Liberalisasi ( sektor hilir) bukan menciptakan harga murah,
dalam arti obral obralan, tetep saja harga tsb dalam koridor
keekonomiannya, siapa sih ( perusahaan) yang mau menjual
produknya dibawah harga keekonomiannya. Cuma disini  perusahaan
perusahaan tadi akan bersaing dalam menentukan harganya dan
berapa keuntungan yg akan diperoleh per liternya ( tidak ada
monopoli seperti dulu hanya Pertamina yang boleh jualan ), dan
belum tentu nanti harga di Pertaminanya lebih mahal dari SPBU
milik yang lain), mungkin juga nantinya Petramax / Premium yg
sama akan dijual dg harga yang berbeda beda antar SPBU yang
dimiliki petusahaan lain lain ( juga persaingan ini termasuk
dalam memberikan servisnya).bahkan nanti harga akan bisa
berfluktuatif,seperti jualan komoditi lain, Seperti sekarang
ini kita bisa beli LPG diwarung warung dg harga yang berbeda
beda, Warung sebelah 55 Rb, warung diujung jalan 60 Rb, dst (
Karena LPG bukan BBM yang disubsidi , bebas silahkan kalau mau
jualan )Pertamiana kan juga sekarang posisinya sama dg kampeni
lain,sama sama profit oriented, kalau dulu mungkin ada misi
lain lain, seperti sosial, dsb.dsb , cuma sampai sekarang
pemerintah masih belum mau melepaskan penjualan BBM
bersubsidinya yg diemban oleh pertamina kepada pihak lain.Sebetulnya yang utama 
adalah bagaimana si Rakyat banyak ini
mampu untuk membeli Energi ( sebagai komoditi) dg harga yang
sesuai dg keekonomiannya ( minimal sama dg ongkos produksi dan
distribusinya )
Ism


>  Mudah2an pemain downstream sektor migas tidak hanya
>  Pertamina, hingga masyarakat banyak dapat menikmati harga
>  kompetitif yang murah, jadi kehadiran para raksasa
>  (investor) yang turun ini memberikan kenikmatan pada kita
>  semua. Jadi nikmat pasar bebas sektor hilir juga dapat
>  dirasakan oleh si Fulan, oleh si Boim sopir angkot, si ucup
>  tukang ojeg, ibu-ibu & para pedagang gorengan, para nelayan
>  kita dan kita semuanya.
>
>
>  Btw,
>  1. Pemerintah sebagai pemegang mandat penyelenggara Negara
>  yang meliberalisasikan usaha migas di negara ini, tentunya
>  bertujuan baik : gain yang diperoleh adalah bagi kemakmuran
>  penduduk yang ada di negeri ini. Harapan liberalisasi
>  adalah diperolehnya keuntungan bagi rakyat banyak berupa
>  murahnya harga BBM atau bertambahnya infrastruktur yang
>  bermanfaat bagi rakyat banyak dari investasi yang
>  ditanamkan. Kalo liberalisasi tak memberikan efek pada
>  murahnya harga komoditi yang dijajakan sebagai dampak
>  bersaing, sama aja artinya liberalisasi adalah memberikan
>  sumbangan pada para raksasa. Wong mlarat ngasih wong sugih.
>
>  2. Monopoli BBM. Monopoli BBM adalah kuasa pemerintah,
>  bukan kuasa Pertamina. Pertamina hanya menjalankan apa yang
>  diperintahkan oleh Pemerintah. Kalau pemerintah sebagai
>  pemegang otoritas atas negara ini minta melakukan monopoli
>  komoditi BBM, kok pelaksannya yang menjadi dibilang
>  melakukan monopoli bisnis oleh power. Mungkin Pak edison
>  lupa bahwa distribusi BBM yang dilaksanakan selama puluhan
>  tahun hingga pelosok negeri yang dijalankan dengan monopoli
>  itu telah berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi
>  negeri ini.
>
>  Tulisan TAF dengan analisanya yang sangat canggih dan
>  komprehensif serasa advetorial terselubung untuk segment
>  market yang tepat : masyarakat milis dari golongan
>  masyarakat makmur.
>
>  Beberapa dari promosi TAF dalam tulisan yang menyanjung
>  tinggi tersebut sayangnya tanpa dukungan data konfirmasi
>  dari lembaga berkompeten seperti Sucofindo atau YLKI atau
>  Metrologi. TAF yang kini katanya "merdeka", seolah merasa
>  dirugikan selama hidupnya di Indonesia selama ini oleh
>  Pertamax atau pun P+ (namun gak pernah dan gak bisa
>  komplain) menjadikan tulisannya sebagai model marketing :
>  Pembunuhan Karakter. Mirip dengan polanya Batavia Air
>  (batavia air connection?).
>
>  Opininya TAF juga tanpa pemahaman mana yang seharusnya
>  menjadi wilayah disiplinnya Pertamina, mana disiplinnya
>  Penegak Hukum, mana disiplinnya pengusaha SPBU dsb.
>  digebyah uyah seolah semuanya menjadi tanggung jawab e
>  Pertamina, digoreng menjadi tulisan promosional. salut.
>
>  Semoga BPH (Badan Pengatur Hilir) migas wise dalam membuat
>  kebijakan pengaturan sektor hilir, yang ujungnya adalah
>  kemakmuran bagi masyarakat banyak dengan harga murah......
>  bukan kemakmuran untuk masyarakat segelintir yang sudah
>  makmur. Dan harapannya adalah : Semoga Pertamina juga bisa
>  bertarung & buka SPBU di mancanegara, biar untung dan mampu
>  menegakkan kebanggaan negeri.
>
>
>  ar-.
>  (Terpesona sih boleh-boleh aja, tapi gak perlu berlama-lama
>  apalagi sampai menggoda mental kita untuk jadi terjajah,
>  .........
>
>
> OK Taufik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  kalau UU migas
> digulirkan hanya untuk mendapatkan, SPBU berhalaman luas,
> pelayanan yg ramah, akurasi takaran...benar-benar salah
> kaprah ya? (peningkatan kwalitas produk==okelah)...mustinya
> konsumen berharap satu barang ditawarkan banyak pedagang
> bisa terjadi persaingan harga, misalnya Shell atau petronas
> bisa jual solar murah ke nelayan yg sudah lama tak melaut,
> atau jual minyak tanah murah dan tersedia cukup buat Ibu RT.
> Atau karena penyulingan Shell lebih effesien..harganya lebih
> murah dari BBM Lokal. Ya kalau hanya sekelas produk premium
> di jual harga pertamax susah juga shell di bilang baik.
>
> On 16/11/05, [EMAIL PROTECTED]
> wrote:
>>
>>
>> Menarik membaca aktifitas Shell dalam downstream bussines.
>> Sudah waktunya konsumen bahan bakar di Indonesia membeli
>> sesuatu dengan kwalitas terbaik.
>> Sudah waktunya pompa-pompa bensin Pertamina di tengah jalan
>> antara Jakarta_Bandung untuk tidak lagi mencampur Premium
>> dengan bahan-bahan lain sehingga merusak mesin.
>> Sudah saatnya Pertamina downstream bersaing dengan yang
>> lain, tidak bisa selalu memonopoli bisnis dengan power.
>>
>> EGS.
>>
>>
>>
>> "Kuntadi,
>> Nugrahanto" To:
>> > se1.bp.com > Subject: RE: [iagi-net-l] SPBU Shell
>>
>> 11/16/2005 09:01 AM
>> Please respond to
>> iagi-net
>>
>>
>>
>>
>>
>> Mas Hendro, kalau di koran SINDO kemarin sih ada dua
>> investor lagi selain Shell yang sudah sangat siap secara
>> teknis dan operasi yaitu Petronas dan Elnusa (anak
>> perushaan Pertamina).
>> Kata salah satu petinggi Migas, Chevron masih mau pikir2
>> dulu lagi sedangkan CoPhi mostlikely batal tuh
>> katanya...Apa betul demikian?
>>
>> Kuntadi
>>
>> -----Original Message-----
>> From: Santoso, Hendro (hendroh)
>> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>> Sent: Wednesday, November 16, 2005 7:41 AM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: [iagi-net-l] SPBU Shell
>>
>>
>> Apakah Pertamina pun akan belum cukup kuat untuk berdiri
>> diatas kaki sendiri atau bahkan mampu pasang kuda-kuda
>> dalam menghadapi kompetitor di sektor downstream?
>> Kalau dulu secara fisik Indonesia dijajah, bisa jadi tanpa
>> kaki dan kuda-kuda yang kuat Indonesia akan kembali dijajah
>> . Tidak secara fisik, namun secara politik dan ekonomi.
>>
>> [EMAIL PROTECTED]@#!!!
>>
>>
>> =======================
>>
>> >From: "Imam Haryanto"
>> >
>> >----- Original Message -----
>> >From: Joi Surya Dharma
>> >
>> >-----Original Message-----
>> >From: medcoenergi
>> >Behalf Of Tomi Afandi
>> >
>> >FYI, bg yg suka otomotive.....,
>> >
>> >kayaknya SPBU pertamina bakal jadi SPBU minyak tanah aja
>> >kalik yah...
>> >
>> >
>> >Subject: Sharing nyoba Shell di karawaci
>> >
>> >
>> >
>> >Subject: [Jakarta Peugeot Club] Road Test: Shell Super
>> >Extra 95
>> >
>> >
>> >Pagi ini, 2 November 2005 , untuk pertama kalinya saya
>> >merasakan
>> "freedom"
>> >dimana saya bisa mulai melepas ketergantungan pada BBM
>> >Pertamina. Critanya
>> >begini:
>> >
>> >Baca Kompas pagi ini, ada foto SPBU Shell di Lippo
>> >Karawaci yg katanya udah operasional. Kaget juga, setau
>> >saya deregulasi BBM baru efektif sekitar 23 November 2005.
>> >Curious abis, drpd 'curiosity kills the cat', saya
>> >berangkat ke Karawaci siang tadi. Tanpa banyak kesulitan
>> >lokasi SPBU saya temui. Ini
>> >petunjuknya:
>> >
>> >- Tol Merak exit di Karawaci
>> >- Ambil jalur menuju supermall, puterin deh itu mall dan
>> >ikutin jalur balik menuju tol
>> >- SPBU di kiri jalan.
>> >
>> >First impression...
>> >
>> >Dari penampilan fisiknya aja, udah top bgt! Menempati
>> >lahan yg amat luas, entah berapa ribu m2, dgn logo Shell
>> >gede. Liatnya aja
>> >mengingatkan pada tunggangannya Schummy di sirkuit2 F1.
>> >
>> >Next...
>> >
>> >Ada petugas yg mengarahkan mobil, dan saya dapet lane 1
>> >dari pinggir jalan raya. Klo ga diarahin, pasti bingung
>> >milih lane & pompa. Pompa saya ternyata no urut terakhir,
>> >no 18! Yes, 18, artinya ada 18 pompa disitu, dan sekitar
>> >6 lanes.
>> >
>> >Petugas pengisi dgn ramah dan sopan (sayang cowoq)
>> >bertanya mau isi apa.. Daripada bingung saya jawab
>> >seenaknya aja: " Bensin yg paling bagus dan paling mahal".
>> >
>> >So, mengalirlah BBM tsb ke tangki Renault Clio saya, dan
>> >sambil baca2 ternyata yg saya beli adalah Shell Super
>> >Extra dgn oktan 95. Dan baru tersedia 2 jenis bensin,
>> >yaitu Shell Super 92 & Super Extra 95. Harga? Bersaing
>> >abis dgn Pertamax dan Pertamax Plus Pertamina! Super 92 Rp
>> >5,700/ ltr dan Super Extra 95 Rp 5,900/ ltr. Dan masing2
>> >pompa disitu rata2 memiliki 4 buah dispenser di masing2
>> >sisinya, artinya 1 pompa dgn 8 dispenser! Dikali 18 pompa,
>> >banyak amat yak... ;-)
>> >
>> >The most important thing...
>> >
>> >Meteran mereka super-super akurat! Saya isi full tank dan
>> >menurut trip computer mobil saya, fuel used adalah 31.3
>> >ltr. Tapi tu pompa berhenti saat meteran di pompa baru
>> >nunjukin 30.5 liter!! Ini mah amat langka di SPBU
>> >Pertamina, biasanya malah melebihi yg tertera di trip
>> >computer mobil! Trus receipt otomatis di print-out oleh
>> >pompa. Jadi mau ngakalin
>> bon ga bias
>> >deh.. ;-)
>> >
>> >Disitu jg ada small store ala AMPM, dan yg dijual termasuk
>> >oli Shell. Container kaleng jg bias didapat disitu untuk
>> >beli bensin (klo mau dibawa pulang). Jerigen yg saya bawa
>> >ditolak.. Harus pake container mereka. Tidak dijual, tapi
>> >mesti kasih deposit. So saya ambil container
>> kecil isi 4 ltr
>> >dan beli 4 liter Shell Super 92 buat diliat2 di rumah. ;-)
>> >
>> >Ada yg ngeselin jg: para petugas termasuk kasir di store
>> >masih pada bego2 dan bingung menjawab pertanyaan2 saya.
>> >Tapi sy ga bisa marah, wong mereka
>> >sopan2 dan menjawab dgn cukup proper tanpa indikasi sok
>> >tau. Eh, tiba2 sy liat bule berdiri2 di tengah2 lane
>> >pengisian. Tanya kasir, dia jawab itu boss dia, orang
>> >Shell Singapore.
>> >
>> >Singkat kata, saya hampiri si bule yg ternyata masih muda,
>> >bernama Meneer Eric van der Meer, orang Belanda yg
>> >bertugas sebagai GM Retail Indonesia, India & Vietnam dan
>> >berkantor di Singapura. Ngobrol2 dgn dia, berikut bbrp hal
>> >yg saya dapat:
>> >
>> >1.. Sampai akhir tahun ini akan ada bbrp station lagi. Di
>> >Jakarta at least ada 2, Jl S. Parman disebelah DHL dan
>> >Mampang/ Buncit (lokasi persis dia ga inget). Kedua
>> >station tsb under construction saat ini. 2.. Solar dengan
>> >minimum cetane 49 (kemungkinan 51) masih belum bisa
>> >dipasarkan dalam waktu dekat. Setelah dipancing2,
>> >ujung2nya ya
>> >kesimpulannya adlh Pertamina masih berusaha dgn berbagai
>> >cara menahan laju mereka. L Hampir tiap hari si bule
>> >nemuin para yg dipertuan agung agar bisa segera masarin
>> >solar. Dia berharap dalam 3 bulan Shell sudah bisa mulai
>> >memasarkan solar 3.. Shell V-Power dengan oktan 97 segera
>> >di-launching dalam waktu dekat, perkiraan Januari 2006 4..
>> >Mengenai harga bensin yg bersaing itu, Shell menjamin
>> >bahwa kualitasnya sesuai dgn claim mereka, oktan 92 dan
>> >95. Additive yg dikandungnya juga sesuai dengan standar
>> >internasional Shell.
>> >
>> >The surprises...
>> >
>> >Sambil ngobrol saya mengamati pelanggan yg datang dan
>> >mengisi.
>> >Ruaaaarrrr biasa! Mayoritas bukan mobil2 mewah, tapi
>> >kijang kapsul, Daihatsu Espass, Timor, bahkan taksi
>> >prestasi!! Artinya, banyak pengendara di Jakarta dan
>> >sekitarnya sebenarnya bersedia membayar harga Pertamax,
>> >cuma mereka tau kualitas Pertamax dan P-Plus jelek, jadi
>> >ya mending beli premium aja. Blum lagi ditipu mulu ama
>> >meteran pompa bensin.. Nah, giliran ada BBM impor mereka
>> >bersedia spend the money tuch...
>> >
>> >Now the test...
>> >
>> >Jujur aja, pertama kali saya agak kecewa. Ini mah
>> >kualitasnya mirip dgn P-Plus di SPBU MBAU Pancoran (yes,
>> >sy selalu usaha isi disana, meteran terakurat dan kualitas
>> >bbm Pertamina terkonsisten baiknya utk semua jenis BBM
>> >termasuk solar). Lha ini udah jauh2 dibelain dari
>> >Kebayoran ke Karawaci... 35 km tuch jaraknya dari rumah.
>> >
>> >Tapi pelan2 mulai ada perubahan di tol... Clio a/t yg baru
>> >saya pake selama
>> >2 tahun ini ngoper giginya di 6000-6200 RPM klo gas
>> >diinjek pol, sekarang ngopernya di 6500-6700 RPM. Gigi 3
>> >ngoper 4 di 160 kph, dan ini blum pernah kejadian selama
>> >saya pakai. Biasanya ngoper di 150 kph tuh. Cuma perubahan
>> >tidak 'langsung' dan cenderung belum konsisten. Kadang
>> >akselerasi enteng, kadang berkurang lagi, gitu terus..
>> >Analisa sementara, Shell 30..5 ltr tidak mudah bercampur
>> >sempurna dgn P+ yg tersisa sekitar 20 ltr di tangki.
>> >
>> >Impresi di jalan non-tol..
>> >
>> >Power band lebih luas, torsi lebih merata gitu maksudnya.
>> >Lebih smooth. Mesin yg selama 2 thn ini mejen dulu di
>> >seputar 2,750 RPM saat di gas tanggung (akselerasi lembut
>> >dari berhenti, biasanya di seputar RPM ini ngedrop dulu
>> >putarannya sebelum naik lagi) sekarang berubah
>> >karakternya. Bagi pemilik Clio manual, gejala ini tidak
>> >terasa, tapi di versi matic ya beginilah kondisinya selama
>> >ini dgn Pertamax atau P+.
>> >
>> >Further improvement..
>> >
>> >Sepertinya analisa sementara bahwa bbm ini tidak mudah
>> >bercampur sempurna makin terbukti. Keliling2 kota, makin
>> >lama mesin makin enak. Setelah bbrp kali parkir, makin
>> >enak aja rasanya!
>> >
>> >Conclusion..
>> >
>> >Definitely better fuel than Pertamina's! Dgn harga sama,
>> >yach pasti ai uber terus deh Shell ini. Karawaci? No
>> >problem. toch cuma sementara, kesana hari Minggu jg
>> >relative lancar. Bentar lg jg buka di Jakarta. Petronas
>> >juga udah siap tuh di Cibubur dan Artha Gading!! Tunggu
>> beroperasi aja bentar lagi..
>> >
>> >Further test at home...
>> >
>> >Bensin Shell Super 92 sebanyak 4 liter di container saya
>> >pake buat mainan di rumah, sambil rokokan.. Hehehe, just
>> >kidding. Bensin ini baunya/ aromanya mirip BBM Pertamina
>> >jaman dulu. Confirmed by bokap gw yg gw kasi � botol
>> >aqua dan jg by Nanda yg jg gw kasi � btl aqua. Ceceran
>> >bensin CEPET banget nguapnya... di tangan juga terasa
>> >dingin! Lebih dingin dari BBM Pertamina.
>> >tapi kalah dingin ma methanol.. J Residu di kulit tangan?
>> >Adaaa... walau kering tp terasa licin kaya abis pake hand
>> >body lotion. Good, artinya ada banyak additive, paling
>> >tidak lubricant. Bagus lah buat fuel
>> pump dan
>> >injectors... Klo bbm pertamina emang ada residu tp ga
>> >kering tuh..
>> minyak
>> >tanah???
>> >
>> >Dah puas main2, sisain lagi � botol redline, sisanya ai
>> >tuang ke tangki 306.
>> >
>> >Next test...
>> >
>> >Pinginnya yg Super 92 (low grade) di-test.. Tapi berhubung
>> >beda oktan 3 numbers dan harga cuma beda Rp 200, jadi
>> >kurang semangat ni.... ada yg mau test dan share hasilnya?
>> >
>> >
>> >Salam
>> >-TAF-
>> >
>> >
>> >
>> >----------------------------------------------------------------------->> 
>> >>---------
>> >YAHOO! GROUPS LINKS
>> >
>> > a.. Visit your group "iaitbjakarta" on the web.
>> >
>> > b.. To unsubscribe from this group, send an email to:
>> > [EMAIL PROTECTED]
>> >
>> > c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo!
>> > Terms of
>> >Service.
>> >
>> >
>> >----------------------------------------------------------------------->> 
>> >>---------
>> >
>> > -----
>> > This message has been certified virus free by Medcoenergi
>> > Antivirus
>> >
>>
>>
>>
>>
>>
>> --------------------------------------------------------------------->> To 
>> unsubscribe, send email to:
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email
>> to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website:
>> http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>> (Ratna.Asharina
>> [at]santos.com)
>> -http://fosi.iagi.or.id
>> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
>> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst :
>> Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi
>> : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan
>> Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]),
>> Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
>> Komisi Database Geologi : Aria A.
>> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>> --------------------------------------------------------------------->>
>>
>> --------------------------------------------------------------------->> To 
>> unsubscribe, send email to:
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email
>> to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> IAGI-net Archive 1:
>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
>> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>> (Ratna.Asharina
>> [at]santos.com)
>> -http://fosi.iagi.or.id
>> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
>> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
>> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
>> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
>> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
>> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
>> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database
>> Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>> --------------------------------------------------------------------->>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> --------------------------------------------------------------------->> To 
>> unsubscribe, send email to:
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email
>> to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> IAGI-net Archive 1:
>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
>> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>> (Ratna.Asharina
>> [at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
>> Komisi SDM/Pendidikan : Edy
>> Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
>> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
>> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
>> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
>> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
>> Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database
>> Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>> --------------------------------------------------------------------->>
>>
>
>
> --
> OK TAUFIK
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one
> click.



___________________________________________________________
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke