> > Permisi mau komentar. Istilah Anda pakai untuk Anda sendiri menurut saya kurang "pas" , yang "pas" adalah "Petrofisik dengan background geologi yang hebat"
Ya toch ,sekali jadi geologist ya tetap akan memiliki cara berfikir geologi. Wasallam Si - Abah permisi, ikutan urun rembug, > sebenarnya, GR log nggak bisa dipakai berdiri sendiri. Seringkali saya > lihat, orang melakukan korelasi hanya berdasarkan log GR saja, padahal > log-2 yg lain juga perlu dipakai, misal resistivity, density dan neutron. > Sebagai contoh, mineral lempung klorit punya GR yg rendah, karena > diendapkan pada kondisi yg fresh water. Kalao kita cuman lihat GR log > saja, > maka kita bisa terkecoh. Maka dr itu perlu dilihat neutron-densitynya, > kalau memang tidak ada cross-over berarti itu nggak ada porosity, > kebanyakan klorit dicirikan dengan log properties seperti ini. > Untuk GR yg tinggi, juga mungkin belum tentu itu clay. Kalau ada > cross-over > neutron-density bisa jadi itu reservoir yg prospek. Hal itu banyak > dijumpai > di beberapa tempat di Indonesia, misal di ONWJ atau SES. > Untuk penentuan effektif porosity, sebenarnya bisa juga dipakai > GR-Res-Neut-Dens (log arrays standard yg banyak dipakai oleh oil co). > Prinsipnya dasarnya adalah total porosity dikurangi dgn bound water > porosity, sehngga menghasilkan porosity yg benar-benar bisa dialiri oleh > fulida. Di beberapa software yg banyak dijumpai di pasaran, umumnya 4 log > itu saja yang merupakan input awal untuk efektif porosity, sementara CMR > membantu kita untuk melengkapi intepretasinya. > Dulu sewaktu masih sering ke wellsite, saya sering memakai spreadsheet > sederhana (pakai excel) untuk ngitung SW, efektif porosity, dan volume > clay. Inputnya data real-time log GR-Res-Dens-Neut. Setelah dicocokkan dgn > itungannya petropisik akurasinya bisa sampai 75% - 90%. Juga setelah > dicocokkan dengan hasil RFT atau MDT melesetnya nggak jauh (dgn catatan > antara log Real Time dengan recorded-nya nggak jauh beda). > Untuk SW equation, di beberapa software di pasaran, banyak yg menyediakan > fasilitas untuk mengedit rumus-rumus persamaan petrofisik. Sehingga > persamaan tersebut bisa kita modifikasi sesuai dengan karakter sumur atau > field kita, atau data-data pendukung lain yg kita miliki, misal core, DST, > RFT, dlsb. > Bila kita punya log NGT, itu sangat membantu sekali untuk mem"break-down" > clay mineral kita menjadi beberapa jenis mineral clay (istilahnya multiple > clay models). Di situ nanti akan terlihat adanya weathering pada sand > content yg menjadi kaolinit (ini yg sering saya jumpai) atau illite. Jika > kita bandingkan dengan single clay model (model petrofisik yg cuman > berasumsi hanya ada satu total clay), terlihat multiple caly models lebih > pesimis, karena di situ bisa menjelaskan adanya sand yg mengalami > weathering, sementara di single clay models tidak bisa menjelaskan adanya > "weathering" tersebut, sehingga seolah-olah di reservoir kita isinya sand > melulu, padahal di situ ada juga clay content yg mungkin juga nanti bisa > menimbulkan problem waktu kita produksi HC (ingat diskusi di milis ini yg > membahas adanya clay mineral yg bisa menyumbat production screen - cmiiw). > Sekian urun rembug saya, mungkin ada yg bisa menambahi atau mengkoreksi. > > Salam, > - fajar - > bekas geologis yg jadi petrofisikis. > > > > > > Shofiyuddin > <[EMAIL PROTECTED] To: > iagi-net@iagi.or.id > l.com> > cc: > 11/15/2005 04:48 > PM Subject: Re: [iagi-net-l] > Look the physics behind the tool --> RE: > [iagi-net-l] shale > Please respond to dan radioaktif > iagi-net > > > > > > > Diskusinya rame euy, yang tanya petrophysicist (kartiko), yang jawab > operation (Shofi dan Suryo), yang merespon new venture (RDP) and log coy > (Sanggam yang lagi ngantuk .. he he), yang nimpali geophysicist (Paulus). > Melebar tapi bagus untuk tambah wawasan. > Siapa mau urun rembuk lagi? ini baru GR and SHALE lho! lha gimana dengan > penentuan effective porosity kalo kita gak punya CMR log? wah pasti seru > sekale, belum lagi bicara parameter a, m dan n? juga belum bicara Equation > for Sw (simendeux-laminated sand, simendeux-dispersed shale, indonesian, > archie, dual water, modified)? kayaknya kita perlu FOSI cabang KL untuk > bicara ini. Mas RDP, bisa arrange pak Nyoto untuk bicara ini di KL atau di > Kg. Warisan? itung itung lesehan 1 bulanan? aku punya tuh whiteboardnya, > untuk laptop kayaknya gak masalah, cuma mungkin masalah infocus aja ( and > screen nya?). Ronde awal yang bagus untuk mulai bicara sharing knowledge > antara kita sesame TKI. nanti giliran RDP bicara konsep explorasi ... he > he > .. > > On 11/15/05, Putrohari, Rovicky <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> >> > -----Original Message----- >> > From: [EMAIL PROTECTED] >> > >> > Bisa diterangkan kenapa....? >> > >> > >> > Semakin halus batuan maka semakin banyak felspatic >> > materialnya. Semakin kasar ukuran butir batuan biasanya >> > diikuti banyaknya material silikaan (Quartz). >> ==================== >> >> Dalam batuan sediment fraksi halus kebanyakan (tentunya tidak semuanya) >> berasal dari material2 yg tidak tahan terhadap proses pelapukan (baik >> kimia maupun fisika). Pelapukan ini terutama terdapat pada mineral yg >> memiliki radioaktifitas cukup tinggi. Secara statistik mineral feldspar >> merupakan unsur radioaktif terbanyak yg berasal dari elemen-elemen >> terutama Potassium (K), Uranium (U), Thorium (Th). Silahkan klik disini >> utk daftar lengkapnya http://www.sjgeophysics.com/table.html. Dalam >> tabel ini bisa anda lihat mineral2 apa yg mengisinya. Nah kalau anda >> senang bermain-main dengan statistik, maka akan menemukan relasi antara >> feldspar (sebagai mineral pembawa unsur radioaktif) dengan >> radioaktifitas batuan. >> >> Kalau anda lihat pada spectral GammaRay Log, maka akan harga gammaray >> ini didominasi oleh sumbangan dari Potassium (K). Dan Potassium ini >> kebanyakan berasal dari Felspar. Feldspar merupakan mineral yg tidak >> stabil atau tidak tahan terhadap pelapukan, sehingga dalam batuan >> sedimen tentusaja mineral ini akan berupa fraksi halus, atau sudah >> berukuran lempung (dalam ukuran ini akhirnya disebut sebagai mineral >> lain, bukan lagi feldspar, kan). Nah disinilah hubungan tak langsungnya. >> Mungkin kalimat diatas masih terlalu straight dan ujug2 juga ya .. >> Sorri, itu tulisan 4 tahun lalu. >> >> Tentang metode pengukuran Spectral GammaRay log, silahkan temen2 dari >> Logging Co urun rembug. >> Salam >> >> rdp >> >> >> --------------------------------------------------------------------- >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id >> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina >> [at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id >> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) >> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) >> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) >> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau >> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) >> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) >> --------------------------------------------------------------------- >> >> > > > -- > Salam hangat > > Shofi > > > > > The information contained in this communication is intended solely for > the > use of the individual or entity to whom it is addressed and > others > authorized to receive it. It may contain confidential or legally > privileged > information. If you are not the intended recipient you are hereby > notified > that any disclosure, copying, distribution or taking any action in > reliance > on the contents of this information is strictly prohibited and may > be > unlawful. If you have received this communication in error, please > notify > us immediately by responding to this email and then delete it from > your > system. CNOOC is neither liable for the proper and complete transmission > of > the information contained in this communication nor for any delay in > its > receipt. > > > > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > --------------------------------------------------------------------- > > --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) ---------------------------------------------------------------------