in marine
sediment, in holocene is once every 10,000 year.
- Deep Sea Drilling Project DSDP, Ocean Drilling Prograam ODP results:
- most is 42-37 Ma Eocene, rare in oligocene 32-28 Ma, intensive in
17-13 Ma Miocene, 5-0 Ma Plio-quartenary. Cambray and Cadet, 1996). 
- Caribbean sea drilling is more than  2000 tephra layer in Cenozoic.
- The three episode, coicide with increasing D18O of bentic foraminifera
in Antlantic sediment. the oxygeen increase with ash eruption, indiacte
cooling in Cenozoic.
- still problem in correlation to global plate tectonic.

-----Original Message-----
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, September 07, 2005 1:29 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa

Pak Rovicky,
 
Pak Ade Kadarusman beberapa hari yang lalu, masih dalam kaitan subyek
ini juga,  sudah posting urutan metode radiometri absolute dating dari
yang sederhana - K-Ar (kualitas rendah ?) sampai yang tercanggih -
SHRIMP (kualitas tinggi ?). Tetapi, saya lebih percaya ke keharmonisan
sejarah geologi walaupun tidak berarti menafikan metode radiometri
absolut. Juga tak akan menunggu-nunggu sampai SHRIMP melakukan
pengukuran, kalau dengan K-Ar saja bisa. Hasil2-nya kita kontrol dengan
keharmonisan geologi dalam ruang-waktu tadi.
 
"Spotty" dalam hal ini adalah kejadian2 yang dilaporkan masih di satu
tempat (satu titik di peta), maka saya cukup tempatkan itu "sementara"
di background. Kalau nanti2 makin banyak dilaporkan kejadian yang
sekarang rasanya menyimpang, artinya sudah peak, maka tentu kita perlu
memikirkan implikasi geodinamika.
 
Dalam satu periode memang hasil akhirlah yang terekam, tetapi dalam hal
time-slice seismik 3 D, kalau kita lakukan time slice per 2 million
years katakanlah, tentu kita akan banyak dapatkan evolusi paleogeografi,
walaupun di setiap slice adalah hasil akhirnya.
 
Akan halnya dengan VR, tentu saja juga hasil akhir saat kita menancapkan
sumur di wilayah itu dan mengukur VR cutting sample-nya. Tetapi, kita
bisa merekonstruksi kematangannya dengan analisis burial depth, kan ini
juga butuh profil depth vs. VR.
 
Geologi butuh interpretasi dinamik, bukan statik. Maka semua parameter
harus bisa direkonstruksi sebab semua proses geologi adalah proses
historis. 
 
Beberapa studi terakhir dari kawan2 yang menekuni Jawa (stratigrafi,
tektonik, volkanisme) akan siap mengguncang pikiran kita. Saya tidak
akan pernah menolak satu pun dari itu. Untuk kemudian mengatakannya ini
benar itu salah, itu butuh proses lama, tetapi mari kita uji saja. Saya
menganggap itu semua suatu "peningkatan adrenalin" dalam gairah
kegeologian...
 
Btw, sayang Stephen Jay Gould telah tiada, guncangan evolusi kurang
semarak tanpa dia. Belum ada yang seprolifik dia dalam berpikir dan
mengkomunikasikan evolusi. 

salam,
awang

== ma'af sisanya saya setip (untuk supaya tak terlalu panjang).


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke