Betul juga sih, kan sudah banyak kasus, salah satu contoh ahli fisika
(nuklir..?) setelah kembali ke Serpong dari Jepang malah dianggurkan,
waktu ybs menggali kreatifitasnya atasannya marah malah
bersitegang/rebut. Lain halnya dengan tetangga kita Singapore, mereka
tidak punya lahan utk menanam pohon karet tapi Singapore kirim tenaga2
muda yg smart ke luar negeri utk belajar tentang tanaman karet dan
bisnisnya, sekembali dari luar negeri pemerintahnya telah membangun
pusat penelitian tanaman karet dan pemanfaatannya dengan fasilitas mirip
dengan fasilitas kampus atau tempat kerja para tenaga muda tersebut,
sehingga waktu mereka kembali perubahan lingkugan kerja dan perubahan
prasarana/sarana kerja tidak banyak. Lha beda sekali dengan contoh
tenaga ahli fisika tsb.


Salam,
LTH

-----Original Message-----
From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, December 15, 2005 11:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

Suatu ajakan yang positif,

Namun seluruh infrastruktur dan penunjangnya harus
dipersiapkan secara optimal. Jangan sampai kejadian
dulu yang menimpa tenaga ahli Indonesia yang belajar
dan bekerja di luar negri ketika kembali ke Indonesia
kurang dapat memanfaatkan ilmu dan pengalaman di luar
negri karena sarananya tidak menunjang.

Ini hal yang klasik namun bisa dirubah asal punya
komitmen yang kuat untuk maju demi kesejahteraan
bangsa kita.

Bersama kita bisa membangun kesejahteraan bangsa kita.

TAM

--- Batara Sakti Simanjuntak <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Bravo IATMI, bravo RDP, bravo profesionals !
> Mari berharap berbagai masukan tsb mendapat
> perhatian yang menerus...
> 
> bat
> 
> -----Original Message-----
> From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED]
> Date: Thu, 15 Dec 2005 01:31:01 +0800
> Subject: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY
> 
> > FYI: Saya mewakili IATMI-KL (Ikatan Ahli Teknik
> Perminyakan Indonesia
> > - Kuala Lumpur) utk dinner bersama Pak SBY tadi
> malam.
> > Saya sendiri tidak menyangka ternyata saya duduk
> satu meja dengan
> > beliau ...
> > 
> > Berikut uraian ringkasnya ...
> > sambungannya besok ya
> > =================================
> > Acara dinner dengan Pak SBY aku ulas sementara
> sekilas dulu, berhubung
> > aku sampai dirumah sudah jam 12 malam.
> > 
> > Alhamdulillah semua "point concerns" IATMI-KL
> sudah saya sampaikan ke
> > pak SBY. Beliau juga menanggapi dengan
> sangat-sangat serius. Surat yg
> > sudah dibuat konsepnya oleh Pak Jurtul Hariprimadi
> sudah disampaikan
> > ke Pak Andi Malarangeng sesuai saran Pak SBY
> sendiri ketika "ngobrol"
> > sambil makan malam.
> > 
> > Seteah diperkenalkan oleh Pak Dubes saya
> memperkenalkan ttg keberadaan
> > IATMI-KL dengan pasukannya sebanyak 150 orang.
> Beliau sangat mengerti
> > bahwa kondisi perekonmian Indonesia masih belum
> pulih sempurna
> > walaupun jelas menunjukkan hal-hal yg membaik.
> Beliau akhirnya
> > bertanya ke saya "Jadi nanti kalau Indonesia sudah
> membaik bersedia
> > membangun negeri sendiri kan ?". (duh njawab piye
> ya ) ... aku hanya
> > menjawab "Kalau memang kondisinya sudah
> memungkinkan tentunya banyak
> > teman-teman IATMI-KL bersedia membangun kembali ke
> Indonesia, Pak".
> > Beliau berjanji akan mengundang ulang ahli-ahli
> Indonesia. Hal ini
> > juga ditegaskan lagi oleh Ibu Ani (Ibu Presiden)
> untuk mengundang
> > ahli-ahli profesional Indonesia. Kebetulan dalam
> satu meja ada juga
> > bekas pegawai IPTN yg saat ini bekerja di
> kedirgantaraan di Malaysia.
> > 
> > - PSC Term
> > Saya memberitahukan tentang bagaimana Petronas
> dahulu belajar dr
> > Indonesia, dan mereka sedikit merubah PSC term,
> Dan hasilnya cukup
> > bagus seperti yg diutarakan teman2 di IATMI yg
> bekerja di Petronas.
> > Beliau menanggapi bahwa memang PSC term saat ini
> sedang mengalami
> > ujian di beberapa negara. hal ini terjadi
> sehubungan dengan
> > perkembangan harga minyak,  fiscal term dll. PSC
> term yg diadopsi juga
> > oleh negara2 lain ini juga beliau rasakan utk
> dilihat lagi. Menurut
> > Pak SBY, PSC term harus menguntungkan negara, itu
> harus. Namun juga
> > harus mampu untuk bersaing mengundang investasi.
> > Saya juga bercerita bagaimana Petronas merubah
> sistem relinguishment
> > sehingga menjadi cycle (recycle) explorasinya
> lebih maju.
> > 
> > - Pertamina.
> > Saya bertanya, bagaimana dengan Pertamina pak,
> apakah masih belum bisa
> > disejajarkan dengan Petronas. dahulu Petronas
> belajar ke kita kan ?
> > Beliau menyatakan sudah memiliki sebuah policy
> tersendri untuk
> > Pertamina. Policy beliau adalah dengan membuat
> play ground sesuai
> > dengan kemampuan Pertamina dibanding dengan
> pesaing2nya. Beliau
> > membuat sebuah strategy sehingga pertamina paling
> tidak didalam negeri
> > mampu untuk bersaing dengan cara membuat regulasi
> (red perlindungan)
> > sehingga kalau dipertandingkan dengan BP, Chevron,
> dll pertamina yg
> > masih jauh dibawah ini tidak langsung mati. Beliau
> tahu bahwa
> > Pertamina masih perlu proteksi, namun sulitnya
> jangan sampai keenakan.
> > Proteksi ini harus bertahan dikurangi sampai
> pertamina mampu.
> > Contoh tentang BBM yg diperbolehkan diusahakan
> oleh perusahan dr luar.
> > Ini semestinya menjadi ajang Pertamina untuk
> belajar mandiri....
> > (tantangan nih buat Pertamina mas mBong !)
> > Beliau juga tahu dan mengerti bahwa telah terjadi
> salah urus di
> > Pertamina dimasa lampau. Termasuk beban-beban yg
> ditanggung Pertamina.
> > Termasuk beban utk pemerintah, partai2, serta
> pribadi2 yang ...
> > (sambil beliau memasukkan tangan ke saku ..
> maksudnya banyak koruptor
> > di Pertamina, rdp). Beliau mengerti tetapi proses
> hukum merupakan
> > prioritas dalam menangani kasus2
> korupsi/penyelewengan seperti ini.
> > 
> > (note: hampir selalu Pak SBY menyatakan segala
> sesuatu penyeleseian
> > kasus pelangaran harus dengan proses
> hukum/peradilan, dalam dialog
> > terbukanya beliau juga menyatakan tidak senang
> dengan laporan yg
> > katanya si anu.)
> > 
> > - Cepu.
> > Saya memberitahukan bahwa potensi Cepu sangat
> besar. Lapangan disana
> > mampu memproduksi 200 rb bph. Prosesnya sudah
> berlarut-larut sehingga
> > produksi bisa tertunda lama.
> > Beliau menanggapi --> Masalah cepu yang G to G
> (Government to
> > Government) sudah selesei, sekarang tinggal
> masalah B to B (Bussines
> > to Bussiness) . Beliau menyatakan juga bahwa kita
> saat ini Indonesia
> > memerlukan income dari minyak tersebut. Sehingga
> masalah B to B harus
> > diseleseikan secepatnya.
> > (jadi bener dugaan saya bahwa dahulu diawali
> dialogue G to G, wich is
> > beyond my knowledge).
> > Beliau juga menginginkan Jeruk Field (note: wah
> SBY tahu juga Jeruk
> > discovery) serta beberapa lapangan baru untuk
> segera onstream. Wah ini
> > tantangan ... pak SBY sangat ingin produksi migas
> Indonesia kembali
> > meningkat.
> > 
> > - Investasi
> > Saya bertanya bagaimana dengan investasi, masih
> perlukah dana dari
> > luar ? Kan Indonesia banyak orang kaya ?
> > Beliau menangggapi soal dananya orang Indonesia yg
> sempat parkir di
> > luar negeri. Beliau menyatakan ini masalah yg
> cukup kompleks dan
> > menyatakan sudah memiliki policy utk menarik
> kembali salah satunya
> > mungkin dengan memutihkan pajaknya. Sehingga
> dana-dana itu bisa
> > kembali utk diinvestasikan di Indonesia.
> > 
> > Note : Dalam hal pelanggaran hukum, beliau
> lagi-lagi menekankan harus
> > melalui proses ini. Namun kita tidak boleh
> mengungkit-ungkit masa
> > lalu. Kesalahan masa lalu memang ada, namun
> kelebihannya juga ada.
> > Kita harus mulai dari sekarang ke depan. Beliau
> menyatakan lebih
> > menatap kedepan ketimbang menyeleseikan masalah2
> masa lampau.
> > 
> > Kesan-kesan lain tentang makan malam dengan beliau
> :
> > - Rileks
> > - Santai
> > - Sederhana
> > - Tidak banyak bertanya, namun menjawab serta
> menanggapi pertanyaan
> > dan pernyataan dengan serius.
> > 
> > Sekian dulu deh, .... dah setengah dua malem nih
> ....
> > besok aku terusin dengan :
> > - Tsunami Aceh
> > - IPTN
> > - Demokrasi yg kebablasan
> > - Guyon dan lelucon SBY
> 
=== message truncated ===


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke