Pak Sumandaru dan Pak Awang,
Menarik untuk mengkaji source dari dacitic tuff ?? yang anda sebutkan,
kebetulan saya lagi ada project yang berhubungan dengan Cianten Caldera
yang terletak Southeast dari Pongkor gold mine.

Dari hasil preliminary study, saya mendapatkan beberapa stages dari
pembentukan Cadera yang hilang seperti 1. tidak menemukan adanya
bukti-bukti ash fall tuff atau wellded tuff atau ignimbrite di sekitar
atau di dalam caldera tsb, yang lazim di temukan kalau ada eruption
besar. 2. Di caldera sendiri juga kita tidak melihat atau menemukan
resurgent dome maupun post caldera activity lainnya, atau mungkin ini
tidak selalu muncul dalam pembentuka suatu caldera (???) ada pendapat
lain ??.

Apakah dacitic tuff yang pak sebutkan berasal dari Cianten caldera ???,
menarik untuk di diskusikan.

Dari Age dating yang kita lakukan menunjukkan umur dari batuan
andesite(pre-caldera) rangenya antara 1.2 sampai 2.29 ma. Artinya
material yang keluar ketika terjadi erupsi, lebih muda dari 2.29 ma.
Kelihatannya Cibaliung dacite tuff jauh lebih tua (?). Mungkin perlu
banyak age dating kali, he he. Saya lagi menunggu hasil age dating dari
beberapa samples yang kita kirim ke Lab, mungkin nanti ceritanya bisa
lain. 

Salam
Sagala
 

-----Original Message-----
From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, September 26, 2005 9:46 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Banten Petrified Forest

Pak Awang dan juga yang lain,

Tergugah juga untuk sharing terutama masalah Banten Petrified Forest
setelah 
minggu lalu tenggelam di kesibukan Indonesian Mineral and Coal
Discoveries 
Seminar.

Fenomena banyaknya petrified wood di Banten memang menarik (kebetulan
saya 
pernah kerja di seputaran Cibaliung...... kira-kira 100km selatan 
Pandeglang). Di daerah tsb di seputaran Ujung Kulon petrified wood
sangat 
melimpah tersimpan di dacitic tuff (pyroclastic flows), beberapa
serukuran 
kayu gelondongan. Secara internal perusahaan kami menyebut tuff ini
sebagai 
Cibaliung Tuff. Dating yg pernah dilakukan (K-Ar) menunjukkan angka
4.95Ma.

Menariknya kalau kita jalan antara Rangkasbitung - Bogor, tepatnya di 
sekitar Cipanas, akan banyak dijumpai petrified wood ini (dijual dalam 
bentuk mentahnya, bahkan ada yg terpajang di pinggir jalan kira2
berdiameter 
0.5 m dan panjang 30m. Sewaktu berkunjung ke tambang emas Pongkor di 
perbatasan Bogor dan Lebak, kita juga bisa amati dacitic tuff yang mirip

Cibaliung Tuff, jadi spt-nya fosil-fosil kayu tsb berasal dari
(terawetkan 
oleh) dacitic tuff tsb.

Seandainya ini benar, maka penyebaran dacitic tuff tsb memang sangat
luas, 
dari selatan Pandeglang dekat Ujung Kulon sampai di daerah Pongkor yg 
memiliki rentang jarak lebih 200km. Wah... ini tentunya produk
volkanisme 
besar, apalagi kalau mereka pyroclastic flows yang seumur. Saya
membayangkan 
mungkin ini disemburkan oleh volkanisme berasosiasi dengan kaldera
besar. 
Dimana ya?

Salam - Daru

----- Original Message ----- 
From: "Awang Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>; "wahyu muryadi" <[EMAIL PROTECTED]>; 
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, September 20, 2005 12:07 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] WAHYU : LARANGAN EKSPOR FOSIL KAYU MENTAH TAK 
COCOK !


======================= cut =====================
> Beberapa tahun yang lalu, saat mencoba jalan dari Bogor ke Pantai
Carita 
> via Jasinga-Rangkasbitung-Labuan, saya sempat ke luar dari badan jalan

> masuk ke wilayah Leuwidamar, Lebak dengan menyusuri ke hulu Sungai 
> Ciujung. Mobil diparkir tak jauh dari tempat latihan infanteri sekitar

> Rangkasbitung. Yang sempat saya saksikan adalah beberapa lahan yang
dari 
> jauh pun sudah kelihatan bahwa itu "petrified forests" (memang ini
yang 
> mau saya saksikan dengan memilih jalan Bogor-Carita via
Rangkasbitung). 
> Saya percaya bahwa umur pembakaran hutan ini akibat volkanisme
Pliosen, 
> atau paling tua Mio-Pliosen, oleh rangkaian gunungapi sekitar
proto-Gn. 
> Karang, Pulasari di utara atau Halimun di tenggaranya.
>
> Nah, kalau kayu2 yang terbakar volkanisme purba ini dibongkar (kalau 
> dibiarkan lama-lama juga habis), lalu dijual, apa yang mau kita lihat 
> lagi, padang rumput ? Justru, harusnya diawetkan, diolah, dan dikemas
jadi 
> lahan geo-wisata, lalu disosialisasikan : Banten Petrified Forest. 
> Bayangkan, kita jalan-jalan di areal hutan 7-5 juta tahun yang lalu. 
> Lengkapi dengan banyak informasi geologi, wah pasti akan lebih
menarik, 
> sekaligus memberikan pendidikan buat masyarakat. Ini akan menjadi
objek 
> geo-wisata yang langka, di dunia pun langka. Mengapa kita tak sayang
akan 
> warisan sejarah alam ini ?

====================== cut ======================



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke