Pak Maryanto,
Saya menghargai anda dengan pendirian yang kuat dalam mempertahankan
pendapat. Sesuatu konsep memang tidak perlu sama atau mendekati sama dengan
konsep yang telah "established". Walaupun demikian, perlu dan sangat perlu
mempelajari konsep yang telah ada sekalipun tidak harus mengikutinya. Buat
konsep baru, kalau memang perlu,  yang  berguna dan "applicable"  kepada
perkembangan science. Jadi, saran saya, teruskan usaha anda dengan
langkah-langkah yang bersasarkan logika yang "acceptable".
----- Original Message -----
From: "Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Friday, September 09, 2005 5:28 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa-Geologic
Time Scale


>
> O, gitu maksudnya Mas Yosef, konsepku jauh dari logika yang sudah
> estabish.
>
> Ya, ya, memang banyak sekali yang melihat konsep saya ini jauh berbeda
> dari teori yang sudah estabish. Jauh dari logika orang umum.
>
> Telah saya amati sejarah dari jaman Yunani, semua penemu teori (baru di
> jamannya), juga semua yang berhadiah Nobel sejak 1900, gampangnya dalam
> science, adalah mereka menemukan teori yang belum pernah ada, apalagi
> setingkat estabish. Malah, paling hanyalah satu di antara 500 juta
> hingga satu milyard orang per tahun. Jadi, itu adalah 0.0000001 % (nol
> koma di ikuti banyak angka nol dan angka satu di digit ke 7 persen). Itu
> tidak umum, yang dimana "umum" perlu setidaknya 51%. Juga itu "tak
> normal". Yang kemudian, konsepnya itu benar, dan berguna. Yang berhadiah
> nobel, ada syarat lagi, yakni lebih bagus dari temuan banyak sekali yang
> terbagus.
>
> Nah tak sengaja, konsep saya punya satu kriteria itu, "berbeda dari yang
> telah estabish" (walau tak akan dapat nobel). Yang saya kejar adalah
> kegunaannya.
>
> Apakah yang berbeda dengan "established theory" itu mesti salah? Wah,
> data di atas menolak hal ini, dan malah yang di cari asal memang
> konsepnya benar. Lumayan, sudah dapat komentar positif dari belasan atau
> puluhan doktor malah. Kini sudah 250'an power point data penunjang,
> hasil dari buku-buku baru di baca, plus ada scanner di rumah.
>
> Nah Mas Rovicky lebih maju lagi idenya, yakni perlu kaidah science
> (bukan theologi). Ya, itulah yang kukerjakan, dengan science itu,
> termasuk mulai dng kumpulkan data, analisa, misal dengan statistik,
> cocokkan lagi dengan data alam. Ini adalt prdiksi. Nah, selanjutnya,
> apakah ada yang melihat ku melalui dengan bukan science? Science method
> apalagi? Akan di tinggalkan orang bila tak ada gunanya. Gitu kan Mas
> Yosef?.
>
> Wassalam,
> Maryanto.
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: Yosef Khairil Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, September 09, 2005 3:59 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa-
> Geologic Time Scale
>
> Mas Maryanto, yang saya tulis teleologis (= tele+o+logis) bukan
> teologis(theo+logis). Arti kedua nya sangat jauh.
> Teleologis bisa tidak berkaitan dengan religis sama sekali, tapi
> biasanya lebih ditujukan untuk suatu hal yg menjauhi logika (yg
> established).
>
> Yosef KA
>
> On 9/9/05, Maryanto (Maryant) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > Mas Awang,
> > Data publish, dari Heidrick& Aulia, 1996, tentang vulkanik di Central
> > Sumatra Basin, bisa di lihat di :
> > http://www.geocities.com/maryanto7/Granite.age.xls
> >
> > Semalam saya update data dengan dari pak Katili, 1980, 1985, terlihat
> > juga untuk di luar sumur-sumur CSB tsb, yang terlihat belum saya
> > masukkan erornya.
> >
> > Saya pikir, data itu tunjukkan bahwa kemunculan granit, hampir pada
> > sertiap masa, entah extension atau compresssion siklus 70 Ma itu.
> >
> > Collins, 2003, perlihatkan subduction ada sejak Ordovician setidaknya,
>
> > dan kalau saya analisa, ternyata seperti yang saya pikirkan sebagai
> > siklus 70 Ma. Yakni dari SB Kambrium hingga Cenozoik, maka compresi di
>
> > seperempat awal umur, lalu extensi hingga 3/4 umurnya, lalu kompresi
> > lagi. Lalu siklus order1, 700 Ma, terjadi Kompresi sejak Kambrium,
> > hingga PermianTriassik, lalu extensi hingga kini.
> >
> > Perubahan kompresi ke extensi siklus 700 Ma, terlihat bahwa akan lebih
>
> > teratur subduksi menjauh dari sumbu PermianTriasik
> > Malysia-Bangka-Kalimantan, paralel sumbu itu. Dan subduksi sebelum
> > PermianTriasik akan lebih sulit di kenali. Itu juga terlihat dari Pak
> > katili 1980, 1985 itu. Yang sebernya, beliau sudah sebut gambaran
> > subduksi menjauh sumu PermianTriasik itu, sudah sejak 1972. Atau malah
>
> > sebelumnya?
> >
> >
> > Mas Yosef:
> > Wah memang jeli penglihatannya. Walaupun begitu saya belum tahu maksud
>
> > kuasi-religion itu. Nah so'al religion ini, sebenarnya di barat
> > terjadi cepat sekali muncul, dengan adanya banyak ide-ide. Yang lalu
> > menjadi filosofi, lalu di test hipotesa dan konsepnya. Tak terasa
> > telah kita lewati religion, ya di barat di sebut religion, mial dari
> > kontinental drift (Wagener 1915), dan tak ada percaya hingga
> > meninggalnya 1930"an), lalu teologi geosinklin, di lanjutkan teologi
> plate tektonik (1968'an).
> > Kini muncul teologi global wrench, juga ada teologi superplume, dan
> > masih banyak lagi. Sayapu hanya satu ide, dan akan menghilang
> > seandainya tak bisa membantu pemecahan masalah.
> >
> > Kalau perubahankonsep itu kecil, maka ya cepat di terima, tapi ya
> > cepat ada baru lagi. Untuk merumuskan alam, memang kalau perubahan
> > amat "mengakar" ini akan lama di terima, seiring dengan lamanya dapat
> > pembuktian. Syukurlah, Konsep SALAM saya lihat banyak sekali yang bisa
>
> > di penuhinya kondisi alam itu. Gitu mas...
> >
> > Salam,
> > Maryanto.
> >
> > -----Original Message-----
> > From: Yosef Khairil Amin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Friday, September 09, 2005 9:25 AM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa-
> > Geologic Time Scale
> >
> > Wah sepertinya mas Maryanto mencoba agar sesuatu bisa di-SALAM-kan ya?
> > saya khawatir ini akan menggiring pengusung ide nya ke semacam
> > pemikiran quasi-teleologis.
> > Saya jadi ingat ke sebuah buku: "Living the 80/20 Way - Work Less,
> > Worry Less, Succeed More, Enjoy More" oleh Richard Koch terbitan
> > Nicholas Brealey Publishing tahun 2004.
> > Di Bab I si penulis mengajukan "fakta-2" yg menurutnya bisa masuk ke
> > kategoti 80/20:
> >
> > =di setip=====
> >
> >
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> ---------------------------------------------------------------------
>
>


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke