Ferdi, Di Indonesia, khususnya di Jawa-Sumatra, pola penyebaran gunungapi erat terkait dengan sistem retakan di kerak Bumi atau konfigurasi basement-nya. Untuk Jawa Barat, kita bisa golongkan tiga pengelompokan.
(1) kompleks Krakatau-Karang-Pulasari di barat Banten sampai Selat Sunda. Ini terkait dengan sistem retakan kompleks (lebih dari satu retakan) di sekitar Banten-Lampung, yang merupakan relic (bekas) saat Banten dan Lampung terpisah. (2) deretan gunung yang membentuk kelurusan barat-timur di utara Bandung. Ke dalam deretan ini tergabung Gunung Halimun-Salak-Gede-Pangrango-Tangkuban Perahu-Bukit Tunggul-Ciremai. Ini terkait dengan penerobosan magma pada zone lemah Bogor Trough yang punya kerak intermediate. (3) deretan gunung selatan Bandung, yaitu dari Patuha-Galunggung. Ini terkait dengan penerobosan magma di tepi Jampang Plateau dan zone depresi tengah Jawa. Saya yakin, semua gunungapi ini lebih-kurang berhubungan dengan partial melting 100-200 km di zone subduksi. Hanya, saat magma naik, ia akan keluar di permukaan pada zone2 lemah yang telah ada di kerak Bumi. Zone lemah di kerak Bumi adalah retakan2 sesar besar, dan zone pertemuan antar konfigurasi basement. Tepi2 jalur fisiografis yang dibuat van Bemmelen adalah zone2 lemah, sebab di situlah terjadi pertemuan dua konfigurasi basement. Legenda Bandung tentu masuk akal didekati dari manapun (sejarah, arkeologi, geologi, atau dongeng). Terlalu banyak bukti yang menguatkannya. Banyak publikasi ilmiah dan populer bisa dibaca tentang ini. Pak Koesoemadinata tentu bisa bercerita banyak tentang ini. Danau Bandung pernah ada. Bandung dikepung oleh banyak daerah dengan sebutan Ujung, Bojong, atau Ranca. Itu hanya toponim, tetapi punya arti. Hubungkan saja dulu semua daerah2 itu oleh garis yang membentuk kurva dan begitulah kira2 bentuk danau Bandung dulu. Ujung dan Bojong adalah tanjung (dari danau, daratan yang menjorok masuk ke danau), sedangkan Ranca adalah rawa, sisa2 penenggelaman. Nah, kita bisa bahas panjang lebar bahwa memang pernah ada Gunung Sunda yang tinggi di utara Bandung yang meletus dan kawah2 Burangrang, Bukit Tunggul dan Tangkuban Perahu adalah sisa2-nya. Gunung Ciremai terjadi menerobos tepi antara Bogor Trough dan Paparan Utara. Gunung ini memang relatif paling utara di banding anggota-anggota lain di deretannya. Bisa jadi paling tinggi karena relatif tak aktif. Mengapa tak aktif, salah satunya karena ia punya zone Benioff paling dalam di Jawa Barat, sekitar 250 km. Seperti juga gempa, semakin dalam hiposentrumnya semakin tak aktif, begitulah Ciremai. Sumber magmanya dalam, relatif lebih dalam dari yang lain, maka tak terlalu berulah seperti gunungapi2 di selatan yang Benioff zone-nya bisa 100 km saja. Salam, awang -----Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, December 05, 2005 3:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] G.Cereme lagi ( was pola gunung di jawa tengah dan jatim) Salam Pak Awang seperti biasa, saya ketinggalan lagi tulisan Pak Awang yang datang dari yahoo...Enggak tahu kenapa semua email dengan yahoo tidak bisa nyampai .. Kalau kita kembali ke Jawa Barat...apa yang mengontrol pola gunung api di jawa barat..? kalau secara kasar saya lihat ada 3 pola yaitu di barat bandung, di utara bandung dan selatan bandung. Dan "dongeng" bahwa Bandung dulu merupakan kawah dari gunung raksasa di jawa barat yang kemudian meletus..dan jadi danau dan gunung - gunung di sekitar bandung merupakan anak dari gunung raksasa sebelumnnya...apa masuk akal secara geologi...? Untuk G.Cereme lebih menarik lagi karena Cereme adalah Gunung tertinggi di jawa barat, terletak paling utara dan relatively lebih sedikit aktif dibandingkan gunung yang lain di jawa barat Apakah ada kontrol khusus untuk G.Cereme ini..? -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.1.362 / Virus Database: 267.13.11/191 - Release Date: 12/2/2005 --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) ---------------------------------------------------------------------